Raja Para Dewa

Level Ketujuh, Jurus Beladiri Murni



Level Ketujuh, Jurus Beladiri Murni

0Dalam sekejap mata, Lei Cong dan Zhao Feng telah bertarung beberapa jurus. Kekuatan yang dihasilkannya membuat pemuda lainnya langsung menjauhi keduanya.     

Jari Bintang!     

Zhao Feng tidak mundur justru menyerang maju karena mata kirinya bisa melihat perubahan kekuatan tenaga dalam dan gerakan aliran darahnya.     

_Boom! Boom! Boom..._     

Jari Bintang Zhao Feng telah mencapai puncak level keempat dan dia bisa menembakkan sepuluh jarinya dengan sekejap mata. Sinar kebiruan itu melesat ke berbagai arah, setiap jarinya mengeluarkan tenaga dalam yang sempurna dan menghancurkan apapun yang dikenainya.     

Dalam waktu singkat, Zhao Feng dan Lei Cong terlihat setara. Lei Cong mendapatkan keuntungan karena level pelatihannya lebih tinggi sehingga ia bisa menggunakan jarak tembak yang lebih lebar. Sedangkan Zhao Feng punya jurus Jari Ruang Bintang yang kekuatannya setara dengan pesilat di level ketujuh.     

Jika dilihat dari kecepatan serangannya, Zhao Feng sebenarnya lebih cepat dan ia selalu berinisiatif untuk menyerang terlebih dahulu.     

Tapak Angin Terakhir Penghancur Langit!     

Tapak Lei Cong meledak dan melepaskan seberkas tembok angin ke arah Zhao Feng     

"Tapak Angin Misterius!"     

Zhao Feng langsung menggabungkan gambar tapak gadis itu di pikirannya. Selama pertarungan yang telah ia lakukan dengan menggunakan jurus tersebut, kekuatannya semakin lama semakin kuat. Kedua jurus tapak itu beradu namun tapak biru milik Zhao Feng terlihat menyelimuti angin serangan Lei Cong dan dengan mudah menghancurkannya.     

"Jurus seperti apa itu...?" Lei Cong kaget. Jurus yang ia gunakan tadi adalah jurus terbaiknya.     

Kuda-Kuda Aliran Angin!     

Tubuh Zhao Feng tiba-tiba terlihat lebih lincah dan ia terlihat seperti menari di udara, kadang ia menyerang dengan Tapak Angin Misteriusnya dan kadang dengan jurus Jari Bintangnya.     

_Doom... Pew...Bang..._     

Kekuatan kedua sosok itu menghasilkan gelombang angin yang menyapu ke segala arah.     

10 jurus, 20 jurus, 30 jurus...     

Tenaga dalam dan kemampuan Zhao Feng semakin terasah. Berhadapan dengan seorang master beladiri justru menambah potensi dalam dirinya. Tanpa sadar, jurus Jari Bintangnya telah berada di puncak level keempat dan Teknik Dinding Besinya telah mencapai tahap akhir dari level kelimanya. Semua itu membuatnya mampu bertarung dengan seorang master beladiri dan tidak kalah begitu saja.     

Setelah lebih dari 100 jurus, keduanya merasa sedikit kelelahan. Zhao Feng merasakan tenaga dalamnya semakin termurnikan dan ada perasaan yang bergejolak dalam tubuhnya.     

"Ini..."     

Zhao Feng merasa level pelatihannya telah maju selangkah dan ia perlahan menembus hambatan terakhir menuju ke level tujuh.     

"Pertarungan hari ini selesai sampai disini,"     

Sosok Zhao Feng langsung meninggalkan lapangan pertandingan dan kembali ke kabinnya. Lei Cong juga tidak bisa unggul atas Zhao Feng dan ia merasa sedikit kelelahan juga. Ia merasa hal itu disebabkan karena level pelatihannya belum stabil.     

Di dalam sebuah rumah kayu yang agak jauh dari lapangan tersebut, Feng Hanyue berdiri memperhatikan mereka.     

"Kakak Feng, menurutmu bagaimana pertandingan tersebut?" tanya seorang pemuda.     

"Lei Cong baru saja menembus level ketujuh dan ia tidak terlalu berguna. Sedangkan Zhao Feng, ia mungkin bisa mengancamku jika ia telah mencapai level ketujuh," raut wajah Feng Hanyue terlihat sangat tenang.     

Saat ini, aura dari Feng Hanyue telah mendekati puncak level ketujuh. Hal itu dikarenakan ia telah mengalami banyak kemajuan setelah misi tersebut.     

_Di dalam kabin kayu nomor 10..._     

Zhao Feng duduk bersila dan mulai menyalurkan kekuatan tenaga dalamnya. Saat pertandingan tadi, semua potensinya semakin bertambah. Saat ini ia bahkan merasakan tenaga dalamnya bergemuruh dengan sangat kuat di sekujur badannya. Kualitas dan kuantitasnya pun meningkat dengan pesat.     

Malam itu tenaga dalam Zhao Feng mencoba bergerak keluar dari tubuhnya dan ia akhirnya bisa mengendalikannya. Karena Zhao Feng berpengalaman menyalurkan kekuatan tenaga dalamnya di luar tubuhnya lewat jurus Jari Bintangnya, ia akhirnya bisa menembus hambatan tersebut dan menuju ke level berikutnya.     

"Berhasil!"     

Zhao Feng menarik napas dalam-dalam dan membuka telapak tangannya. Sebuah sinar hijau terlihat keluar dari telapak tangannya lalu kembali masuk dan menghilang. Ia hanya perlu memikirkan ledakan kekuatan tenaga dalamnya dan ia akan mampu membuat ahli beladiri terlempar jauh dengan kekuatannya.     

Saat itulah Zhao Feng sadar seberapa kuatnya seorang master beladiri. Zhao Feng hanya butuh seharian untuk benar-benar mengendalikan kekuatannya, bahkan ia akan mampu mengalahkan Lei Cong. Jika ia menggunakan jurus Jari Bintang, kekuatannya akan berada di level yang lebih tinggi.     

Saat level pelatihannya meningkat, Teknik Dinding Besinya juga telah mencapai puncak level kelima. Teknik Dinding Besi terbagi menjadi tujuh level dan di level keenam jurus ini bisa membentuk tameng dari kekuatan tenaga dalam yang membuat pesilat di level ketujuh dan kedelapan pun belum tentu bisa menembusnya. Menurut buku yang ia baca, jika seseorang telah mencapai level ketujuh, tameng badannya akan sangat sempurna.     

Memikirkan hal itu, Zhao Feng merasa ada yang salah karena seharusnya di levelnya yang sekarang jurus ini punya kemampuan yang melampaui tubuh manusia biasa, kecuali ada jarak antara level enam dan tujuh. Zhao Feng menyipitkan matanya saat ia memikirkan kakek Zhao Yufei, si orang tua bertangan satu itu.     

Ketika mereka bertukar jurus, orang tua itu mungkin telah mengubah sesuatu di Teknik Dinding Besinya, sama seperti ketika Zhao Feng menyimpan beberapa rahasia jurusnya. Ia tidak terlalu memikirkan masalah tersebut karena saat ini ia telah menembus level ketujuh di jalur beladiri dan ia akhirnya bisa memilih hadiah tambahan itu.     

"Jurus beladiri murni! Sepertinya takdir telah memutuskannya untukku..." Zhao Feng menahan luapan rasa gembiranya.     

Hari ini adalah hari ia harus memberikan jawaban kepada si Prajurit Ketiga.     

_Di dalam gedung di tengah lapangan..._     

"Kau memilih jurus beladiri murni?" Prajurit Ketiga sedikit terkejut saat menatap Zhao Feng.     

Ia tidak menyangka Zhao Feng bisa mencapai level ketujuh dan menjadi seorang master beladiri dalam waktu sesingkat itu.     

"Ya," suara Zhao Feng terdengar mantap.     

"Baiklah, Ikuti aku," Prajurit Guanjun itu tidak berkata apapun saat menemani Zhao Feng ke Gedung Perbendaharaan.     

Gedung Perbendaharaan adalah tempat keramat di Istana Guanjun. Ada dua master beladiri di level kesembilan yang menjaga tempat tersebut dan untuk membuka perpustakaan jurus beladiri murni harus mendapat persetujuan dari kedua master beladiri tersebut.     

"Membuka Perpustakaan jurus beladiri murni?" keduanya terlihat kaget.     

Di Istana Guanjun, untuk membuka perpustakaan tersebut harus mendapatkan izin langsung dari Panglima Guanjun.     

"Membuka perpustakaan jurus beladiri murni," Prajurit Ketiga menunjukkan sebuah kepingan koin berwarna perak gelap dan emas.     

Perintah dari Panglima Guanjun.     

Kedua master beladiri di level kesembilan itu pun langsung menunduk hormat. Keping berwarna perak dan emas itu melambangkan Panglima Guanjun. Lagipula Prajurit Ketiga itu salah satu dari tiga prajurit terbaik di Kesatuan Guanjun dan dia pengawas Batalion Penjaga Langit sejak Panglima Guanjun melakukan meditasi tersembunyinya.     

Statusnya bisa langsung terlihat saat ia mengeluarkan kepingan tersebut. Kedua pesilat level kesembilan itu menuntun mereka ke sebuah gedung berwarna perak metalik. Gedung itu tidak memiliki jendela, hanya ada satu pintu berwarna hitam pekat dengan lubang ditengahnya.     

Prajurit Ketiga berjalan ke pintu itu dan meletakkan keping Guanjun di dalam lubangnya.     

_Weng~_     

Pintu berwarna hitam pekat itu perlahan terbuka dan memperlihatkan isi didalamnya.     

"Kau hanya bisa memilih satu jurus beladiri murni," Prajurit Ketiga mengajak Zhao Feng masuk lalu menutup pintunya.     

Di dalam ruangan itu ada sekitar 20an keping giok dengan tulisan berbagai nama jurus.     

Teknik Ilusi Angin, Tapak Darah Dewa, Cakar Iblis Surga, Tapak Dominasi Langit, Teknik Dinding Perak...     

" Setiap keping giok mewakili satu jurus beladiri murni. Jika kau telah menentukan jurus apa yang kau inginkan, kau bisa mengambilnya dan meminjamnya selama tujuh hari, lalu mengembalikannya. Apapun yang bisa kau dapatkan nantinya tergantung petunjuk dan kebijaksanaanmu," Prajurit Guanjun itu menjelaskan kepadanya.     

Zhao Feng tahu bahwa keping itu hanyalah rangkuman dari semua jurus. Buku jurusnya akan diambil di tempat lain. Tidak banyak jurus beladiri murni di ruangan itu namun semua jurusnya telah sempurna.     

Teknik Ilusi Angin : Seseorang bisa menyatu dengan angin dan menciptakan sosok ilusi kembarannya. Level tertingginya bisa membuat sembilan ilusi kembarannya. Persyaratan minimal : Level ketujuh.     

Tapak Darah Dewa : memusnahkan tubuh lawannya menjadi air dan bisa membuat racun yang mematikan.     

Cakar Iblis Surga : Cakar iblis yang bisa menghancurkan besi hingga berkeping-keping. Ketika dipelajari hingga level puncak, jurus ini bisa menghancurkan barang apapun.     

Jantung Zhao Feng berdebar keras saat membaca semua rangkuman jurus itu. Dibandingkan dengan jurus beladiri murni ini, semua jurus yang pernah ia pelajari seolah hanya mainan belaka.     

_Hmmmm?_     

Tiba-tiba Zhao Feng melihat keping giok dengan tulisan Teknik Dinding Perak.     

"Teknik Dinding Perak?"     

Zhao Feng mendadak gembira. Teknik Dinding Besinya bisa dikatakan versi sederhana dari Teknik Dinding Perak.     

Teknik Dinding Perak : Teknik penguatan badan yang akan meningkatkan kekuatan dan pertahanan tubuh seseorang. Jika dipelajari hingga level tertingginya, badannya tidak akan meleleh dibakar api dan kekuatannya akan melebihi kemampuan manusia biasa.     

Melihat rangkuman jurus tersebut, Teknik Dinding Besi memang mirip dengan Teknik Dinding Perak, namun lebih kuat.     

Melampaui kemampuan tubuh manusia biasa! Seperti apa bentuknya?     

Sepengetahuan Zhao Feng, jika tubuh seseorang telah mencapai kekuatan tertingginya, ia bisa menembus ke jalur beladiri murni hanya dengan kekuatan badan saja. Ini sama seperti mencapai puncak level kelima dari Teknik Dinding Besi yang membuat kekuatan ototnya saja bisa melawan pesilat level lima ataupun enam.     

Dengan menggunakan Teknik Dinding Perak ini, seseorang bisa menggunakan kekuatan ototnya saja dan sanggup melawan pesilat di jalur beladiri murni.     

"Pantas saja jurus ini merupakan jurus penguatan tubuh yang murni..." Zhao Feng menarik napas dalam-dalam lalu berpaling ke arah keping giok lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.