Devil's Fruit (21+)

Andrea Berubah



Andrea Berubah

0Fruit 230: Andrea Berubah     

Para anggota kelompok Andrea sudah nyaris pingsan atas rasa sakit yang mereka derita. Andrea merasakan matanya panas dan tak lama kemudian, lelehan air mata keluar dari kelopaknya.      

Meski begitu, dia tidak terisak, justru menatap tajam penuh kebencian pada semua hewan iblis yang mulai mendekat ke mereka langkah demi langkah dengan senyum pongah karena melihat rombongan Andrea sudah di ujung tanduk, siap mereka cabik.      

"Jangan harap bisa dapatkan apa yang kalian mau!" geram Andrea sambil mengusap sisa darah di ujung mulutnya. Perasaan kalutnya memuncak. Kebenciannya tidak bertepi karena para monster hewan iblis itu telah menyakiti banyak teman tercinta dia hingga begitu parah.      

Tiba-tiba, Yoghu sudah muncul dan menyeruak dari tubuh besar para hewan iblis peliharaannya. "Nyonya, bagaimana kabarmu?" tanya Yoghu sambil menyunggingkan senyum miring beraroma ledekan ke Andrea yang tersengal-sengal usai menelan Pil Inti.      

"Kamu!" Andrea menatap penuh benci. "Kita kagak punya permusuhan, tapi kamu tega banget ngirim budakmu untuk celakai orang-orangku!"      

"Nyonya, jangan salah paham. Mereka sudah kuminta untuk meminta baik-baik padamu. Mungkin ucapan Nyonya membuat mereka terpicu menjadi marah dan tidak sengaja melukai kawan-kawan Nyonya. Karena... yah... mereka ini sangat kuat sehingga mereka kadang tidak sadar mereka jauh lebih kuat daripada siapapun." Yoghu makin meledek Andrea dan kelompoknya yang dikatakan lemah secara implisit.      

"Kamu bakalan bayar semua rasa sakit teman-teman aku, Iblis!" geram Andrea sambil berusaha mengatur napasnya karena merasakan punggungnya sakit akibat menabrak keras pohon.      

"Hahaha!" Yoghu tertawa terbahak-bahak. "Kalau begitu... maafkan kami jika kami ini begitu kuat. Yah, salahkan saja kalian yang terlalu lemah dan berani bersikap sombong di depanku," ejeknya tanpa bisa dibantah kelompok Andrea. "Anak-anakku, bereskan mereka semua, dan lucuti semua barang yang ada pada mereka."      

Yoghu melambaikan tangan sambil berbalik pergi. Ia seolah terlalu malas untuk lebih lama berdialog dengan Andrea. Seolah-olah... orang selemah Andrea dan kelompoknya tidak pantas untuk menjadi lawan bicaranya.      

Setelah Yoghu beranjak dari tempat tersebut, para hewan iblis peliharaan Yoghu meraung senang sambil mata merah mereka menatap lapar ke anggota kelompok Andrea yang sudah tidak berdaya.      

Seluruh anggota kelompok Andrea bagaikan ikan yang sudah berada di talenan, siap diiris sesuka hati.      

Kemarahan Andrea kian memuncak. Ia sudah tidak bisa merasakan gentar lagi tapi justru amarah menggelegak berbaur pula dengan keinginan membunuh mereka semua yang ada di depannya.      

Ketika para hewan itu akan menerjang, tiba-tiba dari mata Andrea muncul sinar hitam dan kian lama seluruh bola mata dari Andrea berubah warna menjadi hitam tanpa menyisakan putih secuilpun.      

Para hewan iblis terkejut akan perubahan mata Andrea. Apalagi sewaktu gadis Cambion itu mulai berdiri dan aura hitam pekat itu kian terasa.      

Dua tangan Andrea membentuk cakar yang siap merobek apapun, dan dari tangan itu, muncul api berwarna hitam yang berbaur dengan kabut aneh warna senada.      

Setelah menggeram penuh kebencian, seketika itu juga dalam hitungan satu detik, Andrea sudah tidak berada di tempatnya dia berdiri. Detik berikutnya, kepala dari monster hewan iblis singa sudah menggelinding di tanah.      

Rekan-rekan sesama hewan iblis lainnya terkejut begitu rupa tidak menyangka kawan mereka sudah tak bernyawa lagi.      

Namun, keterkejutan mereka tidak bisa berlangsung lama karena Andrea sudah memanen kepala mereka begitu cepatnya hanya dalam hitungan detik.      

Kecepatan itu sungguh diluar logika apapun. Hanya ada kilasan cahaya hitam yang bergerak cepat kian kemari tanpa memperlihatkan sosok Andrea karena saking cepatnya.      

Tidak sampai satu menit, semua kepala para hewan iblis sudah terpisah dari leher masing-masing. Andrea begitu mudahnya memanen nyawa mereka semua.      

Mata biasa takkan bisa mengikuti gerakan secepat kilat Andrea. Jika mereka bisa melihat gerakan Andrea, mereka akan melihat Andrea menerjang ke hewan iblis, mengayunkan telapak tangannya yang digesturkan bagai pisau untuk memenggal kepala semua musuhnya.      

Ketika sisa satu hewan iblis, yaitu monster kuda yang sebelumnya menjadi lawan Andrea, hewan itu meringkik ketakutan. Kini dia tau apa itu rasa takut setelah melihat kesembilan rekan-rekan dia sudah tergeletak tanpa nyawa dan tanpa kepala di tanah.      

"Jangan bunuh aku! Jangan bunuh aku! Aku hanya budak Yoghu! Aku hanya diperalat dia!" Monster kuda itu sangat ketakutan hingga kencing di tempat, sehingga area di situ pun segera berbau tak sedap.      

Andrea yang sudah dikuasai aura hitam hanya memiringkan kepala seakan heran dengan ucapan hewan iblis kuda itu. "Diperalat?" Andrea menggeram rendah. "Kalau begitu, salahkan saja dirimu sendiri karena sudi diperalat orang lain."      

Dengan sekali wusss, Andrea sudah ada di depan monster kuda itu hingga si monster jatuh terjengkang saking kagetnya.      

Tak berapa lama, terdengar ringkikan penuh pilu dari monster kuda ketika Andrea menusukkan cakarnya dan mencabik-cabik tubuh si kuda. Cakar hitam yang keluar dari jari-jari Andrea sngat kuat. Hanya dalam waktu setengah menit, dia selesai memutilasi monster kuda secara brutal. Serpihan daging bertebaran di area tersebut.      

Ketika Yoghu tiba di tempat itu lagi karena dia mendengar ringkikan dari monster kuda saat dia akan keluar dari hutan, dia memutuskan kembali ke Andrea, karena khawatir Andrea berhasil diselamatkan pihak lain. Dia tidak ingin rugi.      

Alangkah terkejutnya Yoghu saat dia tiba di tempat itu dan melihat semua budaknya sudah tidak bernyawa. Bahkan tubuh si kuda sudah tidak berbentuk lagi. Yoghu termangu menatap semua mayat hewan iblis di tanah.      

Namun, dia lebih terkejut ketika menyadari seperti apa Andrea sekarang. "K-kau... Kau ternyata... Kau ternyata Iblis!" Ia sampai tergagap saking kagetnya. Kakinya secara tidak sadar bergerak mundur, berniat untuk hengkang melarikan diri dari tempat itu.      

Sayangnya, tindakan itu sudah diprediksi oleh Andrea. Gadis itu cukup rentangkan satu tangannya ke depan dan muncul asap hitam yang deras keluar seakan menghisap udara di belakang Yoghu yang akan terbang lari.      

Yoghu bagai ditarik ke arah Andrea. "Tolong! Tolong jangan sakiti aku! Maafkan aku yang tidak mengetahui bahwa kau... kau bangsawan iblis." Kini Yoghu yakin bahwa aura yang menyelubungi Andrea adalah aura dari bangsawan iblis di dunia bawah. Dan Yoghu sama sekali bukan tandingan bangsawan iblis. Level kekuatan mereka berbeda jauh.      

"Apakah kau tidak ingin bersikap sombong lagi di depanku sekarang, hah?!" Mata hitam Andrea berkilat terang menatap Yoghu yang ketakutan karena terus ditarik oleh daya hisap hitam dari tangan Andrea. Sepertinya itu Mossa yang berubah.      

"Tidak! Tidak akan sombong lagi, Nyonya! Ampuni saya!" Dalam seumur hidup Yoghu selama ribuan tahun, dia takkan memiliki keberanian untuk berkonfrontasi dengan para bangsawan iblis dunia bawah. Bahkan jika dia dibayar uang seluruh semesta pun dia memilih tidak bersinggungan dengan bangsawan iblis.      

Andrea terkekeh jahat. "Maafkan kalau aku terlalu kuat. Tapi... itu salahmu sendiri yang terlalu lemah. Apakah kalimat tadi terdengar akrab di telingamu?" Ia menyindir Yoghu.      

"Maaf, Nyonya! Ampuni saya! Ampuni saya!" Yoghu merutuki dirinya sendiri yang ketiban sial karena berurusan dengan orang yang tidak seharusnya dia singgung. Andai dia tau Andrea termasuk bangsawan iblis, mana berani dia mengusik Andrea?      

Yoghu awalnya mengira Andrea hanya seekor siluman yang berhasil mencuri harta bangsawan iblis lemah dengan cara tertentu. Ternyata tebakannya salah!     

Beberapa detik berikutnya, mulai terdengar lolongan pilu penuh kesakitan dari arah hutan. Siapapun yang mendengar pasti bergidik ngeri pada suara yang amat menyayat kalbu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.