Raja Para Dewa

Lautan Luas



Lautan Luas

0Telur itu seukuran kepalan tangan dan berwarna abu-abu yang kusam. Cangkang telurnya terdapat ukiran yang terlihat sederhana namun cukup dalam.     

Zhao Feng memegang telur abu-abu itu, ia merasa telur itu seperti batu yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya. Namun saat ia menenangkan tubuh dan pikirannya, membuka kemampuan mata kirinya, ia merasa seolah memegang jantung yang berdetak.     

Setelah mengamati telur itu, Zhao Feng masih tidak tahu apapun soal telur itu.     

Pertama ia menyalurkan tenaga sejatinya ke dalam telur tersebut namun tidak ada reaksi. Zhao Feng menyadari bahwa cangkang telur itu memiliki kekebalan terhadap tenaga sejati.     

Ia lalu mengingat ada beberapa catatan kuno yang mengatakan bahwa seseorang bisa menggunakan darah mereka untuk menandatangani sebuah perjanjian.     

Namun, itu hanyalah rumor – Zhao Feng tidak tahu bagaimana melakukannya.     

Ia terdiam sejenak. Lalu ia menggigit jarinya dan meneteskan beberapa tetes darahnya ke telur tersebut.     

Telur itu tetap tidak bereaksi namun Zhao Feng merasakan bahwa darahnya telah membuat ukiran di cangkang telurnya semakin terlihat indah.     

Saat meningkatkan penglihatan supernya hingga ratusan kali, Zhao Feng menangkap tanda samar bahwa telur itu sedikit bereaksi.     

"Apa darahku memang begitu tidak berharga?"     

Zhao Feng bisa melihat bahwa hanya seperseribu bagian dari darahnya yang terserap masuk ke cangkang telur itu. Ia lalu mendapatkan ide dan memutuskan untuk mencobanya dengan kekuatan garis keturunan dewa kunonya.     

Menurut perkataan Pelindung Zombie Darah waktu itu, Zhao Feng memiliki darah garis keturunan dewa kuno di dalam tubuhnya yang bahwa bisa membuat Aliran Iblis Bulan Merah pun menjadi khawatir.     

Kali ini, Zhao Feng dengan hati-hati meneteskan seberkas cairan biru dari jarinya yang terlihat setipis benang ke cangkang telur itu. Cairan itu pun langsung terserap masuk ke dalam telur tersebut.     

Zhao Feng sangat gembira!     

Namun, hal berikutnya yang terjadi membuat ekspresinya berubah drastis.     

Wu~ Weng~~~~~     

Cairan biru dalam tubuhnya tiba-tiba disedot keluar oleh telur itu seolah-olah cairan birunya itu memasuki lubang tanpa dasar.     

Telur abu-abu itu seperti bayi baru lahir yang dengan lahap memakan makanan yang bernutrisi. Dalam dua tarikan napas saja, lebih dari setengah kekuatan garis keturunan dewa kuno di dalam tubuh Zhao Feng telah tersedot oleh telur itu, yang membuatnya langsung lemah lunglai karena mendadak kehilangan begitu banyak kekuatan.     

"Berhenti! Berhentiiiii!!!!"     

Zhao Feng menyalurkan kekuatan mata kirinya dan lubang biru dalam dimensi di mata kirinya pun berputar-putar.     

Kekuatan garis keturunan dewa kunonya berasal dari mata kirinya dan ia yang mengontrol penggunaannya. Zhao Feng akhirnya bisa memutuskan jalinan cairan birunya dengan telur tersebut.     

Hu!     

Zhao Feng pun terduduk di lantai dengan wajah pucat pasi dan lemah lunglai. Energi batinnya pun langsung menurus drastis.     

Meskipun ia telah memutuskan jalinan dengan telur tersebut, lebih dari separuh cairan biru di dalam tubuhnya telah disedot oleh telur abu-abu itu.     

Ukiran di cangkang telur itu memiliki jejak darah dan terlihat begitu indah dan menakutkan.     

Peh! Peh! Peh! Peh!     

Zhao Feng mendengar suara detak jantung yang muncul dari dalam sel telur itu seolah-olah ada kehidupan baru sedang terbentuk di dalam sana. Setelah menunggu beberapa lama, telur abu-abu itu pun berhenti bergerak. Satu-satunya yang berubah adalah aura kehidupan di dalamnya semakin kuat.     

Zhao Feng duduk bersila di lantai, ia meminum anggur spiritualnya dan juga beberapa tanaman atau buah lainnya. Beberapa saat kemudian ada aura panas membungkus tubuhnya.     

Ia telah membayar mahal untuk memulihkan kekuatan garis keturunan dewa kunonya.     

"Masih ada lima hari lagi sebelum tingkat kesulitan ujian ini menjadi semakin berat,"     

Zhao Feng merasa waktunya hampir habis. Sepengetahuannya, tingkat kesulitan ujian ini akan bertambah setiap 10 hari sekali.     

Zhao Feng telah menghabiskan lima hari untuk mengambil telur itu sehingga ia memiliki lima hari lagi untuk bersiap-siap.     

Namun ternyata memulihkan kekuatan garis keturunan dewa kunonya jauh lebih lambat dari yang ia bayangkan.     

Meskipun ia telah menelan beberapa sumber daya pelatihan yang ia dapatkan selama ujian dan tenaga sejatinya telah meningkat pesat hingga pelatihannya telah mencapai puncak level langit ketiga, pemulihan kekuatan garis keturunan dewa kunonya tetap saja sangat lambat.     

Saat ia sedang memulihkan diri, Zhao Feng tidak memperhatikan telur di sampingnya. Ukiran darah di cangkang telur abu-abu itu perlahan menghilang dan sebuah retakan kecil yang tidak bisa dilihat mata biasa pun muncul.     

Dalam situasi biasa, perubahan itu pasti akan terlihat oleh mata kiri Zhao Feng. Namun Zhao Feng sedang fokus pada pemulihan kekuatannya dan tidak memperhatikan telur abu-abu itu.     

Dalam sekejap mata, tiga hari pun telah berlalu. Energi batin Zhao Feng telah mencapai puncaknya dan kekuatan garis keturunan dewa kunonya pun hampir sepenuhnya pulih.     

"Masih ada dua hari lagi hingga dimulainya pengejaran yang berikutnya."     

Zhao Feng meletakkan telur di dalam Gelang Artefak Ruang dan ia tidak memperhatikan retakan kecil di permukaan cangkang telurnya.     

Hal paling penting yang harus ia lakukan adalah melakukan persiapan untuk pengejaran monster berikutnya.     

Empat jam kemudian, Zhao Feng tiba di pusat Sungai Es Naga Ular, kolam yang membeku itu. Angin di sekitar kolam itu begitu dingin menusuk seperti pisau.     

Zhao Feng datang kali ini untuk melihat apakah kolam itu bisa menampung satu lagi monster besi hitam. Setelah beberapa saat mengamati kolam itu, Zhao Feng menggelengkan kepalanya. Hasilnya masih sama.     

1. Area di mana kristal biru misterius berbentuk tetesan air itu telah dipenuhi oleh kedua monster besi hitam.     

2. Jika ia menggunakan kekuatan aura kristal biru itu lagi, suhu udara di pulau ini akan mencapai titik di mana pesilat di langit keempat dan kelima pun akan kesulitan untuk menahan dinginnya.     

Rencana yang sama sudah tidak dapat dilakukan lagi.     

"Aku harus memikirkan rencana lainnya," Zhao Feng bergumam.     

Ia lalu teringat pada Raja Siluman Yao di hutan tempat menara tinggi itu berada.     

"Raja Siluman Yao itu pasti bisa melawan monster besi hitam dan dengan anak panah es-ku, kita bisa membunuh monster itu. Namun itu sangat berbahaya...."     

Zhao Feng memasuki hutan itu namun setelah mencari selama beberapa jam, ia tidak bisa menemukan Raja Siluman Yao. Di sebuah lokasi di hutan itu, Zhao Feng melihat lubang di tanah yang hangus terbakar. Sepertinya telah terjadi pertempuran besar di sana.     

"Rencana ini sepertinya telah digunakan seseorang, dan kemungkinan besar saudara Yang yang melakukannya! Raja Siluman Yao yang merupakan makhluk di Alam Roh Sejati, ia memiliki kecerdasan tinggi dan rencana yang sama tidak akan berhasil untuk kedua kalinya."     

Sekali lagi Zhao Feng mengurungkan rencananya.     

Ia langsung meninggalkan hutan dan tiba di dekat lautan yang luas. Lautan itu merupakan salah satu area terlarang di Pulau Perbatasan Langit. Zhao Feng pernah nyaris tewas saat terakhir berada di lautan tersebut.     

"Jika aku tidak salah lihat, ada 'Raja Lautan' di tengah-tengah lautan luas itu dan memiliki kekuatan yang tidak bisa dibayangkan oleh siapapun. Sepertinya makhluk itu menjadi satu dengan seluruh lautan,"     

Zhao Feng berdiri agak menjauh dan menyimpulkan hal tersebut setelah mengamatinya selama beberapa waktu.     

Jika ia tidak salah, seluruh lautan luas ini adalah sebagian kecil dari tubuh Raja Lautan itu sendiri. Jika memang benar demikian, seluruh area lautan ini adalah salah satu dari makhluk hidup yang paling mengerikan.     

Alasan kenapa ia mengatakan 'salah satunya' adalah karena Zhao Feng pernah melihat makhluk buas lainnya yang lebih mengerikan.     

Ketika ia pertama kali menyelidiki seluruh Pulau Perbatasan Langit, Zhao Feng menemukan sebuah gunung. Gunung yang sangat besar itu ternyata adalah 'Monster Gunung' yang sedang tertidur lelap.     

Zhao Feng tidak bisa memprediksi seberapa kuat Monster Gunung itu, namun dari auranya yang sangat pekat, sepertinya monster itu bisa membunuh makhluk hidup lainnya di Alam Roh Sejati semudah menginjak seekor semut.     

Hingga situasi benar-benar memburuk, Zhao Feng tidak mau dengan sengaja membangunkan Monster Gunung itu.     

Itu sebabnya ia lebih memilih lautan luas ini. Ia pernah berada di sini sebelumnya dan sedikit mengenali wilayah ini.     

Di hari berikutnya Zhao Feng menganalisa area di sekitar lautan dengan mata kirinya. Saat ini hanya ada dua orang yang tersisa di Pulau Perbatasan Langit, Zhao Feng dan Bei Moi.     

Mata kiri Zhao Feng beberapa kali melihat Bei Moi di kejauhan. Namun Bei Moi sedang fokus untuk melarikan diri dari dua monster besi hitam sehingga ia tidak melihat atau menemukan Zhao Feng.     

"Keberuntungannya memang terlalu bagus... Ia mengenakan kaos unik dan juga sebuah labu..." Zhao Feng mendecakkan lidahnya.     

Bei Moi bisa bertahan dari kejaran dua monster besi hitam hingga hari ini.     

Waktu berjalan dengan sangat cepat dan pengejaran yang ketiga akan segera dimulai. Zhao Feng dan Bei Moi telah melakukan persiapan untuk pengejaran berikutnya.     

Di hari ke-38 dari ujian ini.     

Weng! Weng!     

Pintu putih yang bersinar muncul di kanan dan kiri Zhao Feng secara bersamaan dan dari dalamnya ada sesosok monster yang buram memancarkan aura yang sangat menakutkan.     

"Apa!? Ada dua monster!" Zhao Feng bisa merasakan dua aura yang mematikan.     

Kedua monster besi hitam itu lalu muncul sejauh 10 meter di kanan dan kirinya.     

Lari! Zhao Feng menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kunonya dan berkelebat dengan cepat, melayang menuju ke tempat tepat di atas lautan luas.     

Rencana pertempurannya telah ia simulasikan ribuan kali di kepalanya untuk mengatasi semua perubahan yang mungkin terjadi.     

Satu-satunya perbedaaan dengan simulasi itu adalah ada dua monster besi hitam.     

Sou--- Sou---     

Kedua monster besi hitam mengepakkan sayangnya dan menyerang ke arah Zhao Feng.     

Rambut biru Zhao Feng berkibar tertiup angin saat ia mengamati lautan luas di bawah sana. Tubuhnya lalu bergerak seperti ikan dan menyelam ke dalam lautan dan sesekali menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kuno dan jurus Kuda-Kuda Angin Apinya untuk memecahkan gelombang laut dan membuka jalan baginya.     

Ketika Zhao Feng menyelidiki pulau ini, ia menyadari bahwa gelombang lautan cukup kebal terhadap jurus Tapak Angin Petir-nya.     

Jurus Kuda-Kuda Angin Api-nya lah yang bisa membelah gelombang lautan itu.     

Zhao Feng menggunakan jurus gerakan ilusi ikannya hingga ke tingkat maksimal dan menggunakan kemampuan mata kirinya untuk melihat sekelilingnya untuk memastikan keadaan sekitarnya cukup aman.     

Namun meski demikian, kedua monster besi hitam yang mengejarnya memiliki tubuh yang sangat besar tidak secepat atau selincah Zhao Feng.     

Kedua monster itu langsung terselubungi dengan gelombang yang tak terbatas. Namun karena mereka adalah makhluk di Alam Roh Sejati, serangan mereka dengan sekejap bisa memecahkan ratusan bahkan ribuan gelombang laut.     

Zhao Feng memang tidak terlalu berharap gelombang biasa akan bisa menahan monster di Alam Roh Sejati. Tujuannya hanyalah menarik perhatian monster itu ke tengah-tengah lautan dan prosesnya sejauh ini berjalan lancar. Monster besi hitam itu benar-benar terjatuh ke pusat dari lautan luas.     

Beng--- Sou—Sou---     

Zhao Feng mengeluarkan busur panah Luohou-nya dan menembakkan tiga atau empat panah es-nya di sekitar tubuh monster itu.     

Monster besi hitam itu sama sekali tidak terluka karena panah es itu, namun panah es itu menyebabkan tubuh mereka sedikit kaku di titik vitalnya.     

Beng! Pah! Pah....     

Dari pusat lautan luas , terdengar suara siulan dan puluhan gelombang laut berwarna hijau gelap menyapu di udara.     

"Wuuu..."     

Zhao Feng mendapat firasat bahwa seluruh lautan luas adalah seekor makhluk hidup. Satu dari sepuluh gelombang itu memiliki kekuatan yang setara dengan pesilat di Alam Roh Sejati.     

Untungnya ia telah berencana untuk mundur secepat mungkin dan kenyataannya, serangan Raja Lautan itu yang ditujukan ke arah kedua monster besi hitam yang dianggap mengancam wilayah kekuasaannya.     

Ketika Zhao Feng telah mundur hingga jarak setengah kilometer dari lautan, kedua monster besi hitam telah tertelan di dalam lautan luas dan tidak terlihat lagi.     

Hu~     

Zhao Feng menghela napas lega.     

Namun, sebelum ia bisa sepenuhnya menenangkan dirinya, ia merasakan getaran di pergelangan tangan kirinya.     

Apa itu!     

Zhao Feng terlonjak kaget dan ketakutan saat keringat dingin muncul di dahinya.     

Saat menatap pergelangan tangan kirinya, gerakan itu sepertinya berasal dari dalam Gelang Artefak Ruang-nya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.