Raja Para Dewa

Kekuatan dari Dalam kuil



Kekuatan dari Dalam kuil

0Sepasang mata berwarna biru seperti kristal menatap ke area di mana Zhao Feng sedang berada. Untaian kekuatan energi batinnya pun menyebar seperti jaring laba-laba.     

Zhao Feng merasakan tanah di bawah kakinya tiba-tiba bergetar dan hancur lalu berubah menjadi sebuah lubang tanpa dasar. Di udara, beberapa bola api seberat beberapa ton terbang ke arahnya. Kerusakan yang ditimbulkan dari serangan sosok bertudung itu bahkan bisa mengancam pesilat di Alam Roh Sejati.     

Di dalam kondisi hidup dan mati seperti itu, cahaya hijau di mata kiri Zhao Feng pun muncul dan cahaya biru di dalam dimensi di mata kirinya pun kini berputar semakin cepat.     

Hu!     

Zhao Feng menarik napas dalam-dalam saat ilusi di depannya hancur. Keringat dingin pun membasahi punggungnya. Ilusi dari sosok bertudung itu nyaris membuat Zhao Feng terjatuh ke dalamnya.     

"Tidak! Tadi itu bukan sekedar ilusi biasa. Ilusi itu juga mengandung serangan energi batin. Jika tadi mata kiriku tidak menghancurkan serangan itu, aku mungkin akan terluka dalam, yang pasti lebih menakutkan dari luka luar...."     

Zhao Feng mulai menganalisa serangan sosok bertudung tadi. Lawannya itu sangat efisien dalam menggunakan energi batinnya dan ilusi yagg tadi ia ciptakan terasa begitu nyata.     

Saat ini, Zhao Feng telah mendapatkan perkiraan yang jelas soal seberapa kuatnya si sosok bertudung itu. Sosok itu setidaknya berada di level langit ketujuh dan kekuatan energi batinnya bisa disetarakan dengan pesilat di tahapan Alam Roh Sejati.     

"Apa cuma perasaanku saja?"     

Raut wajah sosok bertudung itu terlihat bertanya-tanya. Ia sangat yakin dengan instingnya. Ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh pesilat yang melatih kekuatan energi batin.     

Ia baru saja mengirimkan sebuah ilusi di area tersebut, namun tidak ada reaksi apapun. Bahkan seorang pesilat di level langit ketujuh pun akan terluka jika menghadapi serangan itu.     

"Sepertinya sosok bertudung itu tidak bisa melihatku," Zhao Feng menghela napas lega.     

Tidak diragukan lagi, Mantel Bayangan Yin itu memang sebuah harta warisan yang sangat bagus. Di malam hari, efeknya meningkat dua kali lipat dan membuat sosok Zhao Feng benar-benar menyatu dengan kegelapan malam.     

Lagipula Zhao Feng juga baru saja menggunakan semua kekuatan garis keturunan dewa kunonya dan ia juga mengaktifkan kekuatan tembus pandang mantel itu hingga maksimal.     

Meow meow!     

Di saat-saat mencekam itu, seekor kucing kecil berwarna abu-abu melompat ke sebuah pohon.     

Apa!?     

Jantung Zhao Feng seolah berhenti berdetak saat itu juga dan ia memaki dalam hatinya.     

Si kucing pencuri kecil itu, kenapa dia tiba-tiba keluar di saat seperti ini?     

Kucing kecil itu tersenyum dan ia pun memandangi sosok bertudung itu.     

"Hmm? Seekor kucing yang memiliki kemampuan tembus pandang? Spesies kucing macam apa itu?" sosok bertudung itu terlihat penasaran.     

Shua!     

Kucing kecil itu pun mendadak menghilang di kegelapan malam.     

Apa-apaan itu? Kucing itu memiliki kemampuan tembus pandang seperti itu juga?     

Zhao Feng terkejut. Namun saat memikirkannya lagi, ia paham bahwa kucing memang termasuk hewan malam dan kucing kecil itu pun memiliki latar belakang yang sangat misterius pula.     

Meow meow!     

Kucing kecil itu muncul lagi di sebuah pohon besar sejauh 10 meter dari lokasi sosok bertudung itu.     

"Kucing ini sepertinya menarik, mungkin ia memiliki sebuah garis keturunan yang spesial..."     

Sosok bertudung itu memutuskan akan menangkap kucing tersebut. Kucing kecil itu lalu tersenyum dan memuntahkan sebuah koin perunggu dari dalam mulutnya.     

Kucing itu lalu melemparkan koin itu ke udara dan koin itu terus berputar di udara sebelum akhirnya kembali terjatuh ke cakar kucing itu.     

"Bukankah itu harta karun yang telah ditelan kucing itu saat berada di dalam ujian?" Zhao Feng menatap ke arah koin perunggu itu.     

Sosok bertudung itu sepertinya tidak mengerti apa yang sedang dilakukan oleh kucing itu. Namun ia bisa melihat ekspresi mengejek dari kucing tersebut.     

"Ini tidak bagus!"     

Ia tiba-tiba berteriak dan berbalik.     

Qiu Sou ----     

Sebuah sinar merah melesat terbang dari dalam hutan ke arah kuil kuno itu. Dalam sekejap mata sebuah pancaran aura pesilat di Alam Roh Sejati menyebabkan semua makhluk hidup di sekitarnya gemetar ketakutan.     

Aura Alam Roh Sejati!     

Sosok bertudung itu langsung melupakan kucing yang aneh itu karena sekarang aura Alam Roh Sejati itu tertuju padanya.     

Kucing kecil itu kembali menelan koin itu dan menyimpannya ke dalam perutnya. Ia lalu duduk di sebatang pohon seolah-olah bersiap untuk menonton sebuah pertunjukkan.     

Sinar merah itu tiba-tiba berhenti di udara dan terlihatlah seorang tetua berjubah merah dan seorang pemuda berambut merah yang berusia sekitar 17 atau 18 tahun.     

"Guru! Di sini! Aku diserang oleh mereka di sini!" Pemuda berambut merah itu menunjuk ke arah sosok bertudung itu.     

Sosok bertudung itu tertawa dengan dingin saat sepasang mata biru sebening kristalnya itu menatap ke arah mereka dan mengirimkan sebuah gelombang serangan yang terlihat transparan.     

Kening tetua berjubah merah itu berkerut dan ia bisa dengan segera menangkis serangan itu. Namun pemuda di sampingnya tiba-tiba berteriak.     

"Hong!"     

Tetua berjubah merah itu langsung berusaha melindungi pemuda tersebut dan ia pun mengirimkan serangan badai pasir merah ke arah sosok bertudung itu.     

Dalam sekejap mata tanah di sekitar mereka hangus terbakar dan berwarna hitam. Sosok bertudung itu terlihat panik lalu mundur. Ia sepertinya tidak mampu menahan serangan dari pesilat di Alam Roh Sejati.     

Jika ia terkena langsung serangan itu, ia pasti tewas, meskipun pelatihannya telah berada di puncak level langit ketujuh.     

Wah!     

Sosok bertudung itu lalu muntah darah dan ia pun mundur ke dalam lapisan ilusi kuil kuno itu.     

"Hmph! Jadi kau berasal dari 'Pemujaan Kuno'. Sebagai anggota dari Perkumpulan 13 klan, kenapa kau menyerang Hong?"     

Tetua berjubah merah itu memberikan sebuah pil spiritual kepada pemuda tersebut. Ia lalu memasuki area kuil kuno tersebut. Dari situasi yang sedang terjadi saat ini, sepertinya kekuatan dari dalam kuil kuno itu tidak hanya menyerang Klan Bulan Patah, mereka juga menyerang klan terdekat lainnya.     

Pemuda berambut merah itu telah mencapai level langit kelima dan di dalam Klan Bulan Patah ia pasti akan masuk menjadi peringkat lima besar pesilat terbaik.     

Selama pertempuran itu, Zhao Feng telah melompat ke sebuah pohon setinggi 100 meter. Saat ia berdiri di atas pohon itu, ia bisa melihat semua situasi di dalam struktur lapisan ilusi tersebut.     

Tetua berjubah merah itu telah diserang beberapa kali. Namun karena ia adalah pesilat di Alam Roh Sejati, ia dengan mudah menghabisi lima hingga enam orang. Mereka yang terbunuh semuanya berada di level langit kelima dan mereka tewas hanya dalam satu kali serangan jurusnya.     

"Seperti itu kekuatan pesilat di Alam Roh Sejati!" Zhao Feng berdecak kagum.     

"Ckckck, seorang Tetua dari Klan Bulan Perak memang sangat hebat, namun tidak bisakah kau melihat 'Benih Pengendali Hati' di dalam tubuh pemuda itu?" Sosok bertudung itu tertawa dengan jahat.     

"Apa!? Benih Pengendali Hati?" Ekspresi tetua berjubah merah itu langsung berubah drastis.     

Jleb!     

Sebuah pisau pendek tertancap di dada tetua berjubah merah itu. Pemuda berambut merah itu menusuknya.     

"Hong, kau...."     

Tetua berjubah merah itu mengerang dan ia pun membuat pemuda itu terpental dengan kekuatan tenaga sejatinya. Tetua itu lalu meraung, "Jika aku bisa membunuh siapapun yang menaruh Benih Pengendali Hati pada Hong, ia bisa mendapatkan kembali kebebasannya,"     

Di atas puncak pohon, Zhao Feng sedang berpikir.     

Tetua berjubah merah itu berasal dari Klan Bulan Perak, salah satu klan yang berpartisipasi dalam Kompetisi Tiga Klan. Sedangkan sosok bertudung itu berasal dari Pemujaan Kuno, klan lain yang berada di dalam area Perkumpulan 13 klan.     

Di saat mencekam seperti itu, situasi di sekitar kuil kuno itu tiba-tiba berubah.     

"Hihihihi...."     

Zombie Darah Bergaris Perak melangkah keluar dari kuil kuno itu. Zombie itu memiliki aura yang dingin dan matanya semerah darah. Zombie itu memancarkan aura yang bahkan jauh lebih kuat daripada si sosok bertudung itu.     

"Itu dia! Itu si Pelindung Zombie Darah!"     

Jantung Zhao Feng berdebar kencang saat melihatnya.     

Zombie Darah Bergaris Perak itu adalah zombie yang ia temui di Gua Bulan Merah. Namun saat itu, zombie itu masih sangat lemah karena ia baru saja terbangun. Meski masih lemah, ia nyaris membunuh Zhao Feng dan kawan-kawannya.     

Sekarang kekuatan si Pelindung Zombie Darah itu telah pulih dan berada di tahapan setengah langkah menuju Alam Roh Sejati dan kekuatan tubuhnya pun sangat kuat.     

Zombie itu langsung menerima serangan dari tetua berjubah merah itu dan tetua itu terus menerus menyerangnya. Namun, tubuh zombie itu sangat keras dan kuat dan ia bahkan bisa menahan serangan langsung dari pesilat di Alam Roh Sejati.     

Sosok bertudung itu berdiri jauh dari mereka dan terus menggunakan serangan energi batinnya untuk menyela dan mengusik serangan tetua itu.     

"Meski demikian, tetap sulit untuk bisa mengalahkan seorang pesilat di Alam Roh Sejati." Zhao Feng menganalisa situasinya.     

Sebenarnya, sosok bertudung dan zombie itu tidak berniat untuk mengalahkannya. Sebaliknya, mereka perlahan-lahan mundur dan kembali ke arah kuil kuno itu.     

Tetua berjubah merah dan pemuda itu langsung mengikuti mereka berdua.     

Sesuatu yang aneh pun terjadi. Begitu semua orang melangkah memasuki kuil kuno itu, semuanya langsung menjadi sunyi senyap, seolah-olah tetua berjubah merah dan pemuda itu telah ditelan bulat-bulat oleh seekor binatang buas raksasa.     

Zhao Feng bisa merasakan kekuatan energi batin dari dalam kuil itu.     

Beberapa saat kemudian, tetua berjubah merah dan pemuda itu melangkah keluar dari kuil itu dengan ekspresi datar, lalu beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut, seolah-olah tidak terjadi apapun.     

"Ini sangat aneh sekali," Jantung Zhao Feng berdebar kencang.     

Ia menarik napas dalam-dalam dan mulai membuka kemampuan mata kirinya hingga maksimal. Ia lalu melihat ke arah pintu masuk kuil itu dan bisa melihat situasi di dalamnya.     

Di dalam kuil itu, sosok bertudung dan zombie itu telah terluka, khususnya si Pelindung Zombie Darah itu. Tulang-tulangnya nyaris hancur. Jika itu adalah pesilat lain di tahapan setengah langkah menuju Alam Roh Sejati, ia pasti sudah langsung tewas.     

Di dalam aula itu ada sebuah matras di mana ada sesosok kerangka tanpa kehidupan terbaring di sana. Namun di rongga mata kerangka itu terlihat dua api hitam yang menyala-nyala.     

Zhao Feng secara naluriah memalingkan mata kirinya dari wajah kerangka itu.     

Hu!     

Api di dalam rongga mata kerangka itu semakin menghitam, seolah-olah sinar kehidupannya semakin melemah.     

"Pantas saja Panglima Tinggi adalah salah satu dari 12 Ketua Divisi. Bahkan dalam kondisi selemah ini, ia masih bisa mengendalikan seorang pesilat di Alam Roh Sejati,"     

Tatapan sosok bertudung itu terlihat punya rasa hormat yang begitu dalam.     

Sebuah suara terdengar dari dalam kerangka manusia itu, "Tetua itu hanya berada di level pertama Alam Roh Sejati, Tingkat Manusia Sejati. Dulu, aku telah menghabisi banyak semut seperti itu. Kalian berdua telah berperan dalam melemahkan kekuatannya sehingga memudahkanku untuk mengendalikannya. Sekarang aku butuh setengah bulan untuk beristirahat,"     

Meskipun Zhao Feng tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan, ia tetap bergidik ngeri.     

"Ketua Divisi, tempat ini mungkin sudah tidak aman lagi. Kekuatan kita terlalu cepat menyebar dan mungkin telah menarik perhatian dari Perkumpulan 13 klan," Pelindung Zombie Darah berkata dengan khawatir.     

"Itu benar, namun sebelumnya...."     

Sebuah sinar merah tiba-tiba melesat dari rongga mata kerangka tersebut.     

Ini tidak bagus!     

Zhao Feng yang sedang berdiri di atas pohon bisa merasakan pikirannya seperti terbakar, seolah-olah ada sesuatu yang tertuju padanya.     

"Wuyou, pergilah keluar dan tangkap berandalan itu. Aku telah memasang 'Jejak Hantu' pada tubuhnya. Hanya kau yang bisa mendeteksinya dan memiliki sisa kekuatan untuk bisa membunuhnya," ujar kerangka manusia itu.     

Meow meow!     

Kucing kecil itu tiba-tiba melompat kembali ke dalam Gelang Artefak Ruang.     

"Misi ini telah selesai, saatnya lari!"     

Mantel berwarna abu-abu gelap di punggung Zhao Feng bergetar dan seperti petir, Zhao Feng bergegas melarikan diri dan menghilang di kegelapan malam.     

"Bocah berandalan, kau tidak akan bisa melarikan diri,"     

Mata Sosok bertudung yang berwarna biru seperti kristal telah terkunci pada sosok Zhao Feng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.