Devil's Fruit (21+)

Pesta Untuk Kuro dan Shiro



Pesta Untuk Kuro dan Shiro

0Fruit 248: Pesta Untuk Kuro dan Shiro     

Andrea kerutkan keningnya atas cerita Raja Naga Iblis Heilong. "Umm~ rasanya tidak begitu berkaitan, deh, antara Kuro ingin kristal api dan Baginda Raja Heilong ingin mengubah wujud mereka."     

Raja Naga Iblis Heilong mendengus keras. "Huh! Tentu saja ada kaitannya! Bukankah aku sudah mengatakan aku ingin anak-anakku naik level? Saat ini mereka masih di level siluman rendah. Maka, aku naikkan level mereka ke siluman tingkat menengah akhir! Kau harus tau untuk mencapai kenaikan satu level itu membutuhkan perjuangan dan meditasi selama ratusan tahun! Apalagi ini mereka masih di level rendah awal, aku buat menjadi level menengah akhir. Sebentar lagi mereka bisa ke level tinggi!"     

Nona Cambion lekas katupkan mulutnya, tidak berani membantah ucapan dari Raja Naga Iblis Heilong. Ia mengangguk-angguk pasrah.     

"Jadi... maksud Baginda Heilong... Anda menggunakan kekuatan besar Anda untuk meningkatkan kekuatan Kuro dan Shiro sehingga mereka bisa naik tingkat dan akhirnya memiliki perubahan wujud layaknya siluman tingkat menengah?" Dante mulai ikut berkomentar.     

Raja Naga Iblis Heilong mengangguk puas. "Jelas seperti itu. Kau ternyata lebih cepat menangkap dari pada kekasih kamu itu." Dia melirik ke Andrea.     

Dalam hati Raja Naga Iblis Heilong memang masih terdapat kecemburuan pada Andrea yang sangat dipuja dan diidolakan oleh kedua anaknya. Ia iri dengan kedekatan kedua anaknya pada Andrea. Dia ingin Kuro dan Shiro lekas lengket dan memuja dirinya bagai mereka memuja Andrea.     

Itulah sebabnya Raja Naga Iblis Heilong rela membagikan setengah kekuatan besar dia untuk kedua anaknya, dengan harapan mereka berdua bisa lebih bahagia dan bangga memiliki ayah seperti dia.     

Apalagi ketika Raja Naga Iblis Heilong mengetahui bahwa Kuro sangat ingin memiliki wujud manusia agar bisa sama seperti Andrea. Meski ujung niat Kuro masih berbau Andrea, Raja Naga Iblis Heilong menekan cemburunya dan mengabulkan keinginan Kuro.     

Harusnya Raja Naga Iblis Heilong mengerti bahwa sebuah ikatan hubungan itu tidak bisa dijalin secara instan, apalagi terburu-buru dalam waktu hitungan hari saja. Sebuah ikatan membutuhkan jalinan kedekatan dan keterlibatan emosional yang intens selama waktu yang tidak singkat.     

Andrea berusaha tersenyum menerima sindiran terang terangan dari Raja Naga Iblis Heilong. Tapi, tidak berapa lama, dia berseru penuh semangat karena teringat sesuatu. "Oh! Aku hampir lupa! Di pelelangan besok, akan ada kristal api super yang sepertinya sebesar kristal yang ditelan Shiro!"     

Kuro yang mendengar berita dari sang mama lekas membolakan mata besarnya yang masih memiliki pupil mata ular, namun berwarna biru terang yang indah. "Mama!!! Mama serius?!" Ia menatap sang mama penuh harap.     

Andrea lekas keluarkan gulungan berisi daftar barang-barang yang besok akan dilelang di desa itu. "Ini. Mama dapat dari Kyuna. Liat nih, kristal api super!" Dia menunjuk ke sebuah nama.     

Kuro terpana dengan mulut menganga. Wajahnya mendadak berseri penuh antusias. "Aku mau! Aku mau ini! Pokoknya aku mau! Besok harus bisa dapat ini! Mama, dapatkan ini untukku, yah!"     

Andrea mengangguk, tertular antusiasme dari anak hitamnya.     

"Ehem! Lebih baik serahkan saja masalah sepele seperti itu ke aku, ayahnya." Raja Naga Iblis Heilong memotong perbincangan keduanya.     

Andrea lekas tanggap akan ucapan Raja Naga Iblis Heilong. "Ah, benar! Akan lebih baik kalo ayah kamu yang belikan itu dilelang, Kuro sayank!" Dia sambil melirik ke arah Raja Naga Iblis Heilong yang mendongak pongah.     

Siapa yang mampu bersaing dengan orang seperti Raja Naga Iblis Heilong?     

Sementara Kuro, dia menoleh disertai pandangan sangsi ke ayahnya. "Kau yakin bisa?"     

Bagai ada panah imajiner yang menembus hati Raja Naga Iblis Heilong. Mengapa anaknya begitu tidak mempercayai kemampuan dia? Mengapa masih begitu susah mengungguli Andrea di hati sang anak?     

Rasanya perjuangan Raja Naga Iblis Heilong masih cukup panjang untuk mendapatkan hati sang anak-anak yang dia cari selama ratusan tahun.     

Sisa malam itu dihabiskan dengan membicarakan benda-benda yang akan dilelang nantinya. Mereka saling mengutarakan pendapat mengenai beberapa benda yang sekiranya memiliki nilai lebih.     

Anggur yang dipesan oleh Andrea adalah anggur yang tidak memabukkan. Dia tidak ingin melewatkan pelalangan dengan bermabuk-mabukan. Apalagi ada Kuro dan Shiro yang masih di bawah umur.     

Anggur itu hanya terasa menggigit di lidah saja dan masih menyisakan rasa manis berselimut getir sedikit sebagai penyeimbang rasa, namun sama sekali tidak memabukkan. Penyulingannya memang sangat rumit dan membutuhkan teknik tingkat tinggi. Tidak heran harganya cukup mahal. Tapi, karena Andrea kaya, dia tidak keberatan dengan harga yang harus dibayarkan.     

Setelah hampir larut malam, mereka semua kembali ke kamar masing-masing. Kuro tidak lupa mengatakan bahwa besok dia ingin meninjam salah satu baju Andrea yang indah untuk dipakai ke acara pelelangan.     

Andrea mengangguk dan sudah merencanakan baju yang mana yang akan dia pinjamkan ke Kuro.     

Tiba di kamarnya, Andrea berbaring sambil terus tersenyum.     

Dante melihatnya dan meledek. "Apa kau akan terus seperti itu sambil tidur?"     

Gadis Cambion itu terkekeh malu karena ketahuan masih saja tersenyum tanpa dia sadari. "Aku cuma saking senangnya Kuro ama Shiro udah bisa bertransformasi. Dan wujud manusia mereka ternyata keren banget!"     

"Dan itu mereka dapatkan dari hasil ayah mereka membagikan kekuatan dia dari siang sampai malam tadi, kan?" Dante seolah sedang menyindir Andrea. Dia mulai menyusul rebah di sisi Andrea.     

Nona Cambion mencubit lengan Dante. "Nyinyir... Nyinyir aja terus ampe lumutan..." Ia mengerutkan bibirnya.     

Dante terkekeh kecil. "Makanya jangan terburu mendakwa seseorang, bocah nakal!" Dante mencubit hidung Andrea.     

"Aku kan cuma seorang mamak yang khawatir ke anak-anak aku. Wajar dong kalo aku ampe mengira yang ini dan itu ke si bokap." Andrea membela diri.     

Dante mengalah dan lekas memeluk Andrea. "Sudah, sudah, sekarang, tidurlah. Besok lelang memang dimulai menjelang sore, tapi kita tidak boleh bangun siang, kan?"     

"Umhh!" Andrea mengangguk dan mulai pejamkan mata. Ia meringkuk tenang dalam dekapan Dante.     

Malam itu, semua terasa damai dan tenang di tempat masing-masing. Kuro hampir tidak bisa tidur saking senangnya. Akhirnya dia memiliki wujud manusia meski belum sepenuhnya. Tapi dia percaya, sebentar lagi pasti dia akan mendapatkan penampilan manusia seratus persen ketika dia sudah menjadi hewan iblis.     

Kuro membayangkan jika dia memakan inti kristal api yang ada di lelang, yang sebesar seperti yang ditelan Shiro, kekuatan dia pasti akan melonjak tinggi. Siapa tau langsung bisa menembus ke level siluman tingkat tinggi?     

Dengan dia berhasil ke level tinggi dari siluman, maka dia akan bisa memiliki perubahan wujud manusia secara utuh meski tidak bisa terlalu lama. Apalagi jika level tinggi dia masih tahap awal. Sedangkan Kyuna yang sudah di tahap akhir level tinggi saja hanya bisa mempertahankan wujud manusia dia selama enam jam secara maksimal.     

"Ayah, dapatkan kristal api untukku atau aku takkan percaya lagi pada Ayah!" ucap Kuro sebelum dia mulai pejamkan mata dan tidur.     

Raja Naga Iblis Heilong hanya menanggapi dengan helaan napas tak berdaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.