Raja Para Dewa

Latihan Tanding, Bagian 1



Latihan Tanding, Bagian 1

0Zhao Feng telah menantikan latihan tanding itu karena ia tidak tahu seberapa kuatnya pemuda lainnya. Masih ada waktu dua hingga tiga hari lagi sehingga Zhao Feng memutuskan untuk pergi ke Gedung Perbendaharaan.     

Gedung Perbendaharaan ini punya banyak buku termasuk buku tentang sejarah, pengobatan dan jurus beladiri. Koleksi bukunya sangat langka. Namun dengan statusnya sebagai murid Panglima Guanjun, Zhao Feng bisa membaca semuanya kapanpun ia mau.     

Zhao Feng pergi ke bagian buku jurus beladiri dimana buku jurus beladiri tertingginya adalah jurus beladiri setengah muni. Jurus beladiri setengah murni itu cukup langka bahkan untuk seorang master beladiri sekalipun. Jika seseorang tidak bisa membuktikan keahliannya, mereka tidak berhak mempelajari jurus-jurus tersebut.     

Meski Zhao Feng bisa datang kesini dan membaca semuanya, ia hanya boleh meminjam 10 buku. Dengan mata kirinya, Zhao Feng segera membaca semua buku yang menarik perhatiannya.     

Hingga saat ini, semua jurus beladiri yang ia pelajari adalah jurus beladiri setengah murni. Jurus yang ia dapatkan dari Bei Moi dan Prajurit Ketiga merupakan jurus beladiri setengah murni tingkat tinggi, khususnya Teknik Pemulihan Pernapasan. Jurus itu hampir setara dengan jurus beladiri murni.     

"Sepertinya saat ini aku tidak perlu tambahan jurus beladiri setengah murni lainnya." Zhao Feng menyimpulkan.     

Jika nanti ada masalah, ia bisa menggunakan jurus Jari Bintang. Jurus ini jika digabungkan dengan Kuda-Kuda Membelah Angin akan menghasilkan jurus yang sangat kuat. Jadi, ia tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari jurus menyerang yang baru.     

Zhao Feng lebih memilih untuk menggunakan waktunya melatih empat jurus Kuda-Kuda Angin yaitu : Aliran Kuda-Kuda Angin, Kuda-Kuda Angin Puyuh, Kuda-Kuda Membelah Angin dan Kuda-Kuda Angin Api. Saat ini Zhao Feng sudah hampir sepenuhnya bisa memahami jurus Kuda-Kuda Membelah Angin, ia mulai mempelajari Kuda-Kuda Angin Puyuh.     

Sejak ia mendapatkan jurus beladiri murni, ia merasa keempat jurus Kuda-Kuda Angin ini bukanlah jurus biasa karena hanya empat jurus tidak lengkap saja punya kekuatan yang sangat besar.     

Di dalam dimensi mata kirinya, Zhao Feng membuka kembali ingatan berbagai kejadian, termasuk keempat jurus itu dan jurus Tapak Angin Misteriusnya. Ia menemukan bahwa kedua jurus itu saling melengkapi dan hampir sama. Ia lalu membaca beberapa jurus yang menarik perhatiannya dan menyalinnya ke dalam ingatannya untuk menambah wawasannya.     

Setelah itu ia pun menuju ke bagian buku sejarah dan geografi. Zhao Feng terlahir di keluarga cabang Zhao yang lemah sehingga ia tidak punya banyak pengetahuan tentang dunia luar. Pengetahuan sejarah dan geografinya sangat terbatas hanya di kawasan 13 Negara Awan Langit.     

"Hutan Awan Langit sangat luas... hutan ini terbentang di lebih dari 13 negara..." Zhao Feng sedikit terkejut.     

Hanya dari namanya bisa diketahui bahwa 13 negara bergabung untuk menghadapi musuh-musuhnya. Musuh seperti apa yang membuat 13 negara bersatu? Zhao Feng segera membaca seluruh isi buku sejarah.     

"Selama ribuan tahun, ke 13 negara telah terlibat diantara pertarungan dua negara adidaya: Negara Langit Kaya dan Negara Darah Besi. Kedua negara ini telah berperang selama ribuan tahun dan jika salah satunya menang, itu artinya kehancuran ke 13 negara tersebut.." Zhao Feng terkejut saat menemukan fakta tersebut.     

Dulu, ia pikir kota Bulu Matahari merupakan kota yang sangat besar dan Negara Awan hanyalah impian belaka. Namun sekarang 13 negara, termasuk Negara Awan berusaha bertahan di bawah bayang-bayang dua negara adidaya.     

Jika keseimbangan kedua negara adidaya itu hilang, ke 13 negara Awan langit pun akan hancur.     

"Hmm? Benua Utara?"     

Zhao Feng membaca bahwa kedua negara adidaya itu hanyalah beberapa dari banyak negara di Benua Utara. Selama setengah hari Zhao Feng membaca semua informasi yang bisa ia dapatkan. Namun entah bagaimana ia merasa buku-buku yang ia baca hanyalah sebagian kecil dari sebuah gunung.     

************************     

Tiga hari berlalu dalam sekejap mata. Pagi itu, Feng Hanyue, Zhao Yufei dan Zhao Feng pergi ke rumah Nan Gongfan. Panglima Guanjun sebenarnya punya puluhan murid terluar, namun hanya ada sekitar 6 orang pesilat di usia yang hampir seumuran termasuk Nan Gongfan, Feng Hanyue, Zhao Feng, Zhao Yufei dan Zhao Yufei. Selain mereka juga ada seorang pemuda bernama Yang Qingshan yang berusia sekitar 16 atau 17 tahun yang merupakan pesilat di level ke 8.     

"Haha! Saudara Nan Gongfan, apa kau tidak mau mengenalkan murid-murid baru ini padaku?" Yang Qingshan berteriak dengan keras dan sepertinya terlihat begitu bersemangat.     

Nan Gongfan langsung merasa pusing mendengar suaranya saat ia memperkenalkan ketiganya kepada Yang Qingshan.     

"Kenapa si bocah Bei Moi tidak ada disini? Orang itu telah mempelajari jurus gelombang, aku harap ia menjadi gila... Hahaha..." Yang Qingshan tertawa.     

Semua pesilat seumuran berkumpul disana kecuali Bei Moi. Saat itu, mulut Yang Qingshan tidak berhenti berbicara. Nan Gongfan pun tidak berdaya menghadapinya, karena Yang Qingshan lebih kuat darinya.     

"Dia sudah datang!" seru Yang Qingshan     

Seorang pemuda tanpa ekspresi melangkah masuk, itu adalah Bei Moi.     

"Saudara Bei, akhirnya kau datang," Nan Gongfan bernapas lega.     

Bei Moi sekilas menatap yang lainnya lalu duduk dan mulai bermeditasi. Saat Zhao Feng dan kedua temannya kebingungan, Nan Gongfan dan Yang Qingshan terlihat biasa saja.     

Para murid itu mulai berdiskusi tentang jurus yang telah mereka pelajari dan kadangkala mereka juga saling menunjukkan keahliannya. Dalam diskusi itu, kebanyakan Nan Gongfan dan Yang Qingshan yang selalu berbicara, sedangkan tiga orang lainnya hanya sesekali memotong pembicaraan mereka. Sedangkan Bei Moi, ia terlihat seolah-olah seperti batang kayu, hanya duduk terdiam dan bermeditasi.     

Beberapa saat kemudian, para pemuda itu memutuskan untuk berlatih tanding.     

"Siapa yang ingin bermain-main denganku?" Yang Qingshan berkata dengan antusias,     

"Aku!"     

Feng Hanyue melangkah keluar dan menghadapi Yang Qingshan dan Qingshan menekan level pelatihannya ke puncak level ke 7 agar setara dengan Feng Hanyue. Keduanya pun bertarung di sebuah lapangan kecil.     

Kuda-Kuda Menyerang Gunung!     

Yang Qingshan langsung menggunakan jurus beladiri murni dan mendorong telapak tangannya yang menyebabkan riakan gelombang udara.     

"Kuda-Kuda Ilusi Surga!"     

Feng Hanyue menggunakan jurus beladiri murninya yang belum sempurna dan tiba-tiba sosoknya pun terlihat seperti bulan, kasat mata dan sangat cepat, namun ia masih bisa terus ditekan oleh Yang Qingshan.     

Sekitar 20 jurus kemudian, Feng Hanyue sudah kelelahan dan ia menghadapi Yang Qingshan yang menekan pelatihannya agar sama dengannya.     

Setelah itu giliran Zhao Yufei dan berlatih tanding beberapa jurus dengan Yang Qingshan yang juga menekan pelatihannya agar setara dengan Zhao Yufei. Meskipun performa Zhao Yufei lebih bagus dari perkiraan, ia masih tetap kalah setelah 30 jurus kemudian.     

_Yang Qingshan telah mempelajari banyak jurus beladiri setengah murni hingga ke tingkat tertinggi dan ia seperti juga punya beladiri murni yang sempurna_, Zhao Feng mengamatinya dengan seksama.     

Setelah Feng Hanyue dan Zhao Yufei kalah, kini giliran Zhao Feng.     

_Sekarang giliranku?_ Zhao Feng berdiri.     

"Hehe, biar aku yang melawannya!" senyuman terlihat di wajah Nan Gongfan saat ia bertukar tempat dengan Yang Qingshan.     

Yang Qingshan sedikit penasaran. Kenapa Nan Gongfan mau bertanding dengan Zhao Feng? Namun ia tidak menolak permintaan Nan Gongfan dan membiarkannya bertukar posisi.     

Zhao Feng tahu bahwa perkataannya telah menyinggung Nan Gongfan saat terakhir kali mereka bertemu ketika meninggalkan Gedung Spiritual Beladiri.     

"Saudara Zhao Feng, tenang saja. Aku telah menekan pelatihanku ke level 7, sama denganmu." Ujar Nan Gongfan dengan jujur.     

_Shua!_     

Zhao Feng tidak mempedulikan perkataannya dan ia tiba-tiba muncul di belakang Nan Gongfan. Kejadiannya sangat cepat dan tanpa suara.     

Cepat sekali!     

Zhao Yufei dan Feng Hanyue kaget. Zhao Feng telah menggunakan Jurus Bayangan Kabut yang memiliki kelebihan di gerakan yang tanpa suara itu.     

Jari Bintang!     

Zhao Feng lalu menggunakan Jari Bintang di puncak level keempat, yang mengeluarkan garis sinar berwarna biru.     

"Bagus juga!" Nan Gongfan tersenyum dan dengan santai mengayunkan lengan bajunya yang dengan mudah memotong serangan Zhao Feng     

Begitu santainya!     

Zhao Feng terlihat serius, lawannya mungkin telah mempelajari jurus beladiri murni yang bisa dengan mudah menghancurkan serangan Jari Bintangnya.     

Setelah menangkis serangan Zhao Feng, Nan Gongfan lalu mendorong telapak tangannya dan mengirimkan lingkaran gelombang angin putih ke arah Zhao Feng. Zhao Feng bermaksud menghindarinya namun ia merasakan sebuah kekuatan menghentikan gerakannya.     

Di tengah lapangan, Nang Gongfan terlihat seolah-olah menghisap semua tanah, dedaunan dan ranting pohon di sekitarnya.     

"Wah.. wah.. Jurus Kekuatan Hisapan Dewa saudara Nan Gongfan sepertinya telah meningkat lagi." Yang Qingshan tertawa.     

Jari Bintang Satu Titik     

Bukannya mundur, Zhao Feng malah mendorong maju dengan memanfaatkan tenaga hisapan itu. Ia lalu menggunakan jurus mematikan dari Jari Bintangnya.     

_Tong! Tong! Tong!..._     

"Kekuatannya memang sangat kuat, namun tidak ada efeknya buatku," Nan Gongfan tertawa sambil tetap berdiri tak bergeming di tempatnya dan mengayunkan tangannya     

_ Hu~ Hu~ _ ___     

Lapisan gelombang angin berwarna putih kembali berputar di sekitar tubuh Nan Gongfan. Ketika serangan Zhao Feng hampir menyentuhnya, kekuatannya akan semakin menurun lalu menghilang.     

Saat Zhao Feng terlihat nyaris tenggelam dalam situasi yang berbahaya itu –     

Aliran Kuda-Kuda Angin.     

Sosok Zhao Feng tiba-tiba seakan menyatu dengan lapisan gelombang angin berwarna putih itu.     

Jari Bintang Satu Titik!     

Serangan Zhao Feng seperti bergantung pada gelombang angin itu.     

"Berandalan ini bisa memecahkan jurus beladiri murniku!" raut wajah Nan Gongfan akhirnya berubah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.