Devil's Fruit (21+)

Kali Ini Serafima



Kali Ini Serafima

0Fruit 1264: Kali Ini Serafima     

Melihat kawannya menderita pada rahangnya, monster serigala lainnya menggeram marah ke Jovano. Dua serigala langsung menerjang Jovano dengan angin yang hendak mencabik sang pangeran muda.     

Jovano lekas berkelit ke samping sambil melompat, namun dia harus lekas menghindar lagi dengan berguling di tanah ketika semburan angin tajam hendak menggapai pertengahan tubuhnya. Ia buru-buru bangun dan mengeluarkan cambuk tulang.     

Serigala Angin sepertinya akan cukup merepotkan jika dihadapi di jarak dekat.     

Cambuk tulang di tangan Jovano meliuk menggila ke arah dua serigala, memberikan perlawanan kokoh mengimbangi serangan dua monster tersebut.     

Karena itu terbuat dari tulang belakang beast kuat berukuran gigantik, sudah pasti serangan angin dari kedua serigala takkan berimbas terlalu banyak ke Jovano.      

Justru karena itu, dua serigala itu malah harus waspada dengan cambuk Jovano yang berkelebat di sekitar tubuh mereka, memberikan ancaman nyata. Di benak mereka, heran karena Jovano masih saja sehebat dan segesit itu meski sihirnya sudah dimusnahkan di alam ini.     

Sepengetahuan para monster di alam Hybrid, jika iblis dimusnahkan kekuatan sihir mereka, maka iblis takkan berdaya bagaikan singa ompong. Kekuatan terbesar dan mengerikan dari ras iblis adalah kekuatan supernatural mereka.     

Maka dari itu, ini sungguh mengherankan bahwa ada keturunan iblis sekuat Jovano. Bahkan, tak hanya Jovano saja yang tampil mengesankan dalam kekuatan fisik, namun kelompoknya juga!     

Tim Blanche sepertinya harus banyak berterima kasih kepada King Zardakh yang membuat mereka menempa kekuatan fisik mereka hingga mencapai ke level manusia super power bagaikan Hercules.     

Bayangkan saja, Serigala Angin yang terkenal kejam, beringas dan kuat, ditakuti banyak monster di level yang sama, bisa ditinju begitu saja dengan tangan kosong oleh Jovano pada rahang mereka. Seperti diketahui bahwa salah satu kekuatan terbesar para karnivora adalah pada rahang mereka, namun Jovano dengan mudahnya menghancurkan itu.     

Ctarr! Splaatt!     

"Kaing!" Salah satu Serigala Angin itu mendengking keras karena kesakitan setelah cambuk tulang di tangan Jovano berhasil menghantam sisi tubuhnya, sehingga serigala itu terlempar beberapa meter dan kini kesulitan bangun.      

Rekan serigala satunya menggigit geraham untuk meneguhkan tekad, menebalkan keberaniannya melawan Jovano.      

Namun, Jovano tidak juga berhenti memberikan dominasinya. Dengan ayunan cepat tangan dia mengendalikan cambuk tulang itu, menghantam kepala serigala satunya lagi dan berhasil dia pentalkan sehingga menubruk kawan serigala sebelumnya yang hendak bangkit.     

Dari mulut serigala kedua, keluar busa putih dari moncong panjangnya, dia pingsan seketika.     

Jovano menyeringai senang melihat itu. Dua serigala berhasil dia tumbangkan.     

Tak jauh dari Jovano, ada Pangeran Zaghar yang bertempur sambil melindungi istrinya. Shona sedikit kesal ketika tahu suaminya terus menempel padanya, tidak melangkah jauh dari dia karena khawatir padanya yang baru saja menemui kesembuhannya setelah terluka parah sebelum ini.      

Tapi, mau dikata apalagi, Shona paham bahwa ini adalah bukti betapa sang suami sangat mencintai dan menyayangi dia, sesuatu yang sangat langka ditemukan di ras iblis keturunan Lust.     

Sudah menjadi rahasia umum jika anak-anak Iblis Lust, keturunan Asmodeus ... mereka tidak mungkin bisa setia pada satu pasangan saja. Mereka pasti akan mengumbar libido mereka ke siapapun yang diinginkan. Apalagi para bangsawan iblis Lust, mereka berlomba-lomba memiliki ribuan istri dan jutaan selir serta milyaran kekasih gelap.     

Mungkin hanya kelompok Andrea saja yang memegang teguh sebuah arti kesetiaan cinta.     

Pangeran Zaghar terus mengayunkan pedang jenis Gharada dia untuk menetralkan serangan angin dari monster serigala. Sementara itu, Shona menggunakan cambuk dia untuk menghalau serigala-serigala yang ingin menyerang dia.     

"Sho! Kau masih lemah, baru sembuh, jangan terlalu berlebihan menggunakan energimu!" seru Pangeran Zaghar ke istrinya. "Atau kau lebih baik masuk ke alam Jo saja! Lebih aman di sana!" Lalu, ia berteriak ke Jovano, "Jo, biarkan istriku masuk ke alammu, yah!"     

Jovano yang kini sedang meladeni 3 serigala lainnya, menoleh ke Pangeran Zaghar, menjawab, "Ohh, tidak masalah, Kak!"     

Namun, Shona malah cemberut dan kesal, berkata, "Jangan perlakukan aku seperti orang cacat, oke! Aku masih bisa bertarung!"     

Jovano pun urung dan dia bisa memahami perasaan Shona. Sebenarnya, mereka juga bisa bersembunyi di alam pribadi jika menghadapi situasi menyulitkan seperti ini. Namun, harga diri mereka sebagai keturunan iblis lah yang kerap mencegah tindakan itu.     

Sebagai iblis yang sombong, mana mau mereka bersembunyi dari makhluk yang dianggap lebih rendah dari mereka? Selama belum terluka parah, maka mereka pantang melarikan diri ke alam pribadi. Itu yang menjadi semboyan Tim Blanche.     

Tak heran jika mereka tetap berjuang melawan siapapun yang datang mengganggu, bersama-sama bertempur, saling mendukung.     

Setelah Jovano melumpuhkan satu serigala, dia lekas datang ke sisi Pangeran Zaghar dan Shona untuk menurunkan kecemasan sang pangeran atas istrinya. Dengan adanya Jovano di dekat dia, maka dia bisa sedikit bernapas lega ada yang membantunya melindungi Shona.     

"Jo! Untuk apa kau ke sini?" Shona mengerutkan kening, tak senang ketika Jovano malah datang ke mereka.     

"Sho, aku hanya ingin membantu. Hei, apakah kau butuh perisai? Aku punya perisai untuk kau gunakan kalau mau." Jovano lekas mengalihkan pembicaraan.     

"Tidak! Aku tidak mau perisai!" Shona jadi kesal sendiri. Kenapa dua pria ini tak percaya pada kekuatannya? Dia sudah pulih dan sudah sekuat biasanya. Untuk apa terus menjaga dia dengan ketat seperti ini? Menyebalkan dianggap bagaikan bayi begini.      

Di area lain, Serafima menatap adegan ketiga orang di sana dan hatinya tercabik tanpa perlu serangan monster Serigala Angin, memikirkan kenapa Jovano sepertinya begitu perduli pada Shona?      

"Arghh!" Karena lengah dan tenggelam pada pikirannya sendiri, Serafima pun terkena serangan monster serigala pada tangannya sehingga pedang besar yang dipinjamkan Jovano itu pun terhempas lepas dari genggamannya dan ia bergidik melihat tangan kanannya.     

"Sera!" teriak Jovano ketika dia melihat Serafima berhasil dilukai para monster. Ia lekas melesat ke tempat kekasihnya dan secepat kilat menyambar tubuh Serafima yang mematung sebelum gadis itu diterjang serangan angin berikutnya.     

Mereka berguling di tanah dan Jovano segera melihat betapa menyedihkannya kondisi tangan kanan kekasihnya. Itu tercabik-cabik parah hingga pertengahan lengan atasnya dan kini terlihat serpihan-serpihan sisa dagingnya menggantung mengenaskan di sisa lengannya.     

"Arrghhh!" Serafima menjerit keras setelah menyadari seberapa mengerikan kondisi pada lengannya.      

Tidak ingin mengambil resiko, Jovano segera memasukkan Serafima ke alam Wadidaw dia.      

"Jo! Aunty kenapa?" teriak Shona dari kejauhan.      

"Terluka, Sho!" balas Jovano. Dan kini, menatap serigala yang menyebabkan luka pada lengan kekasihnya separah itu, Jovano hanya menginginkan kematian mengenaskan bagi serigala itu. Lekas saja dia berlari maju sambil menyambar pedang besar miliknya yang tergeletak di tanah. "Hyaaakkkk!"      

Dengan manuver-manuver berkelit cepat dan cermat, Jovano terus berlari maju mengejar Serigala Angin yang sudah dia incar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.