Devil's Fruit (21+)

Acara Mandi Bersama



Acara Mandi Bersama

0Fruit 274: Acara Mandi Bersama     

Rogard diam memandangi Kyuna. Mandi? Kyuna ingin mandi? Apakah rubah juga mandi? Pertanyaan itu terus berputar di benak Rogard yang lugu. Ya, dia memang lelaki lugu berusia ribuan tahun. Dia belum pernah sekalipun terlibat asmara dengan siapa saja.     

Bagi Rogard, pengabdian pada sang tuan adalah nomer satu dan segala-galanya. Maka, tidak heran jika dia kurang sensitif masalah percintaan. Bahkan dia pun tidak paham apa yang membuat dirinya diperebutkan oleh Kyuna dan Ra.     

"Ro!" pekik Kyuna.     

"Hah? Ya?" Rogard tersadar dari lamunan. "Kenapa, Kyuna?"     

"Mandi!" Kyuna merajuk lucu dengan suara gadis ciliknya.     

"Apakah... tidak akan kenapa-kenapa?" Rogard ingin memastikan.     

"Tentu saja tidak akan kenapa-kenapa! Memangnya apa yang akan kenapa-kenapa?" sungut Kyuna sembari gosok-gosokkan hidungnya ke dada Rogard. Bau tubuh lelaki pedang ungu itu terasa memikat indera penciuman dia.     

"Kan kau ada luka..."     

"Sudah mulai menutup."     

"Tapi belum sembuh seratus persen, kan?"     

"Ro! Diam dan mandikan saja aku," keluh Kyuna hampir putus asa. Apa yang harus dia perbuat untuk menunjukkan rasa ketertarikan dia pada pria ungu ini? Apakah dia harus langsung menerjang Rogard begitu saja secara lugas?     

Tidak boleh! Harga diri perempuan dia menjerit tidak memperbolehkan itu terjadi. Meski dia adalah siluman rubah yang terkenal dengan sifat penggoda binal, tapi Kyuna tidak ingin memperlakukan Rogard bagai mangsanya.     

Rogard adalah sosok spesial yang telah memasuki hatinya secara perlahan-lahan tanpa dia sadari. Dia ingin mendapatkan Rogard dengan cara terhormat. Semoga saja.     

"Iya, iya, baiklah." Akhirnya Rogard menyetujui. Dalam alam berpikirnya yang sederhana, Rogard hanya menduga mungkin Kyuna merasa tubuhnya sudah mulai lengket dan tidak nyaman, makanya memaksa ingin mandi. Dan sebagai orang yang ditugaskan oleh Andrea untuk mengurus Kyuna, mana bisa dia menolak?     

"Umfh!" Kyuna sedikit mendengus, antara senang dan sebal. Senang karena permintaannya terkabul, kesal karena Rogard terlalu tidak sensitif dengan perasaan dia. Nona rubah, kau tidak bisa memaksakan perasaan kamu ke siapapun, Kau harus melangkah setapak demi setapak untuk membiarkan mereka untuk menangkap hati yang kau berikan.     

"Ayo aku mandikan kamu." Rogard membawa Kyuna ke kamar mandi yang menyatu dengan kamar tidur. Di ruangan itu ada bathtub dari kayu jenis kualitas tinggi. Perlahan, dia menaruh rubah Kyuna di atas kloset duduk. "Aku siapkan dulu air hangatnya. Dan aku akan bertanya ke Nona Andrea, siapa tau dia memiliki bubuk ramuan untuk mandi."     

Kyuna mengangguk. "Ya sudah, cepatlah kalau begitu." Ia duduk tenang di atas kloset duduk. Kesembilan ekornya berkibar-kibar lucu menggemaskan.     

Rogard bergegas keluar dari sana dan mencari Andrea. Karena gadis Cambion itu tadi mengatakan ingin berlatih pedang, maka dia hanya bisa membayangkan satu lokasi saja dan cepat pergi ke sana.     

Benar saja, setibanya di sana, Andrea sedang berlatih dengan Dante dan kedua pedang, disaksikan duo bocah hybrid dan ayahnya, Raja Naga Iblis Heilong.     

"Oh, Kyu pengin mandi, yak? Oke." Andrea berhenti sebentar begitu Rogard mendekat padanya.     

"Apakah Nona memiliki bubuk khusus untuk mandi untuk dia?" tanya Rogard.     

"Ah, rasanya aku punya." Andrea merogoh ke RingGo dan menemukan sesuatu yang dia maksud, lalu menyerahkannya ke Rogard. "Pakai ini saja. Lukanya sudah menutup, kan?" Dia sodorkan sebuah botol keramik kecil ke Rogard.     

Rogar mengangguk. "Ya, Nona. Lukanya sudah mulai menutup. Pasta obat dari Anda sangat berkhasiat tinggi sehingga luka itu sangat cepat menutup."     

Andrea ganti yang mengangguk. "Bagus, deh! Ya udah, sana mandikan dia. Aku titip, yah! Yang lembut kalo pakaikan sabun cairnya ke dia, bulu dia jangan sampai rontok, oke?"     

Ra mendengar percakapan itu dari samping dan cemberut. "Aku juga mau! Aku juga mau dimandikan oleh Rogard!" Kemudian dia langsung melesat ke sisi Rogard sambil bersikap manja. "Ro, kau juga harus memandikan aku, yah!" rayunya sambil menyandarkan kepala pada bahu Rogard.     

Fro mendecih melihat adegan itu. "Cih! Liar dan murahan..." dengusnya pelan.     

"Hei! Siapa yang kau bilang liar dan murahan?!" Ra tegakkan punggungnya lagi dan melotot ke Fro. Langsung saja adegan debat mulut terjadi antara mereka.     

Rogard tidak ambil perduli dan membungkuk ke Andrea dan Dante. "Saya permisi dulu," ucapnya dan segera melarikan diri dari tempat itu sebelum Ra mulai menahan dia lagi. Kyuna sedang menunggunya.     

Melesat cepat kembali ke pondok, Rogard mendapati Kyuna masih ada di atas kloset duduk yang diturunkan tutupnya.     

"Lama..." keluh Kyuna sambil mencebik.     

"Iya, maaf. Tapi Nona Andrea sudah memberikan aku ini..." Rogard mengeluarkan sebuah botol keramik. Setelah ia buka, ternyata di dalamnya memang ada bubuk. Mencium aroma bubuk itu, baunya seperti obat, namun tidak terlalu kuat.     

Air kran bathtub di putar sehingga mengucur deras dan disetel di suhu hangat nyaman. Bubuk dari Andrea tadi di tuang ke dalam air yang seketika mengubah warna air menjadi hijau muda.     

"Airnya jadi bau obat." Kyuna mengeluh. "Aku akan bau obat sepanjang hari, ugh."     

"Jangan banyak mengeluh. Bukankah ini demi kesembuhan kamu sendiri?" Rogard menepuk ringan kepala rubah Kyuna.     

"Aku lebih suka sakit terus kalau begitu." Kyuna asal mengucap apa yang dia pikirkan. Memang, jika dengan sakit membuat Rogard merawat dan selalu bersama dia, maka dia rela dia selalu sakit.     

"Jangan ngawur." Rogard mulai menyiapkan handuk, sabun cair, dan meletakkan itu semua di meja kaca dekat kloset duduk.     

Air sudah setinggi betis Rogard. Karena Kyuna dalam wujud rubah, maka ketinggian seperti itu adalah yang paling ideal. Rogard mengangkat tubuh rubah Kyuna dan menaruh perlahan ke dalam air.     

"Kenapa kau tidak ikut masuk, Ro?" tanya Kyuna dari dalam bathtub.     

"Haruskah?" Rogard menanya balik.     

Kyuna mengangguk tegas. "Harus! Cepat, buka semua pakaian kamu dan masuk sini mandikan aku dengan benar!"     

Rogard kerutkan keningnya, seolah sedang berpikir dan menimbang-nimbang. Lalu... "Hmh, baiklah." Hanya dengan lambaian tangan saja maka dia sudah melenyapkan pakaian kasual dia dan mengganti dengan sepotong handuk yang dililit di pinggang seperti yang biasa dia kenakan jika berendam di kolam misterius.     

Kyuna bersorak sorai girang dalam hatinya. "Ayo, ayo sini. Cepat masuk." Ia sudah setengah basah sekarang.     

Rogard membawa sabun cair serta ke bathtub dan menaruh di tepian bak mandi kayu itu.     

"Duduk, Ro."     

Tuan pedang pun patuh. Duduk di tepi bathtub.     

"Aiyaaa... Ro, duduknya bukan di situ!" Kyuna melolong.     

"Lalu?"     

"Duduk di dalam air!"     

"Oh, baiklah." Sekali lagi, Rogard menuruti perintah Kyuna. Begitu dia duduk bersila di dalam air, seketika Kyuna melompat ke pangkuannya. "Eh, Kyuna?" Ia heran dengan tindakan si gadis rubah.     

"Ayo, beri aku sabun cair itu, lalu gosokkan pelan-pelan di tubuhku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.