Raja Para Dewa

Bei si Pesilat Super Jenius



Bei si Pesilat Super Jenius

0_Boom!_     

Suara ledakan yang keras itu langsung mengundang perhatian semua pemuda di Batalion Penjaga Langit.     

"Siapa kedua orang itu? Mereka bisa membuat Lei Cong terpental sejauh itu dengan sekali pukul,"     

"Apakah mereka tahu kalau menghancurkan kabin kayu itu melanggar peraturan?"     

Beberapa pemuda terlihat kaget. Zhao Feng dan Zhao Yufei pun langsung waspada. Saat mereka keluar, mereka melihat kabin kayu tempat tinggal Lei Cong telah hancur berantakan dan Lei Cong sedang berusaha menyingkirkan tumpukan kayu yang menimpanya.     

"Apakah kalian berdua tidak takut hukuman dari Batalion Penjaga Langit?" Lei Cong menghapus tetesan darah dari mulutnya.     

"Kami bukan dari Batalion Penjaga Langit," pemuda tampan yang ramah itu tersenyum sedangkan pemuda tanpa ekspresi itu tetap terlihat tanpa ekspresi.     

"Tapak Angin Terakhir Penghancur Langit!"     

Sekali lagi Lei Cong mengeluarkan kekuatan tenaga dalamnya dan menyerang kedua pemuda asing itu. Jurusnya berkekuatan penuh dan bisa dengan mudah membunuh pesilat di level keenam.     

"Biar aku yang melawannya!"     

Pemuda yang terlihat ramah itu tertawa dengan ringan dan ia mengeluarkan pusaran kekuatan tenaga dalam berwarna putih tepat ke arah serangan Lei Cong dan menghancurkannya dengan mudah.     

"Ah!"     

Lei Cong merasakan tubuhnya bergerak maju meskipun ia tidak berbuat apapun jadi ia segera menyalurkan kekuatan tenaga dalamnya dan mencoba bergerak mundur.     

"Hehe, ayo turun!"     

Pemuda itu memutar tangannya sekali lagi dan Lei Cong merasakan hisapan yang kuat dibawahnya yang menariknya turun.     

_Plop!_     

Lei Cong langsung terjatuh dan ia pun terlempar saat ditendang oleh pemuda itu.     

"Aye, sepertinya tidak ada pesilat jenius di Batalion Penjaga Langit," pemuda tampan yang ramah itu menggelengkan kepalanya.     

"Kan sudah kubilang," ujar pemuda tanpa ekspresi itu, namun maksudnya adalah 'Kan sudah kubilang tapi kau memaksaku untuk datang kemari...'     

Pemuda lainnya pun sedikit mendengus kesal. Pertarungan itu dimulai dan berakhir dalam waktu yang sangat singkat.     

_Si!_     

Para pemuda yang menonton pertarungan itu menarik napas dalam-dalam. Lei Cong, peringkat kedua telah dikalahkan dengan begitu mudahnya..     

"Jurus yang ia gunakan barusan telah melampaui jurus level puncak, apakah itu artinya..."     

Zhao Feng juga sedikit terkejut. Ia sangat yakin jurus yang digunakan pemuda yang ramah itu setidaknya merupakan jurus beladiri setengah murni!     

"Siapa yang bilang Batalion Penjaga Langit itu lemah?" sebuah suara yang jernih terdengar dari kabin kayu di sisi Lei Cong.     

_Shua!__ __     

Sebuah sosok rupawan berambut perak muncul.     

"Feng Hanyue!"     

Ekspresi kegembiraan muncul di wajah para pemuda Batalion Penjaga Langit. Feng Hanyue adalah peringkat pertama di Sepuluh Penjaga Langit dan ia telah mencapai level ketujuh lebih lama dibandingkan Lei Cong. Lagipula ia telah mengalahkan Lei Cong yang telah mencapai level ketujuh hanya dalam 10 jurus.     

"Hm? Akhirnya ada juga seorang pemuda jenius," Pemuda yang terlihat ramah itu tertawa sambil mengukur kemampuan Feng Hanyue.     

Feng Hanyue mulai terlihat bersinar seperti perak saat rambutnya tertiup angin.     

_Ceng! Shua!_ __     

Kedua pemuda itu langsung beradu jurus dan dengan suara sebuah ledakan, mereka menciptakan lubang di tempat mereka berdiri.     

"Kuda-Kuda Ilusi Angin!"     

Feng Hanyue menggunakan jurus beladiri murninya yang belum sempurna dan sosoknya terlihat seperti bulan, tidak berbentuk dan sangat cepat.     

"Teknik Pusaran Angin!"     

Pemuda lainnya tetap berdiri tegak dan merapatkan kedua telapak tangannya dan terlihat sebuah angin puyuh muncul dari tangannya.     

_Apa!_     

Feng Hanyue merasakan badannya seperti ditarik oleh kekuatan yang sangat besar.     

"Teknik macam apa itu? Jurus beladiri murniku yang belum sempurna tidak berpengaruh sama sekali,"     

_Boom!_     

Pemuda yang terlihat ramah itu membuat dua gerakan memotong dengan tangannya dan angin puyuh itu berubah menjadi pusaran angin yang mengekang gerakan Feng Hanyue.     

"Tebasan Ilusi Bulan Surga!" Feng Hanyue berteriak dan seberkas sinar perak yang dingin muncul di lengannya dan berubah menjadi pedang dan beradu dengan serangan lawannya itu.     

Kedua kekuatan itu beradu beberapa saat dan energi yang dihasilkannya pun langsung menyapu semua orang yang berada disana.     

Pada akhirnya, pemuda yang terlihat ramah itu telah menghancurkan serangan jurus beladiri murni yang belum sempurna milik Feng Hanyue karena tenaga dalamnya lebih dahsyat.     

_Pew!_ __     

Badan Feng Hanyue pun terlempar tujuh hingga delapan meter dan ia terlihat pucat pasi. "Bahkan jurus beladiri setengah murni tidak punya efek apapun terhadapnya. Apakah itu artinya ia telah mempelajari jurus beladiri murni...?"     

"Bagus juga, kau berhasil bertarung 20 jurus denganku,"     

Pemuda yang memenangkan pertarungan itu terlihat kagum. Saat ini auranya telah sepenuhnya terlepas dan membuat Lei Cong dan Feng Hanyue sulit untuk bernapas normal.     

"Level kedelapan di jalur beladiri...," seru Lei Cong.     

Level pelatihan pemuda yang terlihat ramah itu telah melampaui semua pemuda di Batalion Penjaga Langit.     

"Level kedelapan di Jalur Beladiri.... dan puncak level kedelapan!" Zhao Feng pun terkejut saat melihat aura kedua pemuda tersebut.     

Ternyata pemuda tanpa ekspresi itu telah mencapai puncak level kedelapan. Sulit dibayangkan ada seorang pemuda berusia 15 tahun hampir mencapai level kesembilan. Level kesembilan adalah puncak tertinggi pelatihan karena jalur beladiri murni dianggap hanya legenda semata.     

"Siapa kau?!" Feng Hanyue melihat mereka dengan tatapan waspada.     

"Aku adalah Nan Gongfan dan ini adalah saudara keenamku... Bei Moi," pemuda yang terlihat ramah itu memperkenalkan dirinya.     

Nan Gongfan? Bei Moi? Para pemuda itu belum pernah mendengar tentang mereka. Namun bagaimana bisa mereka tidak tahu ada pemuda sejenius mereka di Istana Guanjun ini?     

"Adik Nan Gongfan dan Adik Bei, apa yang membawa kalian kemari?" sebuah suara terdengar dari gedung pusat di tengah lapangan. Sebelum semua orang sempat bereaksi, Prajurit Ketiga keluar dari gedung tersebut.     

"Kakak," Nan Gongfan dan Bei Moi langsung membungkuk hormat.     

Kakak? Prajurit Ketiga adalah kakak dari kedua pemuda itu? Lei Cong dan teman-temannya pun terdiam.     

"Kedua orang ini adalah murid Panglima Guanjun," Prajurit Ketiga memberitahukan kepada Batalion Penjaga Langit.     

"Murid Panglima Guanjun?" Rasa kagum, cemburu dan iri pun terbersit di hati para pemuda itu.     

"Pantas saja mereka sangat kuat. Mereka murid Panglima Guanjun!" Banyak para pemuda jenius terlihat bernapas lega.     

"Aku dengar Panglima akan keluar setengah bulan lagi untuk mencari murid di Batalion Penjaga Langit, jadi kami kemari untuk melihatnya," ujar Nan Gongfan lalu tersenyum sedangkan Bei Moi di sampingnya tetap terlihat tanpa ekspresi.     

"Adik Bei, kita punya satu orang yang mungkin bisa mengalahkanmu dalam beberapa hal," Prajurit Ketiga melemparkan senyuman yang misterius.     

Mendengar perkataannya, raut wajah keduanya langsung terlihat sumringah.     

"Siapa?"     

Bei Moi langsung melihat sekelilingnya dan menatap satu-satu wajah para pemuda jenius di batalion itu. Baginya, hanya Feng Hanyue yang punya kekuatan lumayan.     

"Zhao Feng," Prajurit ketiga berpaling menatap Zhao Feng yang berdiri tidak jauh darinya.     

"Apa yang diinginkan Prajurit Ketiga dariku?" Zhao Feng melangkah maju dengan ekspresi wajah yang keheranan.     

_Dia?_ __     

Nan Gongfan dan Bei Moi menatap Zhao Feng yang membuatnya merasakan tekanan yang hebat.     

"Adik Bei, meski bakatmu cukup bagus dan kau punya ingatan yang sangat baik, si Zhao Feng ini mungkin lebih baik darimu," ujar Prajurit Ketiga.     

"Hehe, benarkah?!" tanya Nan Gongfan dengan penasaran.     

Keduanya terlihat ingin sekali ada pesilat lain yang bisa mengalahkan saudaranya itu. Ya, bakat Bei Moi memang sangat menakjubkan hingga mencapai level dimana keduanya saling merasa cemburu dan iri dengan bakatnya itu.     

Dalam hal bakat dan pencerahan, kemampuan Bei Moi telah melewati level Prajurit Ketiga dan Nan Gongfan dengan sangat jauh. Sekarang mereka menemukan orang lain yang mungkin punya kemampuan melebihi Bei Moi dalam hal ingatan, tentu saja mereka tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja.     

"Aku tidak percaya," ujar Bei Moi dengan santai.     

"Bagaimana kau bisa tahu jika kau tidak mencobanya?" Nan Gongfan terlihat bersemangat meskipun ia tidak terlalu yakin pada Zhao Feng.     

Beberapa saat kemudian keempat orang tersebut memasuki gedung di tengah lapangan itu.     

Prajurit Ketiga lalu mengambil sebuah buku dan membantingnya di atas meja. "Ini adalah buku jurus beladiri setengah murni bernama Langkah Bayangan Kabut,"     

Jurus beladiri setengah murni? Mata Zhao Feng terlihat berbinar-binar.     

"Kalian berdua belum pernah mempelajarinya kan?!" Ia menatap Zhao Feng dan Bei Moi.     

"Tidak!" keduanya menggelengkan kepalanya.     

"Kalian berdua gunakan waktu tercepat kalian untuk menghapal semua isi buku ini," Prajurit Ketiga memberikan arahan.     

"Aku duluan,"     

Bei Moi mengambil buku itu dan membalikkan semua halamannya. Saat berusaha menghapalnya, ia terlihat seperti patung batu.     

Dalam beberapa detik, Bei Moi telah selesai menghapalnya. "Kau bisa mengujiku apa saja,"     

"Aku akan mengujimu," Nan Gongfan mengambil buku itu lalu memilih halaman secara acak yang langsung dijawab Bei Moi dengan tepat.     

Kemampuannya mengejutkan Zhao Feng. Sejak ia menyatu dengan mata misteriusnya itu, ini pertama kalinya ia bertemu pemuda jenius yang mampu menghapal apapun hanya dengan sekali melihatnya.     

"Zhao Feng, sekarang giliranmu," ujar Prajurit Ketiga.     

Zhao Feng menganggukkan kepalanya lalu mengambil buku jurus Langkah Bayangan Kabut.     

_Shua! Shua! Shua!..._ __     

Sekitar 10 tarikan napas kemudian, Zhao Feng mengembalikan buku itu dan berkata, "Selesai".     

Secepat itu?     

Bei Moi dan Nan Gongfan terkejut dan terlihat curiga. Keduanya lalu memilih halaman yang paling rumit dari buku tersebut namun Zhao Feng telah menghapalnya dengan sempurna.     

"Terlalu kuat, ingatannya melebihi ingatan saudara Bei Moi," Nan Gongfan terlihat bersemangat dan terlihat seolah-olah itu merupakan prestasi yang bagus bisa mengalahkan Bei Moi.     

"Aku tidak percaya itu!"     

Mata Bei Moi menatap Prajurit Ketiga dan Zhao Feng dan berpikir keduanya mungkin bersekongkol untuk mengelabuinya.     

"Lalu bagaimana kau ingin membuktikannya?" tanya Prajurit Ketiga.     

_Pah!_     

Bei Moi mengeluarkan sebuah buku dan berkata dengan santai, "Jurus beladiri setengah murni – Teknik Pemulihan Pernapasan !"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.