Raja Para Dewa

Tujuan Tercapai



Tujuan Tercapai

0Dalam sekejap, dua orang Tetua ingin mengangkat Zhao Feng menjadi muridnya. Namun Zhao Feng menginginkan Tetua Pertama. Tetua Pertama tetap berdiri tak bergerak dan terdiam. Jika Tetua Xue menginginkan Zhao Feng menjadi muridnya, maka itu bukan masalah. Masalahnya kini Master Hai Yun pun menginginkannya juga.     

Namun, Master Hai Yun terlihat memiliki senyuman misterius di wajahnya dan Zhao Feng langsung paham maksud senyuman itu. Master Hai Yun memberikan Zhao Feng 'kesempatan' untuk bergabung dengannya seperti Bei Moi. Dengan begitu dia bisa menginjak-injak Panglima Guanjun lagi. Jika Panglima Guanjun sampai tahu bahwa Zhao Feng menjadi muridnya, ia bisa muntah darah saking marahnya.     

Di saat yang sama, secara tidak langsung ia juga memaksa Zhao Feng untuk membuat sebuah keputusan. Jika ia memilih Tetua Xue, itu artinya mereka akan saling bermusuhan dan Master Hai Yun bisa menindas atau bahkan menyingkirkannya.     

"Hahaha, saudara Hai Yun, jadi kau tertarik pada Zhao Feng juga? Jika ia mau, ia bisa menjadi muridmu saja," Tetua Xue terdiam sesaat lalu mulai tertawa.     

Zhao Feng pun langsung berpikir: Sial! Situasinya saat ini tidak bagus!     

Saat ini Zhao Feng bisa melihat beberapa kemungkinan.     

1. Tetua pertama tidak mau mengangkatnya menjadi muridnya karena alasan tertentu.     

2. Tetua Xue itu tidak tulus.     

3. Master Hai Yun memiliki banyak tipuan.     

Poin paling penting adalah no. 2. Tujuan Tetua Xue berkata akan mengangkat dirinya untuk menjadi muridnya adalah untuk mencairkan suasana dan ketika Master Hai Yun juga mau mengangkatnya menjadi muridnya, ia langsung menjawabnya tanpa ragu-ragu.     

Jadi Tetua Xue sama sekali tidak bisa dipercaya. Sejak awal ketika ia mengangkat Sun Yuanhao menjadi muridnya, sudah terlihat jelas bahwa Tetua Xue sangat memandang penting potensi bakat seseorang.     

"Jika aku menjadi murid Tetua Xue dan bermusuhan dengan Master Hai Yun, Tetua Xue mungkin tidak akan melindungiku. Sebaliknya ia mungkin akan membuangku karena ia memiliki hubungan yang baik dengan Master Hai Yun," Zhao Feng langsung menyimpulkan.     

Tetua Xue memang tidak bisa dipercaya dan ia hanya berkata demikian untuk sekedar menyenangkan hati Tetua Pertama. Jika Zhao Feng memilih Master Hai Yun menjadi gurunya, ia bisa diibaratkan domba di sarang harimau.     

Zhao Feng langsung mengambil keputusan: mengubah keinginannya daripada memilih salah satu dari 2 Tetua itu menjadi gurunya.     

Tetua Pertama bukanlah orang yang dengan mudah mengangkat murid dan ia juga tidak mudah berjanji pada seseorang.     

Sayang sekali.....     

Zhao Feng mendesah dalam hati dan ia telah membuat pilihannya. Ia memilih untuk menukar keinginannya daripada memilih Tetua Xue atau Master Hai Yun menjadi gurunya. Keputusan itu membuat murid lainnya terkejut. Kehormatan besar seperti apa yang bisa mereka dapatkan jika memiliki seorang Tetua, Tetua mana pun, yang ingin menjadi gurunya?     

Xu Ren, Xiao Sun dan Lin Fan pun merasa menyesal. Namun mereka bukan Zhao Feng dan mereka tidak berhak memilih untuknya. Mata Tetua Pertama bersinar dan akhirnya ia berkata, "Kau menukar keinginanmu itu membuatku harus menelan kata-kataku yang sebelumnya. Namun aku telah bersumpah untuk tidak akan mengangkat murid lagi."     

Mendengar hal itu, Zhao Feng akhirnya paham. Pantas saja Tetua Pertama terdiam saat ia mendengar permintaan Zhao Feng dan kedua Tetua lainnya berusaha untuk menghiburnya. Namun tidak peduli seberapa besar keinginan orang-orang atau bahkan langit pun ikut menghitung kesempatannya, Zhao Feng tetap telah menolak kedua Tetua itu dan lebih memilih untuk mengganti keinginannya. Itu artinya, tidak peduli apakah Tetua Pertama akan menyetujuinya atau tidak, ia tetap saja tidak bisa mendapatkan keinginannya.     

"Kau harus menyetujui sesuatu jika ingin menjadi muridku," Tetua Pertama melanjutkan perkataannya.     

"Apa itu?"     

Zhao Feng terkejut dan tidak tahu bahwa situasi akan berganti begitu cepat.     

"Lepaskan Jurus Tapak Angin Petir!" Tetua Pertama berkata dengan menegaskan kata per katanya.     

Zhao Feng terkejut, kenapa Tetua Pertama menginginkan Zhao Feng untuk melepaskan Tapak Angin Petirnya?     

Kenapa dia memilih untuk tidak akan mengangkat murid lagi?     

Tiba-tiba semuanya terasa pas.     

Zhao Feng mengingat bahwa Yuan pernah berkata, "Yang Gan memiliki seorang teman yang mempelajari jurus Tapak Angin Petir. Namun kemudian..." Saat pertemuan murid utama, Yang Gan juga memperingatkan Zhao Feng, Hidup lebih berharga daripada jurus Tapak Angin Petir.     

Apakah itu artinya Yang Gan adalah murid dari Tetua Pertama? Dan satu-satunya temannya itu mempelajari Tapak Angin Petir dan tewas terbunuh oleh jurus itu?     

"Tetua Pertama, apakah kau gurunya Yang Gan?" Zhao Feng bertanya dengan hati-hati.     

Yang Gan berada di peringkat kedua dari peringkat 10 besar murid inti dan begitu Zhao Feng menanyakan hal itu, semua orang di sekitarnya menganggukkan kepalanya.     

Tetua Pertama tetap terdiam dan matanya terlihat semakin sedih. Zhao Feng menangkap sedikit percikan benci dan luka di mata Tetua Pertama. Bisa dibayangkan bahwa orang yang mempelajari Tapak Angin Petir benar-benar seorang pesilat berbakat yang jenius namun ia telah tewas karena jurus ini.     

"Zhao Feng, apa artinya melepaskan sebuah jurus jika bisa menjadi murid Tetua Pertama?"     

Saat ini Pak Tua Zhang dari Divisi Misi Klan tidak bisa menahan diri untuk maju dan mengingatkan Zhao Feng. Bagaimanapun juga, ia adalah guru Zhao Feng juga.     

"Melepaskan Tapak Angin Petir?" mata Zhao Feng terpancar sebuah sikap.     

Bagaimana mungkin keinginannya bisa dipengaruhi oleh orang lain?     

Zhao Feng tidak pernah menyesal memilih jurus Tapak Angin Petir. Selama mempelajari jurus itu ia selalu menggunakan kemampuan mata kirinya untuk mengamati semua kelemahan jurus ini dan menekan bahayanya hingga ke tingkat terendahnya.     

Ia pernah menganalisa bahwa jurus ini dibuat dengan kasar, seolah-olah pencipta jurus ini belum sempat menyempurnakannya. Itu sebabnya Zhao Feng tidak hanya mempelajarinya, ia juga mengembangkan dan menyempurnakan jurus ini.     

"Kau pasti tidak mau! Kau mirip sekali dengan Chen itu, ia juga punya ekspresi yang sama dan juga berkata persis seperti itu.... jika aku tidak mengangkatnya menjadi muridnya, aku akan menyesalinya!" Tetua Pertama menatap Zhao Feng seolah-olah dia itu orang lain.     

"Tetua! Aku memang menjanjikan hal yang sama dengannya. Namun aku akan menyelesaikan apa yang tidak bisa diselesaikan olehnya," Rasa percaya diri tumbuh di hati Zhao Feng     

"Arogan!"     

"Pembohong!"     

Begitu Zhao Feng menyelesaikan perkataannya, orang-orang disekitarnya mulai memakinya. Bahkan kedua Tetua pun mengangkat alisnya. Beberapa orang khawatir Zhao Feng akan menjadi bulan-bulanan kemarahan Tetua Pertama, namun ia sama sekali tidak khawatir soal itu karena saat ini, ia merasa ia adalah pengganti yang tepat untuk murid yang paling disayang oleh Tetua Pertama itu.     

"Kau memang memiliki beberapa perbedaan dengannya," Tetua Pertama mengamati Zhao Feng dan tertawa.     

Jantung Zhao Feng seolah berhenti. Apakah Tetua Pertama bisa melihat semua hal tentang dirinya lewat ekspresi emosinya?     

"Kau memang sama dengannya. Begitu percaya diri sehingga mencapai tingkatan yang bisa disebut sebagai arogan. Namun ada satu perbedaan, kau begitu tenang,"     

Tetua Pertama menatap Zhao Feng selama beberapa saat sebelum ia berbicara lagi.     

Tenang. Ini adalah perubahan Zhao Feng yang paling utama sejak mata kirinya yang misterius itu menyatu dengannya. Tidak peduli seberapa besar hasil yang telah dicapainya, ia tidak pernah lepas kendali. Arogansi yang tadi ia tunjukkan sebelumnya adalah untuk mendapatkan keinginannya.     

Zhao Feng menatap balik ke arah Tetua Pertama dan ia bisa merasakan emosi yang bermacam-macam seolah-olah Tetua itu sedang kesulitan untuk memilih. Beberapa saat kemudian, ia menghela napas dan berkata, "Karena kau tidak mau melepaskan Tapak Angin Petir, aku hanya bisa mengangkatmu sebagai murid terluarku. Tapi, jika kau tidak bersedia, kau masih bisa menjadi murid dari Tetua lain atau kau bisa mengubah keinginanmu itu. Aku sudah berusaha melakukan yang terbaik,"     

Yang terbaik.      

Zhao Feng bisa memahami perasaan Tetua Pertama. Murid kesayangannya tewas karena mempelajari jurus Tapak Angin Petir dan sejak itu ia bersumpah tidak akan mengangkat murid lagi.     

Namun, ia telah menjanjikan Zhao Feng sebuah keinginan yang akan dikabulkannya. Itu sebabnya Tetua Pertama terdiam lalu memberitahukan bahwa jika Zhao Feng ingin melepaskan jurus Tapak Angin Petirnya, ia ingin mengangkatnya sebagai muridnya. Bagaimana mungkin Tetua Pertama mau melihat kondisi yang sama terjadi lagi. Namun masalahnya Zhao Feng terlalu mirip dengan muridnya yang sebelumnya itu. Setelah berpikir lama, Tetua Pertama hanya bisa menjanjikan Zhao Feng sebagai murid terluarnya.     

Perbedaan antara murid terluar dan murid inti itu sangat besar. Murid terluar Tetua itu cuma gelar semata dan bahkan jika murid itu melakukan kesalahan berat, hal itu tidak akan mempengaruhi gurunya.     

"Murid memberikan salam kepada guru,"     

Tanpa ragu-ragu Zhao Feng membungkuk hormat namun ia langsung dihentikan oleh Tetua Pertama, "Hanya murid inti yang memberikan hormat seperti itu,"     

Tetua Pertama tidak ingin memberikan terlalu banyak perasaannya kepada Zhao Feng karena ia mempelajari jurus Tapak Angin Petir yang seperti bom waktu itu. Zhao Feng tersenyum kecil dan ia hanya memiliki satu alasan kenapa menginginkan Tetua Pertama menjadi gurunya – Ia memiliki orang dengan latar belakang kekuatan yang sangat kuat!     

Dari sudut pandangnya, menjadi murid terluar Tetua Pertama itu jauh lebih baik daripada menjadi murid inti Tetua Xue.     

Pertama, Tetua Pertama memiliki kekuasaan tertinggi dan ia tidak sembarangan mengangkat murid. Jadi, tidak ada yang akan berani menyentuhnya meski ia cuma murid terluar. Kedua, Tetua Pertama bisa dipercaya. Meski Zhao Feng cuma murid terluar, Tetua Pertama pasti akan melindunginya.     

Setelah menjadi murid dari seorang Tetua, Zhao Feng bisa merasakan tatapan iri dari murid-murid lain di sekitarnya. Itu karena Tetua pertama sangat jarang mengangkat seseorang menjadi muridnya dan Zhao Feng adalah muridnya, selain si murid inti, Yang Gan.     

Lagi pula kekuasaan Tetua Pertama jauh lebih tinggi daripada Tetua lainnya dan bahkan Master Klan pun menaruh hormat padanya.     

"Aku tidak percaya berandalan itu bisa sukses...."     

Master Hai Yun terdiam sesaat saat alisnya berkerut dan ia merasa telah mendapatkan tambahan masalah. Posisi Tetua Pertama di dalam klan itu sangat unik dan meskipun Zhao Feng cuma murid terluarnya, pelayanan yang ia dapatkan hampir setara dengan murid inti Tetua lainnya.     

Saat ini, hati Zhao Feng akhirnya bisa lebih santai. Ia telah berhasil mencapai tujuan kedua yang telah dibuat oleh Panglima Guanjun.     

1. Menjadi murid utama klan.     

2. Mencari orang dengan latar belakang kekuatan yang kuat.     

.....     

Selama beberapa hari berikutnya Klan Bulan Patah mencari sejauh ribuan kilometer di sekitar wilayah keluarga Xing untuk mencari si Pelindung Zombie Darah namun hasilnya nihil. Padahal zombie itu sedang terluka dalam dan seharusnya tidak bisa melarikan diri lebih dari beberapa ratus kilometer. Namun tidak ada yang bisa menemukannya, bahkan para Tetua pun dikirim untuk mencarinya.     

Klan Bulan Patah tidak mengetahui bahwa sebenarnya Zhao Feng memiliki kemungkinan 50-60% bisa menemukan tempat persembunyian zombie itu. Namun sayangnya, semua tujuan Zhao Feng telah berhasil dicapainya. Selama ini ia selalu menonjol untuk waktu yang cukup lama. Sudah saatnya ia menarik diri, menyerap semua pengetahuan yang ia miliki dan berlatih dengan baik....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.