Raja Para Dewa

Keinginan



Keinginan

0"Zhao Feng! Pertanyaan itu tidak ada hubungannya denganmu! Tuan besar memilih para pesilat jenius karena ia menyukainya. Memangnya kau pikir tuan besar punya tujuan lain?" Nan Gongfan berteriak dengan marah.     

Pertanyaan Zhao Feng membuat Bei Moi dan Feng Hanyue mengeryitkan alisnya juga. Memang pertanyaan Zhao Feng tidak berkaitan dengan latihan. Zhao Feng pun sadar bahwa pertanyaan itu berada di luar jalurnya.     

"Ini pertama kalinya ada seseorang yang menanyakan hal tersebut," raut wajah Panglima Guanjuan pun terlihat biasa kembali dan ia menatap Zhao Feng.     

Di posisinya saat ini ia tentu saja tidak akan marah karena hal seperti itu. Panglima Guanjun memang baik. Nan Gongfan dan yang lainnya pun bernapas lega saat melihat Panglima Guanjun tidak marah karena pertanyaan tersebut.     

Lewat pertanyaan Zhao Feng itu, yang lainnya pun ikut penasaran. Feng Hanyue dan Nan Gongfan adalah pesilat yang cerdas sehingga mereka sebenarnya tahu Panglima Guanjun mengumpulkan para pesilat jenius bukan hanya karena ia menyukainya, pasti ada tujuan lainnya.     

Panglima Guanjun perlahan berdiri dengan tangan di balik punggungnya. Ia mendesah dan menatap ke langit.     

Zhao Feng bisa melihat raut ketidakberdayaannya, kebencian dan harapan di mata Panglima Guanjun. Sepertinya saat Panglima Guanjun mendesah, ia seolah telah mengalami perubahan empat musim dalam setahun sekaligus.     

"Tahun ini, aku mencoba menemukan dan melatih pesilat jenius untuk keinginanku sendiri. Ini sesuatu yang tidak bisa kulakukan sendirian, aku harus bergantung pada generasi muda untuk bisa melakukannya."     

Panglima Guanjun menatap satu-satu wajah para pemuda di hadapannya lalu menatap Bei Moi dengan harapan yang tinggi.     

Sebuah keinginan? Sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Panglima Guanjun?     

Para pemuda itu saling berpandangan, mereka terkejut. Semua orang tahu bahwa Panglima Guanjun adalah kekuatan tertinggi di negara Awan. Apa yang tidak bisa dilakukannya?     

"Apa keinginan Panglima Guanjun?" Zhao Feng semakin penasaran.     

Ia tidak percaya ada hal yang tidak bisa dilakukan oleh Panglima Guanjun.     

"Kalian bisa pergi sekarang" Panglima Guanjun kembali mendesah dan memberikan tanda dengan lambaian tangannya.     

Ia lalu duduk kembali di karpetnya dan hanya ada Bei Moi di ruangan itu.     

"Tuan, Aku pasti akan mengabulkan semua keinginanmu," Bei Moi berjanji.     

"Baguslah jika kau masih punya hati yang baik. Mulai hari ini, aku akan mengajarkanmu semua jurus rahasiaku...." Panglima Guanjun tersenyum.     

Hari ini sepuluh pesilat jenius memasuki Gedung Spiritual Beladiri untuk menguji potensi mereka. Penampilan Feng Hanyue memang luar biasa, namun belum bisa dibandingkan dengan Bei Moi.     

Di luar Gedung Spiritual Beladiri, para murid terluar Panglima Guanjun berjalan bersama.     

"Saudara Zhao, Kau berani juga! Bagaimana kau bisa menanyakan pertanyaan seperti itu? Kau harus tahu bahwa master beladiri di level kesembilan pun akan berlaku sopan terhadap tuan besar," Nan Gongfan berkata dengan nada untuk mendisiplinkannya.     

"Terima kasih telah memberitahukanku," ujar Zhao Feng.     

Ia baru saja menjadi murid terluar Panglima Guanjun dan meskipun ia tidak ingin menyinggung Nan Gongfan, namun ia tidak mau mendengarkan perintah darinya. Hasil uji coba Zhao Feng membuat Nan Gongfan tidak terlalu senang namun ia tidak bisa berbuat apapun jadi ia hanya bisa mengingatkannya.     

Zhao Yufei lah yang mampu mengorek beberapa informasi dari Nan Gongfan.     

Nan Gongfan berkata: "Aku harus memperingatkanmu bahwa saudara Bei Moi itu punya bakat yang luar biasa. Ia sangat sombong dan ia tidak akan membiarkan orang lain mengalahkannya begitu saja. Jadi jangan pernah menantangnya."     

Zhao Feng pun setuju saat mendengarkan perkataannya. Saat ia mengalahkan Bei Moi dalam pertandingan mengingat, pemuda itu terlihat tidak senang padanya.     

"Bolehkah aku bertanya kepada saudara Nan seberapa bagusnya bakat Bei Moi sehingga tuan besar memilihnya menjadi murid utama?" Feng Hanyue merasa tidak adil dengan keputusan Panglima Guanjun.     

Meskipun ia adalah pesilat jenius terbaik di Batalion Penjaga Langit, ia bahkan tidak bisa terpilih menjadi murid utamanya.     

"Haha. Jika kau bisa melihat potensi Bei Moi saat itu, kau tidak akan berani berkata seperti itu," Nan Gongfan tertawa dengan sedikit rasa cemburu dan iri.     

"Berapa banyak lingkaran yang terbentuk di bola kristal saat Bei Moi melakukannya?" Zhao Yufei bertanya dengan rasa penasaran yang tinggi.     

Mereka harus mendapatkan lima lingkaran untuk menjadi murid terluar Panglima Guanjun.     

"Saat itu, hasil ujicobaku adalah lima setengah lingkaran...."     

Nan Gongfan sepertinya mulai mengingat kejadian tiga tahun lalu saat ia memasuki Gedung Spiritual Beladiri bersama Bei Moi.     

"Lima setengah lingkaran? Itu lebih banyak dari kita semua," Rasa tidak adil atas keputusan itu pun langsung sirna dari hati Feng Hanyue.     

"Namun, jika dibandingkan dengan Bei Moi, punyaku tidak ada apa-apanya. Ia mendapatkan... delapan setengah lingkaran!" Nan Gongfan menarik napas dalam-dalam saat rasa iri, tidak berdaya dan keengganan muncul di matanya.     

Delapan setengah lingkaran!     

Feng Hanyue dan Zhao Yufei tertegun sedangkan Zhao Feng terkejut. Bakat Bei Moi memang luar biasa. Pantas saja Panglima Guanjun melihat Bei Moi sebegitu pentingnya. Saat ini para pemuda itu akhirnya paham perbedaan antara mereka dan Bei Moi.     

Setelah meninggalkan gedung itu, Feng Hanyue, Zhao Yufei dan Zhao Feng kembali ke Batalion Penjaga Langit.     

Di hari yang sama, mereka menggunakan identitas baru sebagai murid Panglima Guanjun untuk pindah ke tempat yang lebih baik di dalam Istana Guanjun.     

"Selamat untuk kalian berdua karena telah menjadi murid Panglima Guanjun. Aku harap kalian tidak akan melupakanku," Huang Qi berkata dengan tatapan kagum kepada Zhao Feng dan Zhao Yufei.     

Saat ini Huang Qi hanya bisa mendesah sedih. Ia ingat bagaimana ia meremehkan mereka berdua saat pertama kali bertemu. Namun sekarang keduanya telah berada jauh di depannya.     

Setelah Zhao Feng dan Zhao Yufei mengemasi barang-barangnya, mereka pun menemui Prajurit Ketiga.     

"Sekarang kita semua berada di bawah tuan besar yang sama. Kalian bisa datang kemari kapan pun kalian butuh bantuan," Prajurit Ketiga tersenyum ke arah mereka berdua.     

"Bolehkah aku tahu siapa namamu?" Zhao Feng tidak tahu nama asli Prajurit Ketiga.     

"Menjadi bagian dari Kesatuan Guanjun, Prajurit Ketiga adalah namaku saat ini," Pengawas dari Batalion Penjaga Langit ini terlihat misterius seperti biasanya.     

Zhao Feng dan Zhao Yufei sedikit terkejut mendengarnya lalu beberapa saat kemudian mereka pergi meninggalkan Prajurit Ketiga. Setelah menjadi murid Panglima Guanjun, pelayanan yang mereka terima jauh lebih baik dibandingkan yang lainnya yang berada di dalam Istana Guanjun.     

Di hari itu, Zhao Feng dan Zhao Yufei pindah ke sebuah rumah untuk mereka masing-masing. Rumah tempat Zhao Feng tinggal punya dua ahli beladiri sebagai penjaganya.     

"Selamat datang tuan muda Zhao!" kedua penjaga itu membungkukkan badannya.     

"Selamat datang tuan," Tujuh hingga delapan pelayan berdiri dengan hormat menyambutnya.     

Rumahnya itu setinggi tiga lantai dan punya sebuah taman kecil.     

"Pelayanan disini jauh lebih bagus daripada yang didapatkan para tetua di klan keluarga Zhao," Zhao Feng berdecak kagum.     

Setengah tahun yang lalu, ia tidak pernah membayangkan akan punya dua ahli bela diri sebagai penjaganya. Dengan menjadi murid Panglima Guanjun, ia mendapatkan 30.000 keping perak dan beberapa sumber daya pelatihan secara cuma-cuma.     

Setelah pindah ke rumah barunya, Zhao Feng pun mandi dan mulai berlatih kembali. Teknik Pernapasan Kembali adalah jurus yang selalu ia latih. Setelah berlatih Teknik Pernapasan Kembali, ia mulai melatih Teknik Dinding Perak. Ini merupakan satu-satunya jurus beladiri murni yang ia punya dan jurus ini bisa meningkatkan kekuatannya dengan drastis.     

Zhao Feng ingat perkataan Panglima Guanjun di hari itu: "Tujuan utama dari sembilan level di jalur beladiri adalah untuk menguatkan darah, tulang dan organ dalam lainnya. Tujuan sesungguhnya dari kekuatan tenaga dalam bukanlah untuk membunuh namun menguatkan tubuh seseorang. Di tahap ini banyak pesilat yang telah salah langkah,".     

Karena tujuan utama dari jalur beladiri adalah menguatkan dasar tubuhnya maka Zhao Feng pun semakin rajin melatih Teknik Dinding Peraknya. Jika jurus ini telah mencapai level kesepuluh, badannya akan melampaui batas akhir tubuh manusia biasa dan ia tidak perlu khawatir kekuatan yang dihasilkan saat mencoba untuk menembus jalur beladiri murni.     

Selama beberapa hari, Zhao Feng fokus pada latihan Teknik Dinding Perak, Teknik Pemulihan Pernapasan dan beberapa jurus lainnya seperti Jari Bintang dan Langkah Bayangan Kabut. Namun perkembangan latihan Teknik Dinding Peraknya sangat lambat sekali setelah jurus ini mencapai level keenamnya.     

Tidak hanya itu, teknik penguatan badan memang membutuhkan banyak waktu dan latihan untuk perlahan terbentuk dengan sempurna.     

"Tanaman obat bisa mempercepat perkembangan teknik penguatan badanku,"pikir Zhao Feng.     

Ia lalu mengumpulkan semua barang-barangnya dan menemukan ada sekitar 400.000 perak di sakunya.     

Hm? Itu banyak sekali!     

Zhao Feng berdiri dengan tidak percaya selama beberapa saat lalu ia mengingat semua barang yang ia kumpulkan dari para penjahat yang ia bunuh, khususnya penjahat di level ketujuh. Penjahat itu pasti berharga 200 hingga 300 ribu perak.     

******     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.