Raja Para Dewa

Sekumpulan Orang Bodoh



Sekumpulan Orang Bodoh

0Sepengetahuan Zhao Feng, hanya Bei Moi yang memiliki keberuntungan yang bagus dan ia telah menerima sebuah 'Harta Warisan' berupa baju berwarna hijau keemasan.     

"Harta Warisan tidak membutuhkan pelatihan yang tinggi, namun kata 'warisan' menandakan hanya sedikit orang yang bisa menggunakannya." Ujar Li Fuji.     

Zhao Feng paham maksudnya. Contohnya Mantel Bayangan Yin yang membutuhkan kekuatan garis keturunan dewa kunonya. Jika ia tidak memiliki kekuatan itu, ia mungkin tidak akan bisa membuka kotaknya..     

Tanpa mencapai persyaratan tertentu, bahkan seorang pesilat di tahapan Alam Roh Sejati tidak akan bisa menggunakan kekuatan maksimal dari harta warisan tersebut.     

Setelah itu Li Fuji memberitahukan Zhao Feng bagaimana cara memperbaiki Mantel Bayangan Yin itu.     

"Untuk memperbaikinya, kau membutuhkan Grandmaster Pandai Besi dan ia harus setidaknya berada di tahapan Alam Roh Sejati. Ada juga beberapa bahan utama yang saat ini hampir punah di benua ini. Aku bisa memberikanmu sebagian besar bahan-bahannya, namun nilai yang harus ditukar jauh lebih tinggi dari biasanya," ujar Li Fuji.     

"Seberapa banyak?" tanya Zhao Feng.     

"Menjawab pertanyaanmu membutuhkan 200 poin, dan bahan-bahannya membutuhkan 500 poin. Totalnya 700 poin," jawab laki-laki yang bercahaya itu.     

"Baiklah, aku akan menukarnya," Zhao Feng setuju tanpa ragu-ragu lagi.     

Harta Warisan, khususnya yang memiliki kemampuan tembus pandang, jauh lebih berharga baginya daripada senjata spiritual. Satu senjata spiritual bernilai 500 poin, namun senjata itu tidak akan berguna baginya selain menyerahkannya kepada klan dan menerima barang lain sebagai gantinya.     

"Kau masih memiliki 1670 poin."     

"Aku akan menukar semuanya dengan sebuah senjata spiritual tingkat rendah, 2 jurus spiritual, 4 jurus tingkat puncak, dan 8 jurus tingkat tinggi...."     

Dengan tanpa ekspresi Zhao Feng menyebutkan beberapa barang sekaligus. Kebanyakan adalah jurus beladiri dan sebuah senjata spiritual untuk menarik perhatian yang lainnya.     

Jurus beladiri itu mengandung pemandangan tertentu di dalamnya yang menjadi petunjuk untuk mempelajarinya. Zhao Feng lalu membuka kemampuan mata kirinya dan menyalin semua jurus itu ke dalam dimensi di mata kirinya. Dengan begitu ia tidak akan merasa sedih jika harus menyerahkan semua jurus itu kepada klan.     

Klan Bulan Patah. 48 hari telah berlalu sejak ujian dimulai dan kebanyakan peserta ujian telah keluar dari ujian dalam waktu sebulan. Sejak Bei Moi mengalahkan rekor ribuan tahun, situasinya menjadi lebih tenang. Lima Tetua di Alam Roh Sejati masih duduk di luar Istana Puncak Yang Melayang.     

Selama beberapa hari terakhir, sebuah badai kompetisi tengah melanda klan. Peserta pada generasi kali ini memiliki kekuatan yang meningkat dengan pesat. Perubahan terbesar adalah adanya perubahan peringkat pada murid inti dengan drastis.     

Pertama, Yang Gan telah menembus level langit keenam dan menyandang gelar Murid Tingkat Pertama.     

Murid Tingkat Pertama yang sebelumnya telah melewati umur 30 tahun dan ia sudah dianggap bukan murid klan lagi. Lagipula klan tidak akan terus menerus membesarkan para generasi sebelumnya. Setelah mereka mencapai umur tertentu, mereka akan menerima tugas di luar klan.     

Namun, tidak berarti Yang Gan hanya menunggu hingga Murid Tingkat Pertama itu pergi. Ia telah mengalahkannya dalam sebuah pertarungan..     

Selain Yang Gan, Bei Moi, Quan Chen, Ran Xiaoyuan dan yang lainnya juga telah tampil dengan baik. Khususnya Bei Moi. Tampaknya ia telah menerima sebuah warisan misterius di dalam ujian itu dan ketika ia keluar dari ujian, pelatihannya telah berada di puncak level langit keempat.     

Tiga hari sebelumnya, Bei Moi telah mengalahkan Chen Xingrui yang berada di peringkat kedua! Dalam pertarungan itu Bei Moi menunjukkan dominasinya dan mengalahkan murid inti di level langit kelima itu.     

Selain itu Quan Chen dan Ran Xiaoyuan pun telah berada di peringkat kelima dan keenam dari para murid inti.     

Bahkan Lin Fan dan Liu Yue juga telah mencapai puncak level langit ketiga dan mereka punya kemampuan untuk menantang para murid inti. Namun saat ini, mereka sedang menunggu waktu yang tepat.     

Meskipun posisi peringkat murid inti akan selalu berubah setelah Ujian Istana Puncak, tetap saja sangat jarang melihat posisi peringkat berubah begitu cepat.     

Lagipula, Zhao Feng, si orang gila yang berada di peringkat pertama ujian dan telah mempelajari jurus Tapak Angin Petir masih belum keluar juga. Bisa dibayangkan kesepuluh peringkat murid inti akan berubah lagi jika ia telah keluar.     

Semua itu telah diamati dengan seksama oleh para petinggi klan.     

Para Tetua dan Master Klan sangat gembira bahwa kompetisi di antara murid utama begitu sengit. Hal itu akan mendorong seluruh generasi muda untuk lebih maju lagi.     

Di depan pintu masuk Istana Puncak Yang Melayang, Master Klan dan para Tetua melihat pertarungan antar para murid di dalam Divisi Kontrol Pusat di bawah mereka.     

"Ujian Istana Puncak kali ini mungkin akan mendorong Klan Bulan Patah menuju ke level yang baru," kerlingan terlihat di mata Master Klan.     

Para Tetua menganggukkan kepalanya dan mereka memiliki harapan tinggi untuk para murid-muridnya.     

"Selama ribuan tahun terakhir, Klan Bulan Patahku selalu mendapat tempat terakhir atau tempat kedua terakhir di Acara Perkumpulan Tiga belas Klan. Kompetisi perkumpulan ini akan dimulai setengah tahun lagi dan aku harap para murid-murid itu bisa menunjukkan kemampuannya di tahapan yang lebih besar lagi,"     

Master Klan Bulan Patah mungkin seorang wanita, namun ucapannya penuh dengan keinginan bertarung yang sangat tinggi.     

"Para murid jenius itu memang seperti awan di acara perkumpulan itu. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan mereka. Namun sebelumnya, 'Kompetisi Tiga Klan' bersama Klan Bulan Perak dan Klan Bulan Ling sudah dekat," ujar Tetua Pertama sambil tersenyum.     

Setelah menyebutkan 'Kompetisi Tiga Klan', ekspresi para Tetua lainnya sedikit berubah. Bisa terlihat jelas bagaimana mereka memandang penting acara tersebut.     

Kompetisi Tiga Klan terdiri dari Klan Bulan Ling, Klan Bulan Perak, dan Klan Bulan Patah. Ketiga klan ini menggunakan kata 'Bulan' karena di jaman dahulu, ketiga klan ini berasal dari aliran beladiri yang sama. Namun karena perbedaan pendapat, aliran itu pun terpecah menjadi tiga klan seperti sekarang.     

Hingga saat ini, ketiga klan ini masih saling berhubungan dan wilayah mereka pun saling berdekatan. Dalam banyak hal, ketiga klan ini selalu bertarung bersama saat menghadapi musuh yang lebih kuat.     

Meskipun mereka berada di perkumpulan yang sama, ketiga klan ini masih tetap saling berkompetisi.     

Setiap lima tahun sekali, akan ada Kompetisi Tiga Klan dan ini merupakan acara dimana mereka akan saling bertanding.     

"Klan Bulan Ling mengirimkan undangannya setengah bulan lalu dan mengatakan Kompetisi Tiga Klan akan diadakan satu bulan dari sekarang. Kali ini, kita bisa memberikan mereka kejutan." Master Klan berkata dengan yakin.     

Saat menyebutkan soal Kompetisi Tiga Klan, Master Klan dan Tetua Pertama mengerutkan alisnya. Itu karena kedua klan itu berada di peringkat keempat dan ketujuh dari seluruh perkumpulan 13 klan. Itu artinya kedua klan itu jauh lebih kuat daripada Klan Bulan Patah yang selalu menjadi peringkat terakhir.     

Setiap kali Klan Bulan Patah menduduki peringkat terakhir, Master Klan dan para Tetua akan sangat malu dan depresi.     

"Aku harap kali ini kita bisa mengubah keadaan. Jika tidak, aku sudah tidak punya muka untuk berhadapan dengan para bajingan tua itu lagi." Para Tetua saling berpandangan dan tersenyum.     

Saat para Tetua sedang berandai-andai...     

Weng!     

Seberkas sinar bercahaya dari pintu masuk Istana Puncak Yang Melayang dan seorang pemuda berambut biru pun muncul.     

"Aku akhirnya keluar juga," Zhao Feng menghela napas lega dengan wajah yang pucat.     

Ia telah menyalin semua jurus yang ia dapatkan dan menghabiskan begitu banyak energinya.     

Kemunculan tiba-tiba Zhao Feng membuat kelima pesilat di Alam Roh Sejati itu seolah kembali ke kehidupan nyata.     

Ketika cahaya itu mulai perlahan menghilang, Zhao Feng melihat ada lima pasang mata sedang menatapnya.     

"Pemuda yang jahat, akhirnya kau keluar juga! Berlututlah dan akui dosa-dosamu!" Tetua Xue melepaskan amarah yang sudah tersimpan di hatinya.     

"Zhao Feng, apa kau tahu apa kesalahanmu!?" seru Master Hai Yun dengan sirat mata yang dingin.     

Nenek Liuyue juga terlihat mengernyitkan alisnya dan ia tidak memiliki kesan yang bagus soal Zhao Feng.     

Aura dari pesilat Alam Roh Sejati itu membuat Zhao Feng kesulitan untuk bernapas.     

Namun tepat di saat itu.     

Booom...     

Istana Puncak Yang Melayang tiba-tiba bergetar dan petir di sekelilingnya pun menghilang separuhnya. Sebuah lengkungan petir yang sangat kuat menyapu ke semua orang.     

"Istana Puncak Yang Melayang telah tertutup." Seru Tetua Pertama saat ia memegang Zhao Feng dan mendarat di Divisi Kontrol Pusat di bawah istana itu.     

Qiu Qiu Qiu---     

Master Klan dan para Tetua lainnya pun ikut mendarat di tanah. Pergerakan Istana Puncak yang Melayang itu mengundang perhatian banyak anggota klan.     

"Apakah pemuda itu telah keluar?"     

"Hmph! Kau berandalan bernama Zhao, tunggu saja kemarahan semua orang!"     

Yang Gan, Bei Moi, Quan Chen dan yang lainnya memiliki reaksi yang berbeda-beda.     

Di dalam sebuah aula yang redup di dalam klan.     

"Ujian telah berakhir. Berandalan itu tidak akan bisa lolos dari hukuman klan,"     

Sebuah suara menggema di dalam aula itu.     

Dalam sekejap mata, seluruh klan telah terusik. Banyak orang yang menuju ke arah Divisi Kontrol Pusat. Quan Chen, Lu Hu, Sun Yuanhao dan yang lainnya juga dipanggil untuk memberikan hukuman kepada Zhao Feng.     

"Zhao Feng! Kau berandalan jahat! Kau mengerjaiku dan mencuri harta karunku..." Wajah Quan Chen terlihat sangat kesal dan sepertinya ia ingin merobek-robek tubuh Zhao Feng.     

"Zhao Feng, beraninya kau menendangku masuk ke dalam lubang tanpa dasar? Guruku adalah Tetua Regulasi. Ia tidak akan mengampunimu!" Lu Hu meraung.     

Jika di sana tidak ada Tetua yang hadir, Lu Hu mungkin sudah menyerang Zhao Feng.     

"Huhu.... Saudara Zhao! Aku tidak percaya kau orang seperti itu! Seseorang hanya memiliki satu kali kesempatan untuk memasuki Ujian Istana Puncak selama hidupnya. Jika kau tidak menendangku ke dalam lubang tanpa dasar itu, aku pasti akan sama dengan Saudara Bei dan menerima beberapa warisan," wajah kekanak-kanakan Sun Yuanhao terlihat begitu polos.     

"Hmph! Akut tidak percaya ada orang seperti itu di dalam klan kita!"     

Beberapa murid perempuan tidak bisa menyembunyikan rasa simpati mereka.     

Meow meow!     

Seekor kucing abu-abu seukuran telapak tangan melompat ke bahu Zhao Feng dan melihat ke arah kerumunan itu dengan mata hitamnya yang seperti permata.     

Kucing yang lucu! Mata beberapa murid perempuan terlihat berbinar-binar melihatnya.     

"Itu adalah kucing yang mengerjaiku!" Bei Moi langsung marah saat melihat kucing kecil itu.     

Semuanya menjadi ribut saat kerumunan itu memanggil-manggil nama Zhao Feng untuk segera dihukum.     

Alis mata Zhao Feng mengernyit karena semua orang memakinya.     

Sebagai peserta ujian terbaik, apakah dia akan diam saja?     

"Dasar sekumpulan orang-orang bodoh!" teriak Zhao Feng dengan nada dingin dan suara sekeras guntur.     

Apa!?     

Ekspresi para murid itu langsung tertegun. Mereka tidak pernah menyangka bahwa Zhao Feng akan searogan itu depan umum.     

"Jangan gunakan alasan macam-macam untuk menutupi dirimu yang tidak berguna itu. Jika kau memang memiliki kekuatan, maka peringkat pertamanya tidak mungkin diduduki olehku," ujar Zhao Feng dengan arogan sambil menatap kerumunan orang itu dengan matanya yang tajam.     

Ia berpikir dengan dingin dalam hatinya, "Sejak jaman dulu hingga sekarang, hanya orang yang menang yang bisa menulis sejarah."     

Siapa yang menjadi peringkat pertama?     

Aku!     

Bukan kalian!     

"Kau... kau...."     

Semua murid lainnya langsung terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.