Devil's Fruit (21+)

Sang Raja Datang



Sang Raja Datang

0Fruit 1092: Sang Raja Datang     

Perlahan-lahan, keadaan mulai berbalik, makhluk asap hitam tipe dedengkot berhasil memukul pihak pasukan iblis dan ini sangat merugikan di pihak para iblis di sana.     

Satu demi satu serdadu iblis dari tiga kerajaan tumbang berubah jadi debu atau terbakar oleh serangan para tipe dedengkot.      

Andrea menggigit gerahamnya menyaksikan jumlah serdadu iblis kian menyusut. Dia tidak ingin keadaan jadi terlalu berbalik 180 derajat untuk pihaknya. Dia terus memutar otak agar mereka jangan sampai menemui kekalahan hanya karena munculnya para tipe dedengkot.      

"Kalian! Teruslah bekerja sama menumpas kancut dedengkot!" teriak Andrea pada semua anggota timnya dan para serdadu iblis di angkasa. Kali ini, Andrea mau tidak mau harus memunculkan api hitam dia jika tipe dedengkot telah muncul.      

Seperti yang sudah dia ketahui, tipe dedengkot tidak semudah itu ditangani meski oleh kerjasama beberapa iblis, apalagi jika dihadapi satu lawan satu, itu mustahil meraih kemenangan di pihak iblis. Oleh karena itu, para dedengkot musti dilawan secara berkelompok. Disebut keroyokan tidak masalah. Mereka iblis, perbuatan memalukan macam apa yang belum pernah mereka lakukan?     

Beberapa kelompok serdadu iblis ada yang berhasil menumpas tipe dedengkot, tapi lebih banyak yang gagal dan mati menguap jadi angin debu saja.      

Sekali waktu, saat Andrea melancarkan api hitam membentuk kubah penjara yang bisa memerangkap belasan dari mereka saja karena kecepatan gerak mereka, Andrea masih melirik ke arah tim Blanche yang tersebar di angkasa. Dia memastikan tidak ada yang terluka dari timnya.      

Tim Blanche langsung membentuk grup-grup untuk menangani satu tipe dedengkot, sedangkan bagi Jovano dan Myren, keduanya seperti Andrea, bisa membasmi paling banyak sekitar belasan saja dari tipe dedengkot dalam sekali serang.      

Tidak dinyana, ternyata makhluk asap hitam tipe dedengkot berjumlah ratusan. Ini sungguh membuat sakit kepala bagi si Puteri Cambion. Sungguh terdapat celah jumlah perbandingan yang sangat buruk untuk para iblis yang mampu mengeluarkan kekuatan api hitam.      

"Ha ha ha! Rasanya aku sangat puas bisa memanggang para iblis!" Salah satu makhluk asap tipe dedengkot tertawa riang ketika dia berhasil membunuh banyak serdadu iblis di depannya. Dia hanya cukup sendirian saja untuk menghadapi puluhan serdadu iblis.      

Banyak serdadu iblis, meskipun sudah membuat kelompok penyerangan, hanya menjadi semut saja di depan makhluk asap tipe dedengkot. Ini yang mengakibatkan para tipe dedengkot menjadi lebih pongah dan pongah.      

Saat Andrea menggertakkan gigi kuat-kuat saat melihat jumlah pasukan iblis berkurang drastis, Andrea tak tahu, apakah ini adalah akhir dari mereka di bumi?      

Bzoomm!     

Swooshh!     

Dhuarr! Dhuaarr! Dhuaarrr!     

Tanpa pernah diduga, muncul banyak kubah-kubah api hitam memenuhi angkasa memerangkap ratusan makhluk asap tipe dedengkot dan langsung membantai semua yang berada di dalamnya. Terdengar banyak jeritan menderita dari para tipe dedengkot yang tak bisa menghindar dari kubah tersebut.      

"Babeh!" teriak Andrea ketika dia melihat kemunculan ayahnya, King Zardakh, di langit, tak jauh dari tempat dia melayang.      

Sang ayah, King Zardakh, memunculkan senyumannya kepada sang putri saat kedua tangannya sekali lagi terjulur ke depan dan segera saja muncul banyak kubah api hitam mengurung total dua ratusan makhluk asap tipe dedengkot. "Halo, sayankku. Kau pasti merindukanku." Dengan santainya Baginda Zardakh menyapa putrinya.      

Andrea lekas memutar bola matanya, menatap gerah pada sang ayah yang terlalu percaya diri. Tapi karena itu merupakan sifat sang raja, apa mau dikata lagi? Percuma juga apabila Andrea menghardiknya. Terlebih dari itu, kemunculan sang ayah sangat membantu pasukan iblis mereka.      

Dalam beberapa detik saja sudah ratusan makhluk asap tipe dedengkot yang berhasil dibasmi oleh King Zardakh. Semua iblis di sana sangat lega sekaligus berterima kasih di dalam hatinya pada kemunculan King Zardakh.      

Namun, karena luapan kedatangan makhluk tipe dedengkot yang bagai air bah dari robekan langit, pasukan iblis tidak bisa langsung bersuka cita. Mereka belum menang dari tipe dedengkot. Ini juga dilihat jelas oleh Andrea.      

Meskipun King Zardakh sungguh merupakan bantuan yang sangat besar, tapi luapan gila dari makhluk asap tipe dedengkot juga tidak berhenti juga.      

"Wah! Kenapa mereka tidak ada habis-habisnya?!" seru Kuro yang terus bergerak lincah untuk menghindari serangan tipe dedengkot bersama grupnya.      

"Beh! Harus ditutup tuh bocornya!" teriak Andrea setelah dia berpikir. Dia sudah sejak awal memikirkan untuk menutup robekan langit, tapi bagaimana caranya? Kini, dengan kemunculan ayahnya, siapa tahu sang ayah memiliki metode untuk itu.      

Solusi mereka saat ini hanyalah menutup robekan langit sehingga bisa menghentikan luberan menggila makhluk asap hitam dari ruang alam lain ke bumi manusia.      

King Zardakh melesat cepat mendekat ke putrinya, dan dia berkata, "Butuh kekuatan sangat besar untuk menambal langit seperti yang kau maksud, putriku sayank. Ayah sendirian tidak akan sanggup."     

"Emang musti berapa orang lagi?" tanya Andrea sambil terus memunculkan kubah api hitam satu demi satu, bertahap dan tidak bisa secepat dan sebanyak ayahnya dalam sekali serang.      

"Setidaknya dia harus menyamai level ayah, Nak!" King Zardakh memang bisa dan mengetahui bagaimana cara menutup robekan langit. Namun, dia tidak akan sanggup jika melakukan itu sendiri saja jika robekan tersebut begitu luas. Ia butuh beberapa patner yang level kekuatannya nyaris menyerupai dia.      

"Butuh level demon king?" tanya Andrea sambil menoleh ke ayahnya seraya tangannya terus fokus menciptakan kubah api hitam baru setelah yang sebelumnya berhasil memerangkap beberapa makhluk tipe dedengkot saja yang makin tangkas berkelit dari kubahnya.      

"Yah, kira-kira begitu, Nak!" King Zardakh memunculkan belasan kubah api hitam dalam sekali serangan. Satu kubah sang baginda raja bisa memerangkap sekitar puluhan makhluk tipe dedengkot karena lingkup cakupannya jauh lebih luas daripada milik Andrea dan yang lainnya di situ. Ini memang menandakan kekuatan sang raja begitu luar biasa.      

"Coba dengan Jo!" seru Andrea memberikan saran pada sang ayah.      

Jovano yang dikejauhan 10 kilometer di sana bisa mendengar suara ibunya. Dia lekas melesat mendekat ke Andrea dan King Zardakh. "Bagaimana, Opa?" tanyanya pada si kakek.      

"Ayo kita coba gabung dan kombinasikan serangan kita." King Zardakh sendiri sebenarnya tidak begitu yakin, tapi semua patut dicoba.      

Cucu sang raja mengangguk mendengar ide kakeknya. "Ayo!"      

Dua lelaki beda generasi itu pun melesat lebih mendekati ke arah robekan langit.     

"Aku harus bagaimana, Opa?" tanya Jovano sambil tatap kakeknya.      

"Tembakkan sinar api hitam kamu ke robekan langit itu, jalankan tembakanmu seperti kamu sedang menjahit atau menyulam. Pikirkan kau sedang menutup robekan tersebut." King Zardakh memberikan metodenya sesuai yang dia ketahui dari para leluhur.      

"Oke!" Jovano mengangguk paham.      

Baginda Zardakh segera keluarkan serangan api hitamnya di robekan langit, api itu bukan lagi sebuah kubah tapi merupakan semacam tembakan sinar berwarna hitam pekat. Jovano mengikutinya.      

Tembakan sinar kedua lelaki iblis itu bergerak bergantian seperti mereka sedang menggaris pada robekan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.