Raja Para Dewa

Warisan Petir (2)



Warisan Petir (2)

0Hari ke-48. Ujian Istana Puncak generasi kali ini benar-benar resmi berakhir. Nama Zhao Feng telah menggetarkan seluruh anggota Klan Bulan Patah. Ia memang bukan murid inti klan, namun ia jelas yang paling terkenal.     

Di saat yang sama, rumor soal tingkah lakunya yang 'arogan', 'licik', dan 'egois' telah menyebar. Ada juga rumor soal bagaimana ia telah mengerjai beberapa murid inti. Namun semua itu ternyata belum benar-benar berakhir.     

Di hari berikutnya. Tetua Pertama mengumumkan bahwa ia telah mengangkat Zhao Feng sebagai murid intinya. Berita itu menggemparkan seluruh klan, khususnya para petinggi klan.     

Tetua Pertama adalah orang yang memiliki pengetahuan luas dan seorang Tetua yang sangat kuat. Dengan mempromosikan Zhao Feng sebagai murid resminya, ia membuat Zhao Feng menjadi seorang murid yang tidak boleh diusik. Itu sebabnya musuh Zhao Feng semakin waspada sekaligus ketakutan.     

Di hari kedua setelah ujian berakhir, Zhao Feng menuju ke Divisi Misi Klan dan membayar utangnya. Ia lalu membeli ketiga anak panah Luohou.     

Ketika Pak Tua Zhang melihat Zhao Feng, ia hanya bisa mendesah. Mereka berdua telah bertarung soal keikutsertaan Zhao Feng dalam Ujian Istana Puncak. Ternyata Zhao Feng tidak hanya berhasil ikut, ia juga menjadi peringkat pertama dan mengalahkan rekor 10.000 tahun.     

Zhao Feng merasa sangat gembira bisa membeli anak panah Luohou-nya. Anak panah itu berkualitas tinggi dan bisa disetarakan dengan senjata fana tingkat menengah. Hanya jika digunakan bersamaan dengan busur panah Luohou-nya, kekuatan maksimalnya bisa dilepaskan.     

Beng Sou---     

Zhao Feng dengan santai menarik tali busurnya, sebuah panah hijau tua melesat di udara dengan sangat cepat sehingga tidak bisa dilihat mata biasa.     

"Hmm? Sejak kapan busur panah Luohou ini memiliki elemen es yang begitu kuat?" Pak Tua Zhang sedikit terkejut.     

Anak panah yang baru saja ditembakkan tadi memang memiliki hawa dingin yang sangat kuat.     

Qiu!     

Anak panah Luohou itu pun otomotis kembali lagi.     

Zhao Feng menganggukkan kepalanya dengan puas dan memberikan busur panah Luohou-nya kepada Wakil Ketua Zhang.     

Pak Tua Zhang mengambil dan memegang busur panah itu. Ada simbol bunga lotus es pada busur tersebut yang membuat busur itu terasa dingin dan bahan busur itu pun telah mengalami perubahan.     

"Pantas saja kau menjadi peringkat pertama di Ujian Istana Puncak. Saat ini kekuatan busur Luohou ini hampir setara dengan sebuah senjata fata tingkat tinggi. Elemen es-nya membuat busur ini bahkan lebih berharga daripada beberapa senjata tingkat tinggi," ujar Wakil Ketua Zhang.     

Zhao Feng sedikit menyesal. Anak panah es di ujian itu semuanya telah digunakan. Anak panah itu memiliki efek membuat lapisan es pada sasaran tembaknya jika digunakan dengan busur panah Luohou.     

Tentu saja jika dilihat dari kekuatan murninya, busur Luohou akan bisa bekerja maksimal jika digunakan dengan anak panah Luohou-nya. Zhao Feng memperkirakan bahwa jika ia menembakkan busur panah Luohou dengan sekuat tenaganya, serangannya bisa menyebabkan ancaman serius bagi pesilat di level langit kelima.     

"Jika busur dan anak panah Luohou-nya digunakan bersamaan, akan dibutuhkan tenaga sejati hingga dua kali lipat dari biasanya,"     

Alis Zhao Feng berkerut. Semua hal memang memiliki kelebihan dan kekurangan.     

Setelah itu, Zhao Feng bertanya kepada Pak Tua Zhang tentang bagaimana cara memperbaiki Mantel Bayangan Yin-nya. Mantel itu adalah barang Zhao Feng yang paling berharga, yang bisa 10 kali lipat lebih berharga daripada sebuah senjata spiritual.     

Senjata spiritual membutuhkan persyaratan level pelatihan yang tinggi dan pesilat di Alam Bumi Tinggi tidak akan bisa mengendalikannya. Namun, harta karun warisan bisa berkembang sesuai dengan kemampuan pemiliknya. Itu sebabnya benda warisan ini sangat langka.     

Zhao Feng telah mengumpulkan hampir semua bahan yang dibutuhkan untuk memperbaiki Mantel Bayangan Yin namun ia masih membutuhkan beberapa bahan lainnya lagi.     

Selain itu, ada juga persyaratan yang sangat penting untuk memperbaiki mantel itu.     

"Maksudmu pandai besi yang akan memperbaikinya harus di tingkat Grandmaster dan berada di tahapan Alam Roh Sejati?" tanya Pak Tua Zhang.     

"Itu benar!" Zhao Feng menganggukkan kepalanya.     

"Itu akan jadi masalah. Di perkumpulan 13 klan, tidak ada seorangpun Grandmaster Pandai Besi," Pak Tua Zhang tersenyum getir.     

Tidak ada? Zhao Feng sangat terkejut. Ada 13 negara dan tidak ada seorangpun Grandmaster Pandai Besi?     

"Jika kau benar-benar membutuhkannya, ada seorang Grandmaster Pandai Besi yang bernama 'Yan Ye' di Negara Darah Besi. Namun di Benua Utara itu, seorang Grandmaster Pandai Besi memiliki kekuasaan yang sangat tinggi. Bahkan seorang pesilat di Alam Roh Sejati pun belum tentu bisa membayarnya, apalagi Klan Bulan Patah ini," Pak Tua Zhang menggelengkan kepalanya.     

Sepertinya ini memang masalah besar. Zhao Feng mendecakkan lidahnya. Ia tidak mengira seorang Grandmaster Pandai Besi akan sedemikian langka dan memiliki status yang sangat tinggi.     

Maksud perkataan Wakil Ketua Zhang tadi adalah meskipun ia menggunakan status 'Klan Bulan Patah', si Grandmaster Pandai Besi mungkin akan tetap mengabaikannya.     

Perkumpulan 13 Negara Awan berada di antara Negara Langit Kaya dan Negara Darah Besi. Kedua negara adidaya ini memiliki kekuasaan yang sangat kuat dan klan di belakang mereka juga memiliki kekuatan sangat ekstrim.     

Kedua negara telah saling berperang cukup lama dan peperangan itu dilakukan oleh kekuatan klan yang berada di belakang negara tersebut.     

"Grandmaster Yan Ye berasal dari kekuatan yang menyokong Negara Darah Besi dan ia memiliki hubungan dengan Aliran Surga Yuan, salah satu dari 10 kekuatan di Benua Utara itu. Grandmaster Yan Ye merupakan salah satu dari puncak kekuatan klan yang bisa memutuskan hidup dari banyak klan hanya dengan sekali perintah,"     

Ekspresi Pak Tua Zhang terlihat serius. Ia tentu saja mencoba memberikan peringatan kepada Zhao Feng.     

Negara, klan, 10 kekuatan besar.....     

Zhao Feng berusaha menahan rasa penasaran di hatinya. Sepertinya dunia ini memang jauh lebih luas dari bayangannya. Di Benua Bunga Hijau, ke-10 kekuatan ini memiliki kemampuan untuk memilih siapa yang berhak hidup atau mati. Bahkan Aliran Iblis Bulan Merah juga dikalahkan oleh ke 10 kekuatan besar itu.     

"Tenang saja, guru. Kita belum akan menuju ke sana. Aku percaya selama ada keuntungan yang cukup besar, bahkan seorang Grandmaster pun bisa menurunkan martabatnya," Zhao Feng terlihat sangat percaya diri.     

Setelah mengucapkan selamat jalan kepada Pak Tua Zhang, Zhao Feng lalu pergi untuk menemui Pak Tua Guan. Kedua pak tua itu telah memperhatikannya dengan baik dan hal itu tidak akan pernah dilupakan oleh Zhao Feng. Setelah keluar dari ujian itu, Zhao Feng memiliki beberapa harta karun yang ingin ia berikan kepada kedua guru tidak resminya itu.     

Akhirnya. Zhao Feng pun beranjak ke wilayah tempat tinggal murid terluar dan tidak ada seorangpun yang berani bernafas dengan keras ketika mereka melihat Zhao Feng. Saat ini nama Zhao Feng terlalu terkenal. Tampaknya, bahkan murid inti klan pun bisa diinjaknya.     

Zhao Feng datang bermaksud untuk melihat keadaan Yang Qingshan dan Nan Gongfan.     

"Saudara Zhao, aku tidak percaya kau bisa meraih status setinggi itu. Peringkat pertama dalam ujian dan menjadi murid Tetua Pertama,"     

Saat bertemu dengan Zhao Feng, Yang Qingshan dan Nan Gongfan terlihat gembira. Tentu saja mereka telah mendengar semua berita tentang Zhao Feng.     

Zhao Feng pun tersenyum dan berkata, "Bagaimana kabar kalian berdua? Apa ada yang menindas kalian?"     

"Tidak! Bagaimana mungkin mereka berani melakukannya?"     

"Bahkan murid utama pun takut mendengar namamu. Siapa yang berani menyinggung kami berdua?"     

Zhao Feng paham bahwa kedua saudaranya itu kini memiliki kehidupan yang lebih baik sebagai murid terluar dan mereka juga telah mencapai peringkat 20 besar dari murid terluar. Yang Qingshan bahkan sebentar lagi akan menembus tahapan Alam Bumi Tinggi.     

Sebelum Zhao Feng pergi, ia memberikan kedua saudaranya itu banyak pil spiritual yang akan memudahkan mereka untuk mencapai tahapan Alam Bumi Tinggi.     

Sekitar satu atau dua hari kemudian, Zhao Feng telah menyelesaikan semua masalahnya. Kebanyakan nilai kontribusi dari klan telah ia tukarkan. Selain itu ada beberapa kompensasi yang ia dapatkan.     

1. Menukarkannya dengan batu kristal prima.     

Zhao Feng memiliki 8000 batu kristal prima tingkat rendah, yang setara dengan 800.000 batu kristal prima di bawah standar. Meskipun itu jumlah yang sangat banyak, uang itu belum cukup untuk membeli sebuah senjata ataupun jurus tingkat spiritual.     

2. Menukarkannya dengan bahan-bahan sumber daya pelatihan.     

Zhao Feng bisa mendapatkan berbagai bahan yang ia butuhkan, jumlah yang sama dengan tingkatan seorang Wakil Ketua. Pemasukan bulanannya saat ini sama dengan tabungan seorang murid klan biasa selama beberapa tahun.     

3. Berhak memasuki Gedung Bayangan kapanpun ia inginkan dan mendapatkan jurus beladiri tingkat puncak mana pun.     

4....     

Ada total 10 kompensasi yang bisa didapat dan salah satunya adalah Zhao Feng bisa mendapatkan gedung untuk dirinya sendiri. Zhao Feng sampai kehabisan kata-kata. Ini bukan saatnya terlihat menonjol lagi dan sebaiknya ia lebih banyak bersantai.     

Zhao Feng lalu kembali ke kamarnya. Selama beberapa saat, Zhao Feng sangat tidak menonjol dan ia tidak menemui siapapun.     

Di dalam pikirannya, menara tiga lantai yang melambangkan Warisan Petirnya muncul. Zhao Feng mulai mencoba dan berhasil memahami seluruh lantai pertama dari Warisan Petir itu, meskipun hanya sedikit. Dengan warisan sekuat itu, ia tidak membutuhkan hal lainnya.     

Pertama, ia akan menyempurnakan jurus Tapak Angin Petir-nya. Jadi ini fokus perkembangan jurus-jurusnya.     

Selama beberapa hari, pemandangan petir yang bersahutan muncul di pikiran Zhao Feng. Mulai dari percikan petir yang sangat kecil hingga badai petir yang sangat besar.     

Ia beruntung karena tujuannya saat ini adalah untuk menyempurnakan jurus Tapak Angin Petir dan mendapatkan Warisan Petir membuatnya bisa lebih memahami mengenai petir tersebut.     

Beberapa hari kemudian, jurus Tapak Angin Petir-nya telah mencapai puncak level keempat. Meski masih berada di level keempat, namun kekuatannya sudah dua kali lipat daripada level keempat biasa.     

"Warisan Petir ini memang warisan terbaik dari Istana Puncak Yang Melayang. Setelah aku sedikit mengubah jurus ini, bahaya yang terkandung di dalamnya pun menurun drastis dan kekuatannya pun meningkat pesat. Jurus ini bahkan lebih baik dari kebanyakan jurus tingkat tinggi,"     

Zhao Feng sangat gembira. Dengan Warisan Petir-nya, semua jurus di bawah tingkatan spiritual tidak akan ada gunanya baginya. Palingan hanya bisa digunakan sebagai pelengkap jurus Tapak Angin Petir-nya.     

Dalam waktu 10 hari, Zhao Feng telah berhasil memahami sedikit tentang petir dan ia berhasil menyatukannya ke dalam jurus kecepatannya. Setelah jurus itu menyatu dengan petir, kecepatan ledakan jurusnya menjadi secepat petir dan ia menjadi jauh lebih lincah ketika menggunakannya bersamaan dengan Gambar Ilusi Ikan.     

"Gerakanku bisa dikategorikan sempurna," Zhao Feng sangat senang.     

Setelah itu, Zhao Feng lalu menyatukan petir ke dalam Tenaga Sejati Angin Surgawinya yang membuat kekuatan tenaga sejatinya memiliki percikan petir yang meningkatkan kecepatan dan daya ledaknya. Dengan petir sebagai dasarnya, semua jurus Zhao Feng kini telah diperbaharui.     

Berikutnya, Zhao Feng melakukan meditasi dan pelatihan tertutup. Ia telah mencapai puncak level langit ke 3 saat ujian itu dan ia bisa dikategorikan sebagai murid utama dengan level menengah hingga tinggi. Namun Zhao Feng tahu itu belum ada apa-apanya di Kompetisi Tiga Klan nantinya.     

Zhao Feng kini memiliki sejumlah besar sumber daya pelatihan, pil obat, dan batu kristal prima... Tidak ada yang tidak bisa ia miliki!     

Lima hari kemudian, Zhao Feng berhasil menembus ke level langit keempat dan aura kekuatannya membuat energi di sekitarnya pun naik turun.     

Lin Fan, Yun Mengxiang dan murid lain yang berada di sekitarnya sangat terkejut.     

"Saudara Zhao memang selangkah lebih cepat dariku."     

Lin Fan yang juga sedang berusaha menembus level langit keempat hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.