Raja Para Dewa

Istana Puncak Yang Melayang



Istana Puncak Yang Melayang

0Setelah Zhao Feng kalah, kemenangan berturut-turutnya pun telah usai dan meskipun banyak yang kecewa, namun tidak ada yang dapat mereka lakukan karena Zhao Feng sendiri yang menyerah. Kompetisi Istana Puncak hampir selesai setelah babak keempat. Bei Moi dan Ran Xiaoyuan telah menang 4 kali berturut-turut dan langsung mendapatkan tempat di Ujian Istana Puncak.     

Sisa murid lainnya masih akan memperebutkan tempat di ujian itu sesuai dengan peringkat mereka di kompetisi ini dan 3 murid inti yang ikut serta di kompetisi kali ini sudah dipastikan mendapatkan tempat di ujian itu. Setelah Bei Moi dan Ran Xiaoyuan mendapatkan tempat di ujian itu, artinya masih tersisa 5 tempat lagi.     

"Saudara Zhao, kau tadi telah kehilangan kesempatanmu karena tidak menggunakan semua kekuatanmu. Jika kau terus seperti ini, mungkin kau tidak akan bisa ikut ujian," Yang Gan memperingatkannya.     

"Kakak Yang tenang saja,"     

Zhao Feng menganggukkan kepala. Ia hanya perlu menang di sisa 3 pertandingannya dan ia pasti akan mendapatkan tempat di ujian tersebut dan semuanya ada di bawah kendalinya. Selain Bei Moi dan Ran Xiaoyuan, tidak ada yang akan bisa mengalahkannya.     

Di babak kelima: Zhao Feng menang dengan satu jurus saja dengan mengalahkan lawan yang berada di puncak level langit ke 3. Kali ini kekuatannya membuat pesilat lainnya khawatir.     

Di babak keenam: Lawan Zhao Feng adalah Lin Fan.     

"Aku menyerah". Lin Fan tidak ingin menghabiskan banyak energi melawan Zhao Feng dan ia langsung mengaku kalah.     

Di babak ketujuh. Lawannya adalah Liu Yue, satu-satunya lawan yang memiliki kekuatan persis di bawah Bei Moi dan Ran Xiaoyuan.     

Semua orang berpikir bahwa ini akan jadi pertandingan yang menarik. Namun Zhao Feng menggunakan serangan secepat kilat dan langsung mengalahkan Liu Yue hanya dalam beberapa jurus saja. Jadi, kini Zhao Feng telah menang 6 kali dan menjadi peserta terbaik di antara peserta lainnya yang masih tersisa.     

Mata Yuan mendelik saat ia menatap Ran Xiaoyuan.     

"Aku.... aku tidak tahu...." Wajah Ran Xiaoyuan menjadi semerah apel saat ia menggelengkan kepalanya dan matanya terlihat berkaca-kaca seolah-olah ia sudah dituduh melakukan sesuatu yang tidak pernah ia lakukan.     

"Ini tidak ada hubunganya dengan Ran Xiaoyuan. Zhao Feng menyerah itu artinya Ran tidak perlu terlibat dalam pertempuran yang sengit," suara Master Klan terdengar saat kompetisi ini sudah hampir berakhir.     

Hasil akhir kompetisi itu, ke 7 murid yang akan ikut serta dalam Ujian Istana Puncak adalah : Bei Moi, Ran Xiaoyuan, Zhao Feng, Liu Yue, Sun Yuanhao, Lin Fan dan Chen Yue.     

Selain Chen Yue yang berada di puncak level langit ke 3, Zhao Feng mengenal semua murid lainnya.     

"Yang Gan, Quan Chen, Lu Hu, Bei Moi, Ran Xiaoyuan, Zhao Feng..... Kalian ber-10 sudah memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Ujian Istana Puncak yang diadakan setiap 5 tahun sekali itu,"     

Sebuah suara yang dalam dan kuat menggema di seluruh lapangan, mengumumkan hasil akhir dari Kompetisi Istana Puncak. Kompetisi ini dilakukan untuk mendapatkan tiket masuk menuju ke Istana Puncak Yang Melayang itu.     

"Kalian ber-10 akan berkumpul kembali disini 10 hari lagi,"     

Suara Master Klan yang lembut dan jernih terdengar dan setelah ia selesai berkata-kata, kelima aura dari pesilat di Alam Roh Sejati itu pun langsung meninggalkan lapangan itu.     

Para penonton pun mulai membubarkan diri dan yang gagal di kompetisi ini terlihat murung.     

"Aku tidak percaya bisa ikut berpartisipasi dalam Ujian Istana Puncak itu,"     

Lin Fan merasa bermimpi. Meskipun dulu ia adalah murid terluar yang terbaik, ia baru saja menjadi murid utama dan tidak berharap sama sekali untuk bisa ikut di ujian itu. Namun pemuda di sampingnya telah membantu mengubah takdirnya.     

Lin Fan menggunakan hadiah dari misi itu sebagai batu loncatan untuk menembus level langit ke 2. Setelah itu Zhao Feng memberikannya jurus beladiri tingkat tinggi, yang membuat jarak antara Lin Fan dan murid Tetua lain menjadi semakin tipis.     

Selain itu Lin Fan juga berusaha keras belajar dan berlatih yang membuatnya bisa meraih prestasi. Lin Fan menarik napas dalam-dalam, tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk berterima kasih, namun ia akan selalu mengingatnya.     

Zhao Feng dan Lin Fan kembali pulang bersama-sama, tidak jauh dari mereka ada Xiao Sun dan Putri Yun Mengxiang.     

Mata Xiao Sun terlihat kehilangan semangat dan ia merasa terusik. Ia lupa bahwa sebenarnya ia juga tidak berharap bisa lolos di kompetisi ini. Namun saat melihat Lin Fan dan Zhao Feng bisa lolos dan mengikuti ujian itu, hatinya menjadi tidak tenang.     

Yun Mengxiang pun mendesah kecewa dan merasa menyesal. Namun ia tahu semuanya sudah berlalu. Jika dulu ia bisa tetap berteman baik dengan Zhao Feng, mungkin saat ini dialah yang berdiri di samping Zhao Feng. Setelah kembali ke halaman rumah mereka, Zhao Feng dan Lin Fan pun berpisah, mereka mulai mempersiapkan diri untuk Ujian Istana Puncak.     

Di hari kelima. Tetua Pertama memanggil Yang Gan dan Zhao Feng, mereka paham alasan mereka dipanggil untuk persiapan ujian tersebut. Ujian ini hanya dilaksanakan sekali dalam lima tahun, tidak hanya Master Hai Yun yang pernah ikut berpartisipasi, bahkan Tetua Pertama pun pernah mengikutinya.     

Usia Tetua Pertama sekitar 100 -200 tahun dan ia tentu saja tahu banyak soal ujian tersebut.     

"Bentuk ujian yang spesifik itu berbeda setiap waktu, namun hanya satu yang tidak pernah berubah. Semakin lama kau bisa bertahan di dalam ujian tersebut, semakin tinggi kesempatanmu untuk bisa dikenali oleh Istana Puncak Yang Melayang. Di saat yang sama, mereka yang bisa bertahan lebih lama pun memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan hadiah yang lebih baik...."     

Tetua Pertama mengatakan tentang ujian tersebut dengan kalimat yang sederhana dan Zhao Feng langsung bertanya, "Bisakah kita memahami ujian ini sebagai ujian untuk bertahan hidup? Semakin lama seseorang tetap berada di dalam ujian tersebut, semakin tinggi nilainya?"     

"Itu benar! Ujian ini tentang siapa yang bisa bertahan hingga akhir!"     

Tetua Pertama terlihat seperti memuji Zhao Feng lewat tatapannya.     

"Namun akan ada 'umpan' dalam ujian ini. Umpan yang memiliki bahaya dan sedikit kesalahan saja itu sama artinya dengan kegagalan... Itu semuanya tergantung seberapa yakinnya dirimu saat mengikuti ujian tersebut," Tetua Pertama menambahkan.     

Ia tidak menjelaskan banyak hal tentang Ujian Istana Puncak karena semua tergantung kekuatan dan pemahaman para pesertanya masing-masing. Setelah meninggalkan kediaman Tetua Pertama, Zhao Feng kembali ke rumahnya dan memberitahukan Lin Fan semuanya.     

Selama 5 hari terakhir, Zhao Feng fokus dengan serius pada latihannya. Karena Teknik Dinding Perak-nya telah mencapai level akhir, perkembangan latihan keseluruhannya pun sangat luar biasa dan ia sudah mencapai puncak level langit ke 2.     

**********     

Dalam sekejap mata, 5 hari pun berlalu dan sebelum fajar menyingsing, ke 10 murid peserta ujian telah berkumpul di Gedung Divisi Kontrol Pusat. Ke-10 pemuda ini adalah pesilat elit yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti Ujian Istana Puncak dan 3 orang murid inti adalah pemimpinnya.     

Ketiga murid inti itu adalah Yang Gan, Quan Chen dan Lu Hu.     

Yang Gan – Peringkat ke 2 dari 10 murid inti dan berada di level langit ke 5. Salah satu kandidat untuk posisi Murid Tingkat Pertama.     

Lu Hu – Peringkat 7 dari 10 murid inti dan berada di level langit ke 4. Kelebihan: Kekuatan tubuh.     

Quan Chen – Peringkat ke 10 dari 10 murid inti dan merupakan murid inti yang baru.     

Di antara mereka, Yang Gan yang terkuat dan banyak orang, termasuk Tetua Pertama menaruh harapan yang sangat tinggi padanya. Beberapa orang bahkan memprediksi bahwa nilai Yang Gan bisa melebihi Master Hai Yun yang memiliki nilai terbaik selama kurun waktu puluhan tahun.     

Selain Yang Gan, banyak yang juga berharap tinggi pada Bei Moi.     

Berdiri di dalam kelompok tersebut, Lin Fan sedikit gelisah karena semua lawan-lawannya itu lebih kuat darinya.     

"Saudara Zhao, apakah Kakak Yang akan membantumu?" tanya Lin Fan     

"Tidak," Zhao Feng dengan tegas menggelengkan kepalanya.     

Ujian Istana Puncak adalah tempat dimana takdir hidup seseorang bisa berubah dan semua orang yang berpartisipasi berusaha melakukan yang terbaik. Begitu mereka memasuki ujian ini, Yang Gan pun akan berusaha melakukan yang terbaik untuk bisa mendapatkan nilai yang tertinggi. Itu artinya ia tidak akan memiliki waktu untuk membantu Zhao Feng.     

Berdasarkan perkataan Tetua Pertama, hadiah pun memiliki keberuntungannya sendiri dan sedikit kesalahan saja bisa berarti kegagalan, meskipun itu adalah pesilat di level langit ke 7.     

"Kau sama sekali tidak khawatir?"     

Lin Fan menatap sosok Zhao Feng yang begitu percaya diri dan tidak bisa tidak mengagumi pemuda itu. Zhao Feng tidak menjawab, hanya tersenyum. Setelah tahu seperti apa ujian ini yang sebenarnya, ia sama sekali tidak khawatir. Dengan kemampuan mata kirinya yang misterius, dia memiliki kekuatan bertarung dan rasio bertahan hidup yang tinggi.     

"Membandingkan waktu bertahan hidup?" Zhao Feng tertawa dalam hati saat mata kirinya mulai berdetak.     

Sou- Sou- Sou-     

Beberapa aura dari pesilat Alam Roh Sejati muncul dan mendarat di Gedung Divisi Kontrol Pusat. Para pemuda baru menyadari bahwa para Tetua itu adalah Master Klan, Tetua Pertama dan 3 Tetua lainnya yang melayang di sekitar Istana Puncak Yang Melayang.     

Weng~     

Petir biru di sekitar Istana Puncak Yang melayang itu membuat semua orang merasakan perasaan yang misterius seolah-olah mereka ada di dalam negeri dongeng. Zhao Feng bisa dengan jelas merasakan petir yang berada di sekitar istana itu sudah mencapai kekuatan maksimalnya.     

"Buka!" seru Tetua Pertama saat gelombang tenaga sejatinya muncul di telapak tangannya dan terbang menuju Istana Puncak Yang Melayang.     

Di saat yang sama, Master Klan, dan ketiga Tetua lainnya juga menggunakan energi kekuatan mereka dan mengarahkannya ke istana itu. Saat kelima pesilat di Alam Roh Sejati mengarahkan kekuatan mereka ke istana tersebut, istana itu mulai bergetar dan petir di sekitarnya pun semakin terang. Pada akhirnya, semua petir itu terpadatkan pada satu titik dan di bawah arahan kelima Tetua itu, petir itu menyatu ke dalam istana yang berwarna biru itu.     

Huang!     

Semua orang bisa merasakan udara yang bergetar dan Zhao Feng menggunakan kemampuan mata kirinya untuk melihat sebuah gelombang transparan muncul dengan Istana Puncak Yang Melayang itu sebagai pusatnya.     

Meskipun mata kirinya bisa melihat menembus penutup matanya, kemampuan penglihatannya akan sedikit berkurang. Namun meski demikian, Zhao Feng bisa melihat kelima Tetua itu menggunakan struktur lapisan kuno di dalam Istana Puncak Yang Melayang untuk membuka jalan. Jika tidak, petir di sekitarnya akan membunuh mereka.     

Setelah mempertahankannya untuk beberapa saat, pintu gerbang Ujian Istana Puncak pun terbuka, cahaya di dalamnya sangat menyilaukan sehingga Zhao Feng tidak bisa melihat menggunakan kemampuan mata kirinya.     

"Istana Puncak Yang Melayang akhirnya terbuka!"     

Semua orang terlihat bersemangat dan sebuah tangga muncul dari pintu masuk istana tersebut.     

Kelima Tetua di Alam Roh Sejati itu menaiki tangga, memberikan tanda kepada ke 10 pemuda itu untuk mengikuti mereka.     

Sou! Sou! Sou...     

Ke 10 murid elit di Alam Bumi Tinggi itu pun menyalurkan kekuatan tenaga sejatinya untuk membuat diri mereka melayang dan menjejakkan kaki di tangga.     

Saat berdiri di tangga, Zhao Feng bisa merasakan sebuah aura tua yang sangat kuno yang berasa dari sebuah istana putih yang sangat menyilaukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.