Devil's Fruit (21+)

Mencari Cara Menyembuhkan Istri



Mencari Cara Menyembuhkan Istri

0Fruit 1446: Mencari Cara Menyembuhkan Istri     

Jovano masih menyandarkan tubuh lemas tanpa kesadaran milik Serafima, istri pertamanya, di pelukan lengannya sembari dia besimpuh di tanah, setelah si wabis jahat dikalahkan dengan siasat Wei Long memanfaatkan Burung Api, Hong Wang.     

Shona sudah bersimpuh di samping Jovano sambil terus mengalirkan energi healing dia kepada Serafima. Raut wajahnya secemas sang suami.     

"Ayo, Sis! Sis Sera! Jangan menyerah! Cepat sadarkan dirimu, Sis!" seru Shona sambil menyalurkan energi penyembuhan secara gila-gilaan.      

Wajah Jovano sudah sesuram itu menatap Serafima yang masih saja belum sadar, terkulai dengan wujud seperti iblis.     

Di sela-sela teriakan Shona untuk membangunkan Serafima, Jovano mendengar dari sudut lain dimensi buatan Wei Long, ada jeritan keras menggaungkan kesakitan teramat sangat.      

Ketika menoleh ke sana, mata Jovano melihat tubuh si Wabis sedang dilahap api milik Hong Wang.      

Tubuh Wabis itu akan dilahap sampai gosong dan menjadi abu, lalu dikembalikan semula menjadi bentuk semula dan dilahap api lagi, begitu dan terus begitu tanpa henti.     

Jovano merasa bergidik. Rupanya kekuatan utama dan terbesar dari Hong Wang adalah demikian. Sungguh mengerikan. Betapa itu sebuah perlakuan sangat menyakitkan … dibakar dan dihancurkan hidup-hidup lalu dibangkitkan lagi seperti semula dan akan dihancurkan lagi dan lagi.     

Bukankah itu sungguh mengerikan?     

Bukankah yang seperti itu … mirip dengan hukuman di neraka?     

Api milik Hong Wang memang istimewa, api ras dari dia dikatakan api dari surgawi, api milik surga yang bisa membinasakan makhluk apapun, meski itu belum terbukti.     

Sedangkan Hong Wang sendiri adalah burung yang malas ikut campur dan hanya ingin bertindak semaunya saja tanpa sudi diperintah siapapun.      

Dia hanya akan tergerak jika memang ada yang mengusik dirinya. Inilah yang digunakan Wei Long sebelumnya untuk mengalahkan Wabis.     

Saat ini, Shona sudah terisak menangis sedih melihat Serafima masih juga tidak memiliki tanda-tanda pulih apalagi sadar. Tubuh sang istri pertama masih tidak berubah ke wujud asli.     

Jovano juga gusar, dia gelisah, jangan katakan dia akan kehilangan Serafima. Meski Serafima istri yang terkadang menyebalkan dan kasar dalam bersikap, tapi tetap saja Jovano mencintai si nephilim. Baginya, Serafima tidak akan bisa tergantikan.     

Tapi, jika sudah dalam kondisi gawat begini, lantas apa yang harus dia lakukan? Dengan cara apa dia bisa menolong Serafima ke bentuk asal dan pulih sempurna?     

Dia tak mau kehilangan Serafima! Tidak mau!     

Wei Long mendekat ke Jovano, lalu bertengger di bahu pemuda itu sambil menggumam, "Hm, sepertinya racun jiwa Wabis sialan itu terlalu kuat sampai-sampai energi istri keduamu tidak bisa meredakannya."     

"Om Wei, bagaimana ini, Om? Apa yang harus aku lakukan?" Jovano bertutur lemah selemah semangatnya saat ini.     

"Hm. Aku sendiri tak tahu siapa yang bisa menolong istrimu ini. Aku baru melihat racun jiwa semacam itu." Wei Long menggeleng lemah.     

Sekarang, Jovano sudah tidak bisa menahan bulir air matanya yang sudah terkumpul di pelupuk dan akhirnya terjatuh di pipi, mengalir deras sambil dia terisak, "Aku tak mau kehilangan dia, Om … hiks! Ini terlalu berat untukku … hiks!" Ia menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan wajah menangisnya dari siapapun di sana.     

Melihat suaminya menangis, Shona semakin putus asa namun dia makin menggila menyalurkan energi healing dia ke Serafima. Dia juga tidak ingin kehilangan sang bibi. Meski bibinya ini keras dan galak, namun dia sudah terbiasa dengan kehadiran Serafima.     

Di hatinya, Shona merasa tidak berguna. Apakah kekuatan healing dia ini belum seberapa hingga tak mampu menyembuhkan Serafima? Apakah dia sebenarnya lemah dan terlalu arogan mengira dirinya sudah kuat?     

Jovano mulai membayangkan hari-hari dia dengan Serafima sebelum ini. Dari awal pertemuan mereka yang cukup menoreh kesan di hati Jovano, sampai kemudian dia berhasil memperdaya Serafima untuk pertama kalinya di kolam Alam Cosmo. Pertama kali mereka bercinta dengan penuh gairah dan sulit terlupakan oleh Jovano.     

Serafima yang tomboy namun manis menggemaskan ketika sedang cemburu … Serafima yang kadang lugu dan selalu masuk ke perangkap birahi Jovano … Serafima yang … ahh, begitu banyak kenangan dengan sang istri pertama.     

Berkat Serafima pula Jovano bisa menyembuhkan luka cintanya terdahulu dari Nadin. Meski Serafima keras, namun itu merupakan sisi menarik di mata Jovano.     

Ohh … Serafima yang—     

"Heh, bocah bodoh! Skrriiiii!" Lengkingan suara Hong Wang membuyarkan lamunan Jovano.     

Kepala Jovano terangkat sembari dia menyusut air mata berikut ingusnya, menatap Hong Wang sambil bertanya, "Om Ver, gimana, Om? Apakah Om tau cara menyembuhkan istriku ini, Om? Please, Om … kalo Om Ver tau, jangan ragu-ragu bilang, Om …."      

Hong Wang menatap wajah basah air mata Jovano dan mendengus. "Skriiii!" Lalu dia melengkingkan jeritan khasnya sambil terbang berputar-putar di atas Jovano, seakan sedang meledek putra Andrea itu.     

Melihat itu, Wei Long ingin mencoba peruntungannya lagi. "Huh!" dengusnya keras-keras agar didengar Hong Wang. "Minta tahu cara ke dia? Huh! Mana mungkin dia tahu caranya? Dia itu hanya burung yang cuma bisa berlagak saja! Dia itu tak tahu apa-apa! Jangan berharap banyak padanya, Jo! Percuma bertanya pada burung bodoh seperti dia!"     

Mendengar seruan Wei Long, sudah tentu menimbulkan amarah pada Hong Wang. "SKRIIIII! Kau sungguh kurang ajar pada Baginda ini! Kau patut dihukum! Kau patut kujadikan naga panggang! Skrriiiiii!"     

Ketika Hong Wang hendak menembakkan api surgawinya kepada Wei Long, si naga kecil tidak gentar dari bahu Jovano dan tetap membusungkan dadanya dengan pandangan menantang.     

"Apa? Kau hendak berkata kalau aku hanya bicara omong kosong saja, huh?! Apakah omonganku ini sekedar sampah atau bukan, cuma kau yang bisa membuktikan!" Tatapan menantang Wei Long ke Hong Wang terus tajam tanpa ada gentar sedikitpun.     

"Kau! Skrriiii! Mulut busuk makhluk iblis sepertimu! Skrriiii!" Hong Wang tetap tak berani menembakkan apinya ke Wei Long karena si naga masih bertengger di bahu Jovano. Sebenarnya, ada 1 orang yang ditakuti si burung api, yaitu King Zardakh, kakek Jovano.     

Wajar saja dia menahan diri tidak berani menyerang Wei Long yang ada di bahu Jovano. Dia takut jika Jovano kenapa-kenapa, maka dia yang akan berakhir jadi burung panggang di tangan King Zardakh.     

Jangan ditanya kenapa bisa begitu. Hanya Hong Wang yang mengetahui alasannya.     

"Kalau tak tahu, tak usah berlagak!" teriak Wei Long.     

"Skriiii! Kata siapa aku tak tahu! Tentu saja aku tahu!" balas Hong Wang.     

Wei Long tak mau kalah dan berteriak, "Pembohong! Kau hanya bisa memburaikan omong kosong tanpa bukti! Berhenti membual dan membuang waktu kami mendengarkanmu!"     

"Skrriiiii! Naga cebol sialan! Skrriiii! Kukatakan padamu, naga sialan, yang bisa menyembuhkan wanita itu adalah adik dari pemuda bodoh itu! Skrriiiiii!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.