Raja Para Dewa

Xin Wuheng si Sepuluh Jurus



Xin Wuheng si Sepuluh Jurus

Zhao Feng menggunakan jurus Jari Bintang untuk mengalahkan Qiu Changyi dalam satu jurus. Penonton pun menjadi heboh.     

"Siapa dia? Kenapa aku tidak pernah mendengar tentang dia sebelumnya?"     

"Ia baru saja mengalahkan Xin Tong dalam satu jurus dan sekarang Qiu Changyi pun kalah olehnya".     

Keributan di pertandingan kali ini lebih heboh dari sebelumnya karena Qiu Changyi adalah satu dari 4 murid jenius terbaik di kota. Dengan mengalahkannya, Zhao Feng mungkin akan menjadi salah satu murid jenius terbaik berikutnya!     

Beberapa murid jenius di keluarga Zhao pun juga kaget. Zhao Chi, Zhao Han dan Zhao Qin tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.     

"Dia menang". Rasa gembira terpancar dari mata Zhao Yufei.     

"Ada pemuda seberbakat itu di keluarga Zhao. Selain itu ia masih berumur 14 tahun..". Mata Qiu Mengyu terlihat khawatir.     

Pertandingan antar 3 klan keluarga terbesar di kota Bulu Matahari pun semakin memanas dan keluarga Qiu sebenarnya tidak punya hubungan baik dengan keluarga Zhao. Para generasi muda inilah yang akan menentukan masa depan klan keluarga.     

***********     

Setelah mengalahkan Qiu Changyi, Zhao Feng kembali ke ruangan keluarga Zhao. Ia pun tersenyum ke arah Zhao Yufei. "Sepertinya aku tidak mengecewakanmu, kan".     

"Tadi aku cuma bercanda. Namun aku juga ingin tahu seberapa besar kekuatanmu" Sahut Zhao Yufei dengan malu-malu.     

Tiba-tiba Zhao Feng merasakan niat membunuh datang dari seseorang disampingnya. Saat ia berpaling, ia melihat Zhao Linlong duduk sambil menatapnya dengan marah.     

Zhao Feng menggelengkan kepalanya dan tahu bahwa Zhao Linlong telah salah sangka memandangnya sebagai saingan untuk mendapatkan Zhao Yufei. Namun ia malas menjelaskannya. Dengan kekuatannya saat ini, ia tidak takut pada siapapun yang seumuran dengannya.     

Pertandingan Murid Jenius Antar Klan terus berlanjut dengan semakin banyaknya pemuda berbakat maju untuk memamerkan keahliannya.     

Beberapa saat kemudian...     

Qiu Mengyu pun maju untuk memamerkan keahliannya. Ia lalu mengalahkan banyak pemuda di level pelatihan keempat dan kelima. Bahkan kekuatan Zhao Qin dan Zhao Ling pun tidak bisa menangkis serangannya dalam tiga jurus. Sedangkan murid di level lima seperti Zhao Chi dan Zhao Han pun kalah dalam 20 jurus.     

Hal ini membuat banyak orang pun terdiam melihatnya.     

"Qiu Mengyu lebih kuat daripada Qiu Changyi". Zhao Feng pun kaget.     

Aura yang dipancarkan oleh Qiu Mengyu saat ini adalah aura 'gadis tercantik di kota Bulu Matahari'. Namun kekuatannya berada di peringkat kedua pertandingan tahun lalu, lebih tinggi satu peringkat dari Zhao Linlong.     

"Zhao Linlong, level pelatihanmu saat ini adalah yang tertinggi diantara empat murid jenius terbaik di kota. Bisakah aku sedikit bersenang-senang bertanding denganmu?". Ujar Qiu Mengyu sambil tersenyum.     

"Tentu saja. Karena tahun lalu aku kalah darimu maka tahun ini akan ada pertandingan yang seru". Zhao Linlong berdiri perlahan dan melepaskan pancaran aura level keenamnya.     

Saat ini ia menatap semua para petarung muda dengan sikap yang tinggi dan mulia.     

"Tapi kau baru saja bertarung. Jadi meskipun nanti aku menang rasanya itu tidak adil untukmu," ujar Zhao Linlong basa-basi.     

"Pantas saja kakak Linlong adalah murid jenius terbaik di keluarga Zhao. Kalau begitu aku akan beristirahat sejenak." Qiu Mengyu tersenyum tanpa menolak permintaan Zhao Linlong.     

"Apakah ada yang berani bertanding denganku?" Zhao Linlong tersenyum dan melihat ke arah ruangan keluarga Qiu dan Xin.     

"Mengyu, biar aku yang bertanding dengannya untuk menguji kemampuannya," sahut seorang pemuda kurus dari keluarga Qiu kepada Qiu Mengyu.     

"Qiu Lin, hati-hati! Jangan bertarung dalam jarak dekat dengannya!" ujar Qiu Mengyu sambil memulihkan staminanya     

_Ceng!_     

Seorang pemuda di level kelima mendarat di tengah lapangan.     

"Zhao Linlong, apakah kau akan melawanku?"     

Qiu Lin memiliki semangat untuk bertarung yang tinggi dan ada cahaya hijau gelap yang menjalar di seluruh tubuhnya. Jelas terlihat bahwa pemuda ini telah berada di puncak level kelima.     

"Hehe, aku penasaran berapa jurusku yang bisa kau tangkis," Zhao Linlong tertawa santai dan dengan sebuah gerakan, ia meninggalkan banyak jejak bayangan di udara malam hari.     

"Jurus beladiri level tinggi Langkah Bayangan!"     

"Jurus ini bisa mencapai tingkatan maksimumnya di malam hari," teriak para penonton.     

Saat ini hanya ada jejak bayangan Zhao Linlong yang tertinggal di lapangan. Jantung Qiu Lin berdebar-debar karena matanya tidak bisa melihat gerakan Zhao Linlong.     

"Tapak Angin Purba!"     

Qiu Lin mengatupkan giginya dan cahaya hijau gelap muncul di telapak tangannya dan menyapu seluruh lapangan.     

Beng! Tah! Tah!     

Serangannya menyapu ke arah dimana Zhao Linlong berada. Namun sebenarnya tidak ada satupun serangannya yang bisa menyentuh baju Zhao Linlong.     

Shua!     

Sosok bayangan Zhao Linlong tiba-tiba menghilang lagi dari pandangan matanya. Qiu Lin langsung merasa ada yang salah di sekitarnya dan seolah membenarkan instingnya, sesuatu menyerangnya dari belakang.     

"Tapak Angin Purba Terbalik!" ia berteriak dan melepaskan jurus tapaknya ke belakang.     

_Pah!_     

Suara yang keras terdengar membelah kesunyian malam.     

Qiu Lin mendadak terdiam dan ia kaget. Lengannya tidak bisa digerakan lagi. Jurus beladiri level tingginya tiba-tiba berhenti di udara.     

_Si!_     

Para penonton menahan napas saat melihatnya. Ada seorang pemuda berjubah emas berdiri di belakang Qiul Lin dengan satu tangan di bahu Qiu Lin.     

Qiu Lin hanya merasakan keringat dingin mengucur deras di punggungnya dan ia bisa merasakan tangan di bahunya itu terasa begitu berat. Bagaimanapun ia berusaha melepaskannya, ia tetap tidak bisa bergerak.     

"Langkah Bayangan adalah jurus level tinggi dan telah dilatih hingga ke tingkat puncaknya. Jurus itu digabung dengan level pelatihan Zhao Linlong di level keenam membuatnya jadi tidak terlihat," Qiu Changyi menarik napas dalam-dalam.     

Kekuatan Zhao Linlong benar-benar diluar dugaan.     

"Siapa lagi yang ingin bertanding denganku?" Zhao Linlong berdiri di tengah lapangan, jubah emasnya yang berkibar tertiup angin membuatnya terlihat seperti seorang raja.     

"Aku!" seorang pemuda di level kelima keluar dari ruangan keluarga Xin.     

"Aku akan mengalahkanmu dalam tiga jurus," Zhao Linlong tertawa dan kembali meninggalkan jejak bayangannya di udara malam.     

Kedua bertarung dan dalam tiga jurus, pemuda di level kelima itu terpental jatuh dengan suara berdebam yang kencang.     

_Hu!_     

Aura Zhao Linlong yang berwarna ungu kembali bersinar.     

"Siapa lagi?" Mata Zhao Linlong melihat kearah Qiu Mengyu dan Xin Wuheng.     

Xin Wuheng masih menutup matanya dan tidak merespon sama sekali seolah ia tidak tertarik dengan pertandingan itu.     

Sesaat sebelum Zhao Linlong akan menantang Xin Wuheng...     

"Aku akan bertanding denganmu!" Qiu Mengyu terlihat seperti dewi-dewi yang turun dari langit sangat ia mendarat turun di tengah lapangan.     

"Jurus macam apa itu..?" Banyak pemuda yang terkagum-kagum melihatnya. Jurus Qiu Mengyu terlihat tidak nyata dan seperti tarian.     

"Bagus!" Zhao Linlong menggunakan jurus Langkah Bayangannya dan sekali lagi banyak jejak bayangannya terlihat di tengah lapangan.     

_Pah! Pah.._     

Kedua sosok pun terus menerus bertarung di udara. Setiap kali mereka beradu, Qiu Mengyu akan memanfaatkan kekuatan Zhao Linlong untuk membantu kekuatannya menjadi lebih tinggi.     

"Qiu Mengyu mempelajari jurus Badan Ular Melingkar dan ini merupakan jurus pertahanan badan yang unik. Jurus ini akan membuat pesilat menjadi sangat lentur tapi punya tingkat kerusakan yang tinggi. Pesilat di level yang sama tidak akan bisa melukainya sama sekali.." Zhao Qin memberitahukan informasi itu kepada semua orang.     

Berdasarkan kekuatan teknik pertahanan badannnya, Qiu Mengyu bahkan lebih kuat daripada Xin Tong dan hanya sedikit lebih lemah dari Zhao Feng. Lagipula kecepatan Qiu Mengyu hampir sama dengan Qiu Changyi dan level latihannya pun sudah berada di puncak level kelima.     

Meski Zhao Linlong menggunakan Jurus Langkah Bayangan hingga ke level ekstrimnya, ia tetap saja tidak mendapatkan banyak keuntungan dalam pertandingan ini.     

30 jurus... 40 jurus...     

Waktu terasa lambat berjalan. Serangan Zhao Linlong pun semakin kuat.     

Jari membelah Awan!     

50 jurus kemudian, Zhao Linlong menggunakan jurus level puncaknya.     

_Shua~_     

Sebuah garis tipis berwarna ungu bergerak di udara. Qiu Mengyu tidak bisa menghindari serangan Zhao Linlong lagi. Ia hampir muntah darah mencoba menahan 10 jurus serangan Zhao Linlong.     

"Perkembangan latihan kakak Linlong sangat luar biasa. Jurus Jari Membelah Awan dan Langkah Bayanganmu membuatku kagum," Qiu Mengyu tersenyum lalu menyerah.     

Meskipun ia kalah, hal itu mudah diduga sebelumnya karena level pelatihan Zhao Linlong memang terlalu kuat. Mungkin hanya Xin Wuheng yang bisa melawannya.     

Setelah mengalahkan Qiu Mengyu, lawan terakhir Zhao Linlong adalah Xin Wuheng.     

"Siapa lagi yang ingin melawanku?" mata Zhao Linlong menatap ke arah penonton dan saat melihat Zhao Feng, pandangan meremehkan tersirat di wajahnya.     

Akhirnya mata Zhao Linlong menatap Xin Wuheng. Semuanya orang pun langsung melihat ke arah Xin Wuheng. Ia adalah raja dari pertandingan tahun lalu dengan menggunakan kekuatan yang sangat besar untuk mendominasi ketiga murid jenius terbaik lainnya.     

"Xin Wuheng! Xin Wuheng!"     

Karena semua orang meneriakkan namanya, Xin Wuheng pun akhirnya berdiri dengan santai dari tempat duduknya. "Tidak ada gunanya. Peraturannya masih sama dengan yang dulu, 10 jurus,"     

_Hua!_     

Para penonton pun heboh.     

10 jurus! Apa artinya itu?!     

Zhao Feng melihat ke arah murid jenius terbaik lainnya.     

"Xin Wuheng punya julukan, '10 jurus'," ujar Zhao Qin.     

Zhao Feng menarik napas dalam-dalam. 10 jurus?     

"Hingga saat ini, tidak ada yang pernah bertarung dengannya lebih dari 10 jurus. Tidak pernah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.