Devil's Fruit (21+)

Pertandingan Gali Lubang - Tutup Lubang



Pertandingan Gali Lubang - Tutup Lubang

0Fruit 1093: Pertandingan Gali Lubang - Tutup Lubang     

Baginda Zardakh segera keluarkan serangan api hitamnya di robekan langit, api itu bukan lagi sebuah kubah tapi merupakan semacam tembakan sinar berwarna hitam pekat. Jovano mengikutinya.      

Tembakan sinar kedua lelaki iblis itu bergerak bergantian seperti mereka sedang menggaris pada robekan itu. Beberapa makhluk asap hitam level apapun yang menerjang keluar dari robekan langit di sana, mereka langsung mati menjadi debu begitu terkena laser api hitam dari King Zardakh dan Jovano.      

Setelah beberapa menit menyaksikan rekan-rekannya langsung mati, maka para makhluk asap hitam yang hendak menyeberang ke bumi manusia menggunakan robekan langit itu pun harus berpikir-pikir ulang berkali-kali, sehingga makhluk asap hitam mulai berkurang yang masuk ke bumi.      

Sementara itu, dengan berkurangnya hujam makhluk asap hitam, ini sungguh keberuntungan untuk pihak iblis yang akhirnya mereka bisa fokus membasmi para makhluk asap hitam yang sudah terlanjur masuk ke bumi.      

Andrea dan Myren secara gila-gilaan menggunakan api hitam mereka untuk membantai banyak makhluk asap hitam tipe dedengkot, sedangkan iblis lainnya menangani mereka menggunakan kertas jimat yang masih tersisa.      

Buah energi roh sebagai pemasok utama energi para iblis terus dikonsumsi sampai menimbulkan dengki di hati makhluk asap hitam yang melihatnya. Mereka sangat menginginkan buah tersebut. Di alam mereka, buah itu bisa menjadi sumber makanan terbaik untuk mereka. Jika ada satu saja mereka menemukan itu di alam mereka, maka persaingan sampai berdarah-darah tidak akan terhindarkan di antara mereka.      

Dan kini, di depan mata mereka ... para iblis dengan nyaman mengunyah buah energi roh sembari memerangi mereka. Seberapa dengki hati hitam mereka melihat itu? Sangat! Apalagi aroma wangi buah itu terlalu menggoda untuk para makhluk asap hitam.      

Tapi mereka hanya bisa menggertakkan gigi dengki mereka sembari hatinya berdarah melihat buah itu hanya bisa ditatap namun tak bisa direbut.      

Kembali ke King Zardakh dan Jovano yang berjuang menyulam robekan langit dengan energi api hitam mereka, itu sungguh sebuah usaha yang tidak main-main akan konsumsi tenaganya. Entah sudah berapa banyak buah energi roh yang ditelan sepasang kakek dan cucu agar mereka bisa terus mengeluarkan api hitamnya.      

Beruntung Jovano memiliki api hitam neraka, itu lumayan membantu. Perbandingan energinya 2 : 1 dengan api hitam biasa.      

Meskipun begitu, seolah ada energi lain yang terus merobek apa yang sudah susah payah mereka sulam.      

"Jo, sepertinya dari balik langit itu, ada pihak yang terus merobek langit!" teriak King Zardakh di tengah-tengah upaya dia. Rambut panjangnya berkibar-kibar karena tekanan energi yang dihasilkan robekan langit menghembus kuat menerjang mereka berdua yang berada di hadapan robekan itu. Wajah tampan tuanya berkerut karena kencangnya hempasan angin.      

Jovano yang juga agak kesulitan menangani hempasan angin energi robekan langit, mulai berpikir sama dengan sang kakek. Kekuatan gila macam apakah yang bisa menimbulkan hembusan angin energi seperti ini. Tak heran jika para makhluk asap hitam dari sisi sana yang mendekati robekan akan langsung terhisap masuk ke bumi.      

Jadi ... bukan mereka meluncur cepat ke bumi tapi mereka terkena daya hisap yang membuat mereka lekas masuk ke bumi setelah berdiri di depan robekan itu.      

Di bumi manusia, terjadi angin badai yang mengamuk. Andrea melirik ke bawah dan di sana kacau. Dia lekas menekan anting komunikasinya dan berseru ke Vargana dan semuanya. "Kalian yang punya kekuatan elemen angin, buruan kendalikan angin di kota ini!"     

Vargana dan semua pemilik energi elemen angin pun mengangguk dan mereka mulai bersatu padu mengendalikan angin badai gila yang mengamuk di Tokyo dan sekitarnya. Meski ini berarti pasukan penyerang makhluk asap hitam jadi berkurang, tapi Andrea mengambil resiko itu daripada Tokyo hancur.      

Ada banyak manusia dan teman-teman dia yang tidak perlu mati sia-sia hanya gara-gara badai angin dari robekan langit. Andrea tidak ingin manusia menerima akibatnya.      

Tekanan udara yang diterima baginda King Zardakh dan Jovano makin intens dan kuat. Meski Jovano sudah mengerahkan api hitam nerakanya, tapi dia masih kewalahan juga menangani robekan langit ini.      

Di balik langit sana, seakan ada seseorang yang terus merobek dan ini artinya dia bertarung dengan King Zardakh dan Jovano melalui robekan tersebut. Pihak satu menyulam, yang lainnya merobek terus. Saling bertentangan dan menguji kekuatan masing-masing.      

"Gila! Apakah ini akan terus begini sampai malam?!" teriak Jovano sambil dia terus kerahkan api hitam nerakanya. Tak bisa dihitung sudah berapa puluh buah energi roh dia konsumsi demi memasok tenaga untuknya. Demikian juga kakeknya.      

"Ini seakan di pihak seberang sana ada yang terus merobek, Jo! B*ngsat memang!" maki King Zardakh saking kesalnya.      

"Opa, apakah akan begini terus?" teriak Jovano mulai merasa putus asa. Ini seakan menjadi perlombaan gali dan tutup lubang. Semakin banyak mereka menutup lubang, semakin banyak pula ada galian baru. Mereka harus lebih cepat dari pihak si penggali.      

Tapi ... sebesar apapun mereka berusaha, pihak seberang sepertinya lebih kuat, meski keduanya sudah mengerahkan kekuatan maksimal mereka. Ini sangat membuat frustrasi King Zardakh.      

"Jo! Opa juga sangat kesal! Entah siapa bedebah yang berada di balik langit di seberang sana! Kudoakan dia mati mengenaskan, anak-anaknya semua impoten dan tidak bisa merasakan kenikmatan! Dan akan ditinggalkan istri dan selir mereka! Kudoakan sebaik itu!" raung King Zardakh.      

Jovano tidak bisa apa-apa selain tersenyum canggung mendengar 'doa baik' sang kakek.      

Di saat mereka makin putus asa karena ini seakan tiada henti, tiba-tiba ruang hampa terbuka di dekat mereka. Muncul sosok yang sangat mereka kenali. Pangeran Djanh dan istrinya.      

Sang istri segera melesat ke medan perang tak jauh dari situ, sedangkan Pangeran Djanh menyapa King Zardakh dan Jovano, "Halo, baginda dan pangeran muda. Kuharap aku tidak terlambat untuk membantu kalian di sini." Senyumnya menjengkelkan ribuan kali lipat di mata King Zardakh.      

Jika kau ingin membantu, jangan banyak bacot, lekas lakukan! King Zardakh ingin sekali memuntahkan kalimat itu pada Pangeran Djanh tapi lidahnya mencegah apa yang ingin otak lakukan. Dia tidak boleh merusak aliansi berharganya dengan ayah si pangeran incubus itu.      

"Ohh, Pangeran Djanh yang hebat, silahkan saja berikan bantuan berharga Anda." King Zardakh menggertakkan gerahamnya sembari bicara pada Pangeran Djanh.      

Tersenyum santai, Pangeran Djanh membiarkan rambut panjang emasnya berkibar oleh badai angin yang menerjang tubuhnya. Bahkan jubah kebesaran dia juga ikut berkibar seakan meneguhkan sosok heroik dia di angkasa.     

King Zardakh berhasrat sekali memukul wajah pangeran itu jika tidak ingat akan aliansi dia dengan King Huvr, ayah dari Pangeran Djanh.     

Tak lama kemudian, dua tangan Pangeran Djanh mulai terulur ke depan sambil dia mengeluarkan api hitam yang tingkat kekuatannya setara dengan baginda King Zardakh. Ini cukup mengejutkan bagi si raja, karena ... berapa usia Pangeran Djanh dibandingkan dirinya?     

Harga diri King Zardakh mendadak terluka berkeping-keping di hadapan Pangeran Djanh yang kuat ini.      

Tetapi, karena mereka memang berharap ada beberapa orang yang sekuat King Zardakh, maka sang raja cukup menelan saja sakit hatinya dan berharap ini lekas selesai sebelum petang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.