Devil's Fruit (21+)

Menambah Anggota dan Tawaran pada Mereka



Menambah Anggota dan Tawaran pada Mereka

0Fruit 1568: Menambah Anggota dan Tawaran pada Mereka     

"Ingin mengeluarkan siapa saja dari Cosmo, Sayank?" tanya Dante ketika mendengar rencana istrinya.     

"Pastinya Kyuna dan keluarganya … lalu Eunika, dan mungkin juga Darga, Miloz, dan Motya." Andrea menyebutkan beberapa nama.     

"Tapi kamu harus bertanya dulu ke mereka untuk menawarkan kehidupan di luar ini, Sayank." Dante mengingatkan.     

"Tentu saja!" Andrea mengangguk paham. Kemudian, dengan jentikan jarinya, dia mengeluarkan orang-orang tadi dan semuanya tampil di hadapannya. "Hai hai, kalian semua. He he … maaf, yah aku keluarkan dari Cosmo."     

"Tidak masalah, Nyonya." Motya mengangguk.     

"A—apakah tidak apa-apa aku begini?" Miloz menutupi bagian bawah tubuhnya karena dia sedang mandi ketika Andrea mencabutnya dari alam Cosmo.     

Dengan jentikan jari secara ringan, Dante sudah memunculkan handuk lebar untuk dibelitkan ke tubuh bawah Miloz.     

"Terima kasih, Tuan." Miloz sangat berterima kasih atas pertolongan Dante atas situasi darurat dia yang memalukan.     

"He he he … maaf atas tindakan aku yang terlalu mendadak ini, ya!" Andrea meminta maaf pada Miloz. "Eunika, sini, Sayank, dekat Mama." Dia melambai ke putrinya.     

Eunika patuh dan pergi ke Andrea untuk duduk di samping sang cambion.     

"Sebelumnya, aku sungguh minta maaf kalau aku memanggil keluar kalian tanpa memberi aba-aba dulu ke kalian. Di kesempatan ini, aku kepingin tanya ke kalian. Maukah kalian tinggal di rumah ini? Tentu ini maknanya bahwa kalian akan tinggal di bumi manusia. Maafkan keegoisanku ini, yak! Tapi, kalian berhak menolak, kok! Ini bukan paksaan."     

Dante lekas mendekat ke putri perinya, berkata ringan, "Eunika, tinggal di sini bersama kami, yah!"     

Eunika menatap ayahnya selama sekian detik sebelum akhirnya dia mengangguk setuju.     

Andrea senang bukan kepalang dan memeluk Eunika penuh sayang. Mana mungkin dia tidak bahagia mendapatkan anak manis nan penurut seperti Eunika? Meski dari istri lain, Andrea tidak keberatan asalkan gadis peri ini merupakan sosok baik dan patuh padanya.     

Di dalam hati Andrea, dia masih trauma akan Ivy yang membelot pada keluarga. Itu merupakan lubang terbesar di hati Andrea.     

"Aku tentu saja mau tinggal di sini, Nona Putri!" Kyuna menjawab tanpa ragu. Dia menoleh ke suami dan kedua anaknya, mereka tak mungkin melawannya.     

Andrea tersenyum riang mendengar kesediaan keluarga Kyuna. "Bagus! Nah, kalian bisa pilih kamar kalian masing-masing. Jangan khawatir, di sini ada banyak kamar, kok!"      

Kyuna mengajak anak dan suaminya pergi memilih kamar di mansion besar Andrea.     

Kemudian, tinggal ketiga mutan di depannya. Tapi, segera saja Miloz berkata, "Nyonya Andrea, bagaimana dengan Blyn?"     

Andrea menepuk keningnya sendiri dan berkata, "Ya ampun! Alamakjan! Kenapa aku sering lupa ke tuh bocah, sih?"     

Maka, menggunakan jentikan jarinya lagi, Blyn si elf dikeluarkan dari alam Cosmo dan ada di hadapan mereka. Dia sedang mengunyah buah ketika muncul.     

"Hm?" Blyn kebingungan dengan pergantian suasana yang terlalu kontras.     

"Hai hai, Blyn! Selamat datang di bumi manusia!" Andrea menyapa Blyn yang masih mengunyah banyak buah di dalam mulut sehingga pipi itu menggembung lucu.     

Blyn bergegas menelan apa yang ada di mulutnya dengan susah payah dan bertanya, "A—ada apa ini? Kenapa aku mendadak ada di sini? Bumi manusia? Apakah ini alam seperti yang disebut oleh para leluhur kami?"     

Andrea dan yang lainnya tak paham dengan ucapan Blyn, tapi Andrea segera mengucapkan, "Yah, pokoknya, ini adalah tempat manusia tinggal. Aku menawarkan padamu, Blyn, apakah kamu bersedia tinggal sementara di sini? Atau mungkin selamanya juga tak masalah jika kamu betah."     

Mata Blyn menatap ke sekeliling ruangan, seolah dia tidak mendengar ucapan Andrea. Tapi, kemudian dia kembali fokus pada Andrea dan berkata, "Aku … aku ingin berkeliling dulu untuk memastikannya, Nyonya."     

"Baiklah." Andrea tidak terburu-buru. Toh, sudah ada Kyuna sekeluarga dan Eunika. Kemudian dia menoleh ke para mutan. "Bagaimana dengan kalian?"     

"Jujur saja, kami senang dan merasa terhormat pada tawaran baik Nyonya," ucap Motya mendahului suaminya, dan melanjutkan, "Tapi, jujur pula kami ucapkan bahwa kami belum bisa tinggal di bumi manusia. Selain anak-anak kami masih kecil, mereka juga belum bisa mengendalikan kekuatan mereka."     

"Benar, Nyonya." Darga menyambung istrinya. Dia satu pemikiran dengan Motya. "Kami tidak ingin anak-anak kami justru menimbulkan kekacauan di sini dan itu tentu akan berisiko buruk untuk kalian."     

Andrea diam merenungkan ucapan pasangan mutan di depannya. "Hm, ada benarnya juga, sih!"      

Maka, setelah menerima jawaban penolakan dari pasangan mutan, Andrea mengembalikan mereka ke Cosmo. Kini tinggal Miloz yang belum memberikan jawaban. "Bagaimana dengan kamu, Miloz?"     

"Aku … aku …." Miloz melirik ke Blyn tanpa dia sadari, itu refleks saja.     

Andrea sepertinya paham apa arti lirikan mata Miloz ke Blyn. Tidak susah menebaknya bagi cambion cerdas seperti dia. Sembari memunculkan senyum simpatiknya, dia berkata ke si elf, "Blyn, bagaimana mencoba dulu tinggal di sini selama satu minggu. Kalau menurutmu asyik, maka tinggal saja di sini sampai kamu puas dan bosan."     

"Hm, kurasa itu bagus juga, Nyonya." Blyn mengangguk setuju.     

"Nah, Miloz, kamu sebaiknya ikut tinggal di sini untuk menjaga Blyn, setuju?" Andrea menoleh ke pemuda mutan.     

"A—ahh, iya, setuju saja, Nyonya." Pipi Miloz memerah seraya tundukkan kepala, ada senyum gembira di wajahnya.     

"Oke! Kalo gitu, kalian bisa pilih kamar. Mau sendiri-sendiri boleh, berduaan juga boleh!" Andrea tidak ingin membatasi mereka. Kalau memang mereka ingin satu kamar berdua, apa hak dia melarang? Asalkan semuanya dijalani dengan penuh tanggung jawab, maka it's fine!     

"Eunika, kamu tidur dengan Mama selama beberapa hari sampai kamu terbiasa tidur di alam manusia ini, yah!" Andrea memeluk sayang putri perinya.     

Eunika yang patuh langsung memberikan anggukan kepala.     

Dante tidak bisa menolak apapun keinginan sang istri. Selain dia begitu mencintai Andrea, dia juga tak mau kehilangan Andrea. Pengalaman berpisah cukup lama saat istrinya koma, itu merupakan momen paling berat baginya.     

Pada malam hari, usai semua restoran Andrea tutup, dia mengumpulkan anggota Blanche di mansionnya, menempatkan mereka di kebun belakang sambil menikmati keindahan bunga Sakura yang selalu mekar sepanjang tahun tanpa terpengaruh musim. Yah, namanya juga tanaman budidaya kaum supernatural.     

"Jadi, mereka akan tinggal di bumi manusia. Aku minta kesediaan kalian semua untuk membantu jika mereka dalam masalah atau membutuhkan sesuatu, oke? Setuju?" Andrea berkata pada anggota Blanche di depannya.     

Vargana dan yang lainnya berteriak setuju atas permintaan ketua tim mereka.     

"Oh ya, karena itu, aku ingin mereka juga masuk ke tim Blanche kita!" Andrea tak melupakan apa yang sudah dia rancang sejak tadi. Anggota timnya kembali meyorakkan kata setuju.     

Kemudian, Andrea menoleh ke anggota baru tim Blanche, "Nah, kalian jangan sungkan dan malu kalo kepingin minta tolong ke kita, yah! Gimana pun, kalian masih asing dengan bumi manusia, meski Kyuna dan keluarganya tidak begitu asing, sih!" Dia memaksudkan ini untuk Eunika, Miloz, dan Blyn.     

Ketiganya mengangguk hampir bersamaan.     

Andrea masih ingin memberikan sekelumit kalimat ke anggota baru, "Oh ya, kalian … agar tidak menimbulkan kehebohan di antara manusia, kalian butuh menyamar. Miloz, kamu memang udah mirip manusia, tapi usahakan jangan keluarkan kekuatanmu di depan manusia, yak! Blyn, telinga elf kamu itu, coba kamu tutupi dengan topi lebar atau apa, nanti aku bisa ajarkan ke kamu mengenai itu. Dan untuk Eunika, usahakan sembunyiin sayap peri kamu yang cantik itu, yah Sayank. Kyuna dan keluarganya dah pernah tinggal sebentar di bumi, maka kalian pasti udah paham harus gimana."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.