Raja Para Dewa

Lantai Ketiga Perpustakaan Beladiri



Lantai Ketiga Perpustakaan Beladiri

0Sejak awal pertarungan bisa terlihat bahwa Zhao Feng lebih unggul. Hal itu cukup menyeramkan mengingat Zhao Feng punya level pelatihan yang lebih rendah.     

"Zhao Feng lebih unggul karena jurus Jari Bintang dan teknik pertahanan badannya..." Zhao Tiancang mendesah dan tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut di wajahnya. Suaranya juga cukup lantang sehingga Zhao Linlong mendengarnya.     

Teknik Dinding Besi milik Zhao Feng telah mencapai level kelima dan dia punya kekuatan yang sulit dibayangkan oleh siapapun. Ia masih menyembunyikan level pelatihan sebenarnya sehingga Teknik Dinding Besinya masih terlihat seolah berada di puncak level keempat.     

Kekuatan Jari Bintangnya memang lebih kuat daripada Jari Membelah Awan milik Zhao Linlong.     

"Aku tidak percaya!" teriak Zhao Linlong geram dan kembali memusatkan tenaga dalamnya.     

Dalam waktu singkat kekuatannya sudah mencapai level puncak. Jika yang dihadapinya adalah murid jenius lainnya, mereka pasti sudah tewas.     

"Tahap Ketiga jari Bintang!" Mata Zhao Feng berkilat saat terlihat sinar biru membelah udara.     

_Pew----_     

Jarinya bergerak memotong di udara dan berubah menjadi sinar kebiruan.     

_Poof! Poof! Pew---_     

Serangan Zhao Feng memukul mundur Zhao Linlong berulang-ulang kali.     

_Wah!_     

Pada jurus kedelapan, wajah Zhao Linlong terlihat pucat dan ia pun muntah darah. Dari situasi tersebut sepertinya Zhao Linlong sudah tidak bisa bertarung lebih dari 10 jurus.     

"Dia seperti Xin Wuheng kedua," Zhao Han dan Zhao Chi saling berpandangan dan menganggukan kepala.     

Jika dipikir lagi, Zhao Feng dan Xin Wuheng seri di posisi pertama dan Xin Wuheng mengaku kalah. Sekarang mereka bisa melihat bahwa kekuatan Zhao Feng lebih tinggi daripada Xin Wuheng, bukan lebih rendah.     

"Aliran Kuda-Kuda Angin!" Pada jurus kesembilan aura Zhao Linlong tiba-tiba berubah.     

_Hu~_     

Sinar ungu yang pekat mendorong keras ke arah Zhao Feng.     

_Jurus seperti apa ini?_     

Jantung Zhao Chi, Zhao Han dan Zhao Yufei berdebar keras. Bahkan Zhao Feng yang unggul dalam pertarungan ini pun bisa merasakan tekanan dari aura tersebut.     

"Apakah itu bagian dari aura jurus beladiri murni?" Zhao Feng segera menguasai dirinya sendiri dan memusatkan lebih banyak energi ke jurus Jari Bintang.     

Jari Bintang Satu Titik!     

Sinar biru muncul dan bergerak seperti meteor     

"Apa...? Dia sudah mempelajari jurus Jari Bintang Satu Titik?!"     

"Jari Bintang Satu Titik! Jurus mematikan dari Jari Bintang. Jika ia sudah mempelajarinya maka levelnya sudah hampir mendekati level keempat," Para tetua terlihat terkejut.     

Jari Bintang adalah jurus terkuat di klan Zhao namun ini juga merupakan jurus tersulit untuk dipelajari. Selama 100 tahun banyak murid jenius yang telah mencoba mempelajarinya namun hasilnya tetap sama, jari mereka menjadi cacat atau karena waktu yang dibutuhkan sangat lama, mereka akhirnya menyerah.     

Salah satu tetua pernah menyebutkan bahwa Jari Bintang adalah jurus yang nyaris mendekati level jurus beladiri murni dan sangat berbahaya. Namun di generasi saat ini, seorang murid dari klan cabang berhasil mempelajari jurus Jari Bintang dengan baik.     

_Pew..._     

Jari Bintang Satu Titik membelah di udara dan menghajar jurus Pukulan Kuda-Kuda Angin milik Zhao Linlong. Sosok Zhao Linlong pun bergetar hebat saat lengan bajunya tercabik-cabik.     

"Kau kalah!" Jari Zhao Feng berhenti tepat di dekat urat nadi lengan Zhao Linlong.     

Jari Bintang punya banyak kelebihan. Salah satunya adalah bisa mengincar titik nadi seseorang.     

_Aku kalah?_     

Zhao Linlong terkejut. Selama ini Zhao Linlong berpikir ia tidak terkalahkan sehingga ia tidak bisa melihat perbedaan besar antara dirinya dan Zhao Feng. Ia berpikir Zhao Feng adalah orang yang tidak ada apa-apanya.     

"Bagus juga, kau bisa mengendalikan kekuatan tenaga dalammu dengan sempurna," puji Ye Linyun.     

Ia bisa melihat kemampuan Zhao Feng yang lebih banyak dan lebih menyukainya setelah pertarungan itu. Bisa menantang seseorang yang levelnya lebih tinggi itu jarang terjadi di ibukota provinsi. Lagipula Zhao Feng terlihat tidak terlalu bersusah payah melakukannya. Zhao Tiancang dan para pengikutnya pun saling berpandangan dan menghela napas dalam-dalam     

Mereka bisa melihat dengan jelas jurus Jari Bintang Satu Titik itu bisa menghancurkan lengan Zhao Linlong namun ia tidak melakukannya. Pertarungan kedua murid jenius terbaik di kota Bulu Matahari ini pun telah berakhir. Ye Linyun menatap Zhao Feng dan Zhao Yufei dan terlihat sangat senang.     

Meskipun ia tidak bisa menemui murid jenius di keluarga Xin, dia mendapatkan dua murid jenius di keluarga Zhao. Penampilan Zhao Feng sangat diluar dugaannya.     

"Kalian berdua pergilah dan segera kemasi barang-barang kalian. Tiga hari lagi kita akan menuju ke ibukota provinsi," ujar Ye Linyun kepada Zhao Feng dan Zhao Yufei.     

_Shua!_     

Ye Linyun berubah menjadi bayangan dan langsung menghilang.     

_Cepat sekali!_     

Tanpa menggunakan kemampuan mata kirinya, Zhao Feng bahkan tidak bisa melihat bayangannya. Jika Ye Linyun ingin menyerang, tidak ada yang bisa menangkis serangannya, termasuk pemimpin klan dan para tetua.     

_Apakah seperti itu kekuatan di level kesembilan? Lalu seberapa kuatnya si Panglima Guanjun itu?_ Zhao Feng menarik napas dalam-dalam saat memikirkannya.     

"Pemimpin klan, masih ada tiga hari lagi. Aku ingin kembali ke desa Daun Hijau," Mata Zhao Feng menatap ke arah Zhao Tiancang.     

Ia masih dalam perintah tahanan rumah dari klan ini.     

"Pergilah"     

Meskipun Zhao Tiancang adalah pemimpin klan, namun kali ini ia merasa tidak berguna. Sepatah kata itu pun terdengar terpaksa. Sekarang Zhao Feng telah menjadi salah satu pesilat di Istana Guanjun, ia tidak akan berani melakukan apapun terhadapnya.     

"Namun kami berharap kau bisa memberikan jawaban atas kematian Zhao Tianjian. Dari jurus Jari Bintang yang kau gunakan tadi, kau bisa membunuhnya." Mata Zhao Tiancang terlihat berkilat.     

Saat ini ia hanya menginginkan sebuah jawaban. Bahkan jika jawabannya adalah Zhao Feng memang berkomplot dengan keluarga Qiu, ia tetap tidak bisa menghukumnya lagi.     

"Aku memang membunuh Zhao Tianjian, namun aku tidak pernah mengkhianati keluarga Zhao," Zhao Feng tertawa.     

"Itu memang benar kau..."     

Sebelumnya mereka memang sudah curiga namun tidak percaya Zhao Feng bisa membunuh keduanya.     

"Satu hal lagi. Orang yang sebenarnya berkomplot dengan keluarga Qiu itu bukan aku... Jika kau ingin tahu jawabannya, kau bisa menemukannya di rumah Zhao Tianjian..." Usai memberikan pernyataan itu Zhao Feng pun meninggalkan ruangan tersebut.     

_Apakah mungkin...?_     

Akhirnya mereka pun paham.     

Di hari yang sama...     

Para petinggi klan segera mengirimkan orang untuk menahan keluarga Zhao Tianjian, termasuk Zhao Yijian.     

Zhao Yijian tidak tahu apa yang sedang terjadi, namun mereka menemukan beberapa bukti bahwa Zhao Tianjian berkomplot dengan keluarga Qiu. Akhirnya kebenaran pun terungkap. Para petinggi klan pun akhirnya sadar perlakuan tidak adil yang mereka berikan ke Zhao Feng. Biasanya mereka tidak akan peduli, namun kali ini berbeda. Zhao Feng telah terpilih oleh Istana Guanjun dan dia punya masa depan yang cerah. Masa depan Zhao Feng bisa menentukan masa depan klan keluarga Zhao juga.     

Itu sebabnya pemimpin klan memerintahkan tetua Zhao Yusong untuk mendatangi Zhao Feng.     

"Hahaha... Sangat menyenangkan melihat ekspresi di wajah mereka," Tetua Yusong sama sekali tidak terlihat bersimpati kepada pemimpin klan dan para petingginya, bahkan ia terlihat sangat senang.     

"Oh ya, para petinggi klan telah memutuskan untuk membuka lantai ketiga perpustakaan untukmu," Ia menyampaikan berita lainnya.     

Lantai ketiga perpustakaan? Senyuman tersungging di wajah Zhao Feng. Hasil pertarungan kemarin sesuai dengan dugaannya.     

Pada hari kedua, tiga orang tetua termasuk tetua Zhao Yusong memasuki lantai ketiga perpustakaan. Lantai ketiga ini adalah tempat yang sangat misterius. Satu orang tetua tidak akan mampu membukanya. Klan keluarga Zhao punya peraturan, tiga orang tetua harus setuju untuk membuka lantai ketiga ini karena dibutuhkan aliran tenaga dalam yang terus menerus untuk membukanya. Ada sebuah pintu batu berwarna hijau gelap yang menuju ke lantai ketiga.     

_Weng~_     

Pintu batu itu berdengung saat ada beberapa alat mekanik yang tersembunyi bergerak untuk membukanya dan pintu itu pun terbuka lebar. Zhao Feng melangkah masuk dan melihat ada ruangan yang sepenuhnya terbuat dari batu. Di dindingnya ada beberapa lukisan yang terpahat. Ada yang terlihat bergerak, ada pula yang terlihat buram. Dengan menggunakan kombinasi kekuatan tenaga dalam dari 3 master beladiri, lukisan-lukisan itu terlihat hidup.     

Aliran Kuda-Kuda Angin! Kuda-Kuda Angin Puyuh! Kuda-Kuda Membelah Angin! Kuda-Kuda Angin Api...     

Setiap lukisan memiliki kuda-kuda yang berbeda namun karena sudah sangat tua, gambarnya tidak terlalu jelas. Zhao Feng merasa bahkan dengan kekuatan tenaga dalam dari ketiga tetua, itu masih tidak cukup untuk mengaktifkan semua lukisan tersebut.     

"Seluruh rangkaian lukisan ini akan membentuk sebuah jurus beladiri murni, namun gambarnya sedikit buram dan tidak ada cukup energi untuk mengaktifkan semuanya," Mata kiri Zhao Feng segera merekam semua lukisan tersebut.     

"Zhao Feng, kami hanya mampu melakukannya selama 30 tarikan napas. Jika kau bisa mendapatkan petunjuk apapun disini, semuanya benar-benar tergantung padamu," Suara Tetua Yusong terdengar dari luar.     

_30 tarikan napas!_ Hati Zhao Feng berdebar-debar.     

_Shua!_     

Ia langsung memaksa kemampuan mata kirinya hingga batas tertingginya dan berubah menjadi penglihatan super. Dengan kekuatan itu, lukisan di dinding batu itu pun menjadi sangat jelas.     

"Salin!" Zhao Feng meneriakkan satu kata dan satu lukisan pun terserap masuk dalam dimensi di mata kirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.