Raja Para Dewa

Tahap Terakhir



Tahap Terakhir

0Di depan pintu masuk Istana Puncak Yang Melayang, keempat Tetua dan Master Klan duduk terdiam dan dalam sekejap mata, 18 hari pun telah berlalu.     

Tidak ada yang keluar dari istana tersebut sejak hari kedelapan.     

"Seharusnya mereka sekarang sudah berada di tahap akhir dari ujian ketiga," ujar Tetua pertama.     

Raut wajah serius terpancar di mata kelima pesilat dari Alam Roh Sejati. Master Klan dan Nenek Liuyue terlihat memiliki ekspresi yang cemas.     

Dari pengalaman ujian yang terdahulu, bahkan generasi yang terbaik pun hanya menyisakan dua atau tiga orang di tahap akhir. Dan saat ini, tidak ada satupun dari ketujuh murid mereka yang dikeluarkan.     

"Selama pintu Istana Puncak Yang Melayang tidak tertutup, itu artinya masih ada yang hidup di dalam sana,"     

Tetua Xue sedikit mendesah. Muridnya Sun Yuanhao telah dikeluarkan dari ujian Istana Puncak jadi ia sudah tidak memiliki harapan terhadap ujian kali ini.Satu-satunya yang ia tidak akan lupa adalah Zhao Feng, pemuda itu telah menendang muridnya hingga keluar dari ujian tahap pertama.     

Tiba-tiba terdengar sesuatu     

Weng!     

Sebuah cahaya hijau bersinar di pintu masuk dan mata kelima Tetua langsung terbuka lebar.     

Akhirnya ada yang keluar dari istana!     

Sesosok orang gemetar kedinginan muncul di hadapan mereka.     

"Chen'er?"     

Master Hai Yun tidak tahu apakah harus merasa gembira atau sedih. Orang pertama yang dikeluarkan dari ujian tahap ketiga ternyata muridnya, Quan Chen.     

Tidak ada tanda-tanda bekas luka di tubuh Quan Chen, namun ia terus bersendawa dan tubuhnya memancarkan aura yang sangat dingin.     

"Guru," ujar Quan Chen lalu terjatuh di lantai karena menggigil kedinginan.     

"Biar aku obati,"     

Nenek Liuyue mengayunkan tangannya, sebuah tenaga sejati berwarna hijau daun masuk ke dalam tubuh Quan Chen menghilangkan efek dingin di dalam tubuhnya.     

"Ini benar-benar elemen es yang murni dan sepertinya mengandung aura dari kekuatan garis keturunan dewa kuno. Namun untungnya kekuatan garis keturunan dewa kuno itu sepertinya lemah....." Nenek Liuyue mendesah.     

"Chen'er, apa yang terjadi sampai kau mengalami hal seperti ini?" Master Hai Yun bertanya.     

Quan Chen memiliki amarah di matanya dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Zhao Feng!"     

Zhao Feng!     

Para Tetua itu saling berpandangan. Apa hubungannya dengan Zhao Feng kali ini?     

"Aku hampir berhasil memasuki area pusat dari sebuah kastil dan saat itu Zhao Feng baru saja datang. Itu artinya aku harus bekerja sama dengannya. Namun, si brengsek tidak tahu malu itu mengkhianatiku!"     

Api kemarahan terlihat di mata Quan Chen seolah-olah ia ingin menghancurkan Zhao Feng hingga berkeping-keping.     

Zhao Feng lagi!     

Para Tetua itu terkejut dan marah.     

"Zhao Feng ini.... berapa banyak orang yang harus ia bunuh untuk membuatnya puas?"     

Tetua Xue sangat marah dan aura Alam Roh Sejatinya pun langsung memenuhi udara di sekitarnya. Aura itu membuat jantung Quan Chen seolah berhenti berdetak dan membuat Quan Chen berpikir, "Apakah Zhao Feng telah membuat marah yang lainnya?"     

Para Tetua dan Master Klan terlihat sangat marah.     

Sejak kapan klan ini membuat kesalahan seperti itu?     

Hanya Tetua Pertama yang keningnya berkerut dan berkata dengan tenang, "Kita akan menyelesaikan masalah ini setelah ujian berakhir. Sekarang kita harus bisa memahami situasi yang terjadi selama ujian berlangsung,"     

Para Tetua menatap Quan Chen. Mereka semua ingin tahu bagaimana para murid-murid itu bertahan selama ujian.     

Quan Chen lalu menjelaskan pengalamannya selama ujian berlangsung. Tentu saja ia dengan sengaja akan menyebutkan bahwa Zhao Feng itu bertindak licik dan jahat. Contohnya saat ia terkena racun ular, ia justru mengejeknya dan tidak mau menolongnya. Ia juga mencuri Buah Darah Merah miliknya....     

Penjelasan Quan Chen membuat kening para Tetua berkerut. Kesuksesan Zhao Feng selama ujian, Quan Chen tidak ingin mengatakan apapun.     

"Tidak bisa dipercaya kalian bertujuh semuanya bisa lolos ujian tahap kedua,"     

Kelima Tetua itu menghela napas lega. Mereka semua sangat lega dan gembira bahwa ketujuh murid mereka bisa lolos ke tahap ketiga. Dan alasan mereka bisa sesukses itu, itu karena 'kerjasama'.     

"Berdasarkan perkataanmu tentang ujian tahap kedua yang sangat berbahaya sehingga kalian semua harus bekerja sama, masih ada kemungkinan kalian terluka atau bahkan tewas. Itu artinya ada alasan lain kenapa kalian semua bisa lolos,"     

Mata Tetua Pertama mengerling saat ia menanyakan poin pentingnya.     

"Ada alasan lain. Zhao Feng si brengsek tidak tahu malu itu entah bagaimana mendapatkan sebuah keberuntungan dan memahami teknik serangan gelombang suara dengan energi batinnya yang bisa menangkis serangan gerombolan kelelawar..." Quan Chen bergumam.     

Serangan gelombang suara dengan energi batin?     

Seberkas sinar terbersit di mata Tetua Pertama saat ia bertatapan dengan Master Klan. Dengan pengalaman mereka sebagai Tetua klan bagaimana mungkin mereka tidak tahu bahwa penilaian Quan Chen saat ini berat sebelah?     

"Oh ya, Chen. Apa yang kau dapatkan dari ujian itu dan apa hadiahnya?" Master Hai Yun tersenyum dan segera mengubah topik pembicaraannya.     

Tetua lainnya langsung terlihat penasaran saat mendengarkan pertanyaan itu. Bagaimanapun juga, Quan Chen sudah mencapai ujian tahap ketiga. Jadi, pasti ada beberapa hadiah atas pencapaiannya itu.     

"Aku mendapatkan total 150 poin yang ku tukarkan dengan sebuah jurus tingkat tinggi. Aku juga mendapatkan beberapa senjata dan sumber daya pelatihan..." Quan Chen melaporkan hasilnya.     

Jurus tingkat tinggi telah ditukar dengan poin perolehannya sedangkan benda-benda lainnya pun cukup bagus.     

Namun tentu saja ia tidak mendapatkan senjata fana tingkat tinggi atau yang lebih tinggi lagi.     

"Bagus juga, 150 poin. Kau sudah membuat kontribusi yang baik kepada klan dengan mendapatkan jurus beladiri tingkat tinggi," Master Hai Yun memujinya.     

Tidak banyak jurus beladiri tingkat tinggi di Klan Bulan Patah dan sebuah tambahan jurus ini bisa meningkatkan kekuatan klan.     

"150 poin adalah nilai di tingkat menengah ke tinggi dari ujian sebelumnya," Tetua Pertama tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.     

Kini para Tetua memiliki harapan tinggi terhadap murid lainnya yang masih berada di ujian itu.     

Ada total tujuh orang yang berhasil memasuki ujian tahap akhir. Ini pertama kalinya terjadi dalam ratusan tahun. Keenam peserta yang tersisa mungkin akan mendapatkan hasil yang lebih baik karena Quan Chen saja sudah mendapatkan nilai yang lumayan bagus.....     

"Sudah 18 hari berlalu, dan dari 10 ujian terdahulu, hanya Saudara Hai Yun yang bisa bertahan lebih dari satu bulan di tahap ini,"     

Wajah Nenek Liuyue terlihat bersemu kemerahan saat ia tertawa.     

Master Hai Yun telah mematahkan rekor selama ratusan tahun dan menjadi satu-satunya yang mampu bertahan selama lebih dari satu bulan di ujian tahap akhir yang sebelumnya. Itu adalah nilai yang terbaik.     

Namun, dilihat dari kemampuan generasi saat ini, ada kemungkinan rekor Master Hai Yun bisa dipatahkan oleh mereka.     

Semua Tetua terlihat bersemangat dan memiliki harapan tinggi.     

Poin tertinggi seperti apa yang bisa didapatkan pada ujian kali ini? Apakah mungkin poin itu akan mengalahkan rekor Master Hai Yun?     

Master Hai Yun pun ikut berharap dan berkata dalam hati, "Bei Moi, sebaiknya kau tidak mengecewakanku...."     

************     

_Ujian Istana Puncak, Pulau Perbatasan Langit_     

Dalam sekejap mata, satu hari telah berlalu.     

Sosok Zhao Feng melayang melewati sebuah gunung es. Ia hanya menggunakan setengah dari kecepatannya namun tetap bisa menghindari kejaran monster besi hitam dengan mudah.     

"Kecepatan monster itu menjadi sedikit lebih cepat,"     

Zhao Feng berhenti sejenak, merasakan sedikit tekanan aura monster itu.     

Berdasarkan perhitungannya, monster itu akan mencapai kecepatan level langit keempat pada hari kelima. Jika monster itu sudah pada tahapan tersebut, bahkan Yang Gan yang terkuat pun akan kesulitan untuk bertahan dalam pengejaran.     

Itu karena monster mekanik sama sekali tidak beristirahat atau berhenti untuk mengumpulkan energinya, berbeda dengan para peserta ujian.      

Lagipula ada beberapa murid yang belum mencapai level langit keempat sehingga mustahil bagi mereka untuk bertahan hingga hari kelima.     

Hari pertama.... Hari kedua.... Hari ketiga....     

Para peserta yang tersisa bisa merasakan tekanan aura monster semakin meningkat.     

Di hari ketiga Liu Yue dan Lin Fan mulai merasa kelelahan. Level pelatihan mereka berdua berada di level langit ketiga dan kecepatan monster itu tidak lebih lambat dari mereka.      

Sedangkan peserta lainnya seperti Bei Moi dan Ran Xiaoyuan, mereka berdua telah menembus level langit keempat.     

Orang yang terkuat adalah Yang Gan yang hampir mencapai level langit keenam.     

Ujian kali ini memberikan nilai yang lebih tinggi dan bermaksud untuk mengeluarkan potensi terbaik para pesilatnya.     

"Jika pengejaran ini terus berlangsung seperti ini, kecepatan monster itu akan segera bisa menyamaiku di hari ketujuh," Alis Zhao Feng berkerut.     

Ia sadar ia pasti akan mati jika ia hanya terus berlari dan sebuah jalan pemikiran yang baru pun muncul di kepalanya.     

Mengapa tidak membunuh lawannya daripada membiarkan diriku terbunuh?     

Orang biasa mungkin hanya memiliki satu pilihan ketika menghadapi makhluk di Alam Roh Sejati, yaitu lari! Karena jika mereka melawan makhluk itu, mereka sudah pasti tewas.     

Namun, lari tidak akan bisa menghasilkan apapun karena kecepatan monster akan semakin cepat dari hari ke hari dan pada akhirnya mereka pasti akan tertangkap olehnya.     

"Menyingkirkan monster itu!" Pikiran Zhao Feng memunculkan ide yang sangat mengerikan.     

Kenapa tidak menghancurkan bahayanya, sebelum bahaya itu menghancurkanmu?     

HuHu~     

Sebuah bayangan yang sangat besar dari monster besi hitam mulai mendekatinya. Auranya membuat Zhao Feng kesulitan untuk bernapas normal. Ia pun terus memikirkan idenya, "Ada beberapa tempat berbahaya di pulau ini yang bisa menyebabkan orang di Alam Roh Sejati pun bisa tewas jika mereka tidak berhati-hati,"     

Saat memikirkan hal itu, ia langsung mengubah arah. Tujuannya adalah, Sungai Es Naga Ular!     

Kecepatan Zhao Feng langsung meningkat drastis saat ia menggunakan kemampuan Mantel Bayangan Yin-nya dan berlari ke arah kolam beku tempat 'kristal biru berbentuk tetesan air' itu berada.     

Meskipun mantelnya bisa membuatnya tidak terlihat, ia tetap saja tidak bisa bersembunyi dari pengejaran makhluk di Alam Roh Sejati.     

Lagipula ia memiliki keping istana puncak dalam tubuhnya yang telah dikunci oleh si monster besi hitam. Artinya, tidak peduli seberapa cepatnya ia berlari, ia tetap saja tidak akan bisa kabur dari monster.     

Empat jam kemudian, sebuah kolam kecil yang beku muncul di hadapannya. Air di kolam itu memiliki warna biru yang aneh dan di sekelilingnya tertutupi dengan lapisan es.     

Zhao Feng mendekati kolam beku, aura dingin terpancar dari kolam tersebut nyaris membuat tubuhnya membeku.     

Ia lalu menyalurkan kekuatan garis keturunan dewa kunonya dan mengeluarkan busur panah Luohou yang mengurangi efek dingin hingga setengahnya.     

Sebagian busurnya melawan rasa dingin dengan bantuan kekuatan garis keturunannya, sedangkan sebagian lainnya menyerap aura dingin dari simbol bunga lotus es di busur panah Luohou-nya. Hal itu membuat simbol bunga biru itu berkilauan.     

Zhao Feng berdiri di dekat kolam beku itu dan menunggu. Ia lalu menarik napas dalam-dalam dan menatap ke arah kolam tersebut.     

Hanya ia yang tahu seberapa mengerikannya dan terlarangnya tempat ini. Ia tanpa sengaja menyentuhnya dan seluruh Pulau Perbatasan Langit pun tertutupi es. Kekuatan seperti apa itu?     

Dari jauh, aura monster besi hitam itu semakin mendekat.     

Ia datang....     

Monster besi hitam melonglong saat ia melihat Zhao Feng.     

Rambut biru Zhao Feng berkibar tertiup angin dan Mantel Hitam Bayangan Yin di punggungnya pun mengeluarkan aura kuno yang sangat misterius....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.