Devil's Fruit (21+)

Perubahan Penampilan Ratu Peri Yredis



Perubahan Penampilan Ratu Peri Yredis

0Fruit 1310: Perubahan Penampilan Ratu Peri Yredis     

"Kau langsung melupakan ibu begitu melihat istrimu yang lain!" ketus Putri Rvna tiba-tiba. "Apa kau tidak lihat, ibu menjadi begini karena kau!"      

Seketika semua pandangan pun beralih ke Ratu Peri Yredis. Ternyata, benar yang dikatakan Rvna, Ratu Peri Yredis terlihat berubah, lebih layu dan kering tubuhnya.     

"Yredis! Yredis!" Dante tidak bisa mengabaikan sosok yang pernah menyelamatkan dirinya dan menjadi istrinya itu berubah menjadi sosok yang menyedihkan. Ia menopang tubuh lemah Yredis. "Maafkan aku, Yredis."      

Ratu Peri Yredis tersenyum ke Dante yang memegangi dia, dan berkata, "Jangan merasa bersalah begitu. Ini adalah sesuatu yang pantas aku lakukan untukmu." Ia mengelus pipi Dante.     

Wajah Ratu Peri Yredis mulai berkeriput dan terlihat menua serta kering dan layu. Kulit yang tadinya terlihat kenyal dan mulus, mulai terlihat seperti kulit lansia.     

"Ini, apakah ada cara agar Yredis tidak begini?" Dante menatap semua orang, lalu pandangan akhirnya tertuju pada ayah mertuanya. "Aku mohon, kalau Ayah Mertua mengetahui cara memulihkan Yredis, kumohon jangan menahan diri, Ayah."     

King Zardakh tentunya lebih menyukai apabila Ratu Peri Yredis mati saja agar tidak menjadi ganjalan bagi rumah tangga putrinya. Ia malah mengalihkan pandangan ke Druana sambil berkata, "Aku bukan iblis medis, mungkin Druana yang memiliki metode untuk itu."     

Segera, Dante beralih menatap Druana, memohon dengan suara memelas, "Druana, aku mohon, sembuhkan Yredis. Pulihkan kondisi dia, aku mohon, Druana!"     

Druana menoleh ke King Zardakh, khawatir jika dia salah mengambil sikap. "Aku … aku belum tahu apakah ada pemulihan untuk kaum peri usai mereka memberikan daya hidupnya ke pihak lain, Pangeran. Maafkan keterbatasan hamba ini."     

"Druana …  bisakah kau cari metode itu di perpustakaan Underworld atau di manapun?" Dante sedih jika pengorbanan Ratu Peri Yredis berakhir menyedihkan begini. Padahal sudah dua kali ini Ratu Peri Yredis memberikan daya hidupnya, Dante tahu itu.     

Ketika dulu Ratu Peri Yredis pertama kali memberikan daya hidupnya untuk menolong Dante yang terkena ledakan bom Ruenn, itu mengakibatkan Ratu Peri Yredis kehilangan kerajaan peri yang dipimpinnya sehingga dia dilengserkan oleh pesaingnya di desa peri.     

Itulah kenapa Ratu Peri Yredis membangun desa sendiri yang lebih kecil bersama peri yang masih ingin setia mengikutinya.     

Dan ini adalah kali kedua Ratu Peri Yredis memberikan daya hidup lagi sehingga berakibat dengan layu dan keringnya tubuh Ratu Peri Yredis bagai seorang nenek di usia 90 tahun.     

Wajah cantik Ratu Peri Yredis berubah tirus dan kering, kulit tubuhnya timbul bercak-bercak kecoklatan, benar-benar mirip lansia di usia 90 tahun.     

"Aku akan berusaha mencari informasi mengenai itu, Pangeran." Druana hanya bisa menjanjikan begitu saja daripada mengecewakan Dante.     

Setelah itu, Druana pamit pergi dan King Zardakh juga ikut pergi.      

Sementara itu, Dante membawa Ratu Peri Yredis ke depan pondok Cosmo, sedangkan Jovano dan yang lainnya menyingkir memberi keduanya kesempatan untuk reuni dan berbincang secara pribadi.     

Dante menatap ke Ratu Peri Yredis yang sudah menua, namun garis kecantikannya tidak luntur juga. Dia menggenggam tangan sang ratu, berkata, "Harusnya kau tidak perlu melakukan itu, Yredis. Kenapa kau begitu ceroboh?"     

"Tidak masalah, Dante." Ratu Peri Yredis tersenyum, berkata, "Aku tidak akan menyesali ini. Aku melakukan apa yang harus aku lakukan."     

"Tapi lihat kondisimu saat ini." Dante masih mendekap Ratu Peri Yredis dalam pelukannya.     

"Semua makhluk tentu saja menua, Dante, tak perlu khawatir mengenai ini." Ratu Peri Yredis menenangkan Dante.     

"Ibu … Ibu …." Rvna mendekat diikuti Eunika.     

"Kalian … anak-anak Ibu yang paling Ibu cintai." Ratu Peri Yredis berkata pada kedua putrinya. "Ibu harap, kalian tidak memusuhi ayah kalian."      

Rvna melirik ke Dante yang masih mendekap ibunya sembari duduk di depan pondok Cosmo. "Ibu, ayo kita kembali ke desa."     

"Kenapa buru-buru, Nak?" tanya Dante. Bukannya dia hendak berkasih-kasihan dengan Ratu Peri Yredis lagi, namun dia ingin merawat Ratu Peri Yredis kali ini sebagai balas budi atas apa yang sudah dilakukan sang ratu selama ini padanya.     

"Kami memiliki ranjang khusus untuk dipakai ibu di sana." Rvna jadi ingat akan ranjang berisi kekuatan leluhur peri yang dibawa serta Ratu Peri Yredis ke desa barunya.     

"Ranjang khusus?" Dante bertanya ke Ratu Peri Yredis. "Ranjang macam apa itu?"     

Belum sempat Ratu Peri Yredis menjawab, Rvna sudah menyahut lebih dulu, "Itu pokoknya sebuah ranjang yang dipakai ibu sejak melahirkan kami. Kau bisa bertanya pada Lilica dan Magpica yang mengetahui itu." Lalu, Rvna memanggil kedua punggawa Ratu Peri Yredis.     

Lilica dan Magpica pun segera hadir dan membungkuk memberi hormat pada Dante. Mereka tidak bisa menyembunyikan wajah sedih mereka ketika melihat kondisi sang ratu. Ingin menyalahkan Dante, namun pasti Ratu Peri Yredis akan menegur mereka.     

"Ranjang apa yang dibicarakan Rvna?" tanya Dante ke dua punggawa peri itu.     

"Itu adalah ranjang yang berisi kekuatan leluhur peri yang bisa menopang kekuatan ratu setelah Beliau memberikan daya hidup yang pertama pada Anda dan setelah melahirkan kedua putri." Magpica tidak bisa menutupi lagi.     

"Jadi … Ibu bukan sekali ini saja memberikan daya hidupmu pada dia?" pekik Rvna sambil menunjuk ke Dante.     

"Rvna, kau menyakiti hati Ibu kalau kau bersikap tak sopan pada ayahmu." Ratu Peri Yredis berkata lemah ke putrinya.     

"Tapi dia penyebab kesulitan Ibu selama ini!" Pelupuk mata Rvna sudah basah.     

"Ibu tidak pernah keberatan memberikan berapa kalipun daya hidup Ibu untuk orang-orang yang Ibu sayangi, termasuk kalian." Ia mengelus pipi Rvna dan Eunika bergantian.     

"Ratu, sebaiknya Ratu segera kembali ke ranjang Ratu." Lilica berkata, tak ingin lebih lama menyaksikan kondisi menyedihkan ratunya.     

Akhirnya, Ratu Peri Yredis beserta rombongannya pun kembali ke desa peri. Dante bersikeras ingin ikut untuk mendampingi Ratu Peri Yredis, meski bukan karena ingin merajut kasih kembali, namun lebih ke sekedar tanggung jawab moral saja pada Ratu Peri Yredis.     

"Aku yakin, Andrea akan paham jika nanti dia diberitahu mengenai ini." Dante menatap ke peti es istri tercinta. Selamanya, cinta Dante hanya pada Andrea, tidak kepada siapapun. "Aku pergi sebentar, yah sayank, baik-baiklah di sini, tunggu kami mengembalikan Kristal jiwamu." Ia berucap pada Andrea yang masih terpejam beku di dalam peti es dan mengecup atas peti itu sebelum ikut ke desa peri.     

Kini, kelompok Jovano kembali ke desa peri dan nantinya akan melanjutkan misi mereka.     

Sedangkan Ratu Peri Yredis, begitu dia memasuki ranjang khusus di istananya, penampilan dia sedikit lebih baik, keriputnya menghilang meski wajahnya masih terlihat tirus dengan kulit menempel pada tulang.      

Yang pasti, penampilan dia sudah tidak seperti nenek lansia lagi, hanya seperti wanita paruh baya saja. Sepertinya ranjang itu benar-benar hebat.     

Sementara Dante masih berada di istana Ratu Peri Yredis, Jovano dan kedua gadisnya mulai meneruskan perjalanan sesuai yang diarahkan Hong Wang.     

Namun, malam itu mereka akan bermalam sekali lagi di desa Ratu Peri Yredis.      

Dan di malam itu, Shona satu kamar dengan Serafima, sedangkan Jovano di kamar lain. Seperti sebelumnya, Jovano mengunjungi Shona di mimpi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.