Raja Para Dewa

Keberadaan Zhao Yufei



Keberadaan Zhao Yufei

0Di dalam acara Pertandingan Murid Jenius Antar Klan, Yu Tianhua tertawa dengan sombong. Dari ketiga klan keluarga yang hadir, banyak yang mulai memaki dan mengeluarkan sumpah serapah kepadanya.     

Para tetua yang menyaksikannya terlihat ingin bergerak, namun mereka tidak bisa melakukannya. Bagaimana pun juga mereka adalah generasi tua. Bahkan jika mereka bisa mengalahkan Yu Tianhua dan kawan-kawannya itu, mereka akan kehilangan muka di hadapan ketiga klan keluarga itu.     

"Semuanya serang!"     

Beberapa pemuda yang sudah marah akhirnya meledak dan menyerang ke arah Yu Tianhua dan kawan-kawannya.     

Peng! Peng! Pah...     

Namun, sebelum mereka benar-benar mendekatinya, mereka semua terpental akibat kekuatan tenaga dalam Yu Tianhua. Saat seorang pesilat telah mencapai level ketujuh dari Jalur Beladiri, mereka bisa menyerang tanpa harus mendekat.     

"Hahaha! Semua murid jenius di kota Bulu Matahari benar-benar tidak berguna! Ingin mengeroyokku dengan lebih banyak orang lagi? Ayo kemari! Aku, Yu Tianhua, akan menghabisi kalian semua!"     

Yu Tianhua semakin arogan setiap kali ia bertarung. Kebanyakan pemuda yang menyerangnya berada di level keempat dan kelima dari Jalur Beladiri dan mereka tidak bisa menyentuhnya. Hanya dalam waktu singkat, 10 murid jenius dari generasi muda kota Bulu Matahari telah dikalahkannya.     

Zhao Linlong dan yang lainnya pun mengatupkan rahangnya kuat-kuat, bersiap untuk menyerangnya.     

"Kau bukan tandingannya, biar aku saja," Zhao Feng mendesah.     

Dengan situasi seperti ini, bahkan para tetua dari klan keluarga Zhao tidak bisa menyerangnya. Lagipula dengan kekuatan Yu Tianhua saat ini, tetua biasa di level ketujuh mungkin bukan tandingannya juga.     

Melihat Zhao Feng mengambil inisiatif duluan, mata Zhao Linlong dan yang lainnya langsung berbinar-binar. Zhao Feng adalah murid jenius terbaik di Pertandingan Murid Jenius Antar Klan tahun lalu dan ia telah menjadi murid Panglima Guanjun. Zhao Feng adalah seorang legenda di kota Bulu Matahari.     

"Siapa orang itu?"     

"Itu Zhao Feng! Murid jenius terbaik dari pertandingan tahun lalu. Ia pasti mampu melawan Yu Tianhua,"     

Banyak orang yang mengenali Zhao Feng.     

"Saudara Zhao, pemuda itu sangat kuat!" Xin Fei menghapus darah yang mengucur di bibirnya dan memperingatkannya.     

Hmm?     

Yu Tianhua dan kawan-kawannya baru menyadari kehadiran Zhao Feng. Dia adalah pemuda berambut biru dan bermata satu yang memberikan tekanan aura yang sangat besar.     

Senyum pun menghilang dari wajah Yu Tianhua dan rasa percaya dirinya pun sedikit hilang saat ia menatap Zhao Feng. Ia merasa setiap gerakan pemuda di hadapannya itu akan membuatnya semakin tertekan.     

Yu Tianhua hanya mendapatkan tekanan seperti itu dari gurunya yang misterius. Lagipula tatapan Zhao Feng sangat tajam seolah-olah bisa menembus langsung ke jantungnya.     

"Hahaha! Bermata satu? Bocah! Penampilanmu mungkin bisa menakuti anak-anak, bagaimana kalau kau menjadi penjahat bermata satu saja?" dua orang pemuda di samping Yu Tianhua tertawa.     

Zhao Feng memang mengenakan penutup matanya, namun sebenarnya penampilannya tidak terlalu jelek ataupun menakutkan. Dengan tinggi badan dan rambut birunya, ia terlihat sedikit lebih mengerikan.     

"Tiga orang bodoh! Aku akan memberikan kalian kesempatan untuk meninggalkan area klan keluarga Zhao ini, mulai dari hitungan ke sepuluh hingga nol," mata Zhao Feng terlihat dingin dan dipenuhi keinginan membunuh.     

Rambut birunya pun berkibar tertiup angin.     

Jantung para penonton berdebar kencang saat mereka tertarik dengan penampilannya.     

"Aura itu...."     

Zhao Chi yang berdiri di dalam paviliun menyadari sesuatu. Gerakan biasa Zhao Feng mengandung aura dari elemen angin dan aura ini pernah muncul setahun yang lalu saat pertandingan antara Zhao Feng dan Xin Wuheng.     

Profesional! Orang ini benar-benar seorang pesilat profesional!     

Yu Tianhua dan kawan-kawannya tertegun.     

"Sepuluh... sembilan...delapan..." Zhao Feng mulai menghitung.     

Para pemuda dari ketiga klan keluarga itu menahan napas mereka dan terlihat ekspresi bersemangat di wajah mereka. Saat ini aura dominasi Zhao Feng telah menekan lawannya.     

"Dia keren sekali!"     

"Bagaimana caranya dia bisa memiliki rambut sebagus itu? Aku ingin mewarnai rambutku juga,"     

Jantung para gadis berdetak kencang. Rambut Zhao Feng berwarna biru yang sangat indah dan terlihat menyegarkan.     

Bahkan Qiu Mengyu, gadis tercantik di kota Bulu Matahari pun terlihat iri dan penasaran, "Bagaimana mungkin seorang laki-laki bisa memiliki rambut sebagus itu? Seingatku rambutnya dulu berwarna hitam...."     

"Delapan... tujuh....enam...."     

Tatapan Zhao Feng setajam pisau saat ia menatap ketiga lawannya.     

"Pemuda brengsek, jangan sombong kau!" Yu Tianhua memakinya.     

Sebenarnya ia terkejut dengan aura Zhao Feng. Namun ia tidak ingin meninggalkan tempat itu begitu saja. Ia telah menghancurkan banyak murid jenius di kota-kota terdekat. Jadi bagaimana mungkin ia mau meninggalkan kota begitu saja di hadapan pemuda berandalan itu?     

Namun saat Yu Tianhua berkata demikian, situasi tiba-tiba berubah.     

Suara Zhao Feng tiba-tiba terhenti.     

Shua!     

Dalam sekejap mata Zhao Feng mendadak muncul di samping ketiga lawannya itu. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Zhao Feng mulai menendang.     

Apa!? Dia bahkan belum selesai berhitung!     

Semua orang terkejut dan ketiga lawannya itu tidak sempat bergerak tepat waktu.     

Peng!     

Zhao Feng menendang salah satu pemuda di level keenam.     

Plung!     

Pemuda itu berteriak saat ia terjatuh ke dalam kolam.     

Zhao Feng lalu menendang pemuda lainnya lagi.     

"Jangan pikir kau bisa melakukannya!"     

Pemuda itu menyalurkan kekuatan tenaga dalamnya dan berusaha untuk menahan tendangan Zhao Feng     

Peng!     

Semua usahanya sia-sia saat ia juga terlempar dan tercebur ke dalam kolam.     

Pemuda itu aneh!     

Yu Tianhua mengutuk dalam hatinya. Gerakan Zhao Feng mengandung aura yang tidak bisa ia ungkapkan. Bahkan saat ia bisa melihat gerakannya, ia tetap tidak bisa menghindarinya.     

Yu Tianhua hanya merasakan hal seperti itu dari gurunya. Mungkinkah si pemuda brengsek itu telah mencapai tahapan Jalur Beladiri Murni seperti gurunya?     

Meski terkejut, ia langsung berusaha menyalurkan kekuatan tenaga dalamnya. Namun, hal itu ternyata sama sekali tidak bisa menghentikan serangan Zhao Feng. Sebuah cahaya biru muncul di tubuh Zhao Feng yang menekan kekuatan tenaga dalamnya.     

Ini tidak bagus! Ini adalah kekuatan tenaga sejati! Hanya pesilat yang berada di Jalur Beladiri Murni yang memiliki tenaga sejati!     

"Berhenti!," teriak Yu Tianhua     

"Kenapa?" gerakan kaki Zhao Feng berhenti tepat di depan dadanya.     

"Kau belum selesai berhitung sampai nol... kau melanggar kata-katamu sendiri!" Yu Tianhua mencoba berdebat.     

Peng!     

Zhao Feng melemparkannya ke dalam kolam dengan satu tendangan dan tertawa dengan dingin, "Aku berhitung dari 10 hingga nol itu hanya akan berlaku jika kau bekerja sama. Jika kau berpikir untuk melawan saja, aku akan membuatmu menyesal selama-lamanya,"     

Dalam sekejap mata, Yu Tianhua dan kawan-kawannya telah ditendang oleh Zhao Feng hingga tercebur ke dalam kolam. Para murid jenius dari tiga klan keluarga pun bengong melihatnya.     

Seorang pesilat di level ketujuh bisa dikalahkan dengan mudah hanya dengan satu tendangan sesederhana itu?     

Para tetua yang menyaksikannya hanya bisa mendecakkan lidahnya.     

"Angkat mereka keluar dari kolam" perintah Zhao Feng.     

Beberapa saat kemudian ada beberapa pemuda menarik mereka keluar dari kolam.     

Yu Tianhua dan kawan-kawannya masing-masing ditendang oleh Zhao Feng dan tubuh mereka kini sudah tidak bertenaga lagi. Mereka bahkan kesulitan untuk berjalan.     

"Aku akan memberikanmu kesempatan terakhir untuk berlutut dan memohon ampun," Zhao Feng menatap ketiganya.     

"Tidak mungkin!"     

Yu Tianhua tertawa dengan dingin, "Guruku adalah pesilat di Jalur Beladiri Murni. Jika kau berani melukaiku meski hanya seujung rambut pun, klan keluarga Zhao tidak akan bisa berkembang di dalam Negara Awan ini,"     

Yu Tianhua memang mengakui bahwa ia bukan lawan yang sebanding dengan Zhao Feng, namun tidak mungkin ia mau berlutut dan memohon ampun kepadanya.     

Jalur Beladiri Murni! Di dalam Klan Bulan Patah, pelatihan di Jalur Beladiri disebut sebagai tahapan Alam Gabungan. Sedangkan Jalur Beladiri Murni adalah tahapan di Alam Bumi Tinggi.     

Ekspresi para generasi yang lebih tua langsung berubah drastis.     

"Hehe! Omong kosong. Sepertinya kau masih belum tahu siapa sesungguhnya penguasa di Negara Awan ini," Zhao Feng tertawa dengan santai.     

Mendengar hal itu, jantung Yu Tianhua berdebar kencang. Apakah Zhao Feng telah mencapai level itu juga?     

"Karena kau tidak mau patuh, jangan salahkan aku karena menghancurkan pelatihanmu,"     

Zhao Feng mengarahkan telapak tangannya ke arah Yu Tianhua.     

Ka-cha!     

Jalur meridian Yu Tianhua pun rusak seinchi demi seinchi.     

"Berhenti! Aku.... "Yu Tianhua berteriak dan mencoba memohon ampun, namun semuanya sudah terlambat.     

Zhao Feng hanya menggunakan sedikit desis aura tenaga sejatinya untuk menghancurkan jalur energi meridian dan dantian milik Yu Tianhua.     

Dalam sekejap mata, Yu Tianhua pun menjadi lumpuh. Para penonton pun bergidik ngeri.     

Gadis tercantik di kota Bulu Matahari, Qiu Mengyu lalu teringat bagaimana dulu ia mencoba memancing Zhao Feng untuk berkhianat. Saat melihat kejadian itu, ia bernapas lega dulu gagal melakukannya.     

"Kami minta maaf! Kami bersedia memohon ampun padamu!"     

Kedua kawan Yu Tianhuan langsung bersujud dan membenturkan kepala mereka ke tanah.     

"Sekarang pergilah! Aku sudah memberikan kalian dua kesempatan. Jika kalian berani menentang lagi...."     

"Ya, ya, ya!"     

Kedua pemuda di level keenam itu menyeret tubuh Yu Tianhua dan berlari keluar dari wilayah klan keluarga Zhao.     

Setelah Yu Tianhua dan kawa-kawannya benar-benar meninggalkan wilayah kekuasaan klan keluarga Zhao, Yu Tianhao pun baru berani berkata sambil menggertakkan giginya, "Zhao Feng! Tunggu saja! Guruku tidak akan mengampunimu...."     

Sebelumnya, mereka tidak berani berkata apapun di hadapan Zhao Feng. Yu Tianhua takut jika ia berkata demikian di depan Zhao Feng, itu bisa menjadi alasan bagi pemuda itu untuk membunuhnya.     

Di belakang gunung wilayah klan keluarga Zhao, kerusuhan tadi telah diselesaikan oleh Zhao Feng. Para murid jenius di kota Bulu Matahari semuanya menatap sang pesilat legenda itu dengan rasa kagum, takut sekaligus hormat.     

Pertandingan Murid Jenius Antar Klan pun berakhir.     

Meskipun Zhao Feng tidak berpartisipasi dalam pertandingan itu, penampilannya jauh lebih memukau dibandingkan orang lain.     

Di malam yang sama, para tetua dan kepala keluarga Zhao membuat pesta untuk Zhao Feng.     

Di dalam pesta itu, Zhao Linlong dan kawan-kawannya beruntung bisa menghadirinya dan menatap Zhao Feng yang sedang dilayani dengan baik oleh kepala keluarga dan para tetua dengan perasaan campur aduk.     

Kepala keluarga Zhao, Zhao Tiancang, merasa tergelitik. Saat memikirkan bagaimana dulu dia tidak memberikan pelayanan yang baik untuk Zhao Feng membuatnya tidak bisa merasa tenang. Dengan kekuatan Zhao Feng saat ini, ia bisa dengan mudah disingkirkan oleh pemuda itu.     

Untungnya tetua Zhao Yusong memiliki hubungan yang baik dengan Zhao Feng. Tetua Yusong telah menyadari potensi Zhao Feng dan ia sudah banyak membantunya.     

Zhao Feng tentu saja tidak akan lupa bantuan dari tetua Yusong dulu dan ia pun memberikan tetua Yusong beberapa Pil Pembersih Tulang Sumsum dan juga beberapa jurus beladiri setengah murni. Meskipun jurus-jurus-jurus itu tidak terlalu berharga untuk Zhao Feng, namun di kota Bulu Matahari jurus-jurus itu termasuk harta karun yang berharga.     

Tetua Yusong sangat gembira. Ia senang bisa memiliki pengamatan yang bagus soal Zhao Feng.     

"Yu Tianhua sepertinya memiliki seorang guru yang berada di tahapan Jalur Beladiri Murni. Dengan melumpuhkan pelatihannya....."     

Kepala keluarga Zhao dan para tetua lainnya terlihat khawatir.     

"Tahapan Jalur Beladiri Murni? Kita lihat saja nanti," Zhao Feng tertawa.     

Kepala keluarga Zhao dan yang lainnya tidak memiliki pengetahuan yang terlalu tinggi untuk bisa mengetahui siapa sebenarnya pemegang kekuasaan tertinggi di dalam Negara Awan.     

Di akhir pesta itu, Zhao Feng tiba-tiba ingat sesuatu.     

"Maksudmu Zhao Yufei?"     

Kepala keluarga Zhao dan para tetua saling berpandangan dan sebuah senyuman muncul di wajah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.