Devil's Fruit (21+)

Solusi Terbaik



Solusi Terbaik

0Fruit 511: Solusi Terbaik      

Andrea hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan dari sang sahabat yang memunculkan kesadaran semua orang.      

Yah, sekarang bagaimana jika sudah begini adanya? Dante tiba-tiba muncul di saat Andrea telah memulai tatanan hidup baru dia pasca kehilangan Dante.      

Apakah dengan kepulangan Dante, maka ia berhak mendapatkan semuanya lagi seperti sebelumnya?      

Semua orang di ruangan itu secara bergantian menoleh ke Dante dan Giorge. Sedangkan Andrea masih tertunduk, tak berani mengangkat wajahnya.      

"Andrea, bisakah kau memilih satu dari mereka berdua?" King Zardakh bertanya ke putrinya yang masih juga belum mau mengangkat dagunya.      

Andrea masih bungkam tanpa kata.      

"Putriku sayank… bisakah kau menghadapi mereka dengan wajah terangkat? Kau bukan seorang pengecut, kan?" King Zardakh melanjutkan.      

Hati Andrea bagai mendesis mendengar sindiran ayahnya. Ia tersengat ketika dianggap pengecut secara tidak langsung hanya karena dia malah bungkam dan tidak berani menatap kedua lelaki itu.      

Kedua lelaki yang menunggu jawabannya.      

Perlahan… Andrea mulai angkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap ke Dante yang masih memeluknya sembari duduk bersisian dengannya, lalu mengalihkan pandangan ke arah Tuan Vampir yang duduk di sudut sana.      

Mereka semua menujukan tatapan ke arahnya. Semua orang di ruangan itu.      

"Nak, apakah kau bisa memilih salah satu dari mereka?" King Zardakh mengulang pertanyaannya ke Andrea yang masih bingung.      

Andrea sebenarnya sudah memiliki jawaban di hatinya. Namun, jika dia menuruti kata hatinya seratus persen, dia akan terlabel sebagai orang yang tidak memiliki perasaan.      

Yah, dia memang memilih Dante.      

Tetapi, bagaimana mungkin Andrea menyuarakan keputusannya itu. Tentu hal itu akan sangat menyakiti Giorge yang telah berjuang dan berkorban untuknya selama ini.      

Meskipun Andrea sudah memberikan peringatan pada Tuan Vampir mengenai perasaan Andrea padanya semenjak mereka berikrar sebagai Friend With Benefit, tetapi jika Giorge memiliki hati, tak mungkin dia tidak terluka jika Andrea menyingkirkan dia sesudah kepulangan Dante.      

Lagipula… Andrea dan Giorge sudah memiliki buah hati!      

Bagaimana bisa Andrea menjelaskan pada Ivy nantinya jika dia menepikan Giorge dan memilih Dante? Apa kalimat yang akan dia sampaikan pada sang putri?      

"Maafkan Mommy, Ivy… Mommy lebih memilih ayah dari kakakmu. Maka, kau harus berpisah dari Poppa kamu, oke?" Begitukah? Kalimat seperti itukah yang harus disampaikan pada sang putri?      

Sedangkan Ivy sangat manja dan tergantung pada ayahnya. Bocah perempuan itu bisa dikatakan lebih lengket dengan ayahnya ketimbang dengan sang ibu.      

Tapi… apakah itu juga berarti Andrea harus melupakan Dante dan meminta lelaki itu mengerti keadaan dia yang sekarang?      

Mana mungkin!      

Andrea sudah bertahun-tahun memimpikan kebahagiaan bersama Dante, meski terkadang dia merasa dirinya seperti orang gila yang masih saja mendamba Dante walau tau lelaki itu dikabarkan mati.      

Nyatanya… ia sering membayangkan Dante ketika bercumbu dan bercinta dengan Giorge. Ia tidak menyangkal jika Dante masih menguasai hatinya dan juga benaknya, kapanpun, di saat dia masih bersama dengan Giorge sekali pun.      

Dante tidak bisa dilenyapkan sama sekali.      

Lalu… apa yang harus dia putuskan sekarang? Siapa yang harus dia pilih tanpa menyakiti salah satu pihak?      

"Ndrea?" Shelly memanggil sahabatnya yang masih diam bagai orang linglung.      

"Andrea." Myren ikut memanggil adiknya agar kembali ke alam sadarnya.      

"Hah?" Andrea terkaget dan menyahut asal-asalan sebunyinya. "Gimana?" Ia tatap Myren dan Shelly yang menunggu.      

"Andrea putriku sayank, apakah kau sudah membuat keputusan?" King Zardakh masih memberikan pertanyaan itu-itu saja, meski dengan versi yang berbeda.      

Sebelum menjawab, Andrea menghela napas terlebih dahulu. "Hghh! Beh, ini beneran pertanyaan yang sangat, sangat sulit buat gue, Beh." Andrea kembali tertunduk, menatap jari-jarinya yang saling bertaut. "Gue… gue sendiri gak tau musti milih siapa, karena… karena… mereka berdua… mereka berdua…" Ia mengangkat kepalanya lagi sambil tatap ayahandanya.      

"Kalau begitu, kenapa tidak pilih keduanya saja?"      

"Heh?" Andrea seketika bengong. Yang lain pun tidak kalah tertegun akan ucapan dari salah satu Raja Incubus terhebat di Underworld.     

Apa tadi kata ayah Andrea?      

"Iya, Ayah hanya membantumu memberi saran terbaik untukmu, Nak." King Zardakh sepertinya bisa mengetahui perasaan dilematis Andrea.      

Oleh karena King Zardakh bisa meraba pemikiran putrinya, makanya dia lekas memotong ucapan anaknya dan memberikan saran solusi untuk Andrea.      

King Zardakh paham jika Andrea memilih Giorge bukan karena anaknya mencintai sepenuh hati pada Tuan Vampir, namun hanya sebagai rasa terima kasih atas segala yang telah diperbuat Giorge selama ini untuk Andrea.      

Dan King Zardakh juga tidak melupakan adanya Ivy sebagai buah dari percintaan Giorge dengan putrinya. Maka dari itu, King Zardakh sangat bisa mengetahui apa yang dipikirkan putrinya, Andrea.      

"B-Beh… ja-jangan… jangan bercanda…" Andrea sampai susah berbicara dan tergagap.     

Memilih keduanya? Memangnya bisa? Memangnya boleh?      

"Kenapa tidak?" King Zardakh menyahut begitu santai seolah itu bukan masalah besar.      

"Tapi, kan…" Andrea masih susah mencerna solusi dari ayahnya. "Beh, kalo gue milih keduanya… bukannya itu artinya gue… gue…"     

"Bersuami dua?" tutur King Zardakh membantu putrinya melanjutkan kalimat. "Poliandri?"      

"Iya," sahut Andrea sembari mengangguk akan penyebutan istilah bagi wanita yang bersuami lebih dari satu dalam satu kurun waktu. "Itu… itu tidak sesuai norma masyarakat, Beh."      

"Ha ha ha! Norma masyarakat? Norma buatan manusia, maksudmu?" tanya King Zardakh sembari terbahak. "Maaf, Nak. Kita bukan manusia sesungguhnya. Maka, kenapa harus repot dengan norma buatan manusia?"      

"Babeh…" Andrea tak tau harus menyahut apalagi akan ucapan sang ayah yang menohok.      

Mereka memang sejatinya bukan manusia seutuhnya. Andrea meskipun telah membuang darah iblisnya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa dia tidak bisa disebut manusia sepenuhnya. Kedua suami Andrea juga bukan dari ras manusia pula!      

"Kenapa, Nak? Kau tidak setuju poliandri? Lalu bisakah kau memilih salah satu dari mereka jika kau khawatir dengan norma manusia?" Pertanyaan dari King Zardakh yang ini sontak saja membungkam Andrea.      

Myren mendesahkan napasnya. "Andrea, aku piker solusi dari ayah terkutukmu itu tidak ada salahnya. Dia memang benar. Kau bukan manusia sepenuhnya. Dante dan Giorge juga bukan manusia. Kalaupun kau menjalani poliandri, memangnya manusia di luar sana bisa apa?"      

"Kak…" Andrea tatap kakaknya dengan pandangan bingung.      

Meski poliandri adalah solusi yang dianggap terbaik dan itu bisa menghindarkan Andrea dari menyakiti Giorge, namun rasanya itu sangat keterlaluan dan susah ditolerir masyarakat pada umumnya, meski banyak juga praktik poliandri di beberapa daerah di dunia ini.      

Andrea juga mengakui itu solusi terbaik.      

Tapi… ini…      

"Cuma sekarang… yang jadi pertanyaan tak kalah penting…" Myren menggantung kalimatnya dan menatap Dante serta Giorge bergantian. "apakah kedua pria beda ras ini mau menerima solusi tersebut?"      

Sontak, perhatian semua orang beralih ke Dante dan Giorge, seakan mereka ingin lekas mendengar jawaban dari dua pria beda ras itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.