Devil's Fruit (21+)

Mengunjungi Tropiza demi Rasa Penasaran



Mengunjungi Tropiza demi Rasa Penasaran

0Fruit 1566: Mengunjungi Tropiza demi Rasa Penasaran     

Andrea dengan nakalnya mengungkapkan dia seorang ibu. Bahkan Kuro juga memanggil mama ke dia, menyebabkan semua orang di lapangan melongo terkejut.     

Bahkan, ketika hendak pergi, Andrea masih sempat memperkenalkan beberapa restorannya di Tokyo sebagai miliknya.     

Orang-orang di lapangan mulai riuh membicarakan Andrea meski sosoknya sudah berlalu dari sana.     

"T—Tropiza! Bukankah itu … itu nama restoran yang pernah masuk televisi karena pelayannya mirip artis dunia itu?"     

"Ya ampun! Dia punya banyak bisnis! Dia bukan orang biasa!"     

"Astaga! Schubert? Bukankah itu restoran yang pernah aku datangi ketika menjamu klien penting dan membawa keluargaku ketika ada acara spesial?"     

"Joglo Fiesta, sepertinya aku sering mendengar teman-teman kantorku membicarakan itu."     

"Yang terpenting … dia sudah punya anak! Oh, Dewa … sepertinya kesempatanku sudah runtuh sepenuhnya!"     

"Hei, siapa tahu dia janda!"     

"Benar, kawan! Jangan terburu-buru menyerah!"     

Beberapa dari mereka berniat ingin membuktikan sendiri benarkah Andrea pemilik di beberapa restoran terkenal yang disebut Andrea tadi.     

Maka, tak heran bila kelompok Himuro mendatangi Tropiza sore ini.     

Baru saja mereka memasuki restoran tersebut, mereka sudah disambut dengan potret keluarga Andrea.     

Yazu menelan ludah. "Dia … dia benar-benar tadi yang jadi lawan kita."     

"Woah, cukup ramai juga di sini!" Himuro menatap sekitarnya, mendapati ada banyak pengunjung di sore itu.     

"Astaga! Apakah itu Gal Gadot?" Daigo memekik kecil ketika melihat sosok memakai seragam pelayan namun wajahnya sangat mirip artis Hollywood yang terkenal di film terkenal.     

"Halo, apakah kalian hendak makan?" tanya seorang pelayan yang mendekat.     

Himuro dan kelompoknya terkejut dan menoleh ke pelayan itu secara bersama-sama, tapi mereka lebih terkejut lagi karena ada Selena Gomez menyapa, tapi tentu saja itu bukan yang asli, hanya 'tiruan' saja.     

"Oh! Kami … kami ingin makan!" Tetsuo menjawab mewakili kawan-kawannya.     

Pelayan membawa mereka ke meja yang kosong untuk 4 orang.      

Bahkan desain furniture di sana saja begitu menggemaskan! Kursi dan meja berbentuk mirip makanan dan buah. Kebetulan mereka mendatangi Tropiza Teens, makanya dekorasi diatur sesuai jiwa anak muda.     

"Ini … apakah restoran ini milik Andrea-san?" tanya Himuro untuk memastikan.     

Selena Gomez KW super itu tersenyum, menjawab, "Benar. Ini milik nyonya Andrea. Yang di sebelah juga, tapi di sana khusus untuk family. Anda bisa pindah ke sana menggunakan pintu penghubung itu apabila ingin." Dia menunjuk ke sebuah pintu kaca tak jauh dari meja Himuro cs.     

"O—ohh, tidak perlu! Kami di sini saja." Tetsuo menjawab.     

"Memangnya menu di sana dan di sini berbeda?" tanya Yazu.     

"Berbeda. Tapi apabila kalian ingin memesan menu dari Tropiza family dan ingin duduk di sini, itu juga bisa. Daftar menu bisa aku bawakan ke kalian." Pelayan berkata dengan wajah riang, sungguh menyegarkan mata.     

Kemudian, pelayan tadi masuk ke restoran sebelah dan membawakan buku menu dari sana ke Himuro cs. "Silahkan!"     

"Terima kasih." Himuro menerima 4 buku menu itu dan membagikannya dengan teman-temannya.     

"Ano … bolehkah bertanya? Apakah nyonya Andrea sering datang ke sini?" Daigo bertanya. Dia jadi tak rela bila si Selena Gomez KW terlalu cepat berlalu, makanya dia mengatur agar pelayan cantik molek itu bisa lebih lama di dekat mereka.     

"Nyonya Andrea dulu hampir setiap hari ke sini saat anak-anaknya kecil hingga remaja. Akhir-akhir ini nyonya jarang ke mari. Mungkin mengurus tuan Dante di rumah." Selena KW menjawab, masih membawa aura ramah, karena ini memang yang diperintahkan Andrea pada semua pelayan iblisnya yang bekerja di restoran dia.     

"Wah! Jadi, lelaki di foto besar itu … itu suami nyonya Andrea?" Telunjuk Tetsuo mengarah ke foto besar keluarga Andrea yang terpampang di salah satu bidang dinding yang mudah dilihat siapapun di sana.     

"Iya, benar! Itu tuan Dante, suami pertama nyonya Andrea." Selena KW menjawab.     

Tetsuo masih ingin mencari tahu. "Lalu … yang di sebelahnya lagi?" Telunjuknya mengarah ke satu sosok yang tersenyum lebar di samping Andrea.     

"Itu tuan Giorgio, suami kedua nyonya Andrea." Selena KW menjawab tanpa ingin menutupi. Foto keluarga itu memang Andrea buat dengan memasukkan gambar Giorgio dan juga Ivy di sana.     

"Su—suami kedua!" Keempat Casanova nyaris tersedak saliva masing-masing mendengar ucapan pelayan.     

"Jadi … nyonya Andrea punya dua suami?" Yazu menelan ludah dengan susah payah. Rivalnya terlalu banyak dan terlalu mencengangkan penampilannya.     

"Itu dulu. Suami kedua nyonya sudah meninggal akibat sakit. Demikian juga anaknya dari suami kedua, yang itu." Pelayan menunjuk ke Ivy yang di posisikan di dekat Giogio.     

"Mereka … mereka bukan orang Jepang?" Himuro penasaran setelah melihat wajah-wajah keluarga Andrea.     

Selena KW menggeleng. "Nyonya Andrea berasal dari Indonesia, sedangkan kedua suaminya dari Eropa."     

Keempat Casanova serasa menghirup udara dingin.      

"Ah! Itu nyonya Andrea!" Selena menoleh ke arah pintu masuk.     

Himuro cs segera memalingkan kepala ke arah yang sama dengan Selena KW. Di sana ada Andrea, Dante, Zivena, Shelly, Kenzo, dan Eunika.      

"Ahh! Kalian rupanya datang!" Andrea melambaikan tangan ke Himuro cs. Sapaannya dibalas canggung oleh keempat Casanova. Dia menghampiri meja itu diikuti rombongannya. "Halo. Oh, kenalkan, ini suamiku, dan ini anak-anakku."     

Himuro cs segera berdiri dan melakukan ojigi kepada Andrea dan rombongannya. "Salam!" Dan dibalas anggukan sopan dari Zivena dan Eunika.     

Di alam nyata, Eunika disamarkan bentuk perinya dan tampil seperti anak gadis pada umumnya, hanya lebih cantik dan memesona dengan rambut biru terang. Zaman kini, rambut seseorang di bumi bisa berwarna-warni, apalagi ini adalah Jepang, dimana banyak orang berdandan unik dan ber-cosplay dengan berbagai atribut yang tak biasa.     

Dante memandang tajam ke empat Casanova. Jangan dikira dirinya tidak tahu apapun mengenai yang terjadi di lapangan.     

Mendapatkan tatapan tajam Dante, nyali empat Casanova seakan tenggelam ke dalam lautan horor.     

"Dan, kamu nggak ke dapurmu?" tanya Andrea ke suaminya.     

"Tidak, aku ingin libur dulu di dapur dan menyapa KAWAN barumu." Dante menekankan kata 'kawan' sambil masih menatap tajam keempat Casanova di depannya.     

Akhirnya, Andrea menyuruh pelayan mengaturkan meja panjang agar rombongannya bisa duduk bersama Himuro cs. Di mata Andrea, para Casanova itu tidak jahat, hanya mesum saja.     

"Ano … mana nona Kuro dan nona Kyuna?" tanya Himuro yang menyukai Kuro.     

"Oh, Kuro ada di Joglo Fiesta, kalian bisa ke sana jika ingin menemui dia. Sedangkan Kyuna, tunggu dulu, aku akan panggil dia." Andrea mengambil ponselnya dan menghubungi Kyuna.     

Belakangan ini, Kyuna dan keluarga kecilnya lebih banyak tinggal di luar Cosmo, menjadi penduduk bumi dan berbaur dengan manusia. Kedua anaknya pun mulai disekolahkan di Tokyo.     

Tak berapa lama, Kyuna datang bersama Rogard dan kedua anak mereka, sesuai yang Andrea harapkan. Kebetulan ini adalah akhir pekan, maka anak-anak bisa diajak jalan-jalan.     

Yazu dan Tetsuo sudah patah hati ketika melihat wanita idaman mereka menggandeng suami masing-masing. Dan kini giliran Daigo yang patah hati ketika melihat Kyuna datang sambil menggamit lengan Rogard. Bagaimana dia bisa bersaing dengan sosok seperti Rogard?     

Yakin masih ingin mencoba menggoda para nyonya itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.