Raja Para Dewa

Terbang



Terbang

0Di dalam ruangan batu, seorang manusia dan seekor kucing sedang duduk di lantai untuk berlatih. Setengah hari kemudian, botol tuak itu mengolah sejumlah tuak lagi yang mengeluarkan aroma spiritual yang memabukkan.     

Meskipun tuak itu belum menjadi tuak tingkat spiritual, lewat mata kirinya, Zhao Feng bisa mengetahui bahwa tuak itu bisa meningkatkan kekuatan tubuh bagi pesilat di Alam Bumi Tinggi.     

Ia juga baru mengetahui bahwa semakin lama botol tuak mengolah tuaknya, semakin tinggi pula level tuak yang dihasilkan dan kemungkinan bisa menghasilkan tuak spiritual yang sesungguhnya. Namun prosesnya akan memakan waktu sekitar satu bulan.     

Zhao Feng dan kucing kecil telah membuat kesepakatan akan membaginya 50-50. Keinginan kucing itu untuk mendapatkan tuak hampir menyamai keinginannya untuk mendapatkan harta karun.     

Setelah itu manusia dan kucing kembali berlatih di dalam ruang batu itu.     

Zhao Feng memperkuat latihannya sambil berusaha mengeluarkan potensi lainnya dari cairan misterius.     

Dua hari kemudian, aura yang dipancarkan dari Zhao Feng dan kucing kecil telah meningkat. Zhao Feng tidak tahu seberapa kuatnya kucing tersebut, namun ia berpikir kekuatannya bisa digunakan untuk melawan murid inti di klannya.     

"Hanya tersisa 10 hari hingga acara Perjamuan Perkumpulan 13 Klan dan misiku belum selesai,"     

Zhao Feng memutuskan untuk beranjak pergi. Sesaat kemudian, manusia dan kucing itu terbang di udara dan mereka meninggalkan lapangan kristal perak.     

Zhao Feng mengamati area makam di bawahnya namun ia tidak berani mendekat. Itu adalah area terlarang yang mengandung kutukan dari 100 makam. Meskipun mayat di dalam makam itu telah mati, mereka masih memancarkan aura mengerikan yang menandakan bahwa dulu mereka semua adalah makhluk hidup di tahapan Alam Roh Sejati atau yang lebih tinggi.     

Semakin mereka mendekati area makam, semakin kuat kekuatan pengikisan hati yang menyerangnya.     

Saat kembali melalui area dengan tumpukan tulang belulang putih, Zhao Feng kembali menghadapi serangan dari sosok kerangka manusia, lagi.     

Tapak Angin Petir!     

Zhao Feng menggunakan semua kekuatannya, gabungan kekuatan petir dan anginnya pun membuat sosok kerangka itu pun langsung hancur jadi debu.     

Saat ini, bahkan sosok kerangka di level langit ketujuh pun bisa dengan mudah dihabisi oleh Zhao Feng.     

Setelah keluar dari area dengan tumpukan tulang belulang, area berkabut pun muncul.     

"Area makam itu pasti adalah pusatnya, area tumpukan tulang belulang itu adalah lingkaran utamanya dan area berkabut ini adalah lingkaran terluarnya," Zhao Feng menyimpulkan.     

Setelah memasuki area hutan yang berkabut, panca indera seseorang akan kacau dan mereka akan kehilangan arah. Kemungkinan mereka untuk bisa keluar dari area berkabut benar-benar bergantung pada keberuntungan semata.     

Begitu seseorang memasuki area dengan tumpukan tulang belulang putih, mereka akan mulai dipengaruhi oleh kekuatan kutukan.     

Shua!     

Mantel Bayangan Yin berkelebat dan Zhao Feng berubah menjadi seberkas sinar biru yang berkelebat, sesekali mengeluarkan desis petir yang bergerak cepat ke arah perbatasan terluar dari area berkabut.     

Tiba-tiba, Zhao Feng sepertinya merasakan sesuatu dan ia langsung bersembunyi di balik sebuah pohon besar.     

Beberapa saat kemudian, dua aura yang sangat kuat memasuki area hutan yang berkabut. Salah satu dari mereka adalah orang tua berjubah abu-abu, sedangkan yang satunya lagi adalah seorang wanita tua.     

Keduanya memiliki aura Jiwa Sejati di sekitar mereka yang bisa menangkis sedikit kekuatan misterius di area berkabut. Tentu saja itu karena kedua orang tersebut adalah pesilat yang berada di tahapan Alam Roh Sejati.     

"Tanah Terlarang 100 Makam ini memang sesuai dengan namanya. Panca indera spiritualku hanya bisa merasakan hingga sejauh satu meter saja di sini," Pak tua berjubah abu-abu itu mendesah.     

"Apa kau masih ingin melanjutkan? Kutukan dari Tanah Terlarang 100 Makam ini bukan sesuatu yang bisa dihadapi oleh pesilat di Alam Roh Sejati. Dulu, mereka yang berhasil meloloskan diri dari area ini semuanya terkena kutukannya dan menjadi gila sebelum akhirnya tewas setelah beberapa tahun kemudian...." wanita tua itu membujuknya.     

Zhao Feng yang sedang bersembunyi pun berdebar-debar. Ia tidak mengira bahwa kutukan dari 'Tanah Terlarang 100 Makam' itu akan sangat mengerikan. Bahkan pesilat Alam Roh Sejati yang berhasil lolos pun pada akhirnya akan tewas juga.     

Apakah sedikit kutukan itu masih menempel di tubuhnya?     

Meski Zhao Feng memiliki mata kirinya yang misterius, ia masih belum yakin. Lagipula, kedua orang itu tampaknya jauh lebih kuat dari para Tetua klannya.     

"Aku, pak tua ini hanya memiliki sisa hidup 10 tahun lagi dan mustahil bagiku untuk menembus tingkatan Penguasa Sejati dan tahapan Alam Inti Asal di Area Debu itu. Berdasarkan catatan dari 'Pemujaan Kuno', jika aku bisa keluar dari area ini, kesempatanku untuk berhasil akan meningkat setidaknya 10 kali lipat,"     

Pak tua berjubah abu-abu itu terlihat bertekad.     

Sambil melihat kedua pesilat di Alam Roh Sejati itu beranjak pergi, Zhao Feng tidak berani menggunakan kekuatan mata kirinya untuk fokus melihat mereka berdua meskipun panca indera mereka menjadi terbatas saat berada di area berkabut. Itu sebabnya kedua pesilat tersebut tidak bisa mengetahui keberadaan Zhao Feng yang juga bersembunyi dengan bantuan Mantel Bayangan Yin.     

Beberapa saat kemudian, Zhao Feng mendengar suara yang kencang. Pak tua berjubah abu-abu itu tampaknya telah memasuki area dengan tumpukan tulang belulang.     

"Kedua tetua itu pasti berasal dari Klan Pemujaan Kuno. Aku akan tunggu di sini dan melihat situasinya,"     

Zhao Feng tidak berani bertindak gegabah. Lagipula area berkabut ini adalah keuntungan baginya. Jadi, ia tidak takut jika kedua pesilat itu akan menemukannya.     

Beberapa saat kemudian, terdengar teriakan kencang dari area tulang belulang.     

Qiu -----     

Suara orang yang terlempar di udara pun terdengar lalu ia melihat tetua berjubah abu-abu mundur dari area tumpukan tulang belulang itu.     

Wanita tua itu langsung menghampirinya dan bertanya tentang situasinya.     

Wajah tetua berjubah abu-abu terlihat sangat ketakutan dan ia tidak berhenti gemetaran. Raut wajahnya terlihat khawatir dan ia pun akhirnya berkata, "Kutukan itu telah memasuki tubuhku dan energi hidupku mulai terkuras...."     

Kemudian tetua berjubah abu-abu duduk bersila di tanah dan menelan beberapa pil spiritual dengan bantuan dari wanita tua di dekatnya.     

Wajah Zhao Feng terlihat aneh. Apa yang telah menginfeksi pak tua berjubah abu-abu itu? Melihat dari kejauhan, ia menggunakan mata kirinya untuk mengamati keadaan pak tua.     

Namu ketika mata kiri itu melihat apa yang terjadi dalam tubuh pak tua, ia pun bergidik ngeri dan menghela napas dingin.     

Lewat mata kirinya, ia melihat tangan putih yang tidak terlihat bernoda darah merayapi tubuh tetua berjubah abu-abu. Organ dalam tetua itu seolah-olah sedang dikikis oleh tangan yang tidak terlihat. Pemandangan itu membuat bulu kuduk Zhao Feng berdiri.     

Bahkan wanita tua di samping tetua berjubah abu-abu pun merasa tidak nyaman dan ia harus menjaga jarak sambil menyalurkan kekuatan tenaga sejatinya. Ketika ia mendekati tetua berjubah abu-abu, tangan putih yang tidak terlihat itu juga akan menyerangnya.     

Mereka berdua tentu saja tidak bisa melihat keberadaan tangan tersebut, namun secara insting mereka bisa merasakan ancamannya.     

Mata Zhao Feng menatap mereka dengan rasa kasihan, hidup tetua berjubah abu-abu mungkin tidak akan lebih dari setengah tahun.     

"Tanah Terlarang 100 Makam itu benar-benar.... terlarang,"     

Zhao Feng cukup takut melihatnya. Ia tidak pernah menyangka bahwa kucing kecilnya bisa menuntunnya ke tempat berbahaya seperti ini. Jika ia mengetahui situasi di tempat ini terlebih dahulu, Zhao Feng mungkin tidak akan berani memasukinya, bahkan jika ia memiliki 100 nyali sekalipun.     

Zhao Feng langsung menyalurkan kekuatan mata kirinya untuk mengecek tubuhnya dan tubuh kucing itu. Namun ia tidak menemukan masalah apapun. Ia pun menghela nafas lega.     

Alasan Zhao Feng tidak terinfeksi dengan kutukan itu adalah karena kekuatan mata kirinya yang misterius yang bekerja seperti kepingan yang bisa menghancurkan kekuatan kutukan tersebut. Sedangkan si kucing kecil memiliki sejarah yang sangat misterius dan ia juga yang menuntun Zhao Feng ke tempat ini.     

"Kucing kecil, lain kali jangan melakukan hal seperti ini lagi, ya." Zhao Feng menatap kucing kecil dengan menggunakan mata kirinya.     

Kucing kecil tercekat dan menganggukkan kepalanya beberapa kali lalu mengeluarkan koin kuno lagi dan bermain-main dengan koin itu dengan ekspresi sedih.     

Zhao Feng tahu bahwa hanya mata kirinya, yang bisa mengendalikan kucing tersebut. Jika tidak, dengan tingkah laku kucing kecil yang seperti itu, mana mungkin dia akan mengabaikan tawaran dari pesilat di Alam Roh Sejati.     

Beberapa saat kemudian, pak tua berjubah abu-abu dan wanita tua pun terbang menjauh.     

Sebelum mereka berdua pergi, Zhao Feng bisa mendengar ucapan wanita tua, "Ini akibatnya karena tidak mendengarkanku. Selama ribuan tahun, hanya Ketua Penguasa yang bisa masuk dan keluar dari Tanah Terlarang 100 Makam itu tanpa terluka. Namun meski demikian ketua tidak bisa menghancurkan tempat ini. Sekarang kita hanya bisa pergi ke Negara Darah Besi dan menemukan Ketua Divisi. Dia sangat misterius namun sangat ahli dalam teknik energi batin. Mungkin masih ada jalan lain...."     

Beberapa saat kemudian setelah kedua orang itu pergi, sosok Zhao Feng pun muncul dan ia menyipitkan matanya, "Apa ketua yang mereka maksud itu Ketua Bulan Merah?"     

Zhao Feng tidak tinggal lebih lama lagi dan segera beranjak pergi menembus area hutan berkabut.     

Dua hari kemudian, Zhao Feng menemukan Elang Mahkota Perak Berkepala Dua di Hutan Awan Langit. Elang itu adalah penguasa langit yang kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan hewan lain yang berada di level langit keenam.     

Namun kekuatan Zhao Feng saat ini setidaknya dua kali lipat dari sebelum ia meninggalkan wilayah klan. hanya dengan satu tarikan busur panah Luohou-nya, ia bisa membunuh seekor elang.     

Misi itu membutuhkan empat kepala elang itu dan Zhao Feng pun langsung menemukan seekor Elang Mahkota Perak Berkepala Dua.     

Kali ini Zhao Feng tidak menembak jatuh elang tersebut. Malahan ia menggunakan teknik energi batinnya untuk mengendalikan elang itu. Jika seseorang dari Klan Pemujaan Kuno ada disitu dan melihatnya, mereka pasti akan sangat terkejut.     

Zhao Feng yang baru berada di level langit kelima bisa mengendalikan siluman Yao yang berada di level langit keenam. Itu sangat menakjubkan. Lagipula Elang Mahkota Perak Berkepala Dua itu memiliki dua kepala yang membuatnya dua kali lipat lebih sulit dikendalikan dibandingkan siluman Yao lainnya.     

Zhao Feng lalu duduk di punggung Elang Mahkota Perak Berkepala Dua dan kembali ke Gunung Bulan Langit.     

"Siluman Yao berkepala dua apa itu?"     

Para murid di Klan Bulan Patah panik dan mereka bertingkah seperti sedang menghadapi serangan musuh yang sangat kuat. Elang itu adalah salah satu makhluk siluman Yao yang tidak bisa dikalahkan, bahkan oleh para murid utama sekalipun.     

Ketika mereka melihat Zhao Feng duduk di punggung Elang Mahkota Perak Berkepala Dua, tatapan mereka pun dipenuhi rasa hormat bahkan kagum. Zhao Feng telah menyelesaikan misi membunuh dua ekor Elang Mahkota Perak Berkepala Dua.     

Namun tanpa diduga, beberapa wakil ketua saling berebut untuk membeli elang tersebut.     

Bukankah akan sangat keren jika mereka memiliki seekor Elang Mahkota Perak Berkepala Dua? Itu akan jadi hewan tunggangan yang terbaik selain Elang Raksasa Debu Emas.     

Yang paling penting adalah ada Zhao Feng, seorang pelatih hewan buas yang bisa mempengaruhi pikiran elang yang membuatnya lebih mudah untuk dilatih.     

Satu jam kemudian, Zhao Feng telah menjual Elang Mahkota Perak Berkepala Dua kepada Wakil Ketua Li dan ia tidak hanya mendapatkan hadiah dari misinya, ia pun mendapatkan tambahan uang sebanyak 10.000 batu kristal prima di bawah standar.     

Wajah Wakil Ketua Li terlihat memerah dan ia tersenyum bahagia.     

Tentu saja tidak mudah mendapatkan uang sebanyak itu. Selama beberapa hari berikutnya, Zhao Feng menggunakan teknik energi batinnya untuk membantu Wakil Ketua Li melatih elang tersebut.     

Hari ini, Bei Moi juga telah kembali dari misinya dan level pelatihannya telah mencapai puncak langit kelima.     

Namun saat ia melihat Zhao Feng, ekspresinya langsung berubah drastis menjadi tidak percaya karena level pelatihan Zhao Feng ternyata sedikit lebih tinggi darinya.     

Pelatihan Zhao Feng kini telah mencapai tingkatan sempurna dari level langit kelima, tidak terlalu jauh dari level langit keenam berikutnya.     

"Sepertinya usaha dan resiko yang terkandung dalam misi ini memang sepadan," Zhao Feng berpikir dengan bangga di dalam hatinya.     

Ini pertama kalinya ia bisa melampaui Bei Moi.     

Saat ini, hanya tersisa beberapa hari lagi menuju ke acara Perjamuan Perkumpulan 13 Klan.     

"Masih ada 5-6 hari lagi hingga acara perkumpulan 13 Klan. Namun tempat pelaksanaannya sangat jauh dari Gunung Bulan Langit jadi kita akan berangkat dua hari lagi" Tetua Pertama memanggil Zhao Feng dan Yang Gan.     

Ketika tatapan Tetua Pertama tertuju pada Zhao Feng, sinar matanya terlihat gembira.     

Ekspresi Yang Gan sedikit berubah. Ia tidak menyangka adik seperguruannya itu telah berada di tahapan setengah langkah menuju ke level langit keenam.     

Zhao Feng berdiri dengan tangan di belakang punggungnya saat rambut birunya tertiup angin. Sebuah senyuman tampak di wajahnya dan rasa percaya diri yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata terpancar dari Zhao Feng yang membuatnya terlihat semakin misterius.     

Setelah kembali ke klan, ia sangat percaya diri untuk mengikuti acara Perjamuan Perkumpulan 13 Klan. Mulai saat ini, tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan dia untuk terbang menjadi yang terbaik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.