Raja Para Dewa

Luar Biasa



Luar Biasa

0Setelah pertandingan itu berakhir, Zhao Feng nyaris tidak bisa bergerak. Seluruh otot tubuhnya terasa sakit dan tenaga sejatinya telah terkuras habis.     

"Tenaga sejatiku lebih banyak terpakai untuk menyerang daripada bertahan. Lagipula pelatihan Bei Moi telah mencapai puncak level langit keempat. Itu artinya tenaga sejatinya lebih tebal dariku," ekspresi Zhao Feng terlihat serius.     

Tadi itu memang pertandingan paling menegangkan yang pernah ia alami sejak ia memasuki Klan Bulan Patah. Di klan ini sebelumnya belum pernah ada yang bertanding dengan hasil 'seri'.     

"Bei Moi memang pesilat super jenius di Klan Bulan Patah," Zhao Feng mendesah.     

Jika mereka berdua terus bertarung, dia mungkin harus mengaku kalah karena tenaga sejatinya yang sudah terkuras habis.     

Sejak awal Zhao Feng tidak menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kunonya. Ia hanya menggunakan sedikit dari Warisan Petirnya.     

Jika ia menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kunonya, Zhao Feng sudah pasti akan menang. Namun ia lebih memilih kalah daripada menggunakannya.     

Bertanding dengan hasil 'seri' adalah keputusan Zhao Feng agar tidak terlalu menonjol. Namun Bei Moi ternyata jauh lebih kuat dari dugaannya dan sedikit kesalahan saja ia bisa kalah telak darinya.     

"Zhao Feng!" Wakil Ketua Li tersenyum kecil dan melangkah mendekatinya.     

Dengan pengalamannya, ia bisa tahu kekuatan tenaga sejati Zhao Feng sudah terkuras habis.     

"Wakil Ketua Li," Zhao Feng tersenyum dan memberikan salam .     

Wakil Ketua Li adalah salah satu dari sedikit anggota klan yang peduli padanya ketika ia baru saja menjadi anggota klan.     

"Zhao Feng, jurus Tapak Angin Petirmu sepertinya disempurnakan, ya?" tanya Wakil Ketua Li dengan penasaran.     

"Itu benar. Setelah kuperbarui, jurus ini tidak akan memiliki bahaya selama berada di bawah level keenam," Zhao Feng tidak menyembunyikan apapun.     

"Itu artinya level tertingginya masih berbahaya?"     

Wakil Ketua Li terlihat sedikit kecewa. Di level pelatihannya saat ini, hanya level keenam dari jurus Tapak Angin Petir yang bisa membuatnya tertarik dengan jurus itu.     

Zhao Feng pun berkata, "Level tertingginya memiliki kemampuan untuk memanggil Sembilan Petir Kesengsaraan, yang bisa membunuh semua makhluk yang belum mencapai Alam Roh Sejati. Bahkan pesilat di Alam Roh Sejati pun akan mewaspadainya. Jadi tidak mungkin level itu tidak memiliki bahaya sama sekali,"     

Wakil Ketua Li menganggukkan kepalanya setelah mendengar hal itu. Memang tidak mungkin sebuah jurus yang begitu mengerikan tidak beresiko sama sekali.     

Tapak Angin Petir adalah harta karun berharga di klan ini. Bahkan pesilat yang hampir mencapai Alam Roh Sejati pun akan tergoda untuk mempelajarinya.     

Sebenarnya ada hal lain yang tidak diungkapkan oleh Zhao Feng. Tapak Angin Petir yang telah diperbaharuinya itu kini memiliki tujuh level, bukan lagi enam level seperti semula.     

Level keenam sebenarnya tidak bisa memanggil Sembilan Petir Kesengsaraan, namun level ini bisa memanggil kekuatan petir alami dari langit. Meskipun level keenam ini lebih lemah daripada yang aslinya, namun bahayanya justru telah berkurang drastis.     

Level ketujuh jurus ini termasuk penggunaan Warisan Petir dan jika ia berhasil memahaminya dengan sempurna, ia bisa mengendalikan petir dan bahkan bisa bertarung melawan pesilat di Alam Roh Sejati.     

Namun saat ini, level ketujuh itu baru saja mulai ia ciptakan.     

"Oh ya, Wakil Ketua Li, aku butuh bantuanmu," Zhao Feng tiba-tiba teringat sesuatu.     

"Apa yang kau butuhkan?"     

Wakil Ketua Li terlihat sangat hormat dan ia menuntun Zhao Feng memasuki ruangan di dalam gedung Divisi Kontrol Pusat untuk membicarakan sesuatu secara pribadi.     

Murid biasa tidak akan mendapatkan pelayanan seperti itu.     

"Ada dua hal. Pertama aku ingin membuat sebuah misi klan,"     

Zhao Feng menuliskan beberapa bahan di sehelai kertas. Semua itu adalah bahan untuk memperbaiki Mantel Bayangan Yin-nya.     

Meskipun Zhao Feng bisa saja menemukan semua bahan itu sendiri, sepertinya akan lebih mudah untuk membelinya karena ia memiliki banyak uang.     

Banyak petinggi klan akan melakukan misi dan mereka akan membuat murid klan bertugas untuk mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan.     

Itu sebabnya Zhao Feng memutuskan untuk membuat sebuah misi.     

Wakil Ketua Li melihat daftar barang yang ia butuhkan dan terkejut, "Harga semua bahan-bahan ini sangat mahal,"     

"Aku tahu. Semua bahan itu akan menghabiskan ratusan ribu batu kristal prima,"     

Zhao Feng tidak mempermasalahkan harganya. Klan telah memberikannya 8.000 batu kristal prima tingkat rendah yang setara dengan 800.000 batu kristal prima di bawah standar.     

Nominal uang yang banyak digunakan adalah batu kristal prima di bawah standar. Hanya para petinggi klan yang bisa melakukan bertransaksi dengan batu kristal prima tingkat rendah.     

"Baiklah. Karena kau punya banyak uang, aku bisa membuat sebuah misi untukmu," Wakil Ketua Li sangat tegas.     

Untuk membuat sebuah misi dibutuhkan banyak batu kristal prima dan nilai kontribusi. Ini adalah harga untuk menemukan semua bahan-bahan itu. Tidak ada yang mau melakukan apapun dengan gratis.     

Setelah itu Zhao Feng lalu memberitahukan Wakil Ketua Li bahwa ia akan pulang ke rumahnya di klan keluarga Zhao.     

"Setengah bulan?"     

Alis Wakil ketua Li sedikit berkerut. Itu waktu yang cukup lama. Peraturan klan biasanya sangat ketat. Seseorang bisa dianggap cukup beruntung jika bisa mendapatkan beberapa hari libur, apalagi setengah bulan.     

"Aku berpikir aku mungkin bisa melakukan sebuah misi biasa dan mengunjungi rumahku di saat yang sama,"     

Zhao Feng sudah memikirkan semuanya. Setengah bulan itu memang waktu yang cukup lama. Namun jika ia pergi karena bermaksud untuk melakukan sebuah 'tugas', batasan waktunya mungkin akan sedikit berbeda.     

"Provinsi Guanjun? Ada misi di kota itu, namun misi itu memiliki lima bintang," ujar Wakil Ketua Li.     

Misi dengan lima bintang biasanya mempunyai persyaratan pesilat harus berada di level langit kelima.     

Zhao Feng melihat informasi misi itu dan tugasnya adalah menyelidiki jejak sebuah klan dari daerah lain. Itu artinya klan itu bukan berasal dari dalam Negara Awan. Jika areanya diperluas, klan itu mungkin bukan kekuatan yang berada di perkumpulan 13 klan.     

Benua ini memang sangat luas. Hanya Benua Utara saja sudah memiliki jutaan klan. Jadi siapa yang tahu dari mana asalnya kekuatan tersebut?     

Tugas: Menyelidiki sejarah dari klan tersebut dan memperkirakan kekuatannya. Jika dimungkinkan, mencari tahu tujuan klan tersebut.     

"Tidak masalah, penyelidikan adalah kelebihanku," Zhao Feng dengan percaya diri mengambil misi tersebut.     

Ia memang bergerak secara alami jika menyelidiki sesuatu karena kemampuan mata kirinya. Lagipula ia memiliki harta warisan, Mantel Bayangan Yin. Mantel ini bisa menghilangkan auranya dan membuatnya tidak terlihat sehingga memberikan kelebihan yang terbaik saat menyelidiki suatu daerah.     

Setelah mengambil misi tersebut, Zhao Feng pun mengucapkan selamat tinggal kepada Wakil Ketua Li lalu beranjak mencari Tetua Pertama.     

Tetua Pertama dan Yang Gan sudah ada disana. Yang Gan baru saja tiba dan ia telah memberikan laporan soal Zhao Feng kepada Tetua Pertama.     

"Zhao Feng, apa kau sudah menyelesaikan target yang aku berikan padamu?" Tetua Pertama tertawa.     

"Sudah,"     

Zhao Feng lalu menceritakan garis besar bagaimana ia menantang beberapa murid inti.     

Yang Gan sangat terkejut saat mendengarnya. Dalam sekejap mata Zhao Feng telah menantang tiga murid inti dan hampir mengalahkan semua murid Master Hai Yun.     

"Zhao Feng, apa kau punya permusuhan dengan Master Hai Yun?" Tetua Pertama sedikit terkejut mendengar ceritanya.     

"Guru, memang ada sedikit permusuhan,"     

Zhao Feng lalu memberitahukan soal Panglima Guanjun kepada Tetua Pertama. Sekarang hal itu sudah bukan lagi rahasia dan Zhao Feng sudah lama ingin mengatakannya kepada Tetua Pertama agar Panglima Guanjun bisa mendapatkan perlindungan.     

"Pantas saja. Aku memang dengar dulu saat Master Hai Yun masih muda, ia telah menyinggung banyak orang. Namun meski demikian, aku tidak mau kau memperpanjang permusuhan itu," ujar Tetua Pertama.     

"Tenang saja, Guru. Aku berada di sini bukan untuk balas dendam. Tujuanku hanya satu yaitu ingin melampaui kekuatan Master Hai Yun dan mengalahkannya! Itu saja!," Zhao Feng langsung mengatakan tujuannya.     

Tetua Pertama berkata dengan dalam, "Jika memang hanya itu, aku tidak akan menghalanginya,"     

Tetua Pertama merasa sedikit gembira telah mengangkat Zhao Feng sebagai muridnya. Sepertinya Zhao Feng memang memandang penting persahabatan dan emosinya. Jika Zhao Feng memang bisa meraih tujuannya itu, ia pasti akan sangat gembira.     

"Aku hanya khawatir Master Hai Yun mungkin tidak akan membiarkanku berkembang dan mungkin menumpahkan permusuhannya kepada Xu Ran dan yang lainnya," Zhao Feng langsung memberitahukan kekhawatirannya.     

"Tenang saja, dengan adanya aku di sini, Master Hai Yun tidak akan berani menyerangmu dan menumpahkan kemarahannya kepada keluarga dan teman itu terlarang di klan ini," seberkas sinar berkilat di mata Tetua Pertama.     

"Namun aku sebagai gurumu tidak bisa menghalangi kompetisi di antara para generasi muda," Tetua Pertama menambahkan.     

Zhao Feng menganggukkan kepalanya. Dengan kekuasaan dan kekuatan Tetua Pertama, ia memang tidak boleh menghalangi langkah para generasi muda.     

Sama seperti hari ini ketika Zhao Feng hampir mengalahkan semua murid Master Hai Yun namun Master Hai Yun tidak bisa ikut campur dalam pertandingan tersebut.     

Dengan janji Tetua Pertama, tidak ada seorangpun yang berhubungan dengan Zhao Feng yang akan diusik.     

"Tujuan Master Hai Yun ialah menggunakan Bei Moi untuk menekanku. Namun, ia tidak tahu dalam segi kekuatan yang sebenarnya, Bei Moi itu bukan tandinganku," pikir Zhao Feng.     

Alasan kenapa ia tidak langsung mengalahkan Bei Moi saat itu adalah karena ia bisa menggunakan Bei Moi untuk mempertajam jurus-jurus bela dirinya.     

Ketika Zhao Feng berkembang, Bei Moi pun ikut berkembang. Keduanya telah menerima warisan dari Istana Puncak Yang Melayang. Dengan lawan tanding yang sekuat itu, bagaimana mungkin Master Hai Yun tidak akan menggunakannya?     

Sebelum Zhao Feng pergi, Tetua Pertama mengingatkannya, "Kau harus kembali dalam setengah bulan untuk Kompetisi Tiga Klan,"     

Sekarang Zhao Feng telah mencapai peringkat tiga besar murid inti, tidak ada yang akan bisa menghentikannya.     

Setelah meninggalkan tempat kediaman Tetua pertama, Zhao Feng menyiapkan beberapa barang bawaannya dan menyimpannya ke dalam Gelang Artefak Ruang.     

Di hari berikutnya, Zhao Feng pun meninggalkan wilayah Klan Bulan Patah. Saat ia beranjak pergi, ia menyadari bahwa Nan Gongfan dan Yang Qingshan telah mencapai tahapan Alam Bumi Tinggi dan mereka telah menjadi murid utama.     

Zhao Feng menganggukkan kepalanya. Setelah menjadi murid utama, mereka akan menjadi murid yang penting untuk dikembangkan dan bukan lagi seekor semut yang bisa diinjak-injak.     

Di hari yang sama saat Zhao Feng pergi, beberapa Tetua dan Master Klan berkumpul.     

"Klan Bulan Ling telah mengirimkan undangan lainnya. Setiap klan hanya bisa memberikan tiga nominasi pesilatnya untuk kompetisi kali ini," ujar Master Klan dengan santai.     

"Biasanya empat hingga lima pesilat. Kenapa kali ini hanya sedikit?" Master Hai Yun sedikit terkejut mendengar kabar itu.     

"Aku dengar pesilat jenius di Klan Bulan Perak dan Klan Bulan Ling kali ini sangat kuat sekali. Satu pesilat dari setiap klan telah menerima sebuah 'warisan' di ujian klan," Master Klan melanjutkan.     

Ekspresi para Tetua menjadi sangat serius. Murid dari Klan Bulan Ling dan Klan Bulan Perak telah menerima sebuah warisan.     

Biasanya, setiap 100 tahun hanya akan ada satu atau dua murid yang menerima sebuah warisan dan warisan dari ujian itu biasanya tidak terlalu kuat.     

Namun kali ini, setiap klan memiliki seorang murid yang menerima warisan.     

Sepertinya persaingan kali ini akan sangat sengit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.