Devil's Fruit (21+)

Keturunan Asmodeus



Keturunan Asmodeus

0Fruit 36: Keturunan Asmodeus     

Sementara, di tempat pertarungan Soth dan Nephilim, duo Succubi sudah pasrah atas apa yang bakal menimpa mereka. Lawan sudah melemparkan bola ungu besar bernama Vreth ke arah duo Soth yang hanya bertahan dengan sisa tenaga terakhir.     

Mereka hanya berharap datangnya bala bantuan, atau Pengawas yang akan menciduk Nephilim laknat di depan mereka yang berani menggunakan kekuatan besar ras Nephilim.     

BLAARRGHH!!!     

SWOORSSHH~     

Bola cahaya Vreth itu bertumbukan dengan sebuah benda besar, yang akhirnya diserap oleh benda lainnya yang tak kalah besar.     

"Pangeran Zaghar dan Pangeran Abvru!" pekik Soth 1 dan Soth 3 berbarengan. Di depan dua Soth itu telah berdiri dengan kokoh dua sosok lelaki yang memegang pedang besar bernama Gharada, sebuah pedang istimewa yang hanya bisa dimiliki para pangeran Incubi berdarah murni.     

Dua Pangeran Incubi itu kembar. Perbedaan keduanya hanyalah dalam warna rambut dan sikap. Wajah keduanya sama-sama rupawan dengan tubuh tegap meski masih tergolong muda bagi usia Iblis, namun kekuatan mereka tetap bisa dianggap berbahaya bagi para lawan. Terutama jika mereka menggabungkan kekuatan.     

"Wohohoo... rupanya dunia indah ini pun kedatangan dua pangeran Incubus yang ternama." Nephilim itu pun terkekeh menutupi keterkejutannya. Bagaimana pun, jika berhadapan dengan pangeran pureblood Incubi, ia takkan punya kans untuk menang. Apalagi ini ada 2 sekaligus.     

"Siapa namamu? Kenapa mengganggu ras kami secara terang-terangan?" Pangeran Zaghar yang berambut legam menanya ke lawan di hadapannya. Ia melirik ke Soth 3 yang sudah dipeluk Soth 1 dengan penampilan acak-acakan.     

"Aku? Ohh... aku hanya Nephilim rendahan yang tak penting untuk diketahui namanya oleh para Pangeran Incubi terhormat seperti Anda." Nada yang disuarakan Nephilim itu terdengar sopan namun sebenarnya menghina. Keduanya paham itu. Terlebih senyum licik dari sang Nephilim.     

"Kau menolak memberikan namamu, heh? Kau meremehkan Kakakku? Kau Nephilim rendah yang tak tau diri! Sudah bosan hidup?!" Pangeran Abvru yang lebih muda dan berambut perak memberikan tatapan tajamnya ke Nephilim tersebut.     

Begitulah mereka berdua. Sang kakak biasanya lebih tenang. Rambut hitam itu seakan menutupi kemisteriusan pikiran Zaghar. Pahatan ketampanan identik itu terkesan dingin namun penuh kharisma. Sedangkan adiknya, Abvru, yang berambut perak, dia lebih impulsif dan emosional. Terlebih jika saudaranya diusik atau dihina.     

"Baiklah, baiklah... saya tak berani membangkang pada Yang Mulia para Pangeran..." Nephilim pun membungkukkan badannya seolah hormat, entah itu tulus atau hanya basa-basi. Tapi hawanya terasa hanya basa-basi agar nyawanya selamat. "Hamba dipanggil Orge. Salam untuk kedua Pangeran."     

Tampaknya Orge ini sungguh bernyali. Bukannya terbang menyelamatkan diri, dia justru masih tetap berada di sana hanya untuk 'berbincang' dengan kedua Pangeran Incubus.     

"Kenapa kau mengusik saudari kami?" Pangeran Zaghar masih penasaran. "Kau bahkan ingin membunuh mereka?" Ia memicingkan matanya ke Orge.     

"Sudah, Kak! Lebih baik kita gorok saja leher Nephilim keparat ini! Tak perlu banyak omong dengannya!" Abvru sudah mulai menyiagakan pedang besar di tangannya. Orge hanya melirik pedang tersebut, seolah itu hanya mainan belaka.     

"Itu..." Orge jeda sejenak. "Hanya kebetulan dan salah paham saja, Yang Mulia. Saya sedang berjalan-jalan dan mendapati sebuah hunian dengan 3 Succubi berdiam di dalamnya, dan kebetulan saya tau mereka adalah Soth bersaudari yang terkenal cantik menawan. Saya ingin bermain-main sejenak dengan mereka sembari menanya kenapa mereka bisa muncul ke dunia atas. Demikian, Pangeran." Tak lupa Orge menundukkan punggung ke arah para Pangeran.     

"Pergilah kalau begitu. Kau tak mau kita bertarung lebih sengit dan menimbulkan Pengawasmu tau keberadaanmu, bukan?" Pangeran Zaghar sungguh masih menampakkan kemurahan. Ia tak mau memperpanjang masalah ini jika memang hanya sebuah salah paham.     

Meski sorot tak puas Soth 1 atas keputusan Pangeran Zaghar, tetap saja ia tak mungkin memprotes. Ia tau statusnya. Walau mereka berbeda kerajaan, karena kedua Pangeran tampan itu putera dari Raja Incubus lainnya, Soth 1 harus tau kapan musti menyerah.     

"Ohh, tentu tidak boleh tau, Pangeran Zaghar. Mereka tidak boleh tau, hahah..." Orge tampak menunjukkan raut cemas meski tertawa tak jelas begitu ia diberi amaran mengenai Sang Pengawas dari Surga yang biasa berpatroli mencari para Nephilim yang bermasalah di dunia untuk segera dimusnahkan.     

"Kalau demikian, pergi!" hardik Pangeran Abvru yang tampaknya lebih emosional ketimbang sang Kakak yang tampak kalem meski terlihat dingin dan tegas. "Kau harus bersyukur seumur hidupmu karena kebaikan hati kakakku yang melepaskanmu!"     

"Baiklah, baiklah... terima kasih pada kedua Pangeran... hamba pamit. Permisi..." Orge pun menunduk sekali lalu melesat menjauh dari keempat Iblis tersebut. Dalam hati, ia merutuki keempatnya. 'Iblis-Iblis bedebah! Lain kali aku akan buat kalian bertekuk lutut padaku! Lihat saja nanti kalau kekuatanku sudah lebih meningkat dari ini! Cih!'     

Dalam hirarki dunia bawah, Underworld, para Iblis kuat mendirikan kerajaannya masing-masing. Seperti para Incubus kuat yang mendirikan kerajaan mereka dan menguasai tempat-tempat maha luas di Underworld. Dan satu Raja biasanya memiliki banyak istri dan selir. Anak-anak mereka pun sangat banyak. Namun, biasanya karena persaingan, banyak di antara mereka yang mati. Hukum kekuatan memang teguh berdiri di sana. Yang kuat adalah pemenang.     

Itu baru dari ras Incubus. Sedangkan Ras besar dari 7 Iblis utama seperti Lucifer, Satan, Asmodeus, Mammon, Leviathan, Beelzebub, dan Balphegor... mereka berdiri di puncak tertinggi Underworld. Para Incubus dan Succubi termasuk para keturunan dari Asmodeus, Iblis napsu, atau Lust.     

Raja Zardakh, ayah Andrea, adalah keturunan generasi ke-270 dari Iblis Utama Asmodeus. Dan biasanya, para Raja Iblis saling berperang satu sama lain. Hanya pihak keturunan Asmodeus saja yang tidak terlalu mengutamakan peperangan seperti keturunan Iblis Utama lain. Keturunan Asmodeus lebih suka mencari kekuatan dari napsu seksual sebagai senjata utama mereka.     

Oleh karena itu, Iblis keturunan Asmodeus seperti Incubus dan Succubi berjumlah sangat banyak, karena mereka jarang bertikai dengan sesamanya. Kecuali pihak Iblis lain menyerang, maka para Incubi dan Succubi takkan segan-segan meladeni sekuat tenaga.     

Hanya sayangnya, mereka tidak mau bersatu. Maka, jika ada salah satu kerajaan Incubus dihancurkan pihak Iblis lain, tak akan ada kerajaan Incubus lainnya yang peduli. Di samping itu adalah sifat Iblis secara fundamental, mereka juga merasa itu hanya sia-sia saja. Maka, urusan kerajaan tetangga, bukanlah urusan mereka.     

Raja Zardakh membangun kerajaannya dengan susah payah hingga menjadi besar dan kuat, hingga dia dinobatkan sebagai salah satu Raja Incubus ternama dan terkuat di Underworld. Dia yang memerintah dengan tangan besi, biasanya akan sukses dan mendatangkan rasa hormat bawahannya dan para Iblis lainnya.     

Kerajaan milik ayah Pangeran Zaghar dan Pangeran Abvru juga kuat. Meski mereka tidak saling bekerja sama, namun ketika kedua Pangeran itu melihat adanya Nephilim yang menindas sesama ras mereka, mereka terdorong untuk ikut campur.     

Sudah menjadi rahasia umum jika Iblis dan Nephilim sering berseteru di manapun. Maka, tak heran jika Pangeran Zaghar dan Pangeran Abvru langsung terjun menyelamatkan Soth 1 dan Soth 3. Bukan semata-mata mereka saling tolong-menolong, namun tak tahan melihat kepongahan para Nephilim saja.     

Seperti tadi, jika Pangeran Zaghar memutuskan membunuh Orge, maka itu akan menjadi kenyataan pahit bagi Orge. Namun, dia tidak melakukan itu.     

Pangeran Zaghar rupanya sedang terluka dalam. Dia baru saja menyelesaikan pertarungan di tempat lain melawan Nephilim kuat yang akhirnya Nephilim itu berhasil ia pancing agar mengeluarkan serangan terkuatnya dan diketahui Pengawas. Meski sang Nephilim lawannya berhasil dimusnahkan Pengawas, namun dia sudah terluka parah.     

Oleh karena itu, ketika dia menghadapi Orge, dia hanya melakukan gertakan saja. Itu semata-mata agar Orge pergi menyingkir ketakutan. Andai Orge tau dia sedang terluka parah, tentu takkan mungkin Nephilim itu sudi meninggalkan tempat tersebut.     

Adiknya, Pangeran Abvru tau kondisi sang kakak, makanya dia geram karena tidak bisa leluasa meluapkan kekuatannya pada Orge. Itu karena Pangeran Abvru sendiri masih dalam kondisi lemah setelah bertarung hebat dengan Nephilim sebelumnya.     

Gertakan menggunakan kekuatan terakhir mereka saat ini yang ia lancarkan bersama kakaknya kepada Orge rupanya berhasil mengusir Orge. Ia tak bisa memastikan kemenangan seandainya Orge mendeteksi kekuatan lemah dan luka yang mereka sedang alami.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.