Devil's Fruit (21+)

Rogard Butuh Tutor



Rogard Butuh Tutor

0Fruit 293: Rogard Butuh Tutor     

Hari demi hari selanjutnya, ketenangan dan kedamaian di alam Cosmo telah tercipta. Tidak ada lagi perseteruan memperebutkan cinta. Yang ada justru hari demi hari para pasangan saling mengungkapkan perasaan mereka melalui tindakan.     

Seperti pagi ini, Andrea sudah menyiapkan sarapan spesial untuk Dante yang baru saja 'dikuras' semalaman di alam mimpi olehnya, dan takkan bisa bangun di pagi hari, sehingga Andrea harus berbaik hati mengantarkan sarapan penuh gizi ke dalam kamar mereka.     

Di tempat lain, ada Rogard yang telah menyuapi Kyuna di atas tempat tidur. Sepertinya kali ini sang pria jiwa pedang tidak lagi bermanis lembut memperlakukan gadis siluman rubah itu semalam hingga pagi.     

Tidak heran, Kyuna lunglai di tempat tidurnya. Rupanya Rogard benar-benar 'mengguncang habis-habisan' Kyuna melalui metode dari Dante. Yah, siapa lagi tutor masalah itu jika bukan tuannya sendiri, karena meminta saran dari Noir tidak akan cocok, apalagi ke Gazum yang tidak punya pengalaman sama sekali.     

Rogard masih teringat bagaimana mereka memberinya saran dan masukan sehubungan dengan hal 'itu'.     

"Tuan Noir, bagaimana agar Nyonya Sabrina merasa puas?" tanya Rogard waktu itu pada si Singa Petir.     

Noir tertawa besar dengan suara beratnya yang menggetarkan sanubari lawannya, menjawab, "Ha ha ha! Akhirnya kau bertanya juga padaku mengenai itu, Rogard! Nah, agar wanitamu terpuaskan, pastikan kau menggigit tengkuknya kuat-kuat agar dia patuh saat kau menggoncang pinggulmu kuat-kuat padanya! Berikan dominasimu padanya! Perlihatkan padanya siapa yang berkuasa!"     

Rogard termangu mendengarnya sebelum Sabrina datang dan memukul belakang kepala Noir disertai tatapan kejam, membuat Noir ciut seketika.     

Karena Rogard tidak akan tega melakukan saran Noir, yaitu menggigit keras-keras tengkuk Kyuna ketika melakukan 'itu', maka dia beralih ke Raja Naga Iblis Heilong.     

"Hm, hm, hmmm... Rogard... aku turut senang kau berhasil dengan lancar bersama Nona Siluman Rubah. Nah, ada apa sehingga kau datang kepadaku? Apakah kalian sudah mulai bertengkar? Hghh... wanita memang terkadang begitu, susah dimengerti dan penuh teka teki, membuat kepala kita pasti akan pusing tak jelas."     

Rogard sudah akan menyela ucapan Raja Naga Heilong, namun sang Raja seperti tidak bisa dihentikan sama sekali.     

"Rogard, kau harus ingat, wanita itu penuh misteri, mereka butuh diperlakukan dengan berbagai trik dan siasat. Kau tau... dulu aku dan istri tercintaku awalnya harus mengalah terlebih dahulu dan rela menghadapi amukan atau sikap kerasnya. Kau tau... pengorbanan itu adalah penumbuh kekuatan bagi seorang lelaki..." Dan akhirnya Raja Naga Iblis Heilong pun mulai bercerita dari awal mengenai perjumpaan dan kisah kasih dia dan sang istri, Bai Mei.     

Tuan jiwa pedang petir tidak berdaya menghentikan cerita ala telenovela dari Raja Naga Iblis Heilong. Apalagi Kuro dan Shiro juga tampak senang dan bersemangat mendengar cerita heroik mengenai sang ibu yang berkali-kali menolak ayah mereka atau menghajar ayah mereka. Itu sungguh heroik di mata kedua bocah hybrid, ketimbang perjuangan sang ayah itu sendiri.     

Setelah Raja Naga Iblis Heilong selesai menceritakan semua kisah cintanya secara lengkap selama dua jam lebih, barulah Rogard mengatakan niat kedatangannya. "Tuan Heilong, aku turut terharu dengan kisah perjuangan Anda mendapatkan cinta Nyonya Bai Mei. Tapi, kedatanganku kemari bukan untuk itu."     

Raja Naga Iblis Heilong mengerutkan alisnya dengan heran. "Lalu, kenapa kamu ke sini? Ada apa?"     

"Aku... aku ingin mengetahui cara-cara untuk memuaskan wanita di tempat tidur," jawab Rogard lugas dan blak blakan.     

Hampir saja Raja Naga Iblis Heilong mati tersedak saliva-nya sendiri dikarenakan ucapan Rogard. Dia buru-buru memerintahkan Kuro dan Shiro untuk main sebentar di luar. Itu pun dengan sikap panik. Ia sama sekali tidak menyangka Rogard akan terang-terangan berucap demikian di depan anak-anaknya.     

"E-ehemm!" Raja Naga Iblis Heilong berlagak tenang penuh wibawa sembari mengelus jenggotnya yang hanya sepanjang dua jari saja. Yah, itu agar dia mirip tokoh-tokoh penatua berkharisma di jaman Tiongkok dahulu kala. "Kau ingin tau rahasianya?"     

"Benar, Tuan Raja. Semoga cara dan nasehat dari Anda bisa aku praktekkan dengan baik dan hasilnya juga akan baik untuk aku dan Kyuna." Rogard masihlah sosok yang lugu jika itu mengacu pada ucapan. Dia lebih sering mengungkapkan apapun yang ada di pikirannya secara terbuka.     

"Baiklah, karena kau sudah mendengar perjuangan epic aku tadi dan itu sukses, aku akan berikan cara-cara hebat padamu." Raja Naga Iblis Heilong mulai bersemangat. "Pertama-tama, kau harus lentur dan fleksibel. Badanmu harus seperti karet, tapi kuat seperti baja."     

Rogard tertegun hingga melongo. Lentur? Fleksibel? Seperti karet? Seperti baja?     

"Ingat, kau harus berhasil membelit dia dengan lembut sekaligus kuat. Jangan sampai belitanmu terlepas saat kau juga memasukkan kebanggaanmu yang -ehem- itu padanya. Hujamkan kuat-kuat sembari kau terus lilit dia, tapi jangan sampai dia sesak napas. Ajak dia berguling-guling sewaktu kalian saling membelit, karena... blablablaa..."     

Rogard sudah tidak menyimak lagi kalimat dari Raja Naga Iblis Heilong karena dia sedang membayangkan bagaimana cara ular kawin. Dia bergidik seketika dan menelan ludah. Mana mungkin itu dia lakukan pada Kyuna?!     

Merasa saran dari Raja Naga Iblis Heilong pun tidak membawa manfaat meski hanya dari bayangan saja, Rogard terpaksa menengadah ke pohon di mana ada Gazum yang selalu bertengger di sana sepanjang hari.     

"Ada apa, bocah pedang?" tanya Gazum sambil membuka satu matanya secara malas. Ia hampir lelap untuk tidur siang.     

"Tuan rajawali yang perkasa..." Rogard memulai ucapannya. Gazum sudah melambung di surga kesembilan dipuji perkasa. "Bisakah Tuan rajawali membagi cara bagaimana memuaskan wanita di tempat tidur?"     

Mata Gazum pun membuka kedua-duanya dengan sangat lebar. Ada bara api di sana saat Tuan Rajawali itu berteriak sengit, "APA MAKSUDMU BERTANYA SEPERTI ITU?! KAU SEDANG MELEDEK AKU YANG PERJAKA TUA INI, YAH?! ARRKKHHH! AKU CABIK KAU! ARRKHHH!"     

Untung saja Rogard lekas berlari melesat kembali ke dalam pondok sebelum Gazum merealisasikan ancamannya. Dalam pikiran lugu Rogard, dia hanya berasumsi bahwa Tuan Rajawali kesal karena diganggu saat akan tidur siang. Mungkin jika sore, ia bisa datang dan bertanya lagi pada Gazum.     

Andrea yang mendengar tentang Rogard mencari cara memuaskan Kyuna di tempat tidur dari Sabrina, segera melirik ke Dante.     

"Apa, bocah?" Dante yang merasa dilirik pun menghentikan kunyahan pada buah energi roh di tangan.     

"Dan, kamu kan udah dengar sendiri dari Bree kalo Ro muter sana sini nyari solusi." Andrea segera berlagak manis merayu ke Dante. Ia menggelendot manja ke lengan sang Nephilim yang sedang makan buah. "Sebagai majikan dari Ro, kan harusnya kamu bantuin dia, ya kan?"     

Dante juga ikut mendengar mengenai masalah yang ingin diketahui Rogard. Ia melirik Andrea dan timbul niat iseng. "Membantu Rogard?"     

"Hu-um..." Andrea kedip-kedipkan matanya secara genit.     

"Baiklah. Itu masalah kecil untukku, tapi... aku harus mendapat pembayaran konseling spesial ini."     

"Pembayaran?" Kening Andrea berkerut heran. "Apaan emangnya?"     

Dante dekatkan mulutnya ke telinga Andrea. "Bercinta denganku secara nyata, bukan di alam mimpi..."     

Andrea seketika merah padam dan mengentakkan bahunya ke wajah Dante. "Dasar lelaki piipppp!!! Huh!" Ia pun bangun dari duduknya dan memasang tampang gahar asli dia. "Bisa gak sih otak kamu itu dicuci bersih?! Piiippp!!! Gak tau malu! Piiippp!"     

Meski diomeli panjang dan lebar oleh Andrea, Tuan Nephilim justru tersenyum kecil. Dia memang pada akhirnya menjadi tutor bagi Rogard. Dan hasilnya, bisa disaksikan pagi ini ketika Kyuna susah bangun dari tempat tidur.     

Semoga Rogard tidak bertemu Pangeran Djanh untuk diminta sebagai tutor dia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.