Devil's Fruit (21+)

Mereka Berubah!



Mereka Berubah!

0Fruit 247: Mereka Berubah!     

Andrea melongo ketika siluman ular berbandan setengah manusia itu begitu saja membuka lebar pintunya dan menyebut dia 'mama'. "Eh, gimana, gimana? Kamu... siapa y-ASTAGAAA DRAGOONN!!! KURO?! IS THAT YOU, KIDDO?!!!" Andrea kini balas menjerit, dan lebih kencang daripada siluman ular itu.     

"Hei, hei, kenapa menyebut-nyebut soal naga?" Di belakang siluman ular itu muncul Raja Naga Iblis Heilong berjalan masuk ke kamar Andrea dengan muka lelah.     

"MAMA!!" Siluman ular yang ternyata adalah Kuro itu maju menghambur ke pelukan Andrea. Kini tinggi mereka sejajar.     

"KURO!!! MY LOVELY DAHLING!!!" Andrea memeluk erat anak hybrid kesayangan dia. Kemudian, dia melonggarkan pelukannya untuk mengamati wujud baru dari Kuro. "Look at you... aawwhh~ so cute and pretty!" Andrea sampai terharu saking senangnya.     

"Mama, bicara yang jelas saja, aku tidak mengerti Mama bicara apa barusan." Kuro terkekeh iseng.     

Andrea pun sadar bahwa hanya dia dan Dante, dan mungkin Rogard, yang memahami bahasa Inggris. Itu karena sejak dua bocah hybrid menetas, Andrea tidak mengajari bahasa selain bahasa Indonesia saja pada mereka.     

"Oh, ahaha... Mama kelupaan saking senangnya liat kamu ini, sayank! Mama tadi bilang... kau imut dan cantik banget!" Andrea bergegas menjelaskan.     

Kuro memang tampil dengan sosok cantik dan mempesona. Mungkin itu karena ibunya memang siluman yang sangat menawan, makanya Kuro mendapatkan gen cantik dari sang ibu, Baimei.     

Tubuh Kuro berkulit putih dan bersih mulus tanpa cacat, rambutnya tergerai hitam panjang dan lurus hingga menyentuh pinggang dengan poni manis yang membuat wajah Kuro makin terlihat imut bagai boneka yang bernuansa gothic. Itu karena bibir Kuro berwarna hitam dan juga garis matanya pun hitam tajam.     

Andrea menatap penuh bangga ke anak kesayangan dia, namun tidak lama kemudian dahinya berkerut tajam. Dia menemukan sesuatu yang sangat tidak tepat. "Kuro kamu gak pake baju! Astaga!!!" pekik Andrea sambil lekas memeluk Kuro sebelum payudara gadis itu terekspos semuanya.     

Saat ini dada Kuro yang masih kecil masih tertutup rambut panjangnya, namun tetap saja Andrea bersikap bagaikan seorang ibu yang protektif pada anak perempuannya.     

Kuro yang dicemaskan malah tertawa-tawa kecil dalam pelukan Andrea yang menutupi dadanya.     

"Sini, Mama kasi pinjam baju ke kamu!" Andrea dengan segera menarik sesuatu dari arah ikat pinggangnya dan muncullah sebuah atasan berbentuk crop shirt dari bahan kulit bulu hewan berwarna pink terang.     

Andrea cepat-cepat menggiring Kuro ke sudut ruangan kamar yang agak tersembunyi agar bisa memakaikan baju atasan miliknya tadi ke Kuro yang kini sudah memiliki wujud manusia meski hanya separuh bagian atas saja.     

Setelah Kuro memakai crop shirt merah muda terang milik si gadis Cambion, Andrea menatap puas. "Kamu beneran cantik dan imut, Nak! Mama bangga ma kamu." Ia pun mengajak Kuro kembali ke tengah ruangan kamar.     

Saat Andrea sudah berada di tengah ruangan, dia mendapati sosok sejenis seperti Kuro, namun yang ini berjenis kelamin lelaki jika dilihat dari penampilan garis wajah dan bentuk tubuhnya. Ia miringkan kepala dengan tatapan bingung.     

Siluman ular lelaki remaja itu tersenyum sambil mengatakan ke Andrea, "Mama tidak ingin memeluk aku juga?"     

"Shi-Shiro!!!" jerit Andrea dan menerjang anak lelakinya yang terlihat sangat tampan dan tegap meski masih berumur remaja.     

Kali ini Andrea tidak perlu repot-repot memberikan pakaian untuk Shiro karena bocah putih itu bertelanjang dada pun tidak masalah dan tidak terlihat vulgar. Apalagi Shiro memang tidak mau dipakaikan baju dengan alasan ingin terlihat gagah seperti sang papa jika sedang tidur.     

Raja Heilong mengernyit ketika mendengar Shiro menyebutkan sang papa yang gagah tanpa pakaian jika sedang tidur, dia memikirkan berbagai asumsi negatif, dan segera dia melirik tajam ke arah Dante yang meneguk ludah dengan gugup.     

Kulit Shiro lebih pucat daripada kulit Kuro yang masih ada rona samar merah muda tipis. Rambut Shiro berwarna putih berkilau bagaikan perak terang sepanjang dagu bagai rambut keren para anggota boyband Korea.     

Kedua bocah hybrid itu sungguh-sungguh mewarisi penampilan yang terbaik dari kedua orang tua mereka. Wajah penuh pesona mereka pasti mewarisi dari sang ibu. Sedangkan kharisma dan sosok kokoh tubuh mereka sudah pasti mewarisi sang ayah.     

Andrea segera memesan ke pihak penginapan saat itu juga. Dia memesan banyak hidangan terbaik di sana dan juga anggur terbaik. Dia ingin mengadakan pesta malam ini sebagai perayaan transformasi dari Kuro dan Shiro yang luar biasa.     

"Wah! Kebetulan sekali! Aku memang lapar, Ma! Pokoknya Mama selalu yang terbaik yang mengerti aku!" Kuro memeluk sang mama setelah Andrea memesan makanan dan minuman.     

"Jadi... kalian belum makan malam?" tanya Andrea heran.     

"Malahan belum makan siang, loh Ma!" tandas Kuro, mantap.     

"Wuaahh! Kalo gitu kebetulan, dong ini! Kalian berdua harus makan banyak-banyak malam ini, yah! Ini pesta untuk kalian, loh!" Andrea tertawa gembira.     

Setelah semua hidangan disajikan di atas meja makan ruang penginapan spesial kelompok Andrea, mereka duduk mengitari meja bundar besar itu dan mulai makan.     

"Eh, cerita dong ke Mama, kok kalian bisa berubah gitu? Kok bisa?!" Andrea tidak ikut makan dengan alasan baru saja makan malam, masih kenyang. Dengan menopang dagunya menggunakan kedua tangan, Andrea ingin mengetahui kronologi perubahan wujud kedua bocah hybrid.     

Kuro mengunyah dan menelan dulu semua daging yang dia jejalkan ke mulut sebelum menjawab Andrea. "Ini ulah ayah kami, Ma."     

"Ulah?"     

"Ayah kalian?"     

Mereka masing-masing bertanya ulang dengan kata masing-masing.     

"Huff... Nak, kenapa ini kau katakan ulah dari Ayah, sih?" Raja Naga Heilong tampaknya agak keberatan dengan statement dari sang anak hitam. "Kan kesannya Ayah ini sudah melakukan kejahatan dan merugikan kamu." Ia menatap Kuro tanpa daya sambil tangannya sibuk mengambil banyak daging di depannya.     

Dia juga kelaparan.     

Kuro tidak berniat mengalah, dia menjawab, "Loh? Bukannya itu benar-benar Ayah yang melakukannya, kan? Ayah yang mengubah aku dan Shiro jadi begini, benar kan?"     

"Y-ya iya, sih. Tapi kan pemilihan katamu itu loh, Nak..." Raja Naga Heilong makin tidak berdaya jika sudah didebat Kuro.     

"Kata hanyalah kata, yang terpenting fakta yang berbicara." Kuro tegas menandaskan.     

Karena tidak ingin terjadi perdebatan tak jelas yang lebih lama, Andrea segera menginterupsi dengan kalimat, "Coba Baginda Raja ceritakan pada kami bagaimana asal muasal Baginda Raja bisa mengubah wujud Kuro dan Shiro?"     

Raja Naga Iblis Heilong pun mulai membeberkan kejadiannya. "Tadi sewaktu berjalan-jalan dengan mereka, aku terus kepikiran mengenai Kuro yang ingin kristal api dengan alasan tidak ingin kalah dari saudaranya. Maka, setelah kami kembali dari jalan-jalan, tiba-tiba saja terbersit di benakku untuk memberikan sebagian kekuatanku ke mereka agar level mereka naik dan bisa berubah wujud."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.