Raja Para Dewa

Pertandingan (3)



Pertandingan (3)

0Meng Yun dan Li Hong sama-sama tidak mau meninggalkan lapangan.     

"Bagaimana kalau kalian berdua langsung bertanding denganku saja? Itu akan lebih mudah bagiku," Zhao Feng berkata dengan santai.     

"Jangan terlalu percaya diri kau!"     

"Dasar berandalan, apa kau tidak tahu tingginya langit?"     

Li Hong dan Meng Yun langsung marah saat mendengar ucapan Zhao Feng.     

Ucapan Zhao Feng juga mengejutkan para penonton. Mereka pernah melihat orang yang arogan, namun tidak pernah yang searogan Zhao Feng. Seorang pesilat level langit keempat rendahan telah menantang dua pesilat di level langit kelima.     

Namun, tidak peduli seberapa tidak tahu malunya mereka berdua, Meng Yun dan Li Hong tidak akan mungkin bertanding dengan Zhao Feng sekaligus. Mereka berpikir karena Zhao Feng tahu dia tidak mungkin bisa menang, maka dia sengaja mengatakan hal tersebut.     

"Ayee.. Aku sedang berbuat baik,"     

Meng Yun dan Li Hong merasa ingin mundah darah mendengar ucapan Zhao Feng itu. Berandalan itu benar-benar tidak tahu diri.     

"Meng Yun, kembali kemari. Apa belum cukup kau bikin malu?" Ao Yuetian berdehem dengan dingin dengan ekspresi muram.     

Ia merasa Meng Yun telah mempermalukan klan mereka dengan bermaksud bekerja sama dengan pesilat lain di level langit kelima untuk menindas seorang pesilat di level langit keempat.     

"Baik, Kakak Ao,"     

Meng Yun tidak berani melawan perintahnya dan ia pun mundur kembali ke paviliunnya. Ao Yuetian itu terlihat seperti seorang kaisar. Ketenarannya telah menyebar luas di Perkumpulan 13 Klan.     

Kini, di lapangan hanya ada Zhao Feng dan Li Hong.     

Li Hong berusaha menyembunyikan rasa senang di hatinya. Ini mungkin satu-satunya pertandingan yang bisa ia menangkan.     

Rambut Zhao Feng tertiup angin dan tubuhnya memancarkan aura yang aneh. Li Hong merasakan seolah jiwanya bergetar saat Zhao Feng menatapnya.     

"Saudara Li, mengaku kalah lah. Kau bukan tandinganku,"     

Sebuah gelombang energi batin yang tidak terlihat seolah menusuk ke jantung Li Hong.     

"Kau..." Tubuh Li Hong tiba-tiba membeku.     

Berikutnya ia merasakan sejumlah besar petir seolah-olah turun dari langit dan membuat bumi bergetar hebat dan berubah menjadi neraka.     

Ketika Zhao Feng kembali ke klan setelah misi itu, ia telah lebih banyak memahami soal Warisan Petirnya. Sekarang ia bisa menggabungkan beberapa petunjuk dari Warisan Petirnya ke dalam kekuatan energi batinnya dan hal itu memberikannya kekuatan yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya.     

Ini tidak bagus!     

Begitu Li Hong terjatuh ke dalam ilusi yang dibuat Zhao Feng, ia merasakan tiupan angin yang kencang.     

Bam!     

Zhao Feng langsung membuat terpental hanya dengan satu tendangan.     

Hua!     

Para murid pun heboh. Apa yang sedang terjadi?     

"Oh, jadi itu jurus energi batin. Berandalan itu tahu teknik aneh dan tidak biasa seperti itu,"     

"Meskipun itu bukan jurus biasa, namun tidak seorang pun bisa menangkisnya. Klan Pemujaan Kuno yang berada di peringkat kedua dari Perkumpulan 13 itu contohnya,"     

Para petinggi dari ketiga klan saling berpandangan. Saat ini, Li Hong hanya terduduk tak berdaya di tanah.     

"Terima kasih," ujar Zhao Feng dengan acuh tak acuh.     

Para pesilat dari Klan Bulan Perak terlihat kesal. Bahkan Zhao Feng yang memiliki level pelatihan terendah pun ternyata sangat kuat. Li Hong telah dikalahkan tanpa perlawanan sama sekali.     

"Teknik energi batin...." Ao Yuetian pun terdiam.     

Ia tiba-tiba ingat kepada Lin Tong, pesilat yang berada di peringkat kedua dari jajaran Empat Bintang. Dari keempat pesilat itu, yang paling misterius adalah Lin Tong. Ia berasal dari Klan Pemujaan Kuno dan memiliki garis keturunan dewa kuno yang langka yang membuatnya bisa melatih jurus paling berharga dari Klan Pemujaan Kuno-Mata Hampa Surgawi     

Ketika Lin Tong memfokuskan jurus 'Mata Hampa Surgawi'nya itu, lawannya pasti langsung tewas dengan satu jurus saja.     

Beberapa pesilat jenius yang telah dikalahkan Lin Tong memiliki energi batin yang telah hancur dan mereka menjadi gila. Mereka yang masih tetap waras memiliki gambaran sosok Lin Tong yang menakutkan tertinggal di pikiran mereka.     

Bahkan Ao Yuetian yang berani menantang Cang Yuyue, ia juga tidak berani menantang Lin Tong. Baginya Lin Tong itu terlalu aneh dan serangannya pun sangat sulit untuk ditangkis.     

Zhao Feng di hadapannya ini pun memiliki spesialisasi di energi batin.     

Namun tentu saja Ao Yuetian masih meremehkan Zhao Feng karena ia merasa jurus itu seperti mainan anak-anak saja.     

"Siapa lagi yang mau bertanding denganku?" Zhao Feng tersenyum ke arah Meng Yun.     

Meng Yun tertegun namun ia bisa tetap bangkit dari duduknya. Ia yakin bahwa hati dan pikirannya sangat kuat. Jadi, ia tidak takut pada Zhao Feng. Selama ia tidak takut pada kekuatan energi batin lawannya itu, kemenangan bisa dengan mudah ia raih.     

"Saudara Zhao, aku mengakui telah meremehkanmu. Namun jangan kau pikir kau bisa mengalahkanku dengan jurus yang sama," Meng Yun menyeringai dingin.     

"Hehe, jadi begitu? Aku tidak percaya," Zhao Feng tertawa santai dan kekuatan aura yang aneh di sekitar tubuhnya pun menjadi semakin kuat.     

Meng Yun dengan segera melindungi pikirannya lalu meninggalkan jejak bayangan di udara sebelum melompat ke arah Zhao Feng.     

Di puncak level langit kelima, kekuatan bertarung Meng Yun memang tidak bisa diremehkan.     

Ha!     

Zhao Feng berseru dan ia mengirimkan gelombang energi batin sekuat suara guntur ke arah Meng Yun. Meskipun Meng Yun sangat cepat, namun ia tidak lebih cepat dari perkiraannya.     

Boom!     

Sosok Meng Yun bergetar hebat dan darahnya seolah mendidih. Wajahnya menjadi pucat pasi dan darah pun mengucur di sudut bibirnya.     

Para pesilat dari ketiga klan kaget setengah mati. Bahkan generasi yang lebih tua pun terkejut. Mereka tidak menyangka jurus energi batin Zhao Feng memiliki kekuatan sebesar itu.     

Li Fuji memang benar, energi batin adalah bakat Zhao Feng yang sebenarnya. Lagipula serangan kekuatan energi batin Zhao Feng mengandung pemahaman dari Warisan Petirnya. Zhao Feng kini telah sepenuhnya memasuki dan memahami lantai pertama dari Warisan Petirnya.     

Bagaimana mungkin?     

Meng Yun mengayunkan kipasnya dengan membabi buta dan ia mengirimkan gelombang angin berwarna perak ke arah Zhao Feng.     

Zhao Feng tetap berdiri tegak dan ia tidak terlihat mencoba untuk menangkis ataupun menghindar. Malahan sebuah suara terkekeh-kekeh terdengar darinya.     

Tapak Angin Petir!     

Ia tiba-tiba mengarahkan telapak tangannya dan menyebabkan petir yang meledak dan sebuah lengkungan petir yang membentuk sarang laba-laba pun muncul.     

Saat ia menggunakan jurus itu, ekspresi para Tetua dari ketiga klan pun langsung berubah.     

"Ia mungkin telah mencapai level kelima dari jurus Tapak Angin Petir itu, yang artinya sama dengan kekuatan puncak dari jurus itu," Tetua Pertama berseru.     

Dalam sekejap mata, jurus Kuda-Kuda Aliran Angin Membelah Bulan milik Meng Yun pun dihancurkan oleh Zhao Feng dan sebuah busur petir membungkus tubuhnya. Ia pun langsung pingsan.     

Plop!     

Orang-orang hanya bisa melihat darah yang keluar dari telinga, hidung dan mata Meng Yun sebelum ia pingsan.     

"Saudara Meng," beberapa murid dari Klan Bulan Ling langsung datang untuk menolongnya.     

Zhao Feng masih berdiri tegak di tengah kegelapan malam. Satu mata dan rambutnya yang tertiup angin membuat jantung semua orang berdebar kencang dan kehadirannya membuat bulu kuduk beberapa orang berdiri.     

Berandalan itu sangat menakutkan.     

Para murid dari ketiga klan berpikir demikian. Mereka tidak menyangka bahwa pesilat yang paling menakutkan dari Klan Bulan Patah adalah Zhao Feng yang memiliki level pelatihan terendah.     

Zhao Feng tidak hanya memiliki potensi energi batin yang besar, ia pun memiliki kekuatan bertarung yang sangat kuat. Hal itu bisa terlihat dari jurusnya yang membuat Meng Yun terpental dan pingsan.     

Li Hong dan Meng Yun ingin memilih lawan yang paling lemah, namun mereka justru sedang berdiri di ladang ranjau.     

"Siapa lagi?" tatapan Zhao Feng menyapu ke semua orang yang hadir di sana.     

Ketiga murid inti dari Klan Bulan Perak semuanya terdiam. Shang Guanyu tidak memiliki kesempatan besar untuk bisa menang dan Mao Feng baru saja bertanding dan kehabisan banyak energinya. Jika ia kalah dari berandalan di level langit keempat itu.... Itu artinya semua pesilat Klan Bulan Perak telah kalah telak.     

"Untuk menjaga pertandingan tetap adil, semua orang hanya boleh bertanding dua kali berturut-turut," Ao Yuetian tiba-tiba berkata.     

Peraturan itu dibuat untuk menghindari pesilat yang kelelahan akibat bertarung terus menerus.     

"Baiklah," Zhao Feng menganggukkan kepalanya dan berjalan keluar dari lapangan.     

Dengan begitu, kini ketiga murid inti Klan Bulan Patah telah menunjukkan semua kekuatannya. Kali ini, Klan Bulan Patah telah menghapus rasa malu dari kekalahan di Kompetisi Tiga Klan sebelumnya.     

"Zhao Feng, jurus Tapak Angin Petirmu sepertinya sudah mencapai level kelima, hanya satu level dari level tertingginya?" Mata Master Hai Yun terlihat berbinar-binar karena penasaran.     

Zhao Feng tentu saja paham maksud pertanyaannya itu. Mereka yang telah melatih jurus Tapak Angin Petir di level tertingginya semuanya telah tewas.     

"Mungkin akan butuh satu atau dua tahun lagi untuk bisa mencapai level keenam," ujar Zhao Feng dengan datar.     

Tapak Angin Petirnya kini telah disempurnakan menjadi tujuh level. Di saat yang sama level kelima yang jurus ini telah jauh lebih kuat dari sebelumnya karena Zhao Feng telah menggabungkannya dengan petunjuk dari Warisan Petirnya. Tidak hanya itu, penggunaan dan aliran kekuatan jurus ini pun juga semakin halus. .     

Master Hai Yun sudah barang tentu tidak mengetahui hal itu dan berpikir, "Zhao Feng ini sepertinya telah menyempurnakan jurus Tapak Angin Petir. Aku tidak tahu apakah ia akan tetap hidup atau mati ketika ia telah mencapai level keenamnya,"     

Jika Zhao Feng tewas karena jurus itu, ia tentu saja akan merasa lebih baik.     

Pertandingan pun berlanjut. Kali ini pesilat dari Klan Bulan Ling dan Klan Bulan Perak saling bertanding.     

Shang Guanyun menantang Zhao Yufei yang juga telah menerima sebuah warisan. Zhao Yufei saat ini telah mencapai puncak level langit kelima.     

Setelah bertarung lebih dari 20 jurus, Zhao Yufei menggunakan taktik yang sama seperti yang digunakan Bei Moi saat mengalahkan Shang Guanyu.     

"Warisan seperti apa yang didapatkan Yufei?"     

Zhao Feng sepertinya tidak bisa menemukan sebuah jawaban yang pasti. Gerakan jurus Yufei terlihat sama seperti dulu, begitu lincah dan ringan, sama seperti teknik ilusi ikan milik Zhao Feng.     

Dilihat dari serangannya, serangan Yufei terlihat tajam dan lincah. Pertahanannya juga cukup kuat. Jika tidak, tidak mungkin Yufei bisa menangkis rentetan serangan Shang Guanyu. Namun secara keseluruhan, Zhao Feng tidak melihat sesuatu yang spesial dari jurus Yufei.     

Setelah menang, Zhao Yufei pun menantang Bei Moi.     

Kali ini, warisan melawan warisan.     

Kecepatan dan serangan Zhao Yufei terlihat menawan dan sangat indah.     

Zhao Feng terus mengamati dengan mata kirinya dan ia melihat tenaga sejati dalam tubuh Zhao Yufei terlihat transparan dan begitu murni. Tenaga sejati itu bahkan menyatu dalam darahnya jadi saat digunakan semuanya terlihat mengalir dengan bebas.     

Zhao Yufei dan Bei Moi bertanding hingga puluhan jurus dan mereka bertarung dengan sengit.     

Bei Moi terpaksa bertahan sepanjang pertandingan itu namun karena spesialisasi jurus Bei Moi adalah pertahanan, ia tidak mudah dikalahkan. Akhirnya keduanya pun seri setelah 100 jurus.     

Zhao Feng sepertinya merasakan sesuatu. Warisan yang didapatkan Yufei pasti tipe pendukung. Di saat yang sama, ia bisa merasakan garis keturunan yang dimiliki Yufei juga tidak biasa. Jika tidak, tidak mungkin ia bisa memiliki tenaga sejati yang begitu murni dan transparan seperti itu. Lagipula Yufei terlihat masih penuh berenergi meskipun ia sudah bertanding dua kali berturut-turut.     

Zhao Yufei merasa sedikit sedih. Ia ingin menantang Zhao Feng dan Yang Gan setelah Bei Moi, namun ia sadar telah bertanding dua kali berturut-turut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.