Raja Para Dewa

Keahlian Memanah



Keahlian Memanah

0Beberapa saat kemudian para pemanah terbaik berkumpul di dekat jenderal Heng. Beberapa di antaranya adalah pesilat di level ke 5 dan 6, sedangkan yang lainnya adalah pesilat level ke 7dan 8. Grup pemanah itu rata-rata adalah pesilat paruh baya, selain Zhao Feng.     

Zhao Feng sedikit penasaran saat ia berdiri diantara orang-orang tersebut. Pemanah lain di sekitarnya mendorongnya masuk ke dalam grup tersebut sebelum ia tahu apa tujuan mereka dikumpulkan.     

"Kalian hanya perlu memancing Raja Elang Berparuh Emas itu ke dekat kota..." Jenderal Heng memberitahukan rencananya.     

Rencananya sederhana, untuk memancing dan melukai Raja Elang Berparuh Emas hingga ke suatu area lalu membunuhnya dengan gabungan kekuatan beberapa pesilat di level ke 9.     

"Ini mungkin...." Tujuh hingga delapan pemanah terlihat sedikit ragu.     

"Kenapa? Apa kalian semua tidak ada yang bisa melakukan hal sesederhana ini?" Jenderal Heng berkata dengan dingin.     

Para pemanah itu pun mulai ketakutan.     

"Jenderal, masalahnya si Raja Elang itu terlalu cepat. Lagipula saat burung itu terbang, ia juga membawa gelombang angin bersamanya. Jadi sebelum panah mendekati badannya, panah-panah itu otomatis langsung berbelok," Seorang pesilat paruh baya berkata dengan tak berdaya.     

Dia adalah seorang pemanah yang telah mencapai level ke 7 dan perkataannya pun disetujui oleh pemanah lainnya. Penglihatan Zhao Feng jauh lebih baik dan lebih jelas dari mereka semua sehingga ia paham betul kesulitan itu.     

Pertama, Raja Elang Berparuh Emas itu sangat cepat dan ketika ia terbang di udara, angin disekitarnya akan mengacaukan arah panah mereka. Kedua, pertahanannya juga terlalu kuat dan burung itu bisa menahan serangan pesilat di level ke 8 tanpa terluka sedikitpun.     

Tidak hanya itu, para pemanah harus menembaknya dari darat saat burung itu sedang mengangkasa.     

Jika memang mereka berhasil melukai si Raja Elang, bagaimana mereka harus memancingnya ke tempat penyergapan? Pesilat biasa di level ke 8 dan 9 akan langsung tercabik-cabik oleh si Raja Elang, itu sebabnya para pemanah yang ada disitu merasa sangat tidak yakin dengan rencana tersebut.     

Saat ini, bayangan emas dari Raja Elang menukik ke tanah sekali lagi dan membunuh belasan orang.     

"Ahhh..."     

_Shua!_     

Setelah membunuh, Raja Elang itu lalu berbalik ke arah yang lainnya.     

"Saudara Bei Moi, awas!" Ye Linyun dan Yang Qingshan berteriak.     

Saat itu Raja Elang Berparuh Emas terbang ke arah Bei Moi disaat ia sedang sibuk melawan hewan buas mematikan tingkat puncak lainnya. Bei Moi mendengar ada siulan udara dari belakangnya.     

"Angin Terbang Spiritual".     

Bei Moi menggunakan jurus kecepatan dan badannya terlihat seperti pengungkit dan melayang di udara. Itu adalah jurus beladiri murni!     

_Qiu~_ __     

Raja Elang itu memekik dan beradu dengan Bei Moi di udara.     

Boom!     

Serangan Raja Elang itu berhasil ditangkis, namun Bei Moi sedikit terluka karenanya. Setelah Raja Elang itu gagal membunuhnya, burung itu pun menghilang dari pandangan untuk mencari sasaran baru.     

"Bajingan itu, jika Bei Moi sampai mati.... "Ye Linyun mengusap keringat dingin di dahinya.     

_Sou – Sou – Sou -- _     

Saat ini grup para pemanah terbaik mulai menembakkan panah mereka ke arah si Raja Elang.     

_Ding! Ding..._     

Beberapa anak panah bisa menimbulkan sedikit percikan di sayap Raja Elang itu, namun pertahanannya sama sekali tidak rusak. Ekspresi para pemanah pun terlihat geram.     

"Kecuali kita bisa menembak titik vitalnya..." pemanah itu menggelengkan kepalanya.     

_Ding! Ding! Ding..._     

Tiba-tiba beberapa anak panah mengenai si Raja Elang lagi, namun tak satupun yang berhasil menembus bulu sayapnya yang sekeras baja itu.     

Gagal lagi!     

Para pemanah terlihat tak berdaya.      

Zhao Feng menggunakan Busur Bintang Emasnya namun hasilnya pun sama dengan pemanah lainnya. Anak panah yang berhasil mendekati Raja Elang pada akhirnya tersapu oleh gelombang angin yang dihasilkan dari gerakan Elang yang sangat cepat itu.     

_Qiu---_     

Raja Elang itu tiba-tiba menukik tajam ke arah pemanah terdekat.     

"Ahhh.." para pemanah terlihat pucat pasi saat mereka mencoba menghindarinya namun dua orang tetap tewas terbunuh.     

Ilmu Meringankan Tubuh!     

Zhao Feng menggunakan jurus kecepatannya lalu menggunakan Busur Bintang Emasnya dan dengan sebuah tarikan busur, ia membunuh dua ekor hewan buas tingkat rendah dan memukul mundur seekor hewan buas tingkat tinggi. Dibandingkan para pemanah lainnya, Zhao Feng terlihat sangat tenang.     

Hmm?     

Saat ini Jenderal Heng mulai memperhatikan Zhao Feng dan ia terkejut pesilat itu bisa terlihat begitu tenang dalam situasi kacau balau seperti ini.     

"Saudara Zhao, apa kau punya keahlian memanah?" Ye Linyun juga memperhatikannya.     

"Ya, mungkin aku bisa melakukannya," Zhao Feng menganggukkan kepalanya dan muncul di depan Ye Linyun.     

"Tuan muda Zhao, apa kau yakin?" Jenderal Heng terlihat serius.     

Jika Zhao Feng hanyalah pemanah biasa, dia akan mengizinkannya untuk mencoba rencana tersebut. Namun, Zhao Feng adalah murid Panglima Guanjun, ia jadi punya tanggung jawab yang besar nantinya kepada penguasa kota itu.     

"Kalau rencananya hanya memancing burung itu turun, seharusnya sih tidak akan jadi masalah," Saat Zhao Feng berkata demikian, ia perlahan mengarahkan busurnya dan memutuskan untuk membuktikan kata-katanya itu dengan tindakan langsung.     

Hu~     

Ia menarik napas dalam-dalam saat seberkas cahaya hijau muncul di matanya dan gerakan Raja Elang itu menjadi terlihat sangat lambat dan jelas.     

_Shua!_ __     

Dengan penglihatan supernya itu, Zhao Feng bisa melihat perubahan di tulang kerangka dan aliran darah burung tersebut. Ia berdiri tak bergeming dan terfokus pada si Raja Elang itu, namun ia belum melepaskan anak panahnya.     

"Tidak sesederhana yang terlihat!"     

Jenderal Heng dan Ye Linyun saling berpandangan. Mereka berdua bisa merasakan aura yang tajam dan menusuk dari Zhao Feng.     

_Qiu!_     

Tiba-tiba Raja Elang Berparuh Besi itu berbalik arah     

_Sou! Sou! Sou----_     

Zhao Feng langsung melepaskan anak panahnya. Terlihat bahwa Si Raja Elang itu terbang ke arah panah-panah itu, bukan sebaliknya. Akhirnya ketiga anak panah emas Zhao Feng dan Raja Elang bertabrakan.     

Ya! Bertabrakan!     

Panah dan elang itu bergerak ke arah yang berbeda namun akhirnya keduanya bertabrakan.     

_Shuuuuu~~~~~~_     

Anak panah emas melesat ke arah lapisan angin dan menusuk tepat ke arah mata elang itu. Kejadian itu membuat pemanah lain menatap dengan kagum.     

"Bagaimana bisa dia melakukannya...?" seorang pemanah level ke 7 melihat dengan tidak percaya. Ia tidak bisa terima kenyataan bahwa Zhao Feng bisa memanah tepat ke arah mata elang tersebut.     

_Ding!_ __     

Panah emas itu menimbulkan percikan api saat membentur kelopak mata Raja Elang itu.     

Sayang sekali!     

Para pemanah hanya bisa mendesah kecewa. Raja Elang Berparuh Emas itu telah menutup matanya sepersekian detik sebelum panah itu mengenainya. Sebagai hewan buas mematikan tingkat puncak, reaksinya memang sangat cepat sekali. Namun sebuah senyuman tersungging di wajah Zhao Feng.     

_Shu – Shu – Shu - _     

Dua panah berikutnya mengikuti arah panah pertama dan mengenai lagi kelopak mata elang itu. Karena panah pertama telah menembus lapisan angin yang menyelubungi elang itu, jalur kedua panah lainnya pun bisa menembus dengan sangat mudah.     

Ding!     

Darah mengucur dari mata si Raja Elang.     

_Tok!_     

Panah ketiga menusuk langsung ke dalam bola mata elang itu. Dua panah yang pertama membuka jalur lintasan bagi panah ketiga. Panah ketiga inilah panah pamungkasnya.     

_Oooooo~~~~~~_ __     

Pekikan menyakitkan terdengar di langit saat Raja Elang Berparuh Emas itu menatap Zhao Feng dengan marah dengan satu matanya     

"Siapkan penyergapan!"     

Zhao Feng langsung menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh dan bergegas menuju ke area penyergapan. Saat ini Jenderal Heng dan Ye Linyun pun akhirnya tersadar dari keterkejutannya.     

Siapkan penyergapan!     

Jenderal Heng, Ye Linyun dan beberapa pesilat di puncak level ke 8 pun menunggu disana.     

_Qiu!_     

Raja Elang itu mengejar Zhao Feng dengan marah. Pemuda itu merasa sedikit gentar dan ia tahu telah menjadi target buruan si Raja Elang Berparuh Emas.     

Langkah Seribu Bayangan.     

Sosoknya bergerak dan menghilang di antara keramaian orang di kota tanpa terlacak. Raja Elang kehilangan jejak Zhao Feng namun ia tahu area dimana ia berada. Saat itu Jenderal Heng dan Ye Linyun langsung menyerang.     

Kehancuran Surgawi!     

Potongan Menyilaukan!     

Dua pesilat puncak level ke 9 menyerang dengan kekuatan dahsyat.     

_Craaaaaaaak--------_ ___     

Raja Elang yang marah itu tidak mengira akan diserang dua orang pesilat level 9.     

Ye Linyun menggunakan jurus beladiri murni dan tapak tangannya terlihat seperti pedang yang membelah pertahanan burung tersebut dan meninggalkan 8 luka yang cukup dalam. jurus pedang Jenderal Heng adalah jurus beladiri setengah murni yang telah dipelajari di tingkat puncak dan lebih kuat dari serangan Ye Linyun.     

_Shhhhhh~~~~~~~_     

Pedang yang penuh nafsu membunuh itu hampir memenggal kepala si Raja Elang.     

_Peng... peng...boom... bam!_     

Tiba-tiba pesilat di level ke 7 dan ke 8 menggunakan jurus mereka yang paling terkuat untuk menyerang dan hampir membunuh burung tersebut.     

_Qiu ~~~~~~~~_     

Raja Elang Berparuh Emas itu menggunakan kekuatan terakhirnya dan menyerang ke arah pemuda yang memegang busur berwarna emas dengan sangat marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.