Devil's Fruit (21+)

Menang Dengan Mudah



Menang Dengan Mudah

0Fruit 1254: Menang Dengan Mudah     

Belum sempat Mogu menjawab Jovano, sudah ada raungan di dekat mereka. Dan setelahnya, muncullah beberapa makhluk bertubuh manusia, berkepala kadal gurun, tangannya memiliki cakar kadal dan memiliki ekor bagai kadal pula. Ada 8 dari mereka.      

"Mereka salah satunya!" seru Mogu dengan bulu tengkuknya meremang karena merinding. "Mereka adalah Kadal Api Tepian!"     

"Hah? Kadal Api Tepian?" Jovano mengerutkan keningnya karena tidak pernah mendengar mitologi manapun mengenai itu di berbagai buku yang dia baca selama ini. Apakah itu merupakan monster hybrid jenis baru yang belum sempat ditulis manusia di jaman dulu kala?     

Namun, Jovano tidak bisa berlama-lama memikirkan kemungkinan tersebut karena monster yang dinamakan Kadal Api Tepian itu sudah bergerak cepat ke arah dia dan kelompoknya.      

Karena memiliki tubuh manusia meski cakarnya merupakan cakar kadal, itu membuat kelompok Jovano tidak terlalu gentar menghadapi mereka. Wujud mereka hampir mirip manusia gagah perkasa berotot, hanya kepalanya saja yang berbeda.      

"Kalian manusia berani datang ke wilayah kami!"     

"Sudah bosan bernapas rupanya kalian, hah!"      

"Jangan salahkan kami jika kami ganas!"     

Beberapa dari Kadal Api Tepian berteriak lantang sambil menyerang kelompok Jovano.      

"Memangnya kenapa jika kami datang ke wilayahmu?" balas Gavin sambil menghindari tinju dari kadal api di depannya dan sebagai gantinya, dia menyarangkan tinjunya sendiri ke rahang kadal itu.     

Dhuakk!      

Dan kadal lawan Gavin itu pun terpental ke belakang.     

"Kami tidak bosan bernapas, kami hanya bosan melihat kalian yang jelek!" Kali ini Jovano tidak ragu-ragu menerjang maju dan beradu tinju secara langsung dengan salah satu Kadal Api Tepian yang menyerang di depannya.     

Dhuaakk!     

Tinju keduanya saling berbenturan karena Jovano sengaja melakukan itu untuk mengetahui seberapa besar kekuatan lawannya.      

Tanpa diduga oleh si kadal api, dia terdorong beberapa langkah usai menabrakkan tinjunya ke Jovano. Wajahnya menyiratkan kekagetan, tak mengira ada manusia sekuat Jovano.      

Melihat rekannya heran dengan kekuatan Jovano, Kadal Api Tepian lainnya menargetkan Serafima. Dan sekali lagi, adegan mengherankan muncul di pertarungan keduanya. Kadal itu beradu tinju dengan Serafima dan dia juga terdorong muncur sekian langkah.     

"Kenapa mereka sekuat ini? Siapa mereka sebenarnya?!" Kadal itu terkaget-kaget dengan hasil yang muncul dari pertarungannya dengan Serafima.     

"Huh! Apa kau pikir semua manusia itu lemah? Buang saja pikiran busukmu yang kuno itu!" Serafima menerjang maju dan dia mulai bersemangat menggunakan fisiknya untuk bertarung, bahkan dengan 2 Kadal Api Tepian sekaligus.      

Walaupun Kadal Api Tepian memiliki semburan napas api, namun itu sama sekali tidak membuat ciut kelompok Jovano. Hanya napas api saja? Mereka bahkan memiliki atribut itu sejak lahir!     

"Sebenarnya siapa kalian? Manusia tidak seperti ini! Ini bukan manusia! Ini jelas bukan kekuatan manusia!" teriak Kadal Api Tepian yang sedang bertarung dengan Jovano. Dia mulai bisa dipukuli Jovano di wajahnya sampai kepalanya merasa pusing.     

"Kami? Kami adalah manusia setengah dewa!" seru Jovano.     

Sontak saja para Kadal Api Tepian pun melotot kaget. Manusia setengah dewa? Ternyata mereka manusia setengah dewa! Pantas saja! Para Kadal Api Tepian segera menaruh maklum mereka atas pengakuan Jovano.     

Hanya, mereka tidak tahu bahwa itu sekedar bualan Jovano memanfaatkan label setengah dewa yang akan melegitimasi kekuatan fisik mereka saat ini. Memang benar, manusia biasa tidak akan mungkin memiliki kekuatan seperti halnya kelompok Jovano.     

Tak berapa lama, kedelapan Kadal Api Tepian mulai dipukuli sampai babak belur hingga mungkin orang tua mereka sulit mengenali mereka. Tidak mengira kelompok Jovano begitu tangguh fisiknya, bahkan yang perempuan dan terlihat lemah lembut seperti Shona saja mampu memukul runtuh 2 dari mereka secara mudah.     

Melihat adegan itu, mata Mogu berkedut bingung. Padahal, Kadal Api Tepian termasuk monster kuat yang termasuk ditakuti bahkan oleh dia. Namun, kenapa sepertinya para kadal itu hanya menjadi karung tinju remeh untuk kelompok Jovano saja?     

Hanya memerlukan beberapa belas menit saja untuk menumbangkan seluruh Kadal Api Tepian yang menyerang saat ini. Semuanya langsung dikalahkan hanya dengan kepalan tinju, tak perlu berbicara mengenai kekuatan sihir.      

Apakah ... kelompok Jovano begitu super power? Kenapa ini bagaikan Jovano dan yang lainnya sedang bermain saja?      

Kadal Api Tepian memang tidak memiliki banyak kekuatan sihir level tinggi seperti yang dimiliki Sphinx atau Chimera atau Griffin. Namun, tetap saja mereka masih ditakuti oleh monster-monster di level yang sama.      

Lalu, ada apa ini? Apa para Kadal Api Tepian itu sebenarnya sedang berakting dengan kelompok Jovano, sedang membuat pertunjukan untuk membuat Mogu terpana?     

Setelah mengetahui tingkat kekuatan 8 Kadal Api Tepian, Jovano terkekeh, kepercayaan dirinya melambung tinggi dan dia berkata, "Ternyata tidak terlalu sulit untuk berurusan dengan para kadal ini." Ia melirik ke 8 Kadal Api Tepian yang terbaring di tanah kemerahan tandus sambil mengerang memegangi anggota tubuh mereka yang dipukuli kelompok Jovano.      

"Oh ya? Begitukah menurutmu?" Mendadak, muncul suara lain dari balik batu besar tak jauh dari tempat Jovano berdiri.      

Muncul dari balik batu itu seekor Kadal Api Tepian yang tubuhnya dua kali lebih besar dari yang tadi melawan kelompok Jovano.      

Jika gerombolan Kadal Api Tepian yang tadi melawan kelompok Jovano hanya sebesar manusia dewasa biasa, yang artinya sama tinggi dengan Jovano dan yang lainnya, kini sosok yang muncul dari balik batu adalah 2 kalinya.      

Tak hanya itu, di belakang sosok tinggi besar tadi juga muncul banyak Kadal Api Tepian gagah dengan tubuh penuh otot dan mereka setinggi 2 meter lebih dengan tubuh lebih berotot dari yang sebelumnya mereka lawan, sehingga itu melebihi tinggi kelompok Jovano.     

Dan mereka berjumlah puluhan dengan memegang tombak pada masing-masing tangan kanan dan perisai di tangan kirinya. Mereka prajurit.     

"Astaga, sepertinya ini Kadal Api Tepian yang asli!" Mogu menelan ludahnya dengan suara tercekat.      

"Bawa mereka." Si tinggi besar berbicara sambil menoleh santai ke samping.      

"Baik!" Beberapa Kadal Api Tepian 2 meter keluar dari barisan dan mengambil 8 rekan mereka yang masih mengerang di tanah. Semuanya diseret ke barisan mereka dan menghilang dengan cepat, entah dibawa ke mana.     

Namun sebelum mereka menghilang, si tinggi besar itu berkata pada salah satu dari mereka, "Sudah kukatakan untuk berlatih dengan bagus dulu ketika kau baru saja beranjak remaja. Sekarang terbukti, kelemahanmu itu memalukan!"     

Jovano segera mengerutkan keningnya, mencoba menganalisis adegan di depannya. Baru saja beranjak remaja? Jadi ... yang tadi mereka lawan itu hanyalah para remaja dari Kadal Api Tepian? Dan mereka belum terlatih sama sekali?      

Lalu ... bagaimana dengan puluhan yang ada di depan Jovano saat ini? Mendadak, perasaan Jovano tak enak. Sepertinya dia terlalu cepat berpuas hati hanya karena kemenangan sebelumnya. Dia terlalu cepat menyimpulkan kekuatan lawan.     

Si tinggi besar pun berkata pada Jovano. "Maafkan remaja kami yang belum bisa bertarung apapun. Sekarang, ijinkan kami yang akan akan mengkompensasi kekecewaan kalian karena sebelumnya bertarung dengan yang lemah."     

Dengan sekali lambaian tangan, puluhan prajurit itu serentak berseru dan maju ke kelompok Jovano.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.