Raja Para Dewa

Tamu dari Ibukota Provinsi



Tamu dari Ibukota Provinsi

0"Apakah para petinggi keluarga Zhao memberikanku perintah tahanan rumah?" Zhao Feng merasa seolah-olah ia tiba-tiba diguyur air dingin.     

Ia telah menjadi peringkat satu di pertandingan antar klan dan justru menerima perlakuan seperti ini? Ia tentu saja tidak bodoh, orang yang sebenarnya berkomplot dengan keluarga Qiu adalah kedua orang yang tewas itu!     

Malam itu saat ia pulang dari pertandingan antar klan, semua telah direncanakan. Qiu Mengyu mengundangnya untuk memberikan waktu kepada para penyerangnya untuk mengatur rencananya. Jika rencana itu berhasil dan Zhao Feng tewas di dekat wilayah klan keluarga Zhao, bagaimana reaksi keluarga Zhao? Seorang murid jenius yang tewas dari klan cabang tidak akan mendorong para petinggi untuk mencari pelaku pembunuhnya.     

"Tenang!" ujat Tetua Yusong, "Selama aku masih hidup, mereka tidak akan punya bukti apapun yang mengarah kepadamu. Aku pastikan mereka segera menemukan kebenarannya!"     

"Terima kasih atas perhatian anda, tetua," Zhao Feng berkata dengan penuh rasa hormat.     

Sebenarnya jika Zhao Feng tidak dibela oleh tetua Zhao Yusong, perlakuan kepadanya tidak akan sekedar perintah tahanan rumah.     

Perintah tahanan rumah?     

_Aku tidak berencana pergi kemanapun! Lalu apa yang bisa kalian lakukan?_ Zhao Feng tertawa dalam hati dan tidak ingin menjelaskan apapun lagi.     

Ia hanyalah murid dari klan cabang Zhao, para petinggi tidak akan mempercayainya. Jika ia ingin membeberkan kebenarannya, level pelatihan dan kekuatan yang disembunyikannya akan menyebabkan masalah yang lebih besar.     

***********     

_Kembali ke rumahnya..._     

Zhao Feng duduk dengan santai dan kembali berlatih, semua luka-lukanya hampir sembuh. Dengan tingkat pelatihannya di level keenam, ia menjadi yang terkuat di kota Bulu Matahari dan pesilat yang bisa mengancamnya hanyalah para master beladiri. Selain itu, Zhao Feng tidak takut pada siapapun.     

"Aku akan meninggalkan keluarga Zhao, meninggalkan kota Bulu Matahari dan menjelajahi dunia luar," Zhao Feng punya impian dalam hatinya, ia sudah kehilangan rasa memiliki di keluarga ini.     

Di hari ia melihat gadis pemalu yang misterius di ngarai Hutan Awan langit, ia telah dipenuhi rasa ingin melihat dunia luar. Di dalam dimensi kegelapan mata kirinya, jurus tapak gadis itu kembali berputar berulang-ulang kali. Hingga saat ini ia masih belum memahami kehebatan dalam jurus gadis tersebut.     

Dalam sekejap mata, setengah bulan pun berlalu. Zhao Feng menghitung hari dan baru menyadari ia baru saja berulang tahun yang keempat belas.     

Ia telah berlatih keras selama berhari-hari dan jurus Langkah Seribu Bayangannya telah mencapai level puncaknya. Ia sadar pemahamannya pada jurus beladiri level tinggi menjadi semakin mudah sejak ia mulai memahami aura 'Satu Surgawi'. Aura ini sama dengan yang dimiliki oleh para master beladiri yang mempelajari jurus beladiri level rendah, yang artinya hal yang mudah bagi mereka.     

Zhao Feng bahkan merasakan jurus Jari Bintangnya tidak sesulit sebelumnya. Sekarang jurusnya itu sedikit lagi akan mencapai puncak level keempatnya.     

Di hari saat Zhao Feng berulang tahun yang keempat belas, seorang tamu datang ke klan keluarga Zhao. Saat itu semua anggota keluarga inti dan para petinggi keluarga Zhao menyambut kedatangan tamu tersebut. Selain tetua Zhao Yusong yang menjaga perpustakaan, semua tetua turut hadir.     

"Apakah yang dimiliki oleh keluarga kami sehingga Tuan Ye datang sendiri kemari?" pemimpin klan bertanya pada orang yang duduk di kursi utama.     

Orang yang duduk di kursi pimpinan klan adalah seorang laki-laki paruh baya berusia 35 tahun. Dia terlihat seperti orang biasa yang tidak punya kemampuan beladiri. Namun setiap gerakannya, tarikan napasnya, membuat para tetua terkejut. Hanya pesilat di level tujuh ke atas yang bisa merasakan bahaya yang terpancar dari laki-laki tersebut meskipun ia telah menyembunyikan auranya.     

"Aku dengar keluarga Xin dan Zhao punya murid jenius yang sangat berbakat. Aku diperintahkan oleh Panglima Guanjun untuk menyelidikinya," Setelah ia berkata demikian, semua yang hadir disana langsung berdebar-debar.     

Panglima Guanjun!     

Keringat dingin mengucur di dahi Zhao Tiancang. Berada dalam kota dibawah kekuasaan ibukota provinsi Guangjun, siapa yang tidak tahu dengan Panglima Guanjun?     

Keluarga Zhao berada di salah satu kota dari 12 kota dibawah kekuasaan provinsi Guanjun, dan raja diktator yang memimpinnya adalah Panglima Guanjun!     

Cerita tentang dia sudah melegenda. Panglima Guanjun adalah satu dari tujuh panglima utama, ia punya level pelatihan yang sangat tinggi sekali. Kabarnya ia pernah membantai 200.000 prajurit, membunuh 18 orang master beladiri di level ketujuh atau yang lebih tinggi, dan membunuh musuh di level kesembilan. Kabarnya juga Panglima Guanjun telah membantai lima hewan buas mematikan tingkat tinggi dengan sekali serangan. Semua hewan buas itu lebih kuat daripada Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang yang pernah ditemui Zhao Feng.     

Sepertinya Panglima Guanjun telah mencapai level kesembilan sebelum berumur 30 tahun. 10 tahun kemudian ada isu yang beredar bahwa ia telah mencapai jalur beladiri murni yang melegenda itu! Tidak masalah apakah semua kabar itu benar atau tidak, karena Panglima Guanjun adalah salah satu kekuatan terbesar di negara ini!     

Siapalah keluarga Zhao bila dibandingkan dengannya?     

Dan sekarang Tuan Ye telah datang ke klan Zhao atas perintah dari orang itu. Semua orang langsung saling berpandangan dengan bersemangat.     

"Kalau boleh kami bertanya, siapakah murid jenius yang Tuan Ye cari?" Zhao Tiancang menyeka peluh di dahinya.     

Tuan Ye ini adalah pesilat di level kesembilan dan ia berpeluang besar menjadi tangan kanan Panglima Guanjun. Di dalam kota Bulu Matahari, hanya ada sedikit kesempatan untuk pesilat mencapai level kedelapan. Dengan kekuatan Tuan Ye, dia bisa membunuh master beladiri semudah ia membunuh anjing dan kucing. Bisa dikatakan keluarga Zhao tidak akan bisa melawannya.     

"Menurut informasi yang kuterima, keluarga Zhao dan Xin punya murid jenius. Aku tidak tahu nama mereka.. Aku baru saja mengunjungi keluarga Xin namun hasilnya mengecewakanku..." Tuan Ye menggelengkan kepalanya.     

Tentu saja ia tidak bisa bertemu dengan Xin Wuheng yang telah menghilang tanpa jejak setelah pertandingan antar klan. Tidak ada tanda-tanda keberadaanya hingga lebih dari sebulan dan selain Xin Wuheng, keluarga Xin tidak punya murid jenius berbakat lainnya.     

"Um.. tanpa namanya kami tidak tahu siapa yang tuanku bicarakan," Sebuah kerlingan terlihat di mata Zhao Tiancang.     

Tuan Ye dengan santai berkata "Itu mudah, bawa kesini murid jenius kalian yang paling berbakat,"     

Pemimpin klan memandang petinggi dan tetua lainnya. Jika ia membicarakan murid jenius yang paling berbakat, maka mereka harus memilih antara Zhao Feng dan Zhao Linlong. Namun Zhao Feng baru saja mendapatkan status tahanan rumah karena mereka mencurigainya berkomplot dengan keluarga Qiu.     

"Haha, apa mungkin klan Zhao tidak tahu murid jenius berbakatnya?" Tuan Ye tertawa dan sedikit melepaskan pancaran auranya.     

Saat itu tekanan yang tak terlihat semakin terasa di ruangan tersebut, menekan Zhao Tiancang dan para tetua lainnya.     

"Ada.. ada satu orang," Zhao Tiancang segera berkata, "Kami punya seorang murid jenius di klan kami. Dia adalah anakku Zhao Linlong. Dia baru saja menembus level keenam sebelum genap berusia 18 tahun dan ia baru saja mendapatkan beberapa petunjuk tentang beladiri murni beberapa hari lalu,"     

Zhao Linlong!     

Para tetua lainnya langsung menganggukan kepalanya tanda setuju. Memang benar pelatihan Zhao Linlong yang paling tinggi di antara pemuda lainnya. Lagi pula ia baru saja mendapatkan bagian petunjuk tentang beladiri murni, petunjuk yang tidak mungkin didapatkan tetua lainnya.     

"Oh? Bawa dia kesini," Tuan Ye terlihat tertarik.     

"Seseorang segera jemput Zhao Linlong!"     

_Beberapa saat kemudian..._     

Zhao Linlong dengan jubah emasnya memasuki ruangan dan memberikan salam kepada semua orang. Saat ia melihat pemimpin klan tidak duduk di tempat biasanya, ia sangat terkejut. Dilihat dari situasi saat itu, sepertinya para tetua terlihat takut pada orang itu..     

"Hmm.. 18 tahun, level keenam, meh.. biasa saja," Tuan Ye sedikit menganggukkan kepalanya, namu ia tidak terlihat senang melihat Zhao Linlong.     

_Biasa saja?_     

Zhao Linlong merasa marah dalam hatinya. Para tetua juga sepertinya terkejut. Itu karena hanya Zhao Linlong yang telah mencapai level keenam sebelum berusia 18 tahun.     

Tentu saja mereka tidak tahu bahwa Xin Wuheng dan Zhao Feng juga telah mencapai level keenam, dimana Xin Wuheng sudah berada di puncak level keenam. Zhao Linlong hampir berumur 18 tahun sedangkan Zhao Feng baru saja berulang tahun yang ke 14. Bahkan dengan pelatihan di level kelimanya, tentu saja Zhao Feng punya potensi yang lebih besar daripada Zhao Linlong.     

"Tunjukkan padaku beberapa jurusmu," Tuan Ye berkata dengan tanpa ekspresi.     

"Baiklah, Tuan Ye," Zhao Linlong hampir tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dari tatapan ayah tirinya, ia tahu ini adalah kesempatan yang bisa merubah takdirnya.     

Jari Membelah Awan!     

Zhao Linlong berseru dan menggunakan jurus terbaiknya. Di saat yang bersamaan ia juga menggunakan jurus Langkah Bayangan. Setelah memamerkan jurusnya Zhao Linlong terlihat begitu percaya diri. Setiap jurus jarinya terlihat bersinar membelah udara.     

"Bagus! Bagus!"     

Para tetua terlihat menganggukan kepalanya dan memuji Zhao Linlong. Namun di kursi utama, Tuan Ye tetap duduk dengan tanpa ekspresi sama sekali. Tidak ada yang tahu apa yang sedang ia pikirkan.     

********     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.