Devil's Fruit (21+)

Threesome at The Office? Why Not? It's Hawt! (Bagian 1) (21+)



Threesome at The Office? Why Not? It's Hawt! (Bagian 1) (21+)

0Fruit 541: Threesome at The Office? Why Not? It's Hawt! (Bagian 1) (21+)     

"Tunggu sebentar," ucap Tuan Vampir sembari lepaskan dekapannya pada Andrea dan berjalan ke mejanya untuk menekan tombol di telepon dia. "Rioko, tahan atau blokir semua panggilan dan tamu untukku siang ini. Aku ingin mengobrol panjang dengan istriku dan suaminya."      

Rioko di ujung sana menjawab sedikit gagap. "Ha-haik, Tuan Giorge! Siap melaksanakan!"      

Begitu perintah dari Giorge usai dari telepon, para karyawan yang masih mengerumuni meja Rioko langsung gempar dengan jeritan tertahan.      

"Kenapa Bos berkata seperti itu?"     

"Aku yakin mereka tidak sekedar berbincang saja!"     

"Kau! Dasar otakmu penuh sampah!"     

"Kau mau bertaruh, heh?"      

"Bagaimana membuktikan ucapanmu?"     

"Mengintip? Menguping? Ayo, pasang baik-baik kuping kalian!"      

"Hei, kau ingin mati, heh? Kalau ketahuan Bos, kau akan tamat!"      

"Kyehehee..."      

Sedangkan di dalam ruangan besar dan nyaman itu, Andrea berdiri di antara Dante dan Giorge. Tuan Nephilim berada di belakang Nyonya Cambion dan Tuan Vampir berdiri di depan putri dari King Zardakh.      

Andrea sudah dilucuti pakaian luarnya dan hanya menyisakan bra hitam dan G-string hitam pasangannya saja. Sedangkan kedua suaminya masih memakai baju lengkap.      

Tangan Dante merayap ke payudara Andrea dari belakang dan mencumbui bibir istrinya, sementara Tuan Vampir mengusap erotis lembah kewanitaan sang istri. Kemudian, Andrea menghadap ke depan untuk bercumbu dengan suami keduanya.      

Dante meremas payudara yang masih terlindungi bra hitam berenda sembari mulutnya bergerak nakal di tengkuk istrinya. Jari-jarinya memilin puting payudara Andrea yang menegang di balik bra tipis itu.      

"Annghh..."      

Dante melambaikan tangan dan seketika ruangan itu menjadi ruang kedap suara. Ini membuat Andrea bisa lebih nyaman jika ingin mengerang keras nantinya.      

Giorge terkekeh melihat apa yang dilakukan Dante. "Enak juga mempunyai kekuatan supernatural seperti itu, bro."      

Dante menyeringai mendegar pujian Giorge. Kemudian dia melanjutkan meremas payudara favoritnya dan perlahan-lahan menurunkan cup dari bra sehingga ia bisa mulai mengelus dengan bebas kulit lembut duo montok itu tanpa penghalang apapun.      

Tangan Giorge juga mulai bergerak lebih nakal dengan menyusup masuk melalui tali samping G-string hitam Andrea dan mengusap-usap apa yang paling sensitif di sana. Dia sudah memahami semua titik erogenus sang istri.      

"Haanghh... kaliaaannn..." Andrea pejamkan mata menikmati semua pemanjaan dari dua suaminya. Orang lain mungkin akan mati karena iri melihat dia. Dia secara sah memiliki dua suami dan semuanya sangat mempesona dan kuat.      

Kini, tangan Giorge masuk dari atas G-string untuk lebih intens mengocok dan menggesek mutiara peka milik istrinya. Andrea mengerang lebih keras tanpa khawatir suaranya bocor hingga keluar ruangan. Terima kasih pada Dante untuk itu.      

Cumbuan Andrea dan Giorge terputus karena Andrea terus mengerang dan merintih nikmat seraya pejamkan mata. Satu tangan memegangi pergelangan tangan Tuan Vampir dan tangan lainnya memegangi punggung tangan Dante yang masih aktif pada kedua payudaranya.      

Putri Cambion tak sadar bahwa dirinya ternyata sudah digiring ke tempat tidur yang memang masih ada di ruangan itu dari jaman dia masih menjadi Presdir di Zean Property. Ranjang besar yang kerap dia gunakan bersama Giorge dulunya.      

Ia berbaring rebah dengan dua pria tampan berada di sisi kanan dan kirinya.      

Tuan Nephilim yang berada di sisi kiri Andrea, mencumbui sang Cambion sembari tangannya membantu membuka paha sang istri agar tangan Giorge lebih leluasa mengelus area lembab di selatan sana.      

Sesudah itu, tangan Dante terarah ke payudara kesukaannya lagi dan lepaskan cumbuannya untuk mulai mengurung salah satu puting payudara Andrea dalam mulut agresifnya.      

Sedangkan Tuan Vampir, dia cukup menyibak seutas kain di pinggiran G-string istrinya agar bisa mengelus-elus klitoris Andrea yang sudah lembab karena cairan pelumas dari vaginanya deras keluar akibat dari bangkitnya libido.      

Mulut Giorge mencari bibir kenyal Andrea untuk menyatukan mereka dalam cumbuan dalam dan intim sambil jari-jarinya masih membelai klitoris basah Andrea. "Kau basah sekali, Rea..." bisik Giorge, parau.      

"Hrrnghh... mmccphh... aanghh.., karena kaliaannhh... haarghh... mrrcpphh..." jawab Andrea di sela-sela penaklukan erotis yang dilakukan kedua suaminya.      

Setelah beberapa menit, Andrea melepaskan cumbuan Giorge untuk menengadahkan kepalanya sambil pejamkan mata. Dirinya serasa Ratu Cleopatra yang dimanja para lelaki gagah. Atau Empress Wu Zetian dari jaman Dinasti Tang yang dulu juga memiliki banyak selir lelaki untuk melayaninya setiap malam.      

Setelah lepas dari bercumbu, Giorge mulai lebih menggiatkan jari tangannya yang kokoh untuk disusupkan masuk ke vagina Andrea. Jari tengah dan jari manis Tuan Vampir mengaduk liang nikmat istrinya dari irama pelan kemudian makin cepat dan cepat.      

"Aaarrghhh! Aaarrnnnghh!" Andrea menjerit-jerit merasakan titik pekanya di dalam liang sana terus ditohok dan digesek kuat-kuat oleh dua jari suami keduanya. Tak berapa lama, cairan bening meloncat keluar berkali-kali bersamaan dengan kocokan jari Tuan Vampir.      

"Stoopp! Arrnghhh! Stoopp, Gio! Haanghh..." Andrea mencengkeram erat pergelangan tangan Giorge yang digunakan untuk mengocok vaginanya.      

Tuan Vampir patuh dan hentikan kocokan hardcore dia di sana. Telapak tangannya sudah basah akan cairan orgasme Andrea. Ia menatap istrinya terengah-engah.      

Dada Andrea turun naik, dia sedang masa anti klimaks. Harus mengatur napas dulu sambil meredakan sensasi paska orgasme.      

Kesempatan itu digunakan Dante untuk lebih agresif melumat dan menghisap-hisap puting Andrea, bergantian kanan dan kiri secara rakus.      

Tangan Andrea meremas rambut sehitam onix milik suami pertamanya dan menarik lembut tatkala merasakan nikmat ketika putingnya dihisap-hisap kuat dan itu menimbulkan sensasi luar biasa. Payudara Andrea bukan buatan, maka dia bisa merasakan enaknya stimulasi yang diberikan di sana.      

"Enak, sayank?" Sudah tentu itu yang bertanya adalah Dante, karena dia terbiasa memanggil 'sayank' ke Andrea.      

Andrea membuka matanya dan secara sayu memandang suami pertamanya, lalu mengangguk lemah.      

"Kau siap untuk orgasme lagi, Rea?" Kalau ini jelas dari Giorge. Panggilan 'Rea' adalah panggilan spesial dari Tuan Vampir sejak dulu dia mendekati Andrea.      

Kini tatapan sayu Andrea terarah ke Giorge. Ia tak tau harus merespon apa.      

Dan karena itu, Giorge hanya tersenyum dan mulai masukkan dua jari lagi ke vagina Andrea untuk mengocok kembali di sana.      

Tak pelak, Andrea mengerang dan menjerit kecil sembari ia melempar kepalanya ke belakang, menabrak bantal dan terbenam di sana. Kedua titik pekanya diserang secara bersamaan oleh kedua suami dia. Mana mungkin dia bisa bertahan lama?      

Maka, tidak memerlukan waktu lama untuk Andrea kembali menyemburkan air-air bening disela-sela kocokan jari Giorge.      

Meski Andrea sudah merintih memohon pada Tuan Vampir, tapi Giorge masih tak mau hentikan kocokannya.      

Ditambah, kini tangan Dante mulai maju dan mengusap-usap klitorisnya. Sedangkan mulutnya masih secara liar menghisap-hisap puting terdekat yang bisa dia jangkau.      

Andrea kian mengerang. Ini terlalu nikmat. Bahkan dia tidak menyadari Tuan Vampir sudah mencumbui lehernya. Ia hanya mengerang dan mengerang terus sambil cairannya berhamburan keluar.      

Kedua suaminya sama-sama liar dan agresif!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.