Devil's Fruit (21+)

Perbincangan Tentang Cinta



Perbincangan Tentang Cinta

0Fruit 240: Perbincangan Tentang Cinta     

Raja Naga Iblis Heilong asik bercengkerama dengan kedua anak dia yang bertengger di kanan dan kiri bahunya.     

"Kalian tau, ibu kalian, Baimei, adalah siluman ular boa paling cantik di jagad ini. Banyak yang memperebutkan perhatian ibumu." Raja Naga Iblis Heilong begitu bersemangat jika menceritakan mengenai istrinya yang luar biasa. "Bahkan ibu kalian sangat hebat di antara para siluman tingkat tinggi. Dia sudah nyaris mencapai tahap hewan iblis. Singkat kata... dia wanita yang hebat dan kuat."     

Kedua bocah hybrid mendengarkan dengan seksama. Namun, tentu saja mereka tidak akan terdiam begitu lama, bukan?     

"Lalu... kenapa ibu memilihmu jika memang dia wanita yang sangat hebat dan kuat? Memangnya apa yang ibu lihat darimu?" Kuro dengan raut tanpa dosa menanyakan itu. Sementara... rombongan di belakang mereka bertiga saling menahan napas tanpa sadar.     

Bocah hitam itu memang begitu pemberani.     

Raja Naga Iblis Heilong sudah akan berwajah masam, jika tidak ingat yang berbicara adalah anak yang selama ratusan tahun dia cari, mungkin Kuro sekarang sudah berubah menjadi abu. "Ha-hahaha..." Sang Raja tertawa canggung. Kentara sekali dia gugup akan pertanyaan menohok anaknya. "Tentu saja ibumu memilih aku karena aku ini sangat hebat sejak muda. Kekuatanku sangat besar dan ayah kalian ini kebanggaan klan naga sejak remaja."     

"Jadi ... ibu hanya mengincar kekuatan ayah saja sejak awal?" Kuro masih saja mengucapkan kalimat-kalimat pedas tanpa dia sadari.     

Raja Naga Iblis Heilong meneguk ludah. Berbicara dengan Kuro seperti berbicara dengan dirinya sendiri. Karma. Ini pasti karma, karena dia dulunya juga sering membuat para tetua klan naga mengelus dada untuk bersabar menghadapi dia. "Te-tentu tidak, Nak!"     

"Lalu... apa yang sebenarnya ibu lihat dari ayah? Ketampanan... ayah sepertinya tidak terlalu tampan. Benar, kan?" Kuro benar-benar memiliki lidah duri. Apakah dia tidak tau Andrea dan rombongannya sudah meneguk saliva dengan hati berdebar-debar? Apakah dia tidak lihat wajah kusam ayahnya meski memaksakan tersenyum?     

"Ibumu..." Sekarang, Raja Naga Iblis Heilong sendiri yang bingung mencari jawaban yang tepat untuk anaknya. Jawaban yang sekiranya takkan bisa didebat lagi oleh si lidah duri, Kuro. "Ibu mampu melihat kesungguhan cinta ayah, dan dia bisa merasakan kasih sayang ayah padanya."     

"Oh... jadi, seperti Mama Andrea dan Papa Dante?" Kuro malah balik bertanya.     

Tentu saja Raja Naga Iblis Heilong tidak tau menahu mengenai hubungan Andrea dan Dante. Maka dari itu, dia justru bertanya balik ke anaknya. "Begitu kah? Seperti bagaimana, Nak? Papa dan Mama kamu itu?"     

"Papa sering memeluk Mama sambil mengatakan dia menyayangi Mama. Bahkan mereka juga saling berpelukan erat di tempat tidur. Pernah suatu pagi, aku menemukan Mama berada di atas perut Papa di kasur mereka. Kukira Mama sedang marah dengan Papa dan akan menyakiti Papa, ternyata kata Kak Kyuna, itu Mama sedang ingin menyayangi Papa." Kuro menjelaskan secara rinci sesuai dengan yang dia tau.     

Raja Naga Iblis Heilong terkesima mendengar cerita dari anaknya. Ia lekas menoleh ke belakang, ke Andrea dan Dante dengan tatapan tajam seolah memarahi mereka karena sudah memperlihatkan hal tidak pantas pada anak kecil.     

Andrea dan Dante sama-sama menunduk dengan sekujur tubuh sudah merinding. Jika Andrea bisa, dia sudah menjewer pipi Kuro karena seenaknya membuka gamblang mengenai apa yang mereka lakukan akhir-akhir ini.     

Eh tapi... bukannya ular tidak memiliki pipi lentur seperti manusia? Nona Cambion mungkin terlupa itu karena saking malunya.     

Sedangkan hewan lainnya tak tau harus tertawa atau menangis mendengar kejujuran Kuro yang benar-benar transparan bagai akuarium yang menampilkan isinya.     

"Ayah, apakah kau juga seperti itu dengan ibu? Berkasih sayang di ranjang dengan cara-cara yang aneh..."     

Raja Naga Iblis Heilong segera menoleh ke belakang dengan pandangan tajam. Jika tatapan bisa membunuh, maka Andrea dan Dante akan mati berulang-ulang kali oleh Raja Naga Iblis Heilong. "Ehem! Nak, ada berbagai cara dalam menyampaikan rasa cinta dan sayang. Kau akan mengetahuinya nanti jika sudah bertemu dengan lawan jenismu yang kau sukai."     

"Lawan jenis? Maksud Ayah... lelaki?" Kuro ingin mengkonfirmasi hal tersebut.     

"Ya. Tentu saja. Kau perempuan, bukan?" Raja Naga Iblis Heilong menoleh ke anak hitamnya.     

"Aku menyukai Om Noir dan Om Gazum. Mereka sungguh kuat dan gagah. Jadi... aku bisa berkasih sayang dengan mereka?" Kuro begitu polosnya.     

Sabrina dan Kyuna mati-matian menahan gelak tawa. Keduanya saling mengulum bibir kuat-kuat agar tidak menyemburkan tawa.     

"Tidak, Nak... aduh, kau ini. Tentu saja lelaki itu yang seusia denganmu dan tidak memiliki pasangan. Ah, susah menjelaskan tentang cinta padamu! Kau masih terlalu muda untuk mengetahui hal-hal dewasa seperti itu." Raja Naga Iblis Heilong rasanya ingin menyerah saja jika berbincang dengan Kuro.     

Raja Naga Iblis Heilong melirik anaknya yang putih yang sedari tadi terdiam dan hanya mendengarkan. Raja Naga bertanya-tanya kenapa kedua anaknya memiliki tabiat yang bertolak belakang?     

Sang Raja baru menyadari bahwa Kuro sangat cerewet dan selalu bersemangat, penuh energi yang bagai tiada habis-habisnya. Ini mirip dengan dirinya ketika muda. Tidak bisa diam dan selalu bersemangat melakukan apapun meski itu menentang bahaya.     

Sedangkan Shiro jauh lebih tenang dan diam. Hanya akan berbicara jika topik pembicaraan sangat membuat dia antusias saja. Ini mirip dengan sang istri, Baimei, yang lebih banyak diam dan hanya sesekali saja bercakap jika ada sesuatu yang penting. Sikap elegan Baimei itulah yang membuat Heilong sangat jatuh cinta dan memuja.     

"Ayah, di mana ibu?" Pertanyaan dari Shiro membuat Raja Naga Iblis Heilong tergagu mendadak. Rasanya dia sebelumnya sudah mengatakan mengenai hidup ibu mereka. Atau... belum? Ah, dia memang rasanya belum membuka semua cerita mengenai dia dan ibu kedua anaknya.     

"Apakah ibu hidup di alam lain?" Kuro juga mulai antusias ingin tau.     

Raja Naga Iblis Heilong mengangguk. "Benar. Ibu kalian memang berada di alam lain."     

"Dia tidak bisa kemari? Aku ingin melihat bagaimana rupa ibu yang katamu sangat cantik dan mempesona. Aku ingin tau, apakah ibu atau Mama Andrea yang lebih cantik?" Kuro menatap penuh harap ke ayah kandungnya.     

Sedangkan Shiro... dia terdiam sambil menantikan jawaban dari sang ayah.     

"Tidak, Dia takkan bisa kemari, Nak."     

"Apakah alam tempat ibu berada itu sangat jauh?"     

"Benar, alam itu sangat jauh."     

"Tidak apa. Aku akan bertambah kuat dan akan menjenguk ibu di alam itu. Aku ingin bertemu ibu!"     

"Nak, lebih baik jangan dulu."     

"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh bertemu ibuku sendiri? Ayah, kau tak bisa melarang aku untuk bertemu dengan ibuku! Kau ayah yang jahat! Memangnya ibu ada di alam mana?"     

"Alam Kaisar Hades," ujar Raja Naga Iblis Heilong dengan wajah suram dan kepala tertunduk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.