Devil's Fruit (21+)

Home Schooling dengan Guru Spesial



Home Schooling dengan Guru Spesial

0Fruit  1569: Home Schooling dengan Guru Spesial     

Sudah ditetapkan siapa saja yang akan menempati rumah Andrea agar si cambion tidak merasa kesepian. Wajahnya berseri-seri karena senang, membayangkan akan seramai dan sehidup apa rumahnya nanti.     

Melihat sikap ceria istrinya, Dante sebagai suami mana mungkin tidak bahagia?     

Maka, mansion besar itu kini mulai terdengar suara-suara dari banyak penghuninya.      

"Kyu, apakah kamu akan menyekolahkan anakmu? Aku bisa atur untuk itu." tanya Andrea sambil menyeruput wedang cokelat hangat dia di malam berikutnya di teras samping.     

Sembari memandang purnama yang menghiasi langit, Kyuna menjawab, "Terima kasih atas penawaran baik dari Nona Putri, tapi … sepertinya aku tak rela berpisah dari mereka. Aku juga tak ingin mereka salah bersikap di sekolah yang akan menyebabkan mereka dalam bahaya."     

Andrea memandang Kyuna sambil memikirkan jawaban dari si rubah ekor sembilan. "Hm, yah, apapun keputusan kamu, aku setuju saja kalau memang itu yang terbaik. Bagaimana kalau aku panggilkan guru privat saja ke sini untuk mengajari mereka? Yah ini juga bisa untuk Eunika, Miloz, dan Blyn."     

"Kalau begitu, aku setuju, Nona Putri." Kyuna mengangguk.     

-0—00—0-     

Pada dua hari berikutnya, Andrea sudah memanggil seorang guru untuk 5 'siswa' di mansion Andrea. Alyn, Kevon, Miloz, Eunika, dan Blyn.      

Andrea memutuskan memanggil guru dari Underworld, sesuai dengan saran dari Myren. Kebetulan sang kakak mempunyai rekan yang berprofesi sebagai guru di Underworld, yang biasa dipanggil untuk mengajari anak-anak para bangsawan.     

Dengan guru yang seperti itu, rahasia para bocah di rumah Andrea bisa aman saja.      

"Silahkan, Bu Wynde." Andrea mempersilahkan sang guru masuk ke dalam mansionnya setelah muncul di teras depan.     

"Panggil Miss Wyn saja, biar akrab." Wynde berkata sambil tersenyum.     

"Oh, baiklah, Miss Wyn." Andrea menuruti. Lalu, keduanya masuk ke dalam mansion ke sebuah ruangan yang sudah diatur olehnya sebagai ruang belajar.     

Memasuki ruangan, sudah ada meja bundar besar dan papan tulis putih di bagian ujung ruangan. Para bocah sudah duduk manis di sana.     

"Halo, kids!" sapa Andrea. "Ini adalah guru kalian. Namanya Miss Wyn."     

Semua bocah mengangguk dan menyapa sang guru.     

"Nah, ayo kita mulai belajar banyak hal menarik!" Wynde merupakan sosok succubus yang ramah dan tentu saja cantik, tak perlu diragukan.     

Andrea meninggalkan ruang belajar untuk meninjau dapur, melihat apakah suaminya sudah menyiapkan hidangan untuk para bocah dan gurunya nanti setelah mereka selesai belajar.     

"Bagaimana semuanya, Sayank? Aman terkendali?" tanya Dante yang masih mengolah bahan-bahan.     

"Yups! Sepengelihatan aku sih gitu." Andrea mengangguk sembari tangannya mencomot udang tepung yang sangat enak buatan suaminya.     

"Dia dari underworld?" tanya Dante lagi.     

"Yups! Rekomendasi kak Myren." Andrea kembali mengangguk.     

Dante melirik sang istri dan bertanya, "Bisa dipercaya?"     

Andrea mengambil udang tepung kedua sambil menyahut, "Kuharap demikian."     

"Bagaimana kalau tidak?" Sepertinya Dante belum begitu yakin dengan guru panggilan tersebut.     

"Yah, aku tebas!" jawab Andrea tegas sambil mengayunkan tangan dengan gerakan seperti menebas.     

Ini membuat Dante tertawa geli. "Ha ha ha, kau ini ganas sekali, Sayank."     

Mata Andrea berbinar penuh semangat. "Harus! Aku harus ganas jika itu bersangkutan ama geng aku!"     

"Apa yang akan dia ajarkan ke anak-anak?" Dante juga ingin tahu mengenai ini. Tentu saja, memanggil guru dari underworld yang biasanya mengajari anak iblis bangsawan, tak mungkin sama seperti ajaran guru manusia pada umumnya, bukan?     

"Kemarin aku udah kasi tau kak Myren kalo tuh guru harus mengajarkan hal baik mengenai bumi, manusia, dan kehidupan di sini. Yah, pengetahuan umum aja sih!" Andrea sembari mengunyah udang dan mencari saus sambal sebagai pelengkap.     

"Kenapa tidak panggil guru manusia dari sini saja?" Ini yang sempat menjadi tanda tanya di benak Dante sedari tadi. Andrea tidak mengabarkan padanya sejak kemarin bahwa gurunya berasal dari underworld.     

"Pertama, aku gak mau guru manusia yang dipanggil tau tentang identitas asli mereka dan bakalan kaget heboh. Kedua, anak-anak belum paham bahasa Jepang. Ketiga, karena kak Myren udah kasi rekomendasi. Aku percaya aja ke dia." Tangan Andrea meraih udang berikutnya dan dia celupkan ke saus sambal yang dia tuang ke piring kecil.     

"Hm, yah, baguslah kalau begitu. Tapi usahakan kamu sesekali ikut kelasnya, Sayank, hanya untuk memastikan apa yang diajarkan memang sesuai dengan yang kamu inginkan." Dante tidak ingin ada insiden tak perlu lainnya mengenai guru privat tersebut.     

"Mungkin nanti bisa aku beri kamera CCTV? Karena kalau aku ikutan duduk di sana, dia pasti jaim, ya gak?" Andrea menjawab setelah menelan udang tersebut dan bersiap mengambil berikutnya.     

Dante merasa ide CCTV dari istrinya sangat masuk akal. "Hm, benar juga. Mungkin besok kita beri CCTV di ruang itu."     

"Oke! Dan, udangnya dibanyakin, dong! Kayaknya anakmu di sini demen banget nih ama udang!" Andrea sambil mengelus perutnya yang masih rata."     

"Ha ha ha, jangan khawatir kalau begitu." Dante tertawa geli. Padahal, itu hanya karangan istrinya saja yang suka udang tepung buatannya. Tapi, tak apa. Apa sih yang tidak untuk istri tercinta?     

Setelahnya memakan 5 udang lagi, Andrea mencuci tangan dan pergi ke ruang belajar hanya untuk duduk diam dan mendengarkan sembari mengetahui seperti apa pengajaran yang diberikan Wynde.     

"Agar kalian tahu, bumi yang kalian pijak ini memiliki ukuran jarak 40.075,017 km. Harus kalian ketahui, untuk 1 kilometer saja, panjangnya seperti ini." Kemudian, menggunakan sihirnya, Wynde memunculkan semacam simulasi nyata di papan tulis ketika mobil berjalan sepanjang 1 km.      

"Nah, itu bila memakai mobil. Kalau terbang? Akan aku tunjukkan juga, karena ada dari kalian yang bisa terbang, kan?" Wynde melakukan simulasi lagi di papan tulis dari POV orang yang terbang seperti makhluk supernatural. Tidak secara cepat agar para murid paham dengan jelas jarak 1 km.     

"Jadi, bisa kalian bayangkan jika jarak di simulasi tadi, diperbanyak sampai 40 ribu sekian. Paham, kan?" Wynde sambil tersenyum ketika menerangkan.     

Tatapan antusias muncul di mata para bocah. Mereka takjub dengan wawasan yang mereka dapatkan mengenai tempat tinggal manusia.     

"Sekarang, lihat bola yang merupakan bentuk kecil dari bumi."Tangan Wynde bergerak sehingga globe di ujung meja lain meluncur secara magis ke dia. "Seperti inilah bumi jika dilihat dari luar angkasa. Yah, mungkin kalian akan kesulitan melakukannya."     

"Lalu, bagaimana manusia bisa menggambarkan bentuk bumi, Miss Wyn?" tanya Blyn.     

"Manusia menggunakan pesawat antariksa yang bisa membawa mereka terbang hingga ke luar angkasa. Begini penampilan salah satu pesawat itu." Kemudian, papan tulis berganti simulasi dengan video singkat mengenai pesawat ulang alik.     

Blyn dan lainnya terpukau.     

Andrea tersenyum. Sepertinya si guru ini baik-baik saja dan tidak akan membuat masalah di tempatnya.      

Benarkah begitu, Nyonya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.