Devil's Fruit (21+)

Dimulainya Sebuah Terapi Spesial Tingkat Tinggi (18+)



Dimulainya Sebuah Terapi Spesial Tingkat Tinggi (18+)

0Fruit 279: Dimulainya Sebuah Terapi Spesial Tingkat Tinggi (18+)     

Dengan dukungan Andrea pada upaya Kyuna untuk mendapatkan Rogard, tentu saja semua akan dipermudah oleh si nona Cambion.     

Andrea sepertinya mulai ketagihan untuk bertindak bagai mak comblang. Sebelumnya, dia berhasil mencomblangi Noir dan Sabrina. Bahkan Dante pun tidak mengetahui gerakan senyap Andrea pada kedua kucing besar itu.     

Yang tampak hanyalah hasil akhir saja, Noir sudah mengawini Sabrina tanpa ada kesulitan atau pun penolakan dari si macan sabertooth betina.     

Dan kali ini, Andrea ingin menjadi mak comblang bagi Kyuna dan Rogard. Apalagi Andrea juga gemas melihat sang pria jiwa pedang petir itu terlihat lugu belum tersapa oleh gairah cinta. Oleh karena itu, Andrea membulatkan tekad untuk sebuah niat mulia pada Rogard, memperkenalkan cinta dan bara asmara.     

Sedangkan Kyuna, yang tadinya ingin mendekati Rogard dengan gaya elegan dan penuh martabat, sekarang ia buang niat suci itu dikarenakan bisikan nakal Andrea yang menakut-nakuti jika Kyuna tidak gerak cepat, maka Rogard akan 'dicuri' oleh Ra yang menggebu.     

Dasar nona Cambion. Itu adalah jurus yang hampir sama yang dia dengungkan pada Noir ketika tau bahwa si singa petir itu menyukai Sabrina. Dan Andrea juga sangat yakin Sabrina takkan menolak usaha pencomblangan darinya.     

Maka, malam ini, Kyuna berusaha agar dia berhasil mendapatkan perhatian dan hati Rogard. Meski dia tidak yakin apakah sebuah jiwa pedang memiliki perasaan dan gairah, tapi Kyuna tetap ingin mencoba. Tidak ada salahnya. Nothing to lose.     

Malam ketika semua makhluk di alam Cosmo sudah mulai senyap dalam ruangan masing-masing, Kyuna sudah bersama dengan Rogard.     

"Ro, apakah kita bisa memulai terapi spesial tingkat tinggi yang terhenti kemarin?" tanya Kyuna seraya kembali ke wujud manusia fana.     

Rogard berpikir sejenak, namun tidak ada lima detik dia pun mengangguk. Nona Andrea sudah menghimbau padanya untuk lekas berikan terapi pada Kyuna demi percepatan kesembuhannya. "Baiklah. Lalu... apa yang harus aku lakukan?"     

Kyuna melonjak gembira dalam hatinya. Namun, dia berlagak tenang seolah itu benar-benar sebuah terapi penting yang harus dilakukan secara serius. "Buka semua bajumu seperti kemarin malam," ujar si siluman rubah nakal ini sembari dia sendiri berjalan telanjang tanpa risih.     

Badannya ramping dengan kulit bagai giok putih, halus dan memiliki kontur tulang yang kecil dan tipis. Selain itu, dadanya penuh meski tidak sepenuh milik Andrea, namun dada itu tetap saja masih akan membuat lelaki manapun meluberkan saliva, mendamba untuk menyentuh dan mencicipi kekenyalannya.     

Paha indah Kyuna juga merupakan sesuatu yang akan menarik perhatian lawan jenis dan para wanita bisa menangis menginginkan paha serupa. Kecuali mungkin Andrea yang sudah sangat nyaman dengan tubuhnya saat ini.     

Betis kecil Kyuna bagai bulir beras yang kencang dan indah. Beserta pantat yang menggembung meski tidak berlebihan.     

Sedangkan di area intim keindahannya, dia sudah membabat habis semua bulu di sana sesuai dengan anjuran Andrea. Nona Cambion itu sepertinya sudah mulai terkontaminasi kebinalan Succubi walau pun belum juga ingin melakukan senggama secara nyata.     

Rogard selesai menelanjangi dirinya.     

"Duduk saja di ranjang, Ro. Bersandarllah di sana." Kyuna menunjuk ke kepala tempat tidur. Rogard patuh dan berlaku seperti yang diperintahkan Kyuna. Ia hanya ingin melakukan yang terbaik untuk kesehatan Kyuna.     

Setelah Rogard duduk dengan kedua kaki terjulur di atas tempat tidur, Kyuna mulai naik ke ranjang, Mata ungu Rogard terus mengikuti Kyuna. Ia masih tidak memahami apapun saat ini.     

"Ro, aku akan bantu kau untuk mempersiapkan terapinya. Tapi, kau tidak boleh menahan diri. Kau harus lepaskan apapun yang kau rasakan, mengerti?" Kyuna mengelus pipi Rogard.     

Rogard mengangguk dan hanya mengamati ketika Kyuna merunduk pada selangkangan dia. "Aghh!" Rogard berseru kaget.     

Kyuna mendongak. "Tidak apa-apa. Ini memang prosesnya. Kau harus bersabar dan rasakan semuanya tanpa perlu menahan apapun. Ingat?"     

Sekali lagi Rogard mengangguk dan mengingat semua saran dari Kyuna. Setelah itu, dia menyaksikan Kyuna kembali merunduk di pangkal pahanya dan mulai mengulum benda yang berada di sana.     

"Emnhh..." Rogard mulai merasakan sesuatu yang terasa aneh. Sebuah sensasi memenuhi seluruh sudut dirinya. Dia bagai merasa ada sesuatu yang menggelikan di area bawah. Bagai ada kupu-kupu di batang dia yang kini entah mengapa, menggeliat bangkit tanpa bisa ditahan.     

Meski dia adalah sebuah jiwa pedang semata, namun tubuh yang dia miliki adalah tubuh manusia fana yang sehat. Maka, tidak heran jika setelah penisnya distimulasi secara intens oleh mulut dan lidah Kyuna, Rogard hanya bisa pasrah tatkala batang jantannya mulai tegak menantang gravitasi.     

"Itu... mmghh..." Rogard bukan tidak mengetahui apa yang dikulum Kyuna. Dia tau persis, hanya... dia baru kali ini merasakan rasanya ketika benda itu dilumat dan dimanjakan begitu rupa. Selama ini dia sangat jarang mengetahui mengenai seks para mantan tuannya.     

Jika mantan-mantan tuannya akan bersetubuh, entah dengan siapapun, mereka selalu menyimpan Rogard sehingga pria jiwa pedang itu tidak tau menahu mengenai aktivitas persenggamaan.     

Kyuna tersenyum sembari mulutnya terus mengocok batang jantan Rogard. Lidahnya menari lincah memutari kepala pusaka perjaka milik Rogard bagai itu adalah sebuah permen lolipop yang sangat lezat.     

Tampaknya Kyuna cukup berpengalaman mengenai hal memanjakan milik pria. Tidak perlu dipungkiri, dia bukan lagi gadis kecil, maka tak perlu heran jika dia sudah memahami bagaimana sebuah aktivitas bersenggama itu berlangsung, berikut pula dengan tahapan-tahapannya.     

Saat ini... Kyuna adalah seorang mentor bagi Rogard yang lugu.     

Dikarenakan hisapan dan gemulai piawai dari mulut dan lidah Kyuna, Rogard makin merasa tak karuan. Ia mulai bergerak gelisah dan wajahnya memerah. Namun, karena ingat bahwa ini adalah tahap untuk keberhasilan terapi yang musti dia jalani, maka dia tidak berani meminta Kyuna berhenti meski rasanya ada yang sangat aneh di ujung batang jantannya.     

Beruntung Kyuna menyadari Rogard sudah nyaris di ambang limitnya. Ia pun lekas berhenti dan tersenyum nakal ke Rogard. Kini, dia bersiap-siap pada bagian inti dari 'terapi'.     

"Ro, aku akan memulai inti dari terapi ini, oke?" Kyuna memposisikan dirinya di pangkuan Rogard.     

Lelaki jiwa pedang itu masih terengah-engah tanpa mengerti kenapa napas dia sampai begitu seolah dia baru saja bertempur melawan ratusan musuh. Ia hanya mengangguk patuh seraya mengatur napas agar kembali normal.     

Namun, belum juga dia menormalkan deru sengal napasnya, ia sudah merasakan sebuah benda di selangkangan dia menembus masuk sebuah lorong ketat. "A-arrghh..."     

"Nggghhhhh~ haanghh~" Kyuna di pihak lain, dia merasakan semburan kegembiraan ketika penis milik tuan jiwa pedang berhasil ditelan seluruhnya oleh liang hangat dia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.