Devil's Fruit (21+)

Raja Naga Iblis Heilong



Raja Naga Iblis Heilong

0Fruit 227: Raja Naga Iblis Heilong      

Setelah hampir dua minggu berada di alam Cosmo sepanjang hari, akhirnya Andrea memutuskan untuk keluar dari Cosmo dan kembali menjelajah di alam milik Pangeran Djanh.     

Meski Andrea ingin terus di alam ini, namun dia tidak bisa melepaskan rasa khawatir dia akan Oma, Opa dan Shelly di alam manusia.     

Ini sungguh hal yang teramat dilematis bagi Nona Cambion.     

Ketika mereka keluar dari Cosmo, mereka masih di dalam hutan di luar Desa Kabut Perak yang sebelumnya.     

Di saat mereka masih sedikit trauma dengan sergapan hewan iblis yang sangat kuat dahulu, tiba-tiba ada bayangan besar yang melintas di atas langit. Bayangan itu begitu besar hingga nyaris menutupi setengah angkasa.     

Setelah mereka mendongak untuk mencari tau apa yang terbang di atas sana, mereka hanya bisa terperangah lama menyaksikan sesuatu yang sepertinya tidak mungkin.     

"Naga?" Kyuna lebih cepat pulih dari termangunya dibandingkan yang lain yang masih tertegun bagai disihir menjadi batu.     

"Jadi... itu beneran naga?" Andrea bertanya ke Kyuna.     

Kyuna mengangguk mantap. "Aku yakin itu memang naga, Noni Putri."     

"Gilak! Itu... itu besar banget, anjiirrr dah! Sumpah itu... besar... aiihh kalo dia liat kita en turun untuk makan kita, tamat deh kita semua!" Andrea jadi tersadar.     

Tidak, dia tidak mau itu terjadi pada kelompoknya. Berhadapan dengan hewan iblis yang seukuran mereka saja mereka sudah kelimpungan dan hampir mati. Bagaimana jika yang sebesar naga itu justru menyerang mereka? Tentu saja mereka takkan memiliki keberuntungan selain lari ke alam Cosmo.     

Andrea sudah hendak mengirim semuanya kembali ke alam Cosmo demi menghindari naga raksasa di atas, ketika terdengar suara dari langit. Tepatnya, dari sang naga yang terbang berputar hilir mudik di atas mereka. Jelas, naga itu sudah mengetahui keberadaan mereka.     

"Kalian yang di bawah sana..." Suara naga itu begitu berat dan berwibawa. Meski keras namun tidak memekakkan telinga. Insting Andrea mengatakan naga itu tidak bermaksud jahat pada mereka. Maka, ia urung mengirim semua ke Cosmo.     

Andrea memberanikan diri untuk maju ke sebuah tanah kosong agar bisa saling bertatapan dengan sang naga raksasa. Anggota lainnya berusaha mencegah dia, namun dia meyakinkan mereka bahwa semua pasti akan terkendali jika seandainya naga itu akan menyerang mereka.     

"Kau... apa kau seekor naga?" tanya Andrea sambil mendongak ke langit di mana naga itu kini diam melayang dengan surai kepalanya berkibar-kibar elegan tertiup angin.     

Sang naga yang berwarna hitam kelam pun mulai menyahut. "Ya, benar. Aku adalah naga. Kau manusia sungguhan?"     

"Aku? Tentu saja aku manusia asli. Dan... apakah kau seekor hewan iblis?" Sebenarnya Andrea malas menanyakan ini, karena dia takut dia akan gentar sendiri jika mendengar jawaban dari naga tersebut nantinya.     

"Benar. Aku menang hewan iblis tingkat tinggi. Aku adalah Raja Naga Iblis, Junzhu Heilong. Junzhu adalah julukanku sebagai Kaisar yang berdaulat. Sedangkan nama asliku Heilong." Naga itu tidak menutupi identitas yang dia miliki. Atau mungkin dia merasa identitas dia membanggakan makanya dengan ringan membukanya begitu saja meski pada kelompok Andrea yang baru kali ini bertemu.     

"Jadi... aku bisa memanggilmu Tuan Heilong?" Andrea tidak ingin salah bicara dan akan mengakibatkan murka dari Raja Naga Iblis Heilong itu. Ia ingin sebaik mungkin menata kata dan menata lidah.     

"Ya, boleh. Tentu saja kau boleh memanggil seperti itu jika kau tidak keberatan." Naga itu masih dengan suara penuh wibawanya sambil terus melayang di angkasa.     

"Kalau begitu, boleh aku bertanya pada Tuan Heilong, kenapa Tuan terbang di atas kami? Apakah... Tuan Heilong memiliki sesuatu keperluan yang ingin diurus dengan kami?" Andrea sudah mengerahkan jurus lidah manis yang terbaik yang dia sanggup.     

Raja Naga Iblis Heilong tampak terdiam tanpa menjawab pertanyaan Andrea.     

Gadis Cambion itu jadi berkeringat dingin di dahinya. Apakah dia salah memilih kata? Apakah ada satu kata dari dia yang ternyata menyinggung Raja Naga Iblis Heilong? Tapi Andrea sendiri merasa tatanan kalimat yang dia ucapkan sudah tingkat tinggi versi dia.     

Andrea bersiap melarikan mereka semua ke alam Cosmo seandainya Raja Naga Iblis Heilong menerjang secara tiba-tiba. Dia yakin pikiran dia lebih cepat ketimbang daya terjang Raja Naga Iblis Heilong.     

Namun, tiba-tiba Kyuna maju dan berdiri di samping Andrea sambil mendongak ke arah Raja Naga Iblis Heilong. "Yang Mulia Baginda Heilong, hamba adalah siluman rubah ekor sembilan. Hamba dan yang lainnya sudah ikut Noni Putri kami, Andrea, selama berbulan-bulan..." Dia memulai perkenalan untuk kelompoknya.     

Lidah Kyuna lebih pintar jika berurusan dengan menata kata.     

"Oh, jadi kau siluman rubah ekor sembilan." Akhirnya Raja Naga Iblis Heilong berbicara juga setelah Kyuna maju. Sepertinya Raja Naga Iblis Heilong lebih cocok dengan lidah Kyuna ketimbang Andrea.     

"Benar, Baginda Heilong. Karena Baginda Raja Heilong adalah Raja Naga Iblis, maka itu berarti Baginda bisa dikatakan pemimpin kami semua, para hewan." Kyuna menangkupkan kedua kepalan tangannya di depan wajah sembari menunduk sebagai tanda hormat pada Raja Naga Iblis Heilong.     

"Hahahaahaa! Kaum rubah memang terkenal dengan lidah perak mereka. Tidak buruk, tidak buruk..." Raja Naga Iblis Heilong tertawa terbahak lepas tanpa ditahan-tahan.     

Raja Naga Iblis Heilong memang mirip dengan naga dari daratan Asia, bukan jenis naga di tanah Eropa. Tubuhnya mirip ular, namun sisiknya tercetak jelas dan tebal dengan empat kaki kecil yang tidak sesuai dengan besar tubuhnya. Meski begitu, kaki itu memiliki cakar yang luar biasa tajam, mampu merobek baja dengan muda.     

Karena Raja Heilong berasal dari daratan Asia, tak heran jika namanya pun berbau oriental.     

"Baginda Raja terlalu memuji hamba yang rendah ini." Kyuna sekali lagi mengepalkan dua tangan sebagai rasa hormat untuk Heilong yang melayang tenang di angkasa.     

Dia memang besar dan kuat, pantas dikatakan sebagai raja dari semua hewan. Namun, keberadaan klan naga sebenarnya cukup misterius. Mereka hanya keluar dalam bentuk asli jika memang diperlukan saja. Selebihnya, mereka lebih menyukai menyamar menjadi manusia atau iblis saja untuk membaur dengan yang lain.     

Daya hidup naga bisa mencapai jutaan tahun jika mereka memang sangat kuat dan tidak terkalahkan. Sedangkan Heilong, belum jelas dia sudah mencapai umur berapa saat ini. Namun, satu hal yang pasti, dia kuat. Bahkan dia disebut Raja Naga Iblis. Itu sudah cukup menggambarkan seberapa berkuasanya dia.     

"Baginda Heilong," Andrea mulai mengikuti Kyuna dalam menyebut Heilong. "apakah ada yang bisa kami lakukan untuk Baginda?"     

Raja Naga Iblis Heilong menggeram sedikit meski tetap saja terdengar jelas. Namun, itu bukan geraman dengan napsu membunuh, namun lebih ke geraman sedang berpikir. "Aku ingin anakku kembali."     

"Anak?" Andrea dan Kyuna nyaris bertanya bersamaan.     

"Ya. Dia." Raja Naga Iblis Heilong menunjuk ke arah Kuro.     

"HAH?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.