Devil's Fruit (21+)

Lemari Copy Paste



Lemari Copy Paste

0Fruit 706: Lemari Copy Paste     

Kehidupan Andrea dan keluarga serta teman-temannya berlangsung damai dan tenang. Yah, meski hanya sedikit diramaikan dengan debat tak jelas Revka dan sang Cambion, atau celoteh riang Zivena, tapi itu justru menjadi bumbu sedap kehidupan mereka.      

Dan ini adalah hari menjelang ulang tahun si kecil Zivena yang menggemaskan. Jovano bertindak sebagai EO untuk acara pesta sang adik yang diadakan di Tropiza.      

Kafe dan restoran itu ditutup seharian di hari tersebut. Acaranya memang dimulai nanti malam jam 7 karena ini bukan hari libur sekolah, dan akan diakhiri jam 10 malam agar anak-anak yang hadir tidak perlu terlalu kemalaman.      

Dan sesuai dengan usul Andrea, ia menganjurkan mereka menyewa beberapa mobil elf yang bagus untuk mengantar anak-anak yang tidak bisa didampingi orang tuanya agar bisa diantarkan sampai ke rumah masing-masing dengan selamat.     

Karena mereka kebanyakan dari anak orang kaya, ada juga yang hanya datang tanpa orang tua, namun diantar sopir pribadi keluarga mereka.      

Jovano menyarankan agar tamu undangan adalah teman sekelas dari Ivy dan dia untuk memeriahkan suasana. Dan tentu saja Tim Blanche akan hadir juga.      

Sesuai dengan dress code-nya, Jovano meminta teman-teman dia dan Ivy memakai baju berwarna kuning atau oren. Mereka bebas memilih ingin yang mana dari dua warna itu.      

Jovano menginginkan dress code itu karena dia melihat Zivena menyukai warna kuning dan oren. Dan memang warna itu sesuai dengan kepribadian si bocah yang ceria dan menyenangkan.      

Tropiza sudah disiapkan semenjak pagi oleh beberapa karyawan Tropiza di bawah arahan Shelly dan Kenzo.      

Sedangkan Andrea mengurusi penyewaan mobil elf yang bagus dan nyaman.      

Dante mempersiapkan hidangan pesta.      

Di sore harinya, Andrea sibuk membujuk Ivy agar mau ikut ke Tropiza karena sehari sebelumnya, Ivy menolak hadir di pesta.      

"Ayolah, sayank… kau juga harus ada di sana. Itu kan pesta buat adik kamu…" bujuk Andrea.      

"Nggak." Ivy menjawab datar dengan wajah dingin.     

"Sayank… Ivy… di sana kan juga ada teman-teman kamu. Masa sih kamu malah gak hadir?"     

"Nggak mau."     

"Ivy… besok kan hari libur, nanti kita jalan-jalan sambil cari boneka keren untuk nambahin koleksi kamu, oke?'     

"Nggak mau. Aku nggak mau ke pesta, aku sibuk."     

"Sibuk apa?"     

"Kerjain PR."     

"Tapi kan besoknya sesudah pesta, kamu libur akhir pekan, sayank…"      

Kebetulan pesta diadakan hari Jumat, maka Sabtunya memang merupakan hari libur anak-anak sekolah.      

Tapi, Ivy tetap bersikeras tidak ingin datang ke acara ulang tahun adiknya.      

Andrea pun menyerah dan keluar dari kamar anaknya dengan wajah mendung.      

Namun, ketika Jovano yang membujuk Ivy, tidak perlu banyak waktu, sang bocah itu langsung mengangguk patuh.      

Andrea rasanya ingin menjambak-jambak rambutnya melihat betapa mudahnya Jovano merayu si adik tengah.      

Maka, begitu anak-anak pulang dari sekolah, mereka segera mandi dan mempersiapkan diri sebelum petang datang. Untuk hari ini pun, Jovano rela tidak mengikuti kegiatan klub olah raganya dan pulang sebelum petang.      

Andrea dan Dante sudah ke Tropiza untuk mengecek ini dan itu. Banyak balon warna kuning dan oren bertebaran di berbagai sudut. Ada juga balon karakter setinggi Andrea yang ditempatkan di beberapa spot yang mudah dilihat sebagai penyemarak pemandangan.      

King Zardakh menghadiahi Tropiza dengan lemari istimewa yang fungsinya seperti copy and paste.      

Jadi, lemari ini bisa menggandakan makanan apapun yang sudah dimasak sebanyak yang dimau dan juga bisa berfungsi sebagai penyimpanan tanpa bisa membuat makanan menjadi basi.      

Tentu saja ini sangat cocok dipakai ketika dalam suasana gerak cepat seperti pesta begini. Dengan begini, Dante bisa segera memasak semua hidangan yang sudah dijadikan pilihan untuk pesta ini dan menyimpan di lemari itu.     

Para pelayan hanya cukup mengambilnya saja dari sana. Dan karena ini, maka Andrea hari ini hanya memakai pelayan iblis yang tidak akan kaget dengan adanya lemari dari ayahnya.      

Manusia biasa bisa menjerit kaget jika mengambil makanan dari lemari itu dan tidak pernah ada habisnya.     

"Lemari ini memang tidak begitu besar yah, Beh?" tanya Andrea ketika diperlihatkan lemari berukuran sekitar 2 meter x 0,5 meter.      

"Cara kerjanya tidak membutuhkan banyak tempat. Cukup taruh makanan di sana, dan jika itu diambil, maka makanan yang sama persis sudah akan hadir menggantikan yang diambil." King Zardakh menjelaskan pada anaknya.     

"Ohh, jadi kalo gitu, kayak kagak ada habisnya, dong Beh? Diambil ehh udah ada gantinya langsung, wow!" Kini Andrea paham cara kerja lemari khusus itu.      

"Ini sangat amat memudahkan pekerjaan aku, yank…" Dante di samping Andrea pun mengangguk puas akan lemari ini. Tak heran dia bisa langsung memasak sejak tadi siang dan meletakkan hasil masakannya di dalam lemari.      

"Tapi ini gak bisa dipake di hari-hari biasa, Dan." Andrea melipat dua tangan di depan dada.      

"Tidak kalau pelayan kalian masih ada yang merupakan manusia biasa." King Zardakh menyahut. "Kenapa tidak pecat saja dan ganti dengan pelayan iblis?"     

"Please deh, Beh! Bisa gak sekejam itu?" Andrea memutar matanya.      

"Loh! Babeh kamu ini kan Iblis. Hanya sekedar memecat adalah perbuatan yang sangat baik bagi kami. Setidaknya tidak kami makan atau jadikan jadi daging cincang, kan?" King Zardakh mengedikkan dua bahunya.      

"Astaga, kakek uzur ini!" Andrea memang tidak bisa banyak berharap mengenai kebaikan dari ayahnya yang memang keturunan murni dari Fallen Angel Asmodeus.     

"Dengar, Andrea… bayangkan jika kau mempunyai lemari ini di sini dan semua pegawai di sini adalah iblis. Dante hanya cukup memasak sekali saja dan dia bisa bersantai kapanpun dan bahkan dia bisa mengelola bisnis lain! Atau bisa saja membantumu di kantor properti!" King Zardakh memberikan gambaran kemudahan berkat lemari itu untuk Dante.      

Andrea dan Dante saling berpandangan.      

"Tapi Tropiza ini kan bisa beken karena daya tarik Dante, Beh." Andrea malah memberikan argumen demikian. Tapi selanjutnya dia berkata, "Kok gue kesannya kayak ngejual lakik gue sendiri gini, yak? Ha ha! Ya udah, ini gue serahin aja ke Dante, terserah dia mo gimana."     

Mungkin ini bisa kita gunakan di akhir pekan saja, yank." Dante pun memberikan solusi terbaik. "Tropiza selalu ramai sekali di akhir pekan, maka ini sangat membantu di sini. Dan mengenai pelayan, mereka bisa kita liburkan di akhir pekan dan mengganti dengan iblis."     

"Sepertinya Dante lebih cerdas darimu, Nak." King Zardakh menahan tawanya sambil menggoda putri Cambion.      

"Hilih! Ya udah gitu aja. Toh pelayan pasti bakalan hepi banget kalo mereka malah diliburkan pas akhir pekan. Mereka bisa holiday ama keluarga mereka." Andrea pun setuju akan usul Dante.     

Maka, ditetapkan lemari pengganda itu akan dikeluarkan dari cincin ruang Dante hanya di hari Sabtu dan Minggu saja.     

"Oke, aku jemput anak-anak dulu di mansion."     

"Aku ikut, yank."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.