Devil's Fruit (21+)

Pertempuran di Penjara Bawah Tanah



Pertempuran di Penjara Bawah Tanah

0Fruit 690: Pertempuran di Penjara Bawah Tanah     

Semua kelompok Andrea pun segera terbang melesat mengikuti Largha menuju ke air terjun darah yang merupakan pusat dari kerajaan vampire.      

Air terjun darah itu bukan merupakan yang dunia selama ini kenal. Ternyata di benua Antartika ada dua buah air terjun darah. Yang berada di pinggiran benua dan yang ada jauh di pelosok benua.      

Ini adalah yang berada jauh di pelosok benua Antartika. Ini lebih besar dan lebih pekat warna merah darahnya. Bahkan berbau agak anyir bagai darah sungguhan, bukan merupakan sebuah hasil dari bakteri tertentu layaknya di air terjun yang satunya.     

Revka tetap berjaga bersama Pangeran Djanh di bawah Raja Naga Iblis Heilong untuk melindungi putri mereka di punggung si raja naga.      

Sedangkan para serdadu kelas atas vampire mengejar kelompok Andrea yang sudah mulai memasuki area kerajaan mereka.      

Kelompok itu tidak memedulikan para bangsawan vampire yang sangat terkejut karena kerajaan mereka ditembus oleh Iblis. Mereka berlari ketakutan menghindari konfrontasi dengan Iblis.      

Ini memudahkan kelompok Andrea untuk terus melesat mengikuti Largha ke penjara bawah tanah.      

Setelah mereka tiba di penjara luas di bawah tanah, mereka pun sampai di mana Ivy sedang diproses. Semua mata mereka terasa merah karena marah melihat tubuh Ivy yang melayang dan dikelilingi oleh sekitar dua belas vampire yang sepertinya itu adalah para tetua.      

"Ohh tidak! Mereka sudah berhasil mencapai ke sini!" seru salah satu tetua setelah menyadari kedatangan para iblis.      

"Mana tetua rendah lainnya?!"      

"Hei, apakah itu Emanuela? Kenapa keadaannya menyedihkan begitu?!"     

"Iblis terkutuk kalian semua!"      

"Gorgeth! Kendalikan dirimu, jangan mengambil tindakan gegabah! Atau kita bisa celaka!"     

King Zardakh mendekat ke sel tempat Ivy sedang diekstraksi kedua belas tetua. Ia dengan mudah menebas pintu sel. Sedangkan Andrea dan yang lainnya sedang bertarung dengan penjaga penjara dan serdadu vampire yang tadi.      

Giorge cepat maju di samping King Zardakh.      

"Tunggu, Gio. Jangan terburu-buru, kita tidak tau menahu, apakah sebuah tindakan yang tepat jika kita menerjang begitu saja ke arah mereka." King Zardakh menahan Giorge yang hampir maju.     

Andrea sudah di sisi Giorge dan memegangi lengan suami keduanya. "Gio, sabar dulu dan kita harus pikirkan bagaimana caranya untuk memisahkan Ivy dari mereka."     

Mengetahui kebimbangan kelompok Andrea, para tetua menghela napas lega diam-diam.     

Salah satu tetua vampire berkata dengan nada mencemooh, "Huh! Kalian pikir kalian paling hebat? Aku beritahu kalian, kalau kalian menyerang kami, maka bocah ini juga akan celaka seperti kami!" Ia memaksudkan Ivy yang mengerang kesakitan.      

"Ivy! Ivy!" teriak Giorge terus menyeru putrinya.      

"Ivy, Nak… tenang saja, sayank, kami sudah datang untuk membawamu pulang!" Andrea menambahkan.      

Ivy yang tadinya mengerang kesakitan, seolah mendengar sayup-sayup suara sang ayah dan ibu, berharap dia sedang tidak berhalusinasi. Ia sudah sangat kesakitan sejak lama hingga tak tau lagi apakah ini realita atau imajinasi dia saja. "Ma-Mama? Pa?"     

"Ivy! Iya! Ini Papa!" teriak Giorge dengan air mata meleleh membasahi pipi, tidak tega melihat penderitaan anaknya.      

Andrea ikut terisak menangis sedih. Di saat dia sudah ada di depan anaknya, dia malah tidak berdaya karena takut salah bertindak dan akan mengakibatkan celaka bagi Ivy.      

"Ivy sayaankk…" Suara parau dan bergetar dari Andrea sangat menyayat hati kelompoknya.      

"Mama… itu Dik Ivy?" Kuro bertanya setelah tiba di sisi Andrea.     

Andrea mengangguk sambil tambah terisak dan alihkan pandangan ke tempat lain, tidak tega menatap kesengsaraan yang menimpa putrinya.     

"Keparat! Mereka vampire busuk!" Kuro sudah hendak maju, namun Andrea menahan lengan putri angkatnya.      

"Jangan gegabah, Kuro." King Zardakh mengingatkan. "Kita belum tau persis apa efeknya jika kita memotong proses ini."     

"Efek buruk itu hanya akan terjadi pada para tetua saja!" teriak Largha sambil dia terus bertarung di dekat sel penjara Ivy.      

"Hah?" Karin terkejut, dan semua juga. "Largha, kau serius?"     

"Aku sudah menyelidiki di buku teks kuno kami, bahwa proses seperti ini hanya berbahaya bagi tetua vampire yang melakukan ekstraksi saja setelah proses mencapai dua hari sebelum Nevimbi berulang tahun ke-5." Largha mantap memberikan penjelasan.      

"Baiklah!" Karin pun percaya pada ucapan Largha dan maju menerjang tetua vampire bersama dengan Giorge.      

Kedua belas tetua vampire ingin mencabik-cabik Largha karena dia mengetahui mengenai detil proses ini.      

Largha tidak berbohong. Dalam teks kuno bangsa vampire, disebutkan bahwa proses ekstraksi kekuatan Nevimbi yang berbahaya memang seharusnya dilakukan dua bulan menjelang si anak Nevimbi berulang tahun ke-5 untuk baiknya.     

Dan benar juga bahwa kekuatan para vampire yang melakukan ekstraksi akan berada di puncak terlemah mereka dua hari menjelang hari ulang tahun bocah Nevimbi.      

Lalu… kekuatan vampire akan kembali ketika menjelang detik-detik jam dua belas dini hari ketika bocah Nevimbi tepat berusia 5 tahun.      

Rupanya, ide King Zardakh untuk memberikan penyerangan di hari ini, dua hari sebelum Ivy berulang tahun ke-5, adalah sangat tepat.      

Terpaksa, beberapa tetua menghentikan proses dan mengorbankan diri mereka dengan sisa kekuatan yang ada untuk mencegah Andrea dan yang lainnya menyentuh tetua lain dan membawa Ivy.     

Sebanyak enam tetua vampire pun bertarung melawan Andrea, Karin, Giorge, Kuro. King Zardakh berusaha menyelinap agar dia bisa menyerobot tubuh Ivy tanpa disadari vampire lainnya.      

Jovano bergabung dengan Andrea untuk melawan para tetua vampire yang terpaksa melepaskan tenaga ekstraksi mereka pada Ivy.      

"Weilong, ayo!" Jovano berseru meminta si naga mungil untuk bekerja sama dengannya.      

Weilong pun maju dan mengedarkan kekuatan ilusi dia ke tetua vampire di depan mereka. Jovano sudah siap dengan pedangnya untuk menebas tetua vampire yang jatuh ke ilusi Weilong.     

Di luar dugaan, ilusi Weilong bisa ditangkal oleh para tetua vampire. "Huh! Dikira hal remeh begitu bisa menguasai kami?!" Tetua itu mengejek Weilong.      

Mereka tidak sadar bahwa vampire adalah makhluk yang sangat handal dalam menghipnotis dan memberi ilusi. Itu adalah bakat mereka sejak lahir.      

Weilong kalah dan ia terpental ke belakang, menabrak dada Jovano dan memuntahkan seteguk darah dari moncongnya.      

"Mom, kirim Weilong ke Cosmo!" teriak Jovano pada ibunya yang langsung diiyakan sang ibu. Sosok Weilong pun sudah menghilang ke Cosmo.      

"Rea, kau tidak bisa menghisap Ivy ke Cosmo?" teriak Giorge sambil dia bertarung dengan seorang tetua vampire.      

"Tidak bisa, Gio. Gak tau kenapa kok enggak bisa gini!" Andrea sudah mencoba dari tadi mengenai itu dan ternyata tidak mempan. Entah medan penghalang apa yang ada di kerajaan vampire ini sampai menyusahkan para iblis.      

"Arrghh!"     

"Arrkkhh!"     

"Haarghh!"     

Dari sana sini terdengar pekikan para tetua vampire yang berhasil dibunuh kelompok Andrea. Bahkan Jovano terpaksa menggunakan api hitam dia saking tidak sabarnya.      

Enam tetua sisanya, melihat rekan tetua lainnya sudah banyak yang dibunuh, maka mereka pun bersepakat satu sama lain.      

Mereka menghentikan proses ekstraksi, membuat tubuh Ivy ambruk ke tanah dan mereka menyerbu ke Ivy untuk membunuh bocah itu.      

Di kesepakatan telepati para tetua, mereka lebih baik mati bersama sambil menyeret Ivy juga ke neraka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.