Devil's Fruit (21+)

Hewan Iblis



Hewan Iblis

0Fruit 228: Hewan Iblis     

Dua hari berikutnya, Andrea dan kelompok intinya kembali ke alam milik Pangeran Djanh. Mereka tidak bisa selamanya bersembunyi di Cosmo terus menerus karena itu justru akan menghambat kecepatan mereka dalam menemukan pintu keluar alam tersebut.      

Ketika mereka keluar, mereka sudah berada di sebuah tempat yang seperti lahan kosong. Kemudian setelah yakin tidak ada siapapun yang ada di sekitar mereka, maka mereka pun melanjutkan perjalanan.      

Namun, mereka tidak tau bahwa di sebuah area tersembunyi yang terletak agak jauh dari lahan kosong tersebut, ada sepasang mata tajam mengawasi mereka selama beberapa hari ini. Dia memang si Iblis tampan bertanduk domba.      

Namanya Yoghu. Dia tidak tau kenapa dirinya ada di alam aneh ini selama beratus-ratus tahun lamanya, namun dia akhirnya memilih untuk beradaptasi setelah tidak juga bertemu dengan 'penculiknya'.      

Yoghu lumayan terkenal di desa Iblis tersebut. Desa itu bernama Desa Kabut Perak. Dia juga memiliki beberapa pengikut dan banyak pula hewan dan siluman peliharaan di alam itu. Bagi Yoghu, yang terpenting adalah bertahan hidup, dimana pun berada.      

Yoghu ternyata sudah mengamati kelompok Andrea sejak beberapa hari belakangan ini. Ia tergiur akan harta yang dimiliki oleh kelompok itu, terutama harta milik Andrea.      

Dia seorang Iblis yang sudah terbiasa mengetahui karakteristik banyak benda-benda ajaib yang biasanya ditemukan dalam pasar atau juga pelelangan di dunia bawah. Dan dia yakin barang yang dimiliki Andrea, yang bisa menyimpan makhluk hidup, itu benda yang sangat mahal.      

Benda penyimpanan biasanya untuk benda mati saja. Itu pun harganya sangat mahal. Namun, benda penyimpanan yang bisa menyimpan makhluk hidup, itu tidak bisa dibayangkan harganya. Apalagi jika sudah berada di tempat pelelangan. Hanya para bangsawan dan petinggi alam bawah yang sanggup membeli benda sehebat itu.      

Kini, setelah melihat sendiri bagaimana Andrea bisa melenyapkan dan memunculkan rombongannya, itu sudah cukup sebagai bukti bahwa Gadis Cambion itu memilik harta pusaka yang tidak boleh diremehkan.      

Yoghu mengikuti Andrea dan rombongannya dari jauh supaya tidak terendus oleh penciuman hewan yang dimiliki Andrea.      

Setelah memastikan bahwa kelompok Andrea memasuki hutan, Yoghu menyeringai dengan sebuah rencana sudah menggeliat di otaknya. Ia lekas terbang untuk mempersiapkan semua yang dibutuhkan.      

Di hutan setelah Desa Kabut Perak, kelompok Andrea terus berjalan dan sesekali mereka akan mengobrol apa saja agar tidak sunyi dan bosan. Shiro masih belum bangun dari hibernasinya. Dan Kuro masih berharap mendapatkan inti kristal seperti saudaranya, meski dia tidak lagi merengek pada Andrea.      

Rombongan itu masih berjalan di hutan, ketika kelebatan beberapa siluet mulai menyertai mereka. Andrea dan yang lainnya segera berhenti dan bersikap waspada. Ini jelas bukan makhluk yang hanya lewat saja.      

"Gaes, mulai ati-ati. Ini kayaknya gak beres, nih..." Andrea berkata dengan suara pelan sambil mulai keluarkan cambuk tulangnya yang baru dan lebih kuat.      

Mereka semua segera memasang pose siap bertarung kapanpun. Yang memiliki senjata segera mengeluarkan senjata andalan mereka. Yang memiliki kekuatan elemen pun bersiap untuk menyerang.      

Wuss! Wuuss! Wuusss! Wuuss!     

Beberapa sosok dengan cepat tiba di depan rombongan Andrea. Ada lima makhluk yang berbentuk aneh, berdiri di depan, dan lima yang lainnya ada di belakang, seakan mereka sedang mengepung rombongan Andrea dari dua arah.      

Bentuk tampilan mereka tidak jelas antara manusia, atau hewan, atau antah berantah? Ada yang menyerupai singa namun memiliki rambut seperti ular dan tangannya mirip seperti milik belalang yang mempunyai cakar berbentuk sabit panjang di ujungnya.      

Ada juga yang berkepala ikan hiu dengan deretan gigi tajam mengancam namun tubuhnya dipenuhi lendir berwarna hijau menjijikkan.      

Yang berbentuk kepala manusia namun memiliki lengan harimau pun ada. Wajahnya memiliki misai panjang harimau sedangkan kakinya mirip tentakel gurita.     

Sedangkan yang berbentuk monster buruk rupa berjumlah banyak di antara mereka. Semuanya menyeringai ganas dengan mata merah darah mereka. Bahkan ada yang matanya sepenuhnya berwarna merah tanpa menyisakan warna lainnya.      

Sungguh sosok yang mengerikan.      

Dan sikap mereka tampak ganas dengan taring yang memenuhi moncong mereka ketika mereka membuka mulut. Geraman mereka bersahut-sahutan membuat punggung siapapun bisa terasa dingin karena gentar.      

Namun, mana bisa rombongan Andrea gentar meski sosok mereka mengerikan begitu? Semua anggota kelompok Andrea meneguhkan hati dan menutupi rasa gentar mereka dengan tekad ingin tetap hidup, apapun caranya.      

"Noni Putri, mereka..." Kyuna sudah mempersiapkan ekornya yang menari-nari liar di udara, siap dicambukkan ke lawan. "...sepertinya mereka hewan iblis."      

Andrea melirik sedikit Kyuna yang ada di belakangnya. "Oh, jadi hewan iblis itu seperti itu penampakannya. Oke, kita harus melawan mereka dan tetap waspada. Aku yakin mereka disuruh seseorang."     

"Kenapa kau mengatakan seperti itu, Andrea?" Dante melirik sekilas gadis yang ada di sampingnya dengan tetap mempertahankan sikap siaga dia.      

"Karena mereka langsung maju menuju kita tadi, mereka bukan sekedar lewat, tapi memang kita adalah tujuan mereka. Dan liat deh, mereka berbagai jenis, menandakan ada yang memiliki mereka. Mereka punya tuan. Kalau mereka memang murni ingin menyerang kita aja, pasti mereka akan satu jenis," papar Andrea mengenai spekulasinya.      

"Nona Andrea benar. Hewan iblis biasanya bergerombol dalam satu spesies yang sama jika mereka adalah jenis kawanan. Tapi ini... pasti punya majikan." Rogard menambahkan.      

"Rasanya kagak perlu mikir lama untuk tau siapa bos dari mereka." Andrea menyeringai. Di benaknya hanya muncul satu sosok yang dia yakin itu adalah dalang dari kejadian ini.      

"Lelaki iblis bertanduk kemarin?" Dante memicingkan matanya.      

"Yeaahh... siapa lagi, sih? Auk deh dia ngapain ngotot banget ke kita. Pasti dia ngincar sesuatu dari kita." Andrea menyeringai miring dengan pandangan meremehkan ke kelompok hewan iblis di depannya. "Hei kalian, mana tuan kalian? Kenapa cuma keroconya aja yang dikirim?"     

"Groaaarrhh!" Salah satu hewan iblis yang berbentuk kepala singa mengaum. "Tuan tidak perlu hadir sendiri jika hanya untuk mengurus kalian! Roaarrghh! Seraanggg!" Hewan iblis itu mulai mengomando rekan-rekannya untuk mulai maju menyerang rombongan Andrea.      

"Roaaarrkkhh!" Para monster menakutkan itu mulai berlari ke arah rombongan Andrea dengan napsu membunuh yang berkobar kuat, seolah ingin mengoyak seluruh tubuh Andrea dan yang lainnya menjadi jutaan serpihan.      

Beberapa bahkan sudah meneteskan air liur seakan sudah membayangkan deretan gigi runcingnya sudah mengoyak daging kelompok Nona Cambion.      

Pertempuran pun pecah.      

Sepuluh lawan delapan, dengan tidak hadirnya Shiro. Tidak terlalu berat sebelah dalam hal jumlah. Namun, satu hal yang pasti, berat sebelah mengenai kekuatan.      

Hewan Iblis yang dikirim Yoghu memang hanya sepuluh dan bentuk mereka tidak jelas sebenarnya mereka jenis apa. Itu karena mereka adalah hewan iblis level paling rendah yang 'dibongkar' oleh Yoghu menggunakan teknik kejam untuk menempelkan beberapa hewan iblis menjadi satu bentuk.      

Tak heran wujud mereka aneh, tidak seperti hewan iblis biasanya.      

Tapi, meski mereka level rendah, kekuatan mereka jelas-jelas di atas siluman tingkat tinggi seperti Kyuna. Hanya butuh nasib dan keberuntungan saja yang bisa membuat kelompok Andrea selamat nantinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.