Devil's Fruit (21+)

Pavlo



Pavlo

0Fruit 728: Pavlo     

Wajah sosok yang mengaku sebagai Count Dracula itu berubah masam dan berhenti sambil bersikap waspada.      

Sedangkan Ronh, dia terkejut mendengar ucapan sang istri. "Tuan Penjaga? Dia penjaga tadi, hun?"     

Myren tersenyum dan mengangguk. "Aku sangat yakin itu. Seratus persen."     

"Bagaimana kau tau dengan jelas mengenai itu, hun?"     

"Karena aku menempelkan secuil kulitku ke tubuh penjaga. Dan aku bisa membaui kulitku padanya. Maka, dia memang penjaga itu."     

"Ternyata kau sangat licik, Nona." Sosok yang ternyata adalah sang penjaga kastil terlihat menatap tajam pada Myren.      

"Aku tidak yakin kau adalah Count Dracula pula, Tuan Penjaga." Myren menambahkan. "Antara kau adalah vampire biasa, atau Dhampir, atau … Strigoi."     

Ronh semakin bingung. Dia memang tidak secerdas istrinya, oleh karena itu dia hanya menjadi panglima, bukan jenderal. "Hun, makhluk apa pula tadi yang kau sebut?"     

���Dhampir adalah hasil perkawinan silang antara vampire dan manusia biasa, dan dia membawa ciri karakteristik vampire meski tidak sekuat vampire. Dan Strigoi … itu adalah makhluk legenda di Rumania ini. Dikatakan, Strigoi adalah roh yang bangkit dari kubur dan bisa hidup bersama manusia, bisa berubah menjadi binatang, bisa transparan, dan juga menghisap darah manusia untuk energi mereka, dan … makhluk abadi." Myren menjelaskan secara gamblang sehingga Ronh kini jelas.      

"Luar biasa, Nona. Pengetahuanmu memang luas, aku akui itu." Sosok itu terkekeh.      

Kemudian, sosok itu pun mengubah wujudnya menjadi seekor kelelawar dan terbang keluar melalui celah jendela batu di sana.      

"Jangan kabur!" Myren berseru sambil lekas meloncat keluar dari jendela itu juga, diikuti Ronh.      

Kelelawar jelmaan sosok tadi tidak menyangka Myren bisa mengejarnya. Padahal dia sudah bisa digolongkan kelelawar hebat yang terbang paling cepat yang ada di dunia.     

Sosok itu pun mendadak berubah menjadi burung alap-alap yang bisa terbang sangat cepat melebihi kelelawar. Myren terus memacu dirinya agar tidak kehilangan mangsanya.      

Sedangkan Ronh, dia memutar ke arah lain, berpisah dari istrinya.      

Myren paham langkah dari suaminya. Oleh karena itu, dia melepaskan tembakan-tembakan api yang membuat si burung alap-alap itu terbang menghindar.     

Tanpa disadari si burung alap-alap jelmaan sosok itu, dia terbang menurut dengan arah yang diberikan Myren sesuai laju serangan tembakan api sang jenderal wanita.      

Kalian bisa menggunakan metode ala Myren ini jika sedang mengejar lawan kalian di udara. Ohh, tapi … itu kalau kalian bisa terbang seperti Myren, oke! Kalau tidak bisa, lupakan saja.     

Dan ketika burung alap-alap itu masih panik akan serangan Myren, dia sudah dikagetkan dengan kemunculan Ronh di depannya dan memukul dia hingga terpelanting jatuh ke tanah.     

Myren dan Ronh menyusul turun ke tanah, dan ternyata itu sebuah hutan.      

Burung alap-alap itu pun kembali berubah ke wujud asli sosok itu, yaitu makhluk Strigoi yang tinggi jangkung dan seperti monster. Ia segera membuat dirinya transparan untuk menghindari pengejaran Myren dan Ronh.      

Namun, dia lupa bahwa Myren sudah mengatakan dia menempelkan secuil kulitnya ke tubuh makhluk itu sebelumnya.      

Sudah tentu, meski Strigoi itu berubah transparan untuk kabur, masih bisa terlacak dengan mudah oleh Myren melalui aroma kulit sang jenderal itu sendiri.     

Zluupp!     

Myren membentangkan cambuk durinya ke sebuah arah kosong.     

"Arrghh!" Terdengar jeritan dari area kosong tempat cambuk duri menjerat. Kemudian, muncullah Strigoi tadi, terbelit di cambuk milik sang jenderal.      

"Hah! Akhirnya kau kena juga!" Myren pun memegangi erat cambuk berisi Strigoi tersebut.      

Ronh berjalan menghampiri Strigoi itu sambil mengubah wujud ke sosok asli dia sebagai iblis.      

Strigoi yang menatap perubahan wujud Ronh yang sangat jelas adalah iblis, dia meraung ketakutan. Ia hendak memberontak lepas dari belitan cambuk duri Myren, tapi tak bisa.      

Ronh tampil gagah dan besar, setinggi hampir 4 meter, lebih tinggi dari Strigoi itu. Wajah Ronh juga sangat mengerikan dengan warna kulit kemerah-merahan menyala dari dalam, bagai tubuhnya berisi magma cair.      

"Ampun! Jangan! Jangan! Aku menyerah! Aku menyerah! Maafkan aku! Maafkan aku, Tuan Iblis!" Strigoi itu menangis ketakutan, tanpa sadar membasahi dua pasang kakinya yang kecil, panjang, dan keriput dengan urinnya sendiri.      

"Ha ha ha …" Tawa arogan Ronh dengan suara besar dan berat terdengar. "Sudah kukatakan kau akan terkencing-kencing jika melihatku, benar kan?"     

Makhluk itu pun menyadari ternyata dia memang sudah terkencing-kencing membasahi paha telanjang dia. Strigoi seperti dia memang tidak memakai apapun dalam wujud aslinya, mirip jerangkong berkulit pucat namun mengerikan bagai salah satu monster yang ada di Hutan Kegelapan Kerajaan Orbth.      

"Kupikir-pikir dulu, enaknya aku apakan kau ini." Ronh kembalikan wujud ke humanoid biasa, menjadi sosok pria tampan dan tinggi besar.      

"Ampuni aku … ampuni aku …" rengek Strigoi itu.      

"Katakan pada kami, kenapa para vampire terus memburu Ivy!" Myren pun langsung bertanya, menginterogasi si Strigoi.      

"Aku … itu … King …"     

"King? Siapa itu King?"     

"Dia …" Strigoi itu tidak berani bicara lebih banyak dan menundukkan kepala.      

Wuzz! Wuzz! Wuuzz!     

Tak berapa lama, muncullah banyak vampire yang mendekat ke area tempat Myren menangkap Strigoi. Mereka ada puluhan dan berlari cepat membentuk lingkaran untuk mencegah Myren dan Ronh kabur.     

"Pavlo!" seru salah satu vampire ke Strigoi yang ternyata bernama Pavlo.     

"Lari! Jangan di sini, larilah kalian!" teriak Strigoi Pavlo.      

Puluhan vampire itu heran kenapa malah mereka disuruh lari. Padahal hanya Myren dan Ronh yang tampak seperti manusia biasa saja. Hanya, kenyataan Pavlo terikat di cambuk duri Myren, mereka mengira itu adalah cambuk duri biasa saja.      

"Jangan harap bisa lari setelah datang kemari." Ronh pun mengerahkan kekuatannya dan membuat pagar dari api miliknya, mengurung puluhan vampire itu.      

"Ohh, sial! Mereka bukan manusia!"     

"Mereka iblis!"     

"Pavlo, kau terkutuk!"     

Bertubi-tubi mereka panik dan mengutuk Pavlo yang dianggap pembawa apes untuk mereka saja.      

Namun, sayang sekali. Ronh lekas menghilangkan mereka dengan apinya tanpa perlu bersusah payah mendengar teriakan protes para vampire tadi.      

Pavlo melihat itu dengan raut ketakutan.      

"Kau belum menjawab kami …" Myren berujar ke Pavlo, sang Strigoi. "Siapa itu King yang kau sebut tadi?"     

"Jangan menyia-nyiakan waktu kami, kuperingatkan kau, Pa-vlo." Ronh menggertak dengan seringai jahatnya. "Teman-teman vampirmu itu harus bersyukur karena mati cepat. Namun kau … jika kau bertele-tele … aku mungkin tak bisa membuatmu mati cepat seperti mereka."     

Ucapan Ronh mengakibatkan tubuh Pavlo gemetar. "Jangan! Kumohon jangan siksa aku, aku … aku akan katakan. Aku akan katakan pada kalian siapa King."     

"Baiklah. Lekas bicara!" bentar Myren.      

"King … King adalah pemimpin kami."     

"Aku tau itu. Yang aku ingin tau … jati diri King. Teruskan!"     

"King … dia … dia adalah …"     

Wuusshh! Cresss!     

Kepala Pavlo pun tergeletak di tanah dan meledak menjadi serpihan debu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.