Raja Para Dewa

Gerombolan Hewan Buas



Gerombolan Hewan Buas

0_Uhuk-uhuk!_     

Lapisan debu itu bahkan menyapu hingga ke wajah Prajurit Ketiga dan Ye Linyun. Keduanya pun saling berpandangan dan terkejut.     

Kekuatan enam orang pesilat hebat itu punya level yang sama dengan pesilat di level ke 9. Saat ini, sebuah senyuman terlihat di wajah Panglima Guanjun saat ia memandangi area yang berdebu itu.     

Di tengah lapisan debu yang berterbangan itu Bei Moi tetap berdiri tegak dengan kedua kakinya terbenam beberapa sentimeter ke dalam tanah. Semua benda di sekitarnya tersapu dan hancur berantakan.     

Di sekitarnya ada beberapa wajah pemuda yang pucat pasi yaitu Nan Gongfan dan Yang Qingshan yang terluka dalam. Di sisi lainnya, Feng Hanyue dan Zhao Yufei juga sedikit terluka. Hanya ada satu pengecualian. Di bagian terluar area berdebu itu, ada seseorang yang tetap berdiri tanpa terluka dengan ekspresi yang terlihat serius.     

_Kekuatannya lebih kuat dari kebanyakan pesilat di level ke 9..._ Zhao Feng menatap Bei Moi.     

Sejak ia memasuki wilayah utama klan keluarga Zhao lalu Ibukota Provinsi, ia belum pernah bertemu pesilat jenius yang begitu berbakat. Mungkin hanya Xin Wuheng yang bisa bertanding melawannya.     

Saat lapisan debu perlahan menghilang, akhirnya suasana di sekitarnya pun bisa terlihat.     

Bei Moi tetap berdiri dengan tanpa ekspresi dan berkata dengan santai, "Tadi aku hanya menggunakan 60 persen kekuatanku,"     

60 persen! Para pemuda jenius lainnya ingin berkata sesuatu namun tidak ada yang berbicara.     

Apakah ini benar-benar kekuatannya yang sesungguhnya?     

Seringai muncul di wajah Feng Hanyue dan ia akhirnya paham mengapa Bei Moi bisa menjadi satu-satunya murid utama Panglima Guanjun sedangkan ia dan yang lainnya hanya bisa menjadi murid terluarnya. Ia tadinya tidak sadar bahwa perbedaan kekuatan di antara mereka terlalu besar.     

"Hanya dalam waktu satu bulan, kekuatan saudara Bei Moi sudah hampir sama denganku," Ye Linyun mendesah.     

Di dalam gedung itu, beberapa pemuda terlihat bengong dengan mulut menganga namun tidak ada yang berkata apapun. Semuanya terdiam.     

Di sebuah pohon yang jauh, senyuman tersungging di wajah Panglima Guanjun. "Sebentar lagi, akan tiba waktunya..."     

"Hei, saudara Bei Moi, kau terlalu kuat," Yang Qingshan berkata tanpa daya dan terlihat rasa iri di mata Nan Gongfan.     

Hanya Zhao Feng dan Zhao Yufei yang terlihat tenang karena mereka tahu perbedaan level pelatihan mereka terlalu jauh.     

"Saudara Zhao Feng," Bei Moi tiba-tiba berpaling menatap wajah Zhao Feng.     

_Hm?,_ Zhao Feng terdiam. Ada apa? Para pemuda menatapnya.     

"Apa kau yang tadi menembakkan jurus jari tadi?" Bei Moi menatapnya dan mengayunkan lengan bajunya.     

Mata para pemuda menyipit dan akhirnya melihat ada lubang kecil di lengan baju Bei Moi. Tentu saja cuma lengan bajunya saja, lengan Bei Moi sama sekali tidak terluka.     

Bagaimana ia melakukannya?     

Meski demikian yang lainnya tetap terkejut. Ketika mereka sedang beradu serangan jurus, Bei Moi menggunakan serangan dengan jarak tembak yang luas yang bisa mengurangi dampak serangan Nan Gongfan dan Yang Qingshan hingga hancur berantakan sebelum mereka bisa mendekat ke arahnya.     

Dalam pandangan keterkejutan pemuda lainnya, Zhao Feng hanya tersenyum simpul dan berkata, "Mungkin aku hanya sedang beruntung,"     

Beruntung? Rasa curiga muncul di mata Yang Qingshan. Hanya Zhao Feng yang tidak terluka. Tidak hanya itu, serangan Jari Bintangnya juga telah menusuk ke arah titik terlemah serangan Bei Moi dan meninggalkan sebuah lubang kecil di sana.     

Jika hanya salah satu yang terjadi, mungkin itu adalah sebuah keberuntungan. Namun jika dua hal itu terjadi bersamaan, kemungkinan bahwa itu hanya keberuntungan sangatlah tipis.     

"Hm!"     

Prajurit Ketiga dan Ye Linyun juga sedikit terkejut. Kejadian itu terlalu semrawut dan mereka tidak memperhatikan hal tersebut.     

Hanya Panglima Guanjun yang duduk diatas pohon yang berguman, "Penglihatan yang luar biasa, dalam sekejap mata bisa melihat titik kelemahan Bei Moi dan menyerang di tengah-tengah kesemrawutan itu,"     

Satu-satunya orang yang tahu kejadian sebenarnya selain Zhao Feng dan Bei Moi adalah Panglima Guanjun. Ia telah menganalisa kejadian tersebut dan sebelumnya ia juga tidak menyadari hal tersebut.     

"Beruntung?" Bei Moi tidak menanyakan lebih lanjut soal itu, namun ia merasa sedikit terganggu. Ia ingin mengalahkan kelima murid jenius itu dalam satu kali serangan dengan hasil akhir yang sempurna. Namun hal itu tidak terjadi, malahan ia menerima sebuah lubang sebesar jari di lengan bajunya.     

Ini satu-satunya hal yang menodai seranganya. Sejak ia diangkat menjadi murid utama Panglima Guanjun, ia tidak pernah kalah dalam berbagai aspek dari pesilat seumurannya. Zhao Feng adalah orang pertama yang bisa melakukan hal seperti itu. Pertama ia dikalahkan olehnya dalam soal ingatan, dan sekarang, sebuah lubang di bajunya.     

Latihan tanding antar para murid itu pun berakhir.     

Panglima Guanjun, Prajurit Ketiga dan Ye Linyun pun telah pergi. Semua murid terluar telah mendapatkan tambahan pengetahuan dan mereka pun segera kembali ke rumah masing-masing untuk kembali berlatih.     

Dalam perjalanan pulang, gambar seluruh gerakan Bei Moi kembali muncul dalam pikiran Zhao Feng     

Terlalu kuat!     

Zhao Feng tidak bisa menemukan cara untuk bertanding langsung dengannya dan Bei Moi tadi hanya menggunakan 60 persen kekuatannya. Zhao Feng membuka kemampuan mata kirinya dan menyadari level pelatihan Bei Moi sudah sangat dekat dengan level ke 9. Kekuatan tenaga dalamnya pun bahkan lebih bagus dari pada Teknik Pernapasan Kembali miliknya.     

Setelah menganalisa pertandingan tadi, Zhao Feng bisa memastikan bahwa Bei Moi telah mempelajari setidaknya tiga atau empat jurus beladiri murni. Selain itu, jurus gelombangnya juga lebih kuat dari kebanyakan jurus beladiri murni dan hal itu membuat Zhao Feng menyadari perbedaan antar jurus beladiri murni. Beberapa saat kemudian ia menampilkan kembali beberapa isi buku yang telah ia hapalkan di perpustakaan.     

"Jurus beladiri murni terbagi menjadi tingkat rendah, tingkat menengah, tingkat tinggi dan tingkat puncak. Jurus yang aku lihat di Gedung Perbendaharaan pasti jurus beladiri murni tingkat rendah,"     

Di dalam pikiran Zhao Feng, ada banyak pengetahuan yang tersimpan. Dua hari yang lalu, ia telah menyalin pengetahuan yang banyak itu ke dalam ingatannya dan kebanyakan belum pernah ia pelajari.     

Kembali ke rumahnya, Zhao Feng mulai mencoba mendapatkan beberapa petunjuk dari latihan tanding hari ini. Inti sari dari jurus Aliran Kuda-Kuda Angin telah berhasil ia dapatkan. Selain itu ia mendapatkan beberapa petunjuk lainnya untuk jurus Kuda-Kuda Angin Puyuh.     

_Hu!_ __     

Zhao Feng menyalurkan Teknik Pernapasan Kembali dan di sekitarnya pun muncul suara desiran angin.     

Jari Bintang!     

Zhao Feng menusukkan jarinya dan jarinya pun menyebabkan angin disekitarnya mengikuti arah gerakan jarinya.     

_Seperti ini, Aliran Kuda-Kuda Angin membantu kecepatan jurus lainnya sedangkan Kuda-Kuda Angin Puyuh membantu serangan jurus dan menciptakan jarak tembak yang lebih luas_, Zhao Feng akhirnya memahami petunjuknya.     

Keempat jurus kuda-kuda itu adalah Aliran Kuda-Kuda Angin, Kuda-Kuda Angin Puyuh, Kuda-Kuda Membelah Angin, dan Kuda-Kuda Angin Api dimana setiap kuda-kudanya mempunyai kedalaman dan kekuatan yang sangat besar.     

Hingga saat ini, Zhao Feng telah mempelajari 50 hingga 60 persen dari kekuatan Kuda-Kuda Angin Puyuh. Jika petunjuk yang ia dapatkan itu benar, maka Kuda-Kuda Angin Api dan Kuda-kuda Membelah Angin adalah jurus untuk menyerang.     

Selama beberapa hari berikutnya Zhao Feng tetap berada di ruangannya untuk berlatih.     

_Di suatu hari..._     

Zhao Feng membuka kedua matanya.     

"Tuan muda Zhao, Tuan Ye Linyun memberitahukan bahwa kau harus menemuinya, ada pertemuan penting," Seorang pelayan memberitahukan informasi itu.     

Biasanya pelayan tidak akan mengganggunya kecuali hal tersebut sangat penting. Zhao Feng pun melangkah keluar dari ruangannya dan menanyakan arah ke tempat pertemuan itu.     

Tempat berkumpul mereka berada di Batalion Penjaga Langit.     

Beberapa saat kemudian Zhao Feng tiba di tengah lapangan. Saat ia sampai, sudah ada banyak orang disana dan dua orang yang duduk di kursi utama adalah Prajurit Ketiga dan Ye Linyun. Yang lainnya adalah murid terluar Panglima Guanjun dan Sepuluh Penjaga Langit yang baru.     

_Kapan semua orang sampai disini..._     

"Tuan Prajurit Ketiga, apa yang telah terjadi?" tanya seorang pemuda.     

Prajurit Ketiga menjawab, "Misi kali ini ada hubungannya dengan misi menghabisi para penjahat sebelumnya,"     

Misi menghabisi para penjahat?     

Zhao Feng sedikit terkejut, bukankah mereka telah membunuh semua penjahatnya?     

Pemuda lainnya yang ada disini sedikit penasaran. Zhao Feng lalu berpikir, _Jika ini hanyalah misi menghabisi para penjahat lainnya, kenapa Bei Moi si murid utama ada disini?_     

"Situasinya seperti ini. Setelah kita meninggalkan wilayah para penjahat, ada segerombolan hewan buas mematikan tingkat rendah dan beberapa hewan buas tingkat tinggi yang telah menghancurkan beberapa desa. Gerombolan hewan buas ini juga mulai mengancam perbatasan ibukota provinsi," ujar Ye Linyun dengan serius.     

Hewan buas mematikan tingkat tinggi?     

Hati para pemuda itu bergetar. Banyak isu beredar soal hewan buas mematikan tingkat tinggi itu.     

Zhao Feng sendiri pernah berhadapan dengan Harimau Bersayap dan Bergigi pedang yang sangat kuat. Satu saja hewan buas ini bisa menghancurkan sebuah desa dan mengancam beberapa kota kecil lainnya.     

"Ibukota provinsi Guanjun telah mengirimkan pasukannya, namun itu masih belum cukup. Gerombolan hewan buas kali ini adalah kesempatan untuk kalian. Panglima Guanjun telah memberikan perintah agar kalian semua mempertahankan ibukota provinsi ini." Ujar Prajurit Ketiga.     

Mempertahankan? Semua pemuda itu menghela napas.     

"Hanya melalui pertempuran lah potensi kalian akan semakin berkembang," Zhao Feng pun terlihat bersemangat.     

Saat mereka tengah berdiskusi, terdengar suara jeritan di dalam ibukota provinsi Guanjun.     

_Roar_~~~~~~~~~~~~     

"Situasinya seperti apa? Apakah gerombolan hewan buas itu telah sampai di dalam ibukota provinsi Guanjun?" Zhao Feng terkejut.     

Ia membuka kemampuan mata kirinya dan melihat ada seekor burung emas raksasa terbang di langit. Aura yang dipancarkannya lebih kuat dari si Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.