Raja Para Dewa

Pertandingan Murid Jenius Antar Klan



Pertandingan Murid Jenius Antar Klan

0_Kota Bulu Matahari..._     

Matahari baru saja akan terbenam dan banyak orang telah memasang lampion dan menutup toko mereka.     

Seorang pemuda berambut biru melangkah memasuki kota dengan menggunakan mantel berwarna abu-abu gelap.     

Jika pemuda itu datang di siang hari, penampilannya akan membuat orang lain takut dan waspada terhadapnya. Namun karena saat ini matahari baru saja tenggelam, penampilan pemuda itu tidak terlihat mencolok.     

"Kota Bulu Matahari tidak banyak berubah dalam setahun terakhir," Zhao Feng bergumam.     

Saat ini di kota itu nyaris tidak ada yang mengenalinya. Jika dibandingkan dengan dirinya setahun yang lalu, Zhao Feng saat ini jauh lebih tinggi dan ia telah banyak berubah, baik secara penampilan luarnya maupun auranya.     

Ketika ia mendekat ke wilayah klan keluarga Zhao, ia melihat semakin banyak orang di sana.     

"Sejak kapan begitu banyak orang tidak dikenal berkumpul disini?" Ekspresi Zhao Feng terlihat aneh.     

Sebagai salah satu dari tiga klan keluarga terkuat di kota Bulu Matahari, pintu gerbang wilayah kekuasaan mereka seharusnya lebih sepi dan tenang.     

Kebanyakan orang yang berkumpul di sana adalah para pemuda.     

"Pertandingan Murid Jenius Antar Klan tahun ini sepertinya tidak akan sehebat pertandingan tahun lalu. Xin Wuheng dan Zhao Feng sudah lama meninggalkan kota Bulu Matahari,"     

"Mereka berdua adalah pesilat legendaris. Pertandingan tahun ini akan dimulai oleh Zhao Linlong dari klan keluarga Zhao. Saat ini tidak ada yang bisa menjadi tandingannya,"     

"Sepertinya tidak demikian. Xin Fei dari klan keluarga Xin adalah bintang yang sedang naik daun yang mungkin setara dengan Zhao Linlong,"     

Ternyata kerumunan orang itu karena ada acara Pertandingan Murid Jenius Antar Klan tahun ini sedang diselenggarakan.     

Namun, tidak semua orang bisa memasuki wilayah klan keluarga Zhao. Hanya sebagian kecil saja yang diizinkan masuk dan sisanya tertahan di pintu gerbang.     

Namun ada beberapa oang yang memiliki kemampuan menyembunyikan diri dan berhasil menyelinap masuk. Bagaimanapun juga, wilayah klan keluarga Zhao bukanlah tempat seperti istana yang dijaga ketat.     

"Pertandingan Murid Jenius Antar Klan?"     

Zhao Feng menghitung waktu di kalender dan menyadari bahwa hari ini memang waktunya acara pertandingan tersebut. Pertandingan Murid Jenius Antar Klan ini diadakan oleh tiga klan keluarga, yaitu Zhao, Xin dan Qiu.     

Di pertandingan tahun lalu, klan keluarga Zhao menampilkan tiga orang murid jeniusnya yaitu Zhao Linlong, Zhao Feng dan Zhao Yufei.     

Di belakang gunung wilayah klan keluarga Zhao, di depan sebuah kolam buatan manusia, ada beberapa paviliun dibangun di sana dengan para penonton di dalamnya     

Dua pemuda sedang bertempur di dekat pinggiran kolam dan gelombang anginnya menyapu ke segala arah. Dari paviliun itu kadang kala terdengar suara sorak-sorai penonton.     

Mereka yang bisa mengikuti pertandingan ini setidaknya berada di level keempat dari Jalur Beladiri dan suara ledakan dari pertempuran itu cukup kencang.     

Ada juga beberapa tetua dari ketiga klan keluarga itu yang hadir di sana, yang rata-rata pelatihannya berada di level ketujuh.     

Di paviliun paling depan duduk beberapa murid jenius dari klan keluarga Zhao, termasuk Zhao Han, Zhao Qin dan Zhao Linlong.     

"Saudara Linlong, sekarang tidak ada orang yang bisa mengalahkanmu," ujar Zhao Qin sambil tersenyum.     

"Qiu Mengyu dan keluarga Qiu dan Xin Fei dari keluarga Xin sekarang jauh lebih kuat dari tahun lalu. Khususnya Xin Fei, meskipun ia belum mencapai level keenam dari Jalur Beladiri, kemampuan bertarungnya sangat luar biasa."     

Zhao Linlong duduk di tengah paviliun dan ia terlihat lebih dewasa dari sebelumnya. Dengan pengalaman pertandingan tahun lalu, tingkah lakunya saat ini jauh lebih tenang. Sebagai tuan rumah untuk pertandingan tahun ini, ia tidak berani untuk terlalu percaya diri.     

Setiap pertandingan selesai, ia akan memberikan komentar bagian mana yang perlu ditingkatkan dan bagian mana yang sudah bagus. Hal itu membuat yang lainnya terkagum-kagum padanya.     

Waktu terus berjalan dan pertandingan pun semakin sengit. Di akhir acara, dua murid jenius, Zhao Linlong dan Qiu Mengyu pun muncul.     

Saat mereka berdua maju, tidak ada yang bisa melawan mereka selain satu orang, yaitu pemuda dengan wajah yang memiliki bekas luka dari klan keluarga Xin, Xin Fei.     

Jurus pedang Xin Fei sangat mematikan dan ia bahkan telah berhasil mempelajari jurusnya hingga ke tingkat puncaknya. Tidak ada yang bisa bertanding lebih dari tiga jurus dengannya.     

"Kenapa aku merasa pertandingan tahun ini sedikit membosankan, ya?" Zhao Han dan Zhao Qin saling berpandangan.     

"Dari lima murid jenius terbaik di kota Bulu Matahari, tiga orang telah pergi. Pertandingan tahun ini memang tidak bisa dibandingkan dengan pertandingan tahun lalu," Zhao Qin mendesah.     

Semua orang yang menghadiri Pertandingan Murid Jenius Antar Klan tahun lalu juga merasakan hal yang sama. Saat ini sudah tidak banyak murid super jenius di acara tahun ini, dan tidak ada pula ekspektasi ataupun kuda hitam yang dinanti-nanti.     

Mereka mengingat kembali pertandingan tahun lalu di mana begitu banyak kejutan dan syok di setiap pertandingannya. Saat ini, hanya ada tiga orang yang memiliki penampilan cukup bagus, yaitu Zhao Linlong, Qiu Mengyu dan Xin Fei.     

Dari lima murid jenius terbaik di kota Bulu Matahari, mereka bertiga mendapatkan peringkat yang terendah.     

Akhirnya acara ini pun mencapai klimaksnya. Pertandingan antara Zhao Linlong, Qiu Mengyu dan Xin Fei pun dimulai. Hanya mereka bertiga yang berhak menjadi murid jenius terbaik. Peserta lainnya berada di peringkat yang jauh lebih rendah dari mereka bertiga.     

Qiu Mengyu dan Xin Fei akan bertanding terlebih dahulu.     

Qiu Mengyu adalah gadis tercantik di kota Bulu Matahari dan baru-baru ini ia telah mencapai level keenam di Jalur Beladiri. Pelatihan Xin Fei telah mencapai puncak level kelima dan ia memiliki kekuatan bertarung yang sangat tinggi. Setiap sabetan pedangnya terasa memiliki auranya masing-masing.     

"Xin Fei ini sepertinya mendapat inspirasi dari Xin Wuheng dan ia bisa menjadi lebih baik,"     

Alis Zhao Chi sedikit terangkat dan ia berpikir dengan dalam namun ia tetap saja tidak paham. Di levelnya saat ini, ia bahkan tidak bisa menyentuh pemahaman yang begitu tinggi soal dunia persilatan. Seorang pesilat membutuhkan pemahaman yang tinggi untuk bisa mempelajari jurus beladiri murni.     

Dulu, hanya Xin Wuheng dan Zhao Feng yang memiliki pemahaman yang tinggi.     

Tebasan Membelah Awan!     

Xin Fei berteriak dan pedangnya menjadi bercahaya merah yang sepertinya bisa membelah langit.     

Shua!     

Pertahanan tenaga dalam Qiu Mengyu pun tertembus jurus pedang itu. Bisa terlihat bahwa Xin Fei sengaja menahan sedikit kekuatannya. Meski demikian, tidak ada yang mengira bahwa Xin Fei akan bisa menang secepat itu.     

Berikutnya adalah pertandingan final antara Xin Fei dan Zhao Linlong. Pertandingan mereka begitu sengit dan kedua sosok murid jenius dari masing-masing klan keluarga itu terlihat berkali-kali beradu dengan hebat.     

Para penonton yang melihatnya hanya bisa berdecak kagum dan bersorak-sorai.     

Meow meow!     

Di dalam paviliun klan keluarga Zhao tiba-tiba terdengar suara yang aneh.     

Hmm?     

Zhao Chi dan yang lainnya yang sedang fokus dengan pertandingan mendengar suara kucing dan ekspresi mereka langsung berubah.     

Siapa itu?     

Seorang pemuda berambut biru dan bermata satu muncul di paviliun klan keluarga Zhao dan ia memiliki seekor kucing berwarna abu-abu gelap seukuran telapak tangan duduk di bahunya.     

Pemuda itu muncul di belakang mereka tanpa suara sama sekali. Jika bukan karena suara kucing itu, mereka mungkin tidak akan tahu kehadirannya.     

"Zhao Chi dan Zhao Qin, baru satu tahun berlalu dan kalian sudah lupa denganku?" pemuda itu tertawa ringan.     

"Kau... kau Zhao Feng!" teriak Zhao Chi dan yang lainnya saat mereka mengenalinya.     

"Zhao Feng! Dia si Zhao Feng itu?"     

Paviliun klan keluarga Zhao menjadi gempar dan kejadian itu menarik perhatian penonton di paviliun lainnya.     

Beberapa saat kemudian semakin banyak orang yang mengenali pemuda berambut biru dan bermata satu itu.     

"Sejak kapan Zhao Feng jadi bermata satu dan rambutnya berubah warna menjadi biru seperti itu?" Semua orang kaget melihat penampilannya.     

Saat ini, pertandingan di pinggir kolam itu telah berakhir dengan Zhao Linlong dan Xin Fei saling terkena pukulan masing-masing. Sebuah luka sabetan pedang muncul di bahu Zhao Linlong dan cukup dalam hingga ke tulangnya dan membuatnya terjatuh ke dalam kolam.     

"Terima kasih!" Xin Fei menjejakkan kaki di pinggir kolam dan menatap kerumunan orang dengan penuh kemenangan.     

Zhao Linlong kembali ke paviliunnya dengan tatapan yang sedih.     

"Kau...."     

Tiba-tiba tatapan Zhao Linlong tertuju pada seorang pemuda.     

"Zhao Feng! Akhirmya kau muncul juga!"     

Tatapan Xin Fei terlihat penuh dengan keinginan bertarung saat ia melihat Zhao Feng. Semakin banyak pula mata yang menatap ke arah pemuda berambut biru itu.     

"Dia telah kembali,"     

Para petinggi dari klan keluarga Zhao pun berseru gembira.     

Di dalam paviliun, Zhao Linlong terlihat memiliki ekspresi yang campur aduk dan suaranya mendadak parau, "Zhao Feng, kau kembali tepat waktu. Kau bisa menjadi peringkat pertama di pertandingan ini demi klan keluarga Zhao,"     

"Zhao Feng, aku butuh lawan yang sesungguhnya," Xin Fei menantang Zhao Feng.     

"Tidak perlu, aku hanya lewat saja," Zhao Feng tersenyum kecil dan menolaknya.     

Di level pelatihan Zhao Feng saat ini, pertandingan itu hanya akan jadi penindasan bagi para peserta lainnya di acara pertandingan itu, meskipun ia tetap yang termuda di antara kebanyakan orang di sini.     

Ditolak?     

Semua orang terkejut, namun Zhao Linlong menyadari aura Zhao Feng tidak bisa terukur dan dengan kekuatannya saat ini, pertandingan itu terlalu rendah untuk levelnya.     

Teng sou sou ------     

Saat Xin Fei akan berbicara lagi, beberapa sosok tak dikenal pun muncul di tengah acara.     

"Hahaha... Pertandingan Murid Jenius Antar Klan kota Bulu Matahari ini terlalu mengecewakan!"     

Ada tiga orang pemuda mendarat di tanah dan pemuda yang berada di tengah mengenakan jubah hitam dan memancarkan aura di puncak level keenam dari Jalur Beladiri. Kedua pemuda di sampingnya juga telah mencapai level keenam.     

"Siapa!?"     

Para penonton berteriak.     

"Ini tidak bagus! Itu para murid jenius dari Kota Maple. Pemuda yang di depan itu bernama Yu Tianhua dan ia kabarnya telah mengalahkan semua generasi muda d kota terdekat dan ia dianggap tidak terkalahkan di kalangan generasi muda saat ini," Zhao Linlong meraung.     

Ia pernah bertarung dengan Yu Tianhua setengah bulan lalu dan kalah dalam 10 jurus.     

Yu Tianhua! Beberapa murid jenius yang hadir di pertandingan itu pernah mendengar namanya.     

"Kota Bulu Matahari, keluarkan murid jenius kalian yang terkuat dan hadapi aku!" Yu Tianhua menatap kerumunan orang dengan dingin.     

Xin Fei tertawa dingin dan langsung menyerangnya. Yu Tianhua tertawa mengejeknya dan ia mengayunkan kedua tangannya ke depan. Sebuah sinar hitam yang mengeluarkan aura yang membabi buta pun muncul.     

"Hmm?"     

Zhao Feng menyadari bahwa jurus Yu Tianhua sepertinya mengandung elemen dari 'benih kejahatan'. Ia menduga si Yu Tianhua pasti telah mempelajari sebuah jurus beladiri setengah murni dan jahat yang tidak sempurna.     

Pah!     

Keduanya beradu beberapa jurus dan Xin Fei pun terpental dengan satu pukulan.     

"Bagaimana mungkin!? Kau tidak berada di level keenam!" ujar Xin Fei dengan terkejut.     

"Hahaha... itu benar! Setidaknya kau memiliki mata yang cukup bagus,"     

Yu Tianhua tertawa dan sebuah aura tenaga dalam yang hitam pun muncul di tubuhnya.     

Level ketujuh dari Jalur Beladiri!     

Jantung semua orang mengejang saat mereka merasakan tekanan yang sangat kuat menekan ke arah mereka. Bahkan para tetua yang mengawasi acara tersebut pun terkejut. Dari kekuatan aura Yu Tianhua saat ini sepertinya bahkan para tetua pun bukan tandingannya.     

"Siapa lagi yang ingin melawanku? Bagaimana kalau begini? Keluarkan tiga murid jenius terbaik kalian sekaligus!" Yu Tianhua berdiri di tengah-tengah acara dan tertawa terbahak-bahak.     

Saat ini, para murid jenius di kota Bulu Matahari terlihat muram. Orang-orang itu sengaja datang dengan tujuan untuk menghancurkan semua murid jenius di kota Bulu Matahari!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.