Devil's Fruit (21+)

Istri Jovano Terkontaminasi



Istri Jovano Terkontaminasi

1Fruit 1444: Istri Jovano Terkontaminasi     
0

Shona sedikit heran dengan kondisi arwah seorang bapak yang hanya bisa duduk menggelosor saja di tanah tanpa bisa berdiri. Kelihatannya dia tak bisa berjalan atau kakinya cacat.     

Saat Shona memeriksa memori arwah bapak tersebut, dia mendadak saja menemukan seperti kabut memori seperti sedang menutupi sesuatu di kedalaman sana meski dia sudah mendapatkan memori kegiatan arwah itu sehari-harinya.     

Karena merasa aneh dengan kondisi tak biasa itu, Shona meminta bantuan Jovano dan kemudian, naga iblis Wei Long pun dimunculkan.     

Wei Long muncul dan menembakkan kekuatan pikiran dia ke arwah itu sembari Shona masih memindai.     

"Astaga! Ternyata memorinya berlapis-lapis, Jo!" jerit Shona. "Dia bukan arwah biasa! Tapi sudah disusupi iblis jahat! Dia berbahaya, Jo!"     

Jeritan Shona segera saja ditanggapi kewaspadaan dari Jovano dan kelompoknya.      

"Dia … dia ternyata sering membisiki dan membujuk para warga desa sini dan wilayah lainnya untuk berbuat jahat seperti mencuri, juga memperkosa. Ahh, dia juga pernah membujuk seorang warga untuk melakukan bunuh diri!" Shona membeberkan kejahatan dari sosok tersebut.     

Arwah bapak itu tiba-tiba menyeringai lebar setelah wajahnya sebelumnya seperti memelas dan mengundang iba. "Tak kusangka kalian berhasil juga menemukanku!" Perlahan, tubuh arwah itu berubah besar dan tangan serta kakinya memanjang berlebihan hingga mirip kaki laba-laba.     

Suara arwah itu juga sudah mulai berubah berat dengan wajah kian menyeramkan. Suaranya mirip nada terdistorsi, antara suara mengerikan dengan suara biasa. "Ha ha ha …." Dia tertawa dengan suara terdistorsi itu, semakin membuat kuduk meremang bagi yang mendengarnya.     

"Arwah yang menyatu dengan iblis!" Jovano secepatnya berdiri di depan Shona agar bisa melindungi istrinya. Dia mengeluarkan api iblis dia. Sudah tentu makhluk di depannya ini tidak bisa dikategorikan baik.     

"Sebut saja dia Wabis!" kata Serafima di samping.     

"Wabis?" Shona menoleh ke istri pertama suaminya.     

"Arwah Iblis, hanya kusingkat perpaduannya saja." Serafima mengedikkan bahu dengan singkat sambil memasang wajah masa bodoh.     

Setelah puas tertawa menyeramkan, arwah plus iblis itu mulai menggunakan tangan panjang yang bercakar tajam untuk menusuk punggung si perempuan dengan gaun putih lusuh.     

"Arrghhh!" Jin perempuan tadi meraung kesakitan ketika punggungnya ditusuk dari belakang secara tiba-tiba. Dia tak menyangka mendapatkan penyerangan dari sesama astral.     

"Kau! Majulah!" Wabis (arwah + iblis) tadi melemparkan jin perempuan tadi ke arah Jovano.      

Seketika, tanpa disangka-sangka, jin perempuan tadi berubah bentuk lebih besar dan menyeramkan, warna tubuhnya berubah dari pucat ke hijau kehitaman dengan wajah menyeringai memamerkan deretan taring seperti hiu. "Wa ha ha ha! Kemari kau, bocah!"     

Rupanya, wabis tadi sudah menyuntikkan suatu racun jiwa ke jin perempuan tadi agar berubah menjadi sosok berbeda sehingga bisa dijadiakan 'boneka' oleh si wabis.     

Jin perempuan itu melayang cepat ke Jovano dan dua istrinya, cakarnya disiapkan sembari wajahnya berhias seringaian selebar dari ujung telinga ke telinga lain.      

Kesal atas tindakan jahat si wabis yang mengubah jin perempuan menjadi anteknya secara paksa, Jovano berteriak ke wabis, "Makhluk jahat! Kau sungguh jahat! Tega sekali kau menggunakan makhluk lain untuk menjadi tamengmu!"      

Jovano pun bertarung dengan jin perempuan yang telah mendapatkan suntikan ravun jiwa ditambah tambahan kekuatan iblis.      

"Ha ha ha!" Wabis itu tertawa sehingga seluruh mulutnya terbuka lebar mengerikan. "Aku lebih tinggi dari mereka semua! Maka … mereka harus tunduk padaku!" Ia menjangkau jin perempuan besar berbulu hitam, lalu melakukan hal sama seperti yang dia lakukan ke jin perempuan tadi.     

"Istriku!" jerit jin lelaki besar berbulu hitam ketika melihat istrinya ditusuk dan diubah menjadi sosok berbeda dan menakutkan serta beringas.     

"Grraaahhhh!" Jin perempuan besar itu sudah berbeda, tubuhnya menjadi dua kali lipat besarnya, dan dia menatap si suami seakan dia tidak lagi mengenali suaminya, tangannya menempeleng si suami hingga jin lelaki besar terpental.     

"Mak!" Anak-anak jin tadi menjerit, antara takut namun ingin ke ibunya.     

"Jangan!" Jin lelaki suami si perempuan besar berbulu hitam itu menjerit ngeri melihat anak-anaknya yang hendak dikibas dengan tangan bercakar ibunya.     

Sreetttt!     

Serafima menggunakan cambuk kebanggaannya untuk mengambil anak jin itu.     

Lalu, Shona bergegas membungkus anak satunya lagi dengan gelembungnya lalu kedua anak jin sama-sama ditarik dan diselamatkan dari ibunya yang sudah beringas tak mengenali mereka lagi.     

Jovano sedang bertarung dengan jin perempuan bergaun lusuh, menoleh sebentar ke samping dan merasa lega sekaligus cemas melihat anak-anak jin sudah berhasil diselamatkan kedua istrinya.     

"Kalian menyingkir dari wabis itu!" seru Shona ke astral lainnya.     

Para astral yang memang sudah ketakutan pun benar-benar berhamburan menjauh dari si wabis meski mereka terkendala dengan dimensi buatan tersebut.     

"Om Wei! Kirim mereka kembali ke dunia semula!" teriak Jovano pada naga iblis kecil di dekatnya.     

"Siap!" Wei Long menjawab teriakan Jovano dan menggunakan energi pikirannya untuk mengirim para astral yang tak berdosa kembali ke dimensi manusia sebelumnya, kembali ke rumah pak Lurah.     

Wabis ingin ikut memanfaatkan kesempatan ini dengan mendompleng melalui Si Muka Gosong. Sayangnya, Serafima sudah lebih dulu melesat ke sana dan mengibaskan pedangnya sehingga wabis tadi tak bisa menempel ke tubuh Si Muka Gosong.     

"Jangan harap bisa kabur!" seru Serafima dengan gagah berani menerjang ke wabis.     

"Sera! Mundur segera!" teriak Jovano melihat istri pertamanya malah bertindak nekat menerjang ke wabis. Bagaimana pun, itu adalah iblis yang menguasai arwah, namun kekuatannya tetap saja masih kekuatan iblis, tak boleh sembarangan ditindak.     

"Hah?" Serafima lengah dan ….     

Jlebb!     

Dada Serafima ditusuk salah satu tangan laba-laba bercakar dari wabis tadi.     

"Aarrghhh!" Serafima menjerit kesakitan karena mendadak saja ada aliran energi yang begitu menyakitkan masuk ke tubuhnya.     

"Ha ha hah! Karena aku tidak mendapatkan pocong tolol tadi, apa salahnya jika aku mendapatkan ganti yang lebih pontensial! Wa ha ha ha!" Betapa girangnya wabis tadi.     

"Sera!"     

"Sis!"     

Jovano dan Shona berteriak bersama-sama ketika melihat Serafima ditusuk si wabis. Ini gawat! Pasti gawat, Jovano berseru di hatinya. Ia masih melawan nona gaun lusuh, sedangkan Shona sedang melawan nyonya besar berbulu hitam.     

Sedangkan kini … ditambah dengan Serafima yang menjadi korban juga?     

Jovano dan Shona tak mungkin menghabisi lawan mereka saat ini karena kedua jin itu sedang terpapar racun jiwa dari wabis tadi, siapa tahu mereka bisa mengembalikan 2 jin tadi ke sosok semula mereka.     

Oleh karena itu, mereka berdua tidak berani sungguh-sungguh menindak kedua jin yang berubah beringas dan ganas itu. Jovano dan Shona tak ingin menyalahi ketentuan dari Sang Sumber.     

Tapi kini … Serafima malah ikut menjadi sosok yang hendak diubah si wabis.     

"Grrooaaakkhhh!" Serafima meraung di udara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.