Devil's Fruit (21+)

Pertarungan Sengit dengan Hewan Iblis



Pertarungan Sengit dengan Hewan Iblis

Fruit 229: Pertarungan Sengit dengan Hewan Iblis     

Andrea dan kelompoknya bertarung habis-habisan tanpa menahan apapun. Itu karena mereka tau, kekuatan individual mereka masih jauh di bawah para hewan iblis.      

Gadis Cambion terus menarikan cambuknya di udara untuk melindungi dirinya dari cakar hewan iblis berbentuk kepala kuda yang moncongnya penuh berisi gigi seperti hiu dan bertubuh seperti manusia, sedangkan lengannya mirip lengan harimau loreng dengan cakar yang panjang dan besar.      

Gadis itu terus berkelit menggunakan Mossa setiap hewan iblis yang menyerang dia ganas maju ingin segera mencengkeram leher Andrea. Ia salto ke belakang beberapa kali sambil terus memutarkan cambuk tulangnya yang panjang agar tubuhnya tidak berhasil digapai monster kuda itu.      

Ctaarrr! Ctaarrr! Ia alirkan kekuatan api Cero ke sekujur cambuk agar bisa memberikan efek kuat, namun si monster kuda hanya meringkik tanpa perduli pecutan cambuk berselimut api Cero membuat tubuhnya mulai berdarah.      

Monster kuda itu seperti hewan gila yang hanya menjadi mesin pembunuh tanpa memiliki perasaan apapun.      

"Hyaakhh!" Kyuna di dekat situ sudah meladeni dua hewan iblis menggunakan ekor-ekornya yang ganas meliuk. Ekornya diubah setajam pedang, sehingga tidak mudah ditangkap oleh para hewan iblis yang mengeroyok dia. Serangan-serangan ekor Kyuna cukup merepotkan bagi kedua hewan iblis itu.      

Yang lain juga sibuk menangani lawan masing-masing.     

"Ghaaghh! Andrea, kau tidak apa-apa?" Dante menoleh ke Andrea yang sepertinya kewalahan menangani si monster kuda.     

Andrea tidak menoleh ke Dante, dan hanya menyahut sambil terus menyabetkan cambuknya berkali-kali tidak berhenti pada hewan iblis yang menjadi lawannya. "Udah, kamu konsen aja ama bagianmu! Kamu kan dapet dua!"     

Benar, tidak hanya Kyuna yang menghadapi dua hewan iblis. Dante juga. Mereka dianggap yang paling kuat di antara anggota kelompok Andrea. Jika ingin mengatakan Gazum lebih kuat dari Dante, namun dia memiliki keterbatasan sebagai burung.      

Andrea tidak ingin perhatian Dante terpecah hanya karena mengkhawatirkan dirinya. Sekali mereka lengah, maka nyawa adalah taruhannya. Ini tepat sekali seperti yang diperingatkan Pangeran Djanh melalui Gulungan Kuno.      

"Wraawhh!" Andrea menoleh ke arah Sabrina. Macan gigi pedang cantik itu baru saja terkena pukulan cakar dari lawannya. Darah Sabrina langsung menyembur keluar tak kira-kira.      

Karena Andrea khawatir Sabrina akan celaka, dia berteriak, "Bree! Ke Cosmo dan lekas makan obat di sana dan buah juga!" Lalu dengan satu pikiran, Andrea mengirim Sabrina ke Cosmo.      

Tak berapa lama, Noir meraung kesakitan ketika pahanya digigit oleh monster ganas milik Yoghu. Bahkan monster itu mengoyak dan menarik lepas daging di paha Noir.      

"NOIR!" Andrea dan Dante berteriak serempak menyaksikan keadaan mengenaskan Noir yang terluka parah. Tanpa pikir panjang, Andrea memasukkan Noir ke dalam alam Cosmo.      

Dengan tidak adanya Sabrina dan Noir, itu mengakibatkan kekuatan kelompok Andrea kian menyusut.      

Andrea kini melawan dua hewan iblis. Rogard juga. Itu karena hewan iblis yang tadi menjadi lawan Sabrina dan Noir, kini ikut rekannya mengeroyok Andrea. Rogard lekas datang sebelum gadis Cambion benar-benar dikeroyok tiga hewan iblis, sehingga dia menambahkan jumlah musuh di pihaknya satu ekor lagi.      

Dante ingin membantu Andrea, tapi dia sendiri juga kewalahan. Ia mengakui kekuatan hewan iblis memang mengerikan. Dan ini baru di level rendah mereka!      

Namun, yang menjadikan sulitnya menangani para monster hewan iblis itu adalah karena mereka sudah diciptakan menjadi mesin pembunuh yang tak kenal gentar, tak kenal rasa ragu, dan tidak memiliki sensor rasa sakit, seolah sensor itu sudah dihilangkan dari otak mereka oleh Yoghu.      

Memang, diantara lawan yang paling berbahaya, adalah lawan yang menggila tanpa rasa takut akan apapun dan serangan gila itu pasti lebih menyusahkan dibandingkan lawan yang bertempur secara logika dan terstruktur.      

Tak berapa lama, kekuatan pihak Andrea mulai makin tertekan dan berhasil didominasi oleh para hewan iblis.      

Dante sudah dipenuhi darah di sekujur tubuhnya. Cakar dari lawannya berkali-kali berhasil menoreh pada dirinya.      

Rogard meskipun sebuah jiwa pedang, namun dalam wujud manusianya, dia juga memiliki darah dan daging layaknya manusia normal. Energi di tubuhnya mulai terkuras habis dan beberapa sabetan cakar hewan iblis sudah membuat baju zirah keren dia bernoda merah dimana-mana.     

Kyuna juga mulai kewalahan meladeni pertarungan brutal dari para hewan iblis yang menyerang seperti anjing gila.      

Kuro pun demikian. Tubuhnya berlumuran darah. Tidak beda dengan Gazum. Sayapnya bahkan dikoyak setelah dia berhasil ditangkap. Kyuna lekas menyelamatkan Gazum menggunakan ekornya karena rajawali itu ditarik ke bawah oleh para monster dan hampir dimakan mentah-mentah.      

Kini, semua anggota kelompok Andrea yang tersisa mulai berkumpul membentuk lingkaran. Tubuh dan wajah mereka sudah lemas dengan banyak luka di sekujur badan. Gazum yang paling mengenaskan.      

Andrea bisa saja mengirim semua orang kembali ke Cosmo, namun Pangeran Djanh berpesan pada Andrea untuk menjajal sebuah pengalaman melawan hewan iblis sebagai salah satu syarat darinya untuk membukakan pintu keluar alam itu.      

Jika mereka semua kabur, maka bisa-bisa Pangeran Djanh tidak akan membukakan pintu keluar alamnya dalam waktu dekat.      

Maka, dengan menggertakkan gigi, Andrea dan yang lain pun perlahan-lahan mundur bersama membentuk satu kumpulan, saling menopang dan mendukung satu sama lain. Mereka semua sama-sama sudah lelah dan tidak berdaya di hadapan kekuatan besar seperti hewan iblis.      

Mereka bagai kumpulan serangga yang mudah diinjak tanpa susah payah oleh para hewan iblis. Ini sungguh menyedihkan dan ironis. Jika hewan iblis tingkat rendah saja bisa sekuat ini, lalu bagaimana gilanya kekuatan hewan iblis tingkat tinggi? Pasti mengerikan.      

Hanya membutuhkan keberuntungan saja jika mereka bisa selamat dari serangan brutal ini.      

Andrea memberikan pil khusus untuk luka pada semua anggotanya. Meski tidak lekas bereaksi, namun itu bisa membantu menghentikan pendarahan dan mengurangi rasa sakit sambil terus menstimulasi tubuh untuk meregenerasi sel-sel yang terkoyak.     

Andrea bertanya-tanya, apakah mereka akan berakhir di sini? Bagaimana seandainya dia nekat mengirimkan mereka semua ke alam Cosmo agar selamat? Apakah Pangeran Djanh akan memberikan hukuman dengan menahan Andrea dan Dante seumur hidup, bahkan selama-lamanya jika perbuatan Andrea tidak berkenan baginya?      

Gadis Cambion itu terus berpikir sembari kedua belah pihak sama-sama berhenti meski kelompok hewan iblis terus melangkah perlahan-lahan maju ke arah kelompok Andrea yang berjalan mundur sedikit demi sedikit.      

"Kau!" Hewan iblis berkepala singa yang sepertinya pemimpin kelompok itu berkata sambil menunjuk ke Andrea. "Kau pasti pemimpin mereka, kan? Cepat serahkan semua kantong penyimpanan makhluk hidup kamu ke aku, maka kami akan melepaskan kalian pergi."      

Andrea memicingkan mata. Kantong penyimpanan makhluk hidup? Kini, dia tau persis apa yang diincar oleh Yoghu. Ikat pinggang dunia, Cosmo. Ia mendengus meremehkan sambil berkata, "Ternyata itu yang diincar bos kalian. Sorry not sorry, ini gak mungkin aku kasi ke kalian atau siapapun!"      

Kelompok hewan iblis geram. Singa itu mengaum keras sehingga mampu menerbangkan rombongan Andrea hingga semuanya membentur pohon besar. Mereka semua makin terluka dan memuntahkan darah dari mulut mereka.      

Andrea ingin menangis karena dia tidak bisa melindungi orang. Ia pandangi seluruh anggota kelompoknya yang bergelimpangan usai menabrak pohon. Mereka semua makin terluka dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.