Raja Para Dewa

Bentrokan Pertama



Bentrokan Pertama

0"Saudara Quan!"     

Melihat Zhao Feng membuka mulutnya dan Quan Chen langsung terjatuh ke tanah membuat penonton di sekitar gelanggang pertandingan terkejut. Banyak orang bergidik ngeri.     

Saat ini Zhao Feng tidak hanya menunjukkan kekuatan yang sangat hebat, ia pun membawa misteri.     

"Terlalu menakutkan! Tanpa menggunakan tangannya ia telah mengalahkan Saudara Quan!"     

"Bagaimana mungkin!? Saudara Quan itu peringkat kelima murid inti klan!"     

Semua murid utama terlihat terkejut sekaligus curiga. Beberapa di antara mereka bahkan berpikir pertandingan itu hanyalah akting belaka.     

"Inikah kekuatan Saudara Zhao?" Jantung Lin Fan seolah berhenti berdetak .     

Yun Mengxiang dan Xiao Sun yang juga menonton pertandingan terlihat membeku. Setengah tahun yang lalu, mereka bersama-sama menjadi anggota klan dan sekarang Zhao Feng telah mencapai titik setinggi itu.     

Putri Yun Mengxiang merasa sangat menyesal. Sejak Zhao Feng memilih jalan di dunia persilatan dan jurus Tapak Angin Petir, ia telah menyerah pada kemampuan Zhao Feng. Namun hanya dalam beberapa bulan saja, Zhao Feng telah menjadi murid Tetua Pertama dan ia bahkan mengalahkan rekor 10.000 tahun.     

Setelah mengalahkan Quan Chen, kini Zhao Feng menduduki peringkat kelima murid inti. Ia telah berhasil mencapai tujuan utamannya. Namun dengan adanya Yuan Zhi dan Bei Moi disini, pertandingan ini tidak akan berakhir begitu saja.     

"Berikutnya," suara Zhao Feng terdengar saat ia sedang menyusun rencanannya.     

Yuan Zhi sedang menyalurkan tenaga sejatinya ke dalam tubuh Quan Chen dan ia memastikan bahwa saudaranya itu tidak terluka serius.     

"Biar aku," Bei Moi hendak beranjak naik ke gelanggang pertandingan.     

"Aku yang akan bertanding duluan," Yuan Zhi menghentikan langkah Bei Moi.     

Ia memperkirakan kekuatan Zhao Feng hampir setara dengan Bei Moi, namun Zhao Feng lebih aneh jadi ia harus menguji kekuatannya terlebih dahulu.     

Rencana Yuan Zhi ini tidak termasuk jika ia dipermalukan oleh Zhao Feng. Rencananya itu untuk hasil yang lebih baik lagi. Karena Bei Moi adalah yang terkuat, maka sebaiknya dia yang terakhir bertarung sehingga mereka memiliki kesempatan lebih besar untuk menang melawan Zhao Feng.     

Di atas gelanggang pertandingan, Zhao Feng berhadapan dengan Yuan Zhi.     

Yuan Zhi telah mencapai level langit kelima dan ia memang jauh lebih kuat dari Quan Chen dalam hal kekuatan dan kecerdasannya. Itu sebabnya, Yuan Zhi tidak akan membuat tindakan yang gegabah untuk menghadapi Zhao Feng     

Boi~~     

Zhao Feng membuka mulutnya dan sebuah gelombang suara menembak ke arah Yuan Zhi.     

Yuan Zhi tertawa dingin dan dalam sekejap mata, ia membentuk lapisan tenaga sejatinya di sekitar telinganya. Keinginan Yuan Zhi memang tidak bisa disamakan dengan keinginan Quan Chen.     

Karena level pelatihan Yuan Zhi lebih tinggi, serangan gelombang suara Zhao Feng hanya bisa mengenai 20 hingga 30 persen, yang artinya tidak berefek sama sekali terhadap Yuan Zhi. Zhao Feng sama sekali tidak terkejut karena ia memang sedang mengetes saja.     

Bakat terbesar Zhao Feng adalah energi batin namun dia tidak memiliki jurus atau warisan yang berhubungan dengan energi batinnya itu.     

Langkah Ruang Surgawi!     

Sosok Yuan Zhi terlihat lambat saat ia bergerak, namun sebenarnya jurusnya itu membuat semua hal di sekitarnya menjadi bergerak lebih lambat.     

Shua!     

Sosok Zhao Feng berkelebat di udara dan ia sudah pasti lebih cepat daripada Yuan Zhi. Namun jurus Yuan Zhi memiliki efek yang memperlambat gerakan apapun di sekitarnya. Itu sebabnya ia tidak takut.     

Tapak Angin Petir!     

Zhao Feng langsung menggunakan jurus terkuatnya dan ia mengirimkan desis petir yang terbungkus pusaran angin ke arah Yuan Zhi.     

Dengan bunyi suara ledakan, kedua jurus itu beradu dengan hebat.     

Sosok Yuan Zhi terpaku dan ekspresinya sedikit berubah saat ia terdorong mundur. Saat jurusnya beradu dengan jurus Zhao Feng, tubuhnya langsung sedikit mati rasa. Selain itu kekuatan jurus Tapak Angin Petir Zhao Feng ternyata lebih kuat dari perkiraannya.     

Setiap kali mereka beradu, tubuh Yuan Zhi semakin mati rasa dan kekuatan yang membabi buta itu membuat darahnya terasa terbakar. Jika ia adalah Quan Chen, ia mungkin sudah tidak bisa menahan satu atau dua serangan berikutnya lagi.     

Di bawah gelanggang, ekspresi Bei Moi terlihat sedikit lebih serius. Kekuatan yang diperlihatkan oleh Zhao Feng jauh lebih kuat dari perkiraannya.     

Amukan Naga Angin Petir!     

Zhao Feng mengarahkan telapak tangannya dan sebuah gelombang angin berwarna hijau yang terjalin dengan petir itu membentuk sesosok naga. Dengan bunyi guntur yang menggema, telapak tangan Zhao Feng terus didorong ke arah lawannya.     

Tubuh Yuan Zhi mendadak terpaku dan ia tidak bisa menghindari serangan itu. Itu artinya ia harus segera menyalurkan semua tenaga sejati di tubuhnya untuk menahan serangan yang akan langsung mengenai tubuhnya itu.     

Gelombang Kejut Yuan!      

Sebuah bola cahaya yang terbentuk dari tenaga sejati Yuan Zhi muncul di telapak tangannya yang meledak saat berbenturan dengan jurus Naga Petir yang sangat mengerikan itu.     

Boom -----     

Sosok keduanya langsung terbungkus dengan awan debu dan mereka pun tidak bisa terlihat lagi.     

Salah satu sosok itu masih berdiri tegak seperti gunung dan rambut birunya berkibar tertiup angin. Sedangkan sosok yang satunya lagi telah terpukul mundur.     

"Bagaimana bisa ia sekuat itu? Kekuatannya bahkan bisa membunuh pesilat biasa di level langit kelima,"     

Bekas hangus muncul di sekujur tubuh Yuan Zhi.     

Shuuu!     

Sosok yang bergerak secepat kilat tiba-tiba mendekat ke arah Yuan Zhi dalam jangkauan sisa-sisa jurus petir yang masih berkilat di udara.     

Jurus kecepatan seperti apa itu? Kenapa ia bisa bergerak secepat itu?     

Jantung Yuan Zhi berdebar kencang, namun ia tidak memiliki banyak waktu untuk menghindar dan ia pun terpental melayang hanya dengan satu serangan jurus tapak Zhao Feng.     

Wah!     

Yuan Zhi muntah darah cukup banyak saat melayang di udara dan terbang keluar dari gelanggang.     

Hanya dalam 10 jurus, Yuan Zhi yang berada di level langit kelima telah dikalahkan.     

Para penonton sekali lagi menjadi heboh. Pertandingan itu bukan hanya ditonton oleh para murid klan, ada juga beberapa anggota klan yang menyaksikannya.     

"Berikutnya," Zhao Feng menarik napas dalam-dalam.     

Untuk bisa mengalahkan Yuan Zhi secepat itu, ia telah menggunakan 90% kekuatannya, namun itu tidak termasuk kekuatan mata kiri dan garis keturunan dewa kunonya.     

Setelah mengalahkan Yuan Zhi, Zhao Feng kini menduduki peringkat ketiga murid inti.     

"Kekuatan yang sangat menghancurkan! Sejak kapan jurus Tapak Angin Petirnya menjadi sekuat itu? Bahkan aku tergoda untuk mempelajari jurus itu,"     

"Apakah Zhao Feng akan mengalahkan semua murid Master Hai Yun?"     

Para penonton berdiskusi. Di antara penonton juga ada Wakil Ketua Li dari Divisi Kontrol Pusat.     

"Wakil Ketua, sejak kapan kekuatan jurus Tapak Angin Petir menjadi sekuat itu?" tanya seorang Pengawas.     

"Jurus Tapak Angin Petir itu sepertinya sudah disempurnakan dan kekuatan petirnya pun semakin murni. Pantas saja Tetua Pertama mengangkat Zhao Feng sebagai murid intinya. Itu pasti karena hal tersebut," Seberkas sinar berkilat di mata Wakil Ketua Li.     

"Pantas saja! Jika bukan karena hal itu, Tetua Pertama pasti tidak akan mau mengangkat murid inti lainnya yang mempelajari jurus Tapak Angin Petir." Pengawas itu akhirnya paham.     

"Sepertinya tingkat pemahaman Zhao Feng bukan biasa-biasa saja karena ia bisa memperbaharui dan menyempurnakan jurus Tapak Angin Petir. Apa itu ada hubungannya dengan ujian itu ya?" Wakil Ketua Li bergumam sendiri.     

Saat ini, hanya ada Zhao Feng yang sedang berdiri di atas gelanggang pertandingan.     

"Sebaiknya kau beristirahat terlebih dahulu dan kita bisa bertarung dengan adil setelah itu," ujar Bei Moi dengan tanpa ekspresi.     

Ia tahu Zhao Feng pasti telah banyak menggunakan energinya untuk mengalahkan Yuan Zhi dan Quan Chen. Zhao Feng pun paham bahwa Bei Moi menginginkan pertandingan yang adil dimana mereka sama-sama memiliki energi penuh sehingga tidak ada yang merasa saling dirugikan.     

Kejadian itu membuat penonton terkejut. Rasa percaya diri Bei Moi membuat semua orang benar-benar menantikan pertandingan selanjutnya.     

Beberapa saat kemudian, energi Zhao Feng sudah mencapai puncaknya dan ia berkata, "Aku sudah selesai beristirahat. Bei Moi, kita memiliki kesepakatan sebelum memasuki klan ini dan pertandingan ini adalah kesepakatan itu,"     

"Benar. Aku sudah lama menantikan pertandingan ini. Kau sepertinya lebih kuat dari perkiraanku dan kau memang layak menjadi lawanku,"     

Bei Moi melangkah memasuki gelanggang pertandingan.     

Mendengar percakapan mereka, penonton kembali terkejut.     

Orang-orang yang tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka berdua mulai terlihat penasaran, "Apa hubungan di antara mereka berdua?"     

Orang yang tahu hubungan antara Zhao Feng dan Bei Moi hanyalah Quan Chen dan Yuan Zhi.     

Di saat yang sama, di sebuah gedung yang tinggi di atas sebuah puncak gunung.     

"Xu Ran, Xu Ran. Bagaimana bisa kau memiliki dua orang pesilat super jenius sebagai muridmu?" Master Hai Yun bergumam sendiri.     

Di atas gelanggang pertandingan, Zhao Feng dan Bei Moi saling berpandangan dengan ekspresi yang serius. Saat ini, tidak ada satupun yang bersikap arogan.     

Bayangan Air Surga Hitam!     

Sosok Bei Moi berkelebat dan beberapa sosok terbuat dari air pun bermunculan. Tubuh asli Bei Moi dengan cepat menyatu di antara sosok air itu yang membuat orang-orang kesulitan menebak dimana sosok aslinya.     

Tanpa menggunakan kemampuan mata kirinya, Zhao Feng juga tidak bisa melihat mana sosok Bei Moi yang asli.     

"Jurus yang sangat hebat," Zhao Feng mendesah dengan kagum.     

Bei Moi memang benar-benar seorang pesilat super jenius.     

Langkah Bayangan Ilusi Ikan!     

Sosok Zhao Feng menjadi buram dan beberapa ilusi pun langsung bermunculan, mencoba menipu panca indera lawannya.     

Di atas gelanggang beberapa sosok bercahaya muncul yang membuat mata semua orang yang menyaksikannya menjadi buram.     

Langkah Bayangan Ilusi Ikan itu diciptakan oleh Zhao Feng dengan menggabungkan sejumlah jurus gerakannya dan Gambar Ilusi Ikan. Sebenarnya jurus ini masih dalam tahapan pemula.     

Versi yang lebih tingginya disebut sebagai Langkah Busur Panah Petir Ilusi Ikan. Namun Zhao Feng belum banyak mendapatkan pemahaman pada Warisan Petirnya sehingga jurus Langkah Busur Panah Petir Ilusi Ikannya belum sempurna. Ia hanya sedikit menggunakannya untuk mengalahkan Yuan Zhi di pertandingan sebelumnya.     

Zhao Feng tidak berani menggunakan banyak kekuatan petirnya karena hal itu bisa mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan Warisan Petir dari ujian itu. Ia hanya menggunakan jurus Tapak Angin Petir sebagai kedoknya.     

Serangan Empat Air Hitam Utara!     

Gelombang air berwarna biru tua pun menyapu ke segala arah. Rasanya seolah-olah ada puluhan ribu kilogram air yang menyerang ke arah Zhao Feng.     

Angin Petir Kehancuran!     

Petir dan angin terjalin di telapak tangan Zhao Feng dan jurus itu memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan segala hal.     

Kedua jurus yang sangat kuat itu pun beradu dengan hebat.     

Kraaaak!     

Gelombang ledakannya menyapu hingga radius puluhan meter dan kekuatannya bisa disamakan dengan pesilat di level langit keenam.     

"Betapa kuatnya!"     

Para pengawas yang berada di sekitar gelanggang terkejut. Selain Murid Tingkat Pertama, tidak ada murid utama lain yang bisa menghentikan kedua monster yang sedang bertarung itu.     

Amukan Naga Angin Petir!     

Air Hitam Membelah Gunung!     

Jurus-jurus yang lebih kuat kembali beradu dan kedua sosok itu terlihat saling menyerang.     

Pada beberapa momen tertentu, kedua sosok itu akan melayang dan terpental hingga ratusan meter di udara dan mereka telah saling menyerang hingga puluhan jurus.     

Zhao Feng terlihat memiliki ekspresi yang liar dan ia selalu menggunakan jurus Tapak Angin Petirnya yang mengandung sedikit kekuatan dari Warisan Petirnya.     

Namun pertahanan Bei Moi ternyata lebih kuat dari dugaannya. Air berwarna biru gelap itu bisa menyerap semua potensi kerusakan dan ledakan kekuatan dari jurus-jurus Zhao Feng.     

Orang sekuat Zhao Feng pun bahkan tidak bisa menembus pertahanan Bei Moi. Dari sinilah bisa dilihat betapa mengerikannya Bei Moi itu.     

"Warisan seperti apa yang memiliki elemen air dan pertahanan sebagai kekuatannya?"     

Zhao Feng memperkirakan tanpa menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kunonya ia tidak akan mungkin bisa menang melawan Bei Moi.     

Tentu saja Bei Moi juga merasa tidak terlalu bagus. Setiap kali ia bentrok dengan Zhao Feng, anggota tubuhnya menjadi sedikit mati rasa dan efeknya terus bertambah. Itu terasa sangat buruk.     

Saat pertandingan antar keduanya semakin sengit, tenaga sejati mereka pun semakin berkurang dengan drastis.     

Setelah beberapa ratus jurus, keduanya pun terlihat terengah-engah dan nyaris sudah tidak bisa berdiri tegak lagi.     

Sejak awal pertandingan hingga saat ini, Zhao Feng selalu yang menyerang dan menekan Bei Moi namun ia belum berhasil menembus pertahanannya.     

"Sepertinya ini hasil yang terbaik," pikir Zhao Feng.     

"Baiklah. Pertandingan ini berakhir dengan seri,"     

Wakil Ketua Li pun muncul di tengah gelanggang dan menghentikan pertandingannya. Keduanya adalah murid jenius Klan Bulan Patah dan mereka berdua tidak boleh sampai terluka parah.     

"Seri,"     

Yuan Zhi menghela napas lega. Jika Zhao Feng menang, itu artinya semua murid Master Hai Yun telah dikalahkan olehnya.     

Bei Moi menatap tajam ke arah Zhao Feng sebelum ia beranjak pergi dengan Yuan Zhi dan Quan Chen.     

"Serangan yang sangat menakutkan."     

Begitu Bei Moi tiba di rumahnya, darah pun mengucur di sudut bibirnya. Ia sebenarnya sudah tidak sanggup menahan serangan Zhao Feng yang membabi buta itu, tidak peduli seberapa kuat pertahanannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.