Devil's Fruit (21+)

Mengejar dan Bertemu



Mengejar dan Bertemu

1Fruit 1029: Mengejar dan Bertemu     

Beralih ke pasangan Pangeran Abvru dan Vargana. Kedua pasangan ini cukup nyentrik satu sama lain. Si Pangeran Abvru dikenal sebagai pangeran dingin dan serba tak perduli, bertemu dengan Putri Muda Vargana yang enerjik dan suka menggoda.      

Perpaduan itu mengakibatkan keduanya sering terlibat perdebatan yang berujung pada debaran di jantung yang terasa aneh setiap mereka berdekatan. Apalagi semenjak peristiwa nyaris matinya Vargana, itu sangat mengubah Pangeran Abvru.      

Penyesalan dan kesadaran akan rasa suka Pangeran Abvru pada Vargana membuat dia melumerkan sikap dingin dan abai yang selama ini melekat kuat pada imej dia. Dia bisa tampil posesif dan penuh hasrat ingin memiliki bagaikan pemuda baru mengenal cinta, dan itu memang benar adanya. Namun hanya pada Vargana saja dia berlaku berbeda.      

Hanya, Vargana sepertinya masih suka bermain-main menggoda si pangeran yang kini telah menjadi calon suami dia. Ia senang membuat kesal Pangeran Abvru dengan menolak ketika hendak dimesrai.      

Seperti saat ini, Pangeran Abvru terus mengejar calon istrinya yang melesat menghindari pelukan atau sentuhan dia. Betapa gemasnya sang pangeran incubus ketika dia terus saja melihat kegagalan dirinya menyentuh Vargana dan cuma mendapatkan juluran lidah ledekan dari si calon istri.      

"Ha ha ha, dasar pangeran mesum!" goda Vargana pada calon suaminya ketika dia berhasil berkelit dari tangan Pangeran Abvru yang hendak meraih dirinya. Lalu dia akan melesat cepat meninggalkan sang pangeran yang menggertakkan gerahamnya.      

Untung saja Vargana tergolong iblis muda kuat yang memiliki fisik seperti ibunya, dia bisa bergerak lincah dan cekatan. Inilah kenapa Pangeran Abvru susah menangkapnya.      

"Va, awas saja kau nanti kalau aku bisa menangkapmu!" seru Pangeran Abvru penuh akan wajah frustrasi. Bagaimana dia tidak frustrasi jika dia yang berusia jauh di atas Vargana dan lebih senior, ternyata tidak kalah cepat dari gadis iblis berusia belasan tahun. Apakah dia hendak menjadi bahan tertawaan satu Underworld?     

Sedangkan di depannya, Vargana sedang tertawa nakal. Yah, namanya juga Succubus.     

Ketika mereka terus saling kejar-kejaran bagaikan Tom and Jerry, mereka tidak sadar telah memasuki kawasan yang jauh dari kota. Entah itu kawasan apa, keduanya belum pernah di sana.     

Vargana turun dari langit dan berlari di sepanjang jalanan sepi di sana sambil menahan tawa dia, sementara Pangeran Abvru ada di belakangnya, mengejar.      

Tepp!     

Akhirnya sang pangeran incubus berhasil menangkap pergelangan tangan Vargana setelah berusaha lebih keras berlari. Vargana tidak ingin menyerah begitu saja, dia menghentakkan tangan agar cekalan dari calon suaminya bisa terlepas darinya.      

"Le-lepaskan aku, kakek mesum!" seru Vargana sambil mendelik galak ke calon suami dia.     

"Jangan harap!" balas Pangeran Abvru tetap kukuh memegangi sang kekasih. Dia sudah susah payah terbang, mengejar dan berlari, mana mungkin bisa begitu saja melepaskan apa yang telah dia dapatkan?     

Maka dari itu, Pangeran Abvru tidak mau melepaskannya jika sudah mendapatkan begini susah payah. Sang pangeran incubus malah menarik tangan Vargana, mengakibatkan gadis itu tersentak masuk ke pelukan calon suaminya.      

Namun, Vargana cukup keras kepala untuk tidak begitu saja menyerah kalah. Sebelum dia berhasil dimasukkan dalam pelukan Pangeran Abvru, dia menyarangkan tinjunya ke depan, sehingga pangeran di hadapan dia musti menahan tinju yang terarah lurus padanya, lalu harus menepis juga tendangan berputar dari Vargana yang cepat dan lumayan membuat tangannya sedikit bergetar akibat tabrakan tulang keduanya.      

"Urghh!" Pangeran Abvru merasakan ada ngilu saat kedua tulang tangan mereka beradu keras. Dahinya mengernyit sedikit.      

"Ha ha, kenapa, kakek mesum?" Tawa Vargana berkumandang di telinga Pangeran Abvru. "Apakah sakit? Hu hu huuu ... jangan kau remehkan aku hanya karena aku ini perempuan, yah!"      

Ketika cekalan pada tangan Vargana terpaksa dilepas oleh Pangeran Abvru, gadis itu hendak melarikan diri lagi, namun tangan sang pangeran sudah mencekal bahunya. Vargana berputar agar bahunya bisa lolos dari cengkeraman calon suaminya.      

"Hm, aku akui kau memang sekuat ibumu, aku sangat mengakui itu, Va." Pangeran Abvru bertutur jujur mengenai kekuatan fisik sang calon istri. "Tapi kau juga jangan meremehkan calon suami kamu ini, Va. Aku juga pasti akan bekerja keras agar kau bisa takluk di pelukanku!"     

Pangeran Abvru harus bergerak cepat untuk melingkarkan satu lengan dia pada leher dan tangan lain lekas membelit di pinggang Vargana, menguncinya dari belakang, membuat putri sulung Myren dan Ronh itu cukup kewalahan.      

"Ughh! Benarkah? Kau yakin bisa menaklukan aku?" Vargana menggerakkan tubuhnya yang sudah dibelit dua area, membuat dia kesusahan. Tapi bukan Vargana namanya kalau tidak tetap meggoda meski sudah tertangkap. "Fu hu hu ... rasa percaya dirimu itu tinggi sekali, yah kakek mesum."     

Vargana tak mau pasrah dan dia menekukkan siku dia untuk dihentakkan ke belakang, menyodok diafragma calon suaminya. Ini menyebabkan Pangeran Abvru mau tak mau harus kembali melepaskan si gadis yang sudah susah payah dia tangkap.      

"Berhenti memanggil calon suamimu sendiri dengan sebutan menjijikkan itu, Va!" protes Pangeran Abvru ketika calon istrinya terus saja menyebut dia kakek mesum sejak beberapa hari ini, terutama malam ini.     

"Tidak mau! Kau kan memang kakek mesum! Kakek mesum yang mengincar gadis kecil sepertiku, bweekk!" balas Vargana tak mau patuh.      

"Gadis kecil apanya?!" teriak Pangeran Abvru sembari melotot kesal. "Mana ada gadis kecil senakal kau! Mana ada?!"     

"Ada! Buktinya adalah aku! Hi hi hi!" ledek Vargana dengan raut wajah jenaka, memaksimalkan kenakalan dia.     

Vargana berhasil memutar tubuhnya sembari merunduk sehingga dia benar-benar bisa terbebas dari Pangeran Abvru, lalu dia tertawa nakal sambil mulai berlari kencang lagi dengan si pangeran incubus mengejar di belakang dia.      

"Ha ha ha ... ayo, kakek mesum, kita berolah raga lagi, yuk! Kau masih sanggup, kan? Napasmu masih belum akan putus, kan?" goda Vargana terus menerus pada calon suami dia ketika dia berhasil lolos.     

"Va, aku bersumpah akan menghukummu begitu keras dan akan memukul pantatmu jika nanti aku mendapatkanmu!"      

"Ha ha ha, tidak boleh, dasar kakek pedo! Kau bisa babak belur dihajar mama dan papaku kalau berani melakukan itu padaku!"     

"Aku pasti akan mendapatkan alasan yang sangat baik agar kedua orang tua kamu tidak bisa membelamu, Va!"     

"Ha ha ha, yang penting, kejar dulu aku sebelum sesumbar macam-macam, kakek mesum! Ka-kek me-sum! Ka ... kek ... me ... sum! Mwa ha ha ha!"      

Sewaktu sedang asik berlari, Vargana tidak menyangka dia akan tiba di sebuah gang buntu daerah tersebut, dan betapa kagetnya dia ketika dia melihat di ujung gang buntu itu, ada segerombolan makhluk yang sangat tidak dia harapkan ada.      

"Va-vampir?!" jerit Vargana, terperangah menatap apa yang tersaji di depan dia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.