Devil's Fruit (21+)

Kejahilan Berbuah Nikmat



Kejahilan Berbuah Nikmat

1Fruit 1037: Kejahilan Berbuah Nikmat     

Vargana menggeleng seakan menolak akan apa yang dikatakan oleh tunangannya. Ia balik badan dan segera berlari menjauhi Pangeran Abvru. "Arghh!"     

Mendadak, Vargana bagai terhisap sebuah daya dan tiba-tiba saja dirinya sudah berada dalam dekapan Pangeran Abvru.      

"Kenapa terburu-buru ingin pergi? Temani dulu aku di sini." Pangeran Abvru memeluk ketat tunangannya dan berkata lagi, "Kakek mesum ini butuh bermain sebentar ..."     

Vargana menyesal sudah menjahili Pangeran Abvru dan masuk ke alam mimpi incubus ini. Dia sepertinya harus membayar tinggi untuk ulah isengnya kali ini. Ya ampun, bisakah waktu diputar ulang? Namun, sayang sekali, sang waktu tidak akan pernah kembali ataupun menunggu siapapun. Bahkan iblis terkuat saja tidak bisa seenaknya memutar balik waktu.      

Mungkin gadis muda ini bisa belajar agar tidak bertindak jahil sesuka hati. "Vru! Vru, stop! Jangan! Ummrrfhh ..." Dia sudah dibungkam dengan ciuman paksa dari Pangeran Abvru. Yang aneh dari ini, adalah dia merasa tidak memiliki tenaga, bahkan untuk mendorong tubuh tunangannya saja tidak bisa.      

Vargana hanya bisa menanti hingga ciuman itu berakhir, namun, alih-alih menunggu, tangan Pangeran Abvru justru kian agresif menyentuh dimanapun yang dia inginkan, bahkan meremas bukti di selatan Vargana meski bukti menggunduk di sana masih tertutup oleh helaian kain.      

Dan, akhirnya, setelah mencium selama bermenit-menit lamanya, Pangeran Abvru melepaskan juga Vargana meski masih mendekap gadis itu.      

"Apakah kau belum tau, jika kau mendatangi alam mimpi incubus yang lebih kuat dan berpengalaman dengan jam terbang tinggi, maka hasil yang akan kau peroleh adalah ... takluk tanpa syarat?" Usai mengatakan itu, dengan daya magis yang tidak dipahami Vargana, dia mengangkat putri dari Myren ke udara tanpa Vargana bisa melakukan apapun.     

Seperti kata Pangeran Abvru sebelumnya, dia mendadak tidak memiliki kendali pada tubuhnya sendiri dan ... takluk tanpa syarat.      

Yang membuat Vargana memekik kaget adalah ... saat dia melayang secara aneh di alam mimpi tunangannya, seketika seluruh kain di tubuhnya menghilang dengan satu jentikan jari sang pangeran incubus. "Arghh! Abvru! Dasar kau kakek mesum!" Sepertinya hanya mulut Vargana saja yang masih memiliki tenaga untuk berbicara apapun, sedangkan seluruh anggota tubuh dia lainnya bagai lunglai tak memiliki daya apapun.      

Pangeran Abvru yang biasa bersikap dingin dan acuh tak acuh, kini mulai menampakkan sisi lain dirinya yang tidak pernah dia munculkan ke publik. Bahkan kakak kembarnya saja jarang melihat adiknya seperti itu. Sangat jarang. Wajah sang pangeran kepala perak itu mendadak secabul incubus pada biasanya. Seringai nakalnya sangat ikonik.      

Vargana yang dibuat melayang tanpa satupun helai kain di tubuhnya, menyesal harus melakukan keisengan jenis ini. Dia tidak mengira hasil yang diperoleh justru jauh dari harapannya. Mungkin lain kali dia harus mengumpulkan banyak informasi terlebih dahulu sebelum ingin berbuat sesuatu.      

"Vru! Jangan ngaco, yah! Jangan nekat, Vru!" Vargana mendelik sambil menyeru. Ahh, ternyata selain mulut, matanya juga masih bisa dia kendalikan. Tapi sepertinya hanya itu saja anggota gerak tubuh yang masih bisa mematuhi perintah otaknya.      

"Well, kau harus tahu, Va ... aku ini tergolong iblis yang suka mengacau dan juga nekat, jadi ... sepertinya ini sudah sesuai dengan jalurku." Selesai bicara demikian, Pangeran Abvru sendiri menjentikkan jari dan membuat dirinya telanjang sepenuhnya, lalu menghampiri Vargana di udara.      

Tatapan ngeri telah muncul di mata gadis itu. Ini sungguh sebuah kesalahan bermain-main dengan sosok yang lebih senior dan lebih kuat darinya.      

"Annghh ... Vru!" Vargana melotot sembari berteriak ketika payudara berisi dia telah diremas tangan besar Pangeran Abvru. "Hnnhhh ..." Ia menggigit bibirnya sendiri ketika pucuk dari dadanya bergantian dihisap-hisap oleh mulut Pangeran Abvru. Ini sungguh keterlaluan! Ini begitu tidak bermoral! Ini sangat- "Mmghh ... stop, Vru ... aangghh ..."      

Oh tidak! Vargana mengutuk dirinya sendiri dalam batin. Kenapa dia malah melenguh erotis begitu ketika pucuk payudaranya diperlakukan tak senonoh begitu? Harusnya dia menjerit dan memaki pria incubus itu!      

Lenguhan Vargana kian muncul satu demi satu ketika tangan Pangeran Abvru menyentuh area selatan sang gadis. Aksi nakal dari sang pangeran dibarengi dengan mulai diturunkannya tubuh telanjang mereka berdua dalam sebuah hamparan rumput lembut yang sudah tersedia di bawah kaki mereka.      

Dengan daya magisnya, Pangeran Abvru merebahkan tubuh lunglai Vargana di atas rerumputan empuk dan lembut yang takkan ada di dunia manusia.      

"Ha-aanghh ... Vru ... jangan-mmmghh ..." Vargana merasa otaknya sudah bergeser dengan malah melenguh seperti itu. Yah, mau bagaimana lagi jika dua pahanya dibuka lebar dan sebuah benda rahasia dia disentuh jemari terampil sang pangeran incubus.      

Dan kian menit berlalu, sapuan jemari itu kian menggila di sana, mengakibatkan Vargana tak bisa lagi menahan suaranya. Ia terpaksa memejamkan mata karena saking malunya sudah bertingkah sedemikian aneh, terutama di depan lelaki yang terus memburunya itu.      

Saat dua pahanya semakin dibuka lebih lebar dan lebih lebar, Vargana memberanikan diri membuka mata, hendak mencari tahu apa yang akan dilakukan oleh sang tunangan padanya. Namun, dia mendelik ketika menyaksikan Pangeran Abvru merundukkan kepalanya di selangkangan dia. "Jangan! Vru! No! Noooo! Aaanngghhh!"      

Vargana terpaksa memejamkan mata disertai rasa syok melanda seluruh sel saraf tubuhnya tatkala lidah kasar Pangeran Abvru telah memulas sesuatu yang sangat tersembunyi di balik lipatan bibir tebal spesial di bawah sana.      

"Haanghh ... Vru jangannnhh ... haanghh ..." Ia terus merintih meski ada sisi lain dirinya yang menggelepar nikmat. Lidah kasar dari pangeran incubus itu terasa sangat luar biasa ketika menyentuh benda mungil miliknya yang membuat dia merasa tersengat listrik. Apakah si pangeran kepala perak ini memiliki elemen petir? Tapi, ini rasanya berbeda seperti jika Vargana terkena hantaman energi petir dari musuh.      

Ini ... ini adalah percikan listrik yang justru bangkit dari dirinya sendiri, dan ini bukanlah merupakan sebuah energi elemen alam, melainkan dirinya sendiri. Sungguh mengakibatkan rasa syok tersendiri bagi Vargana yang baru pertama kali ini merasakan tubuh terintim dia disentuh dengan cara demikian.      

Bahkan, dia merasa hampir gila ketika selain lidah kasar nan nikmat itu berada di sana mendera benda rahasia Vargana, jari panjang sang pangeran incubus juga melesak masuk ke sebuah liang perawan Vargana.      

"Aaargkkhh! Vru! No! Mmmmghhh ..." Vargana hanya bisa mengigit bibirnya lagi ketika dia diterjang sensasi aneh ketika jari itu terus mengaduk-aduk liangnya sembari benda mungil miliknya dihisap-hisap. Dia menggelepar pelan karena tak bertenaga. Ini adalah hal yang tidak pernah dia ketahui sama sekali.      

Terutama ketika ujung jari itu seperti menemukan sebuah harta karun di dalam sana yang berhasil membuat Vargana bagai disetrum jutaan voltase listrik hanya dari sentuhannya saja. Tentunya ini tidak luput dari pengelihatan Pangeran Abvru. Ia menyeringai ketika menyadari kekasihnya sudah memberikan respon seperti yang dia inginkan.      

Sengalan napas Vargana kian berpacu dengan suara teriakannya yang sudah tak bisa dikendalikan lagi. Hingga akhirnya dia menyerah kalah memberikan 'jus cinta' dia pada sang tunangan.      

Pangeran Abvru sangat puas melihat hasil pekerjaannya. Dia menjauh sebentar dari Vargana untuk menatap indahnya tubuh tak berdaya Vargana usai diperkenalkan dengan yang namanya orgasme.      

"Haanghh ... aangghh ... akuuhh ... rasanyahh mauuhh ... matiiihh ..." desah Vargana disela-sela sengalan napasnya. Matanya sayu dengan wajah memerah. Ia tak tahu apakah begini rasanya bercinta?      

"Ha ha ha ... jangan buru-buru mati dulu, sayank ... kau belum mendapatkan apa yang seharusnya kau dapatkan ..." Pangeran Abvru mempersiapkan diri dan juga batang arogannya. Bentuknya sudah menjulang tinggi dan kokoh sempurna, mengakibatkan mata Vargana melotot takut.      

Gadis itu menggeleng berulang kali, menyadari bahaya sebenarnya akan tiba.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.